KEUTAMAAN ISTIGHFAR
Suatu ketika pernah datang 3 orang kepada Imam Hasan Al Basri Rahimahullah mengadukan masalahnya, orang pertama datang dengan mengaduhkan musim paceklik, kemudian Imam Hasan Al Basri Rahimahullah berkata kepadanya:” Istighfarlah engkau kepada Allah“.
Kemudian orang kedua datang mengadukan kemiskinannya, kemudian Imam Hasan Al Basri Rahimahullah tetap berkata kepadanya:” Istighfarlah engkau kepada Allah“,
Datang lagi orang ketiga mengadu kondisinya yang tidak kunjung dikaruniai anak, kemudian Imam Hasan Al Basri Rahimahullah berkata kepadanya:” Istighfarlah engkau kepada Allah“,
Datang lagi orang keempat mengadukan tentang kebunnya yang kering, kemudian Imam Hasan Al Basri Rahimahullah berkata kepadanya:” Istighfarlah engkau kepada Allah“,
Semua keluhan dan masalah yang diadukan kepada Imam Hasan Al Basri Rahimahullah beliau hanya menjawab semua keluhan dan aduhannya dengan:”Istighfarlah engkau kepada Allah“.
Melihat hal tersebut, murid Imam Hasan Al Basri Rahimahullah heran dan berkata:”Tadi orang-orang berdatangan kepadamu mengadukan berbagai permasalahan, dan engkau memerintahkan mereka semua agar beristighfar, mengapa demikian?”,
Hasan Al-Bashri Rahimahullah menjawab:”Aku tidak menjawab dari diriku pribadi, karena Allah Subhanahu wata’ala telah mengatakan dalam firman-Nya (yang artinya):
“Maka, Aku katakan kepada mereka, Mohonlah ampunan kepada Rabb-mu, sesungguhnya dia adalah Maha Pengampun, niscaya dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat. Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai”. (QS. Nuh : 10-12).
Disusun oleh Ustadz Herman Tajang, Markaz Imam Malik.
0 komentar:
Posting Komentar