Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *


  • Kesemestaan

    “Allah masih mencintai anda jika masih banyak cobaan dan tantangan hidup yang datang menghampiri anda. Allah percaya bahwa anda mampu melaluinya, maka jagalah kepercayaan itu”

  • Soul, Heart, Mind

    “Realitas kehidupan Anda adalah deskripsi dari jiwa dan pikiran anda”

  • Traveler

    “Pergilah sejauh mungkin dan ketika anda tiba di sana anda akan melihat lebih jauh lagi”

Jumat, 22 Februari 2019

Ternyata

Sdh aku baca berxx nasehat sederhana ini. Tp tetap terasa makjleb.

🌴🏡 *RENUNGAN* 🌴

Aku melihat hidup orang lain begitu nikmat,
Ternyata ia hanya menutupi kekurangannya tanpa berkeluh kesah..

Aku melihat hidup teman-temanku tak ada duka dan kepedihan,
Ternyata ia hanya pandai menutupi dengan mensyukuri..

Aku melihat hidup saudaraku tenang tanpa ujian,
Ternyata ia begitu menikmati badai hujan dalam kehidupannya..

Aku melihat hidup sahabatku begitu sempurna,
Ternyata ia hanya berbahagia menjadi apa adanya..

Aku melihat hidup tetanggaku beruntung,
Ternyata ia selalu tunduk pada Allah untuk bergantung..

*Setiap hari aku belajar memahami dan mengamati setiap hidup orang yang aku temui..*

Ternyata aku yang kurang mensyukuri nikmatMu..
Bahwa di belahan dunia lain masih ada yang belum seberuntung yang aku miliki saat ini….

Dan satu hal yang aku ketahui, bahwa Allahu Rabbi tak pernah mengurangi ketetapanNya.
Hanya aku lah yang masih saja mengkufuri nikmat suratan Ilahi…

Maka aku merasa tidak perlu iri hati dengan rezeki orang lain..

Mungkin aku tak tahu dimana rezekiku.. Tapi rezekiku tahu dimana diriku..

Dari lautan biru, bumi dan gunung, Allah Ta’ala telah memerintahkannya menuju kepadaku…

Allah Ta’ala menjamin rezekiku, sejak 4 bulan 10 hari aku dalam kandungan ibuku..

Amatlah keliru bila bertawakkal rezeki dimaknai dari hasil bekerja.. Karena bekerja adalah ibadah, sedang rezeki itu urusan-Nya..

Melalaikan kebenaran demi menghawatirkan apa yang dijamin-Nya, adalah kekeliruan berganda..

Manusia membanting tulang, demi angka simpanan gaji, yang mungkin esok akan ditinggal mati..

Mereka lupa bahwa hakekat rezeki bukan apa yang tertulis dalam angka, tapi apa yang telah dinikmatinya..

Rezeki tak selalu terletak pada pekerjaan kita, Allah menaruh sekehendak-Nya..
Diulang bolak balik 7x shafa dan marwa, tapi zamzam justru muncul dari kaki sang bayi, Ismail ‘alayhissalam
Ikhtiar itu perbuatan..

Rezeki itu kejutan..
Dan yang tidak boleh dilupakan, tiap hakekat rezeki akan ditanya kelak..
“Darimana dan digunakan untuk apa”
Karena rezeki hanyalah “hak pakai”, bukan “hak milik”…

Halalnya saja dihisab..dan haramnya diadzab..!

Maka, aku tidak boleh merasa iri pada rezeki orang lain..

Bila aku iri pada rezeki orang, sudah seharusnya juga aku iri pada takdir kematiannya…. Astaghfirullah…
                                                                                                                         ☕ Silahkan disebarkan, mudah2an anda mendapatkan bagian dari pahalanya ☕
Barakallah fikum.                                          

✒ Ditulis oleh Ustadz DR.Musyaffa Ad Dariny, Lc, MA حفظه الله تعالى

🌈🌈🌈

Aktor Pemicu Perang Diponegoro

Aktor Pemicu Perang Diponegoro

•Diponegoro menggampar Danurejo IV dengan selop karena patih menyangkal menyewakan tanah keraton ke pengusaha Eropa pada Garebeg Kraton 12 Juli 1820. (KITLV Leiden/Peter Carey)

•Residen Yogyakarta AH Smisseart, Patih Danurejo IV dan Wironegoro. (KITLV Leiden/Peter Carey)

Mengapa Pangeran Diponegoro akhirnya mengangkat senjata melawan pemerintah kolonial Belanda? Beberapa sejarawan menarik simpul yang sama,  yaitu ada dua orang yang menyebabkan putra Sultan HB III itu mengobarkan perang.

Bukan lantaran ingin naik tahta sebagai sultan, setelah adiknya Sultan HB IV meninggal mendadak pada usia 17 tahun. Bukan juga karena yang diangkat sebagai putra mahkota adalah keponakannya (putra HB IV) yang masih berusia dua tahun – dan kemudian diangkat sebagai HB V.  Pangeran Diponegoro memang sudah memendam rasa tidak suka terhadap dominasi dan intervensi pemerintah kolonial di dalam lingkungan Keraton Kesultanan Yogyakarta.

Kebijakan-kebijakan pemerintah kolonial yang sangat merugikan keraton, membuat hati putra sulung Sultan HB III itu sangat prihatin.  Namun kegelisahan sang pangeran – yang menjadi anggota Wali Raja untuk HB IV dan HB V – masih mampu ditahannya, hingga akhirnya meledak menjadi kemarahan besar dan memutuskan untuk mengusir penjajah kulit putih hengkang dari Tanah Jawa.

Ketidaksukaan Diponegoro atas situasi di keraton itu perlahan-lahan naik secara eskalatif. Karena baginya, situasi buruk itu bukan semata disebabkan oleh Belanda semata. Tapi juga disebabkan oleh mundurnya moralitas para bangsawan yang memegang jabatan-jabatan politik di keraton. Di sini, Diponegoro berhadapan dengan sejumlah bangsawan yang pro-Belanda.

Sepak terjangnya sebagai wali raja, makin lama makin dipersempit oleh lawan-lawan politiknya di lingkungan keraton. Secara politis, Diponegoro makin terjepit dalam lingkungan keraton oleh ulah persekongkolan bangsawan yang pro-Belanda dan para pejabat di karesidenan. Namun sebenarnya, kemurkaan Diponegoro membuncah ketika dua orang – berbeda warna kulit – seperti bersatu selalu memojokkan dan melecehkan dirinya.  Yang kulit sawo matang adalah Patih Danurejo IV, sedang yang berkulit putih adalah Residen Yogyakarta Jonkheer Anthonie Hendrik Smissaert (JAH Smissert).

Realitas yang sangat menyakitkan hati pangeran adalah, bahwa Patih Danurejo IV adalah orang yang diusulkan menjadi patih oleh Diponegoro sendiri kepada ayahandanya, HB III.  Posisi patih saat itu belum kosong. Namun patih saat itu, Patih Raden Adipati Danurejo III atau Mas Tumenggung Sindunegoro dianggap sudah terlalu tua dan pikun, maka diusulkan oleh Residen Yogya Crawfurd,  untuk diganti.

Penggantian nama patih itu sempat menjadi masalah yang berlarut-larut. Crawfurd mengajukan dua nama. Pertama adalah Pangeran Dipokusumo. Kendati Diponegoro mennyetujuinya, ternyata Sultan HB III tidak setuju – karena nama itu dianggap pernah menentangnya ketika raja masih berstatus Putra Mahkota yang ‘bergesekan’ dengan ayahandanya sendiri, Sultan Sepuh (Sultan HB II).

Nama kedua yang diusulkan, adalah Raden Tumenggung Pringgodiningrat, patih jero. Diponegoro menolaknya mentah-mentah. Ini kembali membuat Crawfurd sangat marah, dan mendesak Diponegoro untuk segera memilih dua nama lagi yang diajukan. Desakan ini melalui Kapitan Cina yang sangat pro-Belanda, Tan Jin Sing. Crawfurd mengajukan lagi nama Pringgodiningrat – yang sudah ditolak Diponegoro – dan nama baru yaitu Mas Tumenggung Sumodipuro – mantan Bupati Japan (Mojokerto), yang kehilangan jabatan ketika terjadi aneksasi oleh Inggris. Nama terakhir inilah yang dipilih Diponegoro.

Meskipun tidak menyatakan menolak, Sultan HB III sangat heran dengan keputusan putra sulungnya itu memilih Sumodipuro. Mantan bupati dianggap berasal dari keluarga biasa, relatif  muda, berlogat medok Jawa Timur yang sangat menunjukkan dirinya sebagai orang biasa, dan tidak pernah punya pengalaman memerintah bangsawan yang lebih tua.  Namun karena Diponegoro tetap bersikeras, raja akhirnya mengangkat Sumodipuro sebagai patih dan bergelar Raden Adipati Danurejo IV pada tanggal 2 Desember 1813.  Pengangkatan ini terjadi pada zaman Inggris menguasai Jawa 1811 -1816.

Namun ternyata di kemudian hari, Sumodipuro  melakukan perbuatan-perbuatan yang selalu bertentangan dengan Diponegoro yang mempromosikannya. Bahkan terkesan, patih itu sangat membenci Diponegoro dan selalu menyudutkannya.

Pada masa awal menjabat, memang Danurejo IV ini masih terlihat cakap menjalankan posisinya. Sikap aslinya yang suka bersenang-senang dan main perempuan, belum nampak. Bahkan Letnan Jenderal Hendrik Merkus de Kock (musuh utama Diponegoro nantinya) pada awalnya sempat memuji Danurejo IV sebagai seorang Jawa yang baik, selalu berpakaian rapi, senang menunggang kuda gagah, dan mempunyai gundik-gundik cantik, serta  tidak pernah terpisah dari madat. Nantinya, Jenderal de Kock sangat kecewa dengan sikap patih yang sangat hedonis dan sering melalaikan tugasnya.

Danurejo IV juga bersekongkol dengan saudara tunggal kakek buyut, Mayor Tumenggung Wironegoro, komandan pasukan kawal sultan.  Keduanya masih keturunan Untung Suropati, pejuang Bali bekas budak yang melawan Belanda pada masa Mataram di bawah Sunan Amangkurat II.  Semua langkah politik Danurejo IV itu di-back up oleh Ratu Ibu (nantinya disebut Ratu Ageng),  ibu tiri Diponegoro.

Perseteruan Diponegoro dengan persekongkolan kaum bangsawan dan Belanda ini akhirnya sampai puncaknya, ketika Diponegoro terpojok dan memutuskan hubungan dengan Kesultanan Yogya.  Yaitu,  ketika Bupati Kerjo di wilayah Sukowati, Mas Tumenggung Kertodirdjo II dipecat dari jabatannya oleh Patih Danurejo IV atas izin Ratu Ageng. Danurejo IV berniat mendudukkan mertuanya, Mas Tumenggung Sosrowirono, menjadi Bupati Kerjo. Sosrowirono ini juga paman dari Ratu Ageng.

Kertodirjo sempat mengadukan pemecatannya ini ke karesidenan, awal 1823.  Meskipun Residen Yogya, JAH Smissaert, sempat memerintahkan pemeriksaan ulang, namun lagi-lagi, Danurejo IV memintervensi pengadilan agama, yang mengeluarkan putusan sela bahwa Kertodirjo tetap bersalah. Atas intervesi pengadilan ini, Kepala Pengadilan Agama Yogya, Penghulu Kiai Rahmanuddin, mengeluhkan campur tangan ini kepada Diponegoro. Pengaduan ini sampai juga ke telinga Danurejo IV, yang kemudian malah memecat Rahmanuddin – yang dianggap terlalu dekat dengan Diponegoro.

Patih juga banyak membuat ulah seputar kebjiakan Belanda menyangkut persewaaan tanah bangsawan dan rakyat jelata.  Dalam kasus penyewaan tanah ini, jelas Diponegoro sangat menentang kebijakan tersebut. Alasan Diponegoro jelas, selain penyewaaan tanah kepada para pengusaha Eropa membuat para petani penggarap kehilangan pekerjaan dan akan sangat miskin, juga diam-diam itu langkah pengusaan tanah secara licik oleh orang-orang Eropa yang didukung oleh patih dan residen Yogya.

Namun tidak seperti pangeran lainnya, Diponegoro tak bersedia tanahnya disewa. Suatu ketika pangeran mendengar bahwa atas perintah Danurejo IV, tanah pertanian milik kesultanan di Rejowinangun disewakan kepada pengusaha Eropa. Hal ini memancing kemarahan Diponegoro dan mencela patih itu pada acara Garebeg Puasa pada tanggal 12 Juli 1820.  Namun Danurejo IV  justru mengatakan bahwa celaan Diponegoro sebagai tuduhan ngawur tak berdasar. Maka tiada ampun lagi, pangeran dari Tegalrejo itu naik pitam, dan menggampar wajah patih itu dengan menggunakan selopnya.

Diponegoro juga banyak sekali mendengar sepak terjang patih yang sangat koruptif dan suka main perempuan. Danurejo IV adalah pagar makan tanaman – suka sekali bermain asmara dengan para putri keraton.  Pada masa pemerintahannya, mengingat HB IV masih anak-anak (dan nanti juga pada era HB V),  Danurejo IV membiarkan para bule Belanda blusukan ke kedaton, dan membiarkan mereka melakukan hubungan asmara dengan para putri.  Bahkan tidak hanya dirinya, sekongkolnya, Wironegoro, juga dibebaskan keluar masuk ke sejumlah kamar para putri. Situasi keraton ini sangat menyusahkan hati Pangeran Diponegoro sebagai wali raja.  Dalam catatannya (setelah  Diponegoro ditangkap),  pangeran itu mengatakan, bahwa : “ Chavelier (Asisten Residen Yogya) dan orang Belanda lain menginjakkan kaki ke dakam keraton kami seolah-olah keraton itu kandang kuda, dan bebas berteriak seperti tempat itu adalah pasar.”

Diponegoro jelas menganggap Danurejo IV adalah musuh utamanya, dan biang kerok ketidakadilan di wewengkon Kesultanan Yogyakarta. Danurejo IV yang berlaku seperti sultan itu, jelas memusuhi Diponegoro, karena sebagai wali raja, semua yang dijalankan sang patih, harus dilaporkan kepadanya. Danurejo IV adalah mitra yang pas untuk Residen Yogya yang tidak cerdas dan kagok : JAH Smissert.

Lantas siapa Smisseart? Inilah residen Yogya yang menjabat antara tahun 1823-1825, yang dipecat karena dianggap tidak mampu melakukan tugasnya sebagai wakil pemerintah Belanda di wilayah Kesultanan Yogyakarta. Penunjukan Smisseart sebagai Residen Yogya ini, diibaratkan oleh orang Belanda sezamannya, Willem van Hogendorp,  sebagai the wrong man in the wrong place, karena mantan Bupati Rembang ini tidak mempunyai pengalaman dinas di keraton-keraton Jawa tengah-selatan. Selain itu, Smisseart hanya memiliki bakat yang terbatas, pemalu dan kaku. Sosok lahirnya adalah lelaki bertubuh kecil, gempal gemuk, botak dan kurang menawan.  Bersama wakilnya, PFH Chevallier, yang sangat takabur dan sangat doyan mengencani perempuan, harapan pemerintah Hindia Belanda pusat atas pemilihan Smisseart menjadi sia-sia. Penyelesaian soal-soal undang-undang agraria yang ingin diterapkan pemerintah kolonial, tak bisa semuanya terwujud. Ini akibat residen dan asistennya ini sangat buruk perilakunya, dan bekerja sangat lamban. Bahkan residen ini sering mangkir bekerja berbulan-bulan, dan lebih suka tinggal di tanah perkebunannya di Bedoyo di lereng Merapi.

•Jonkheer A Hendrik Smissaert (1777-1832) Residen Yogyakarta antara 1823-1825. Kecerobohannya memicu pecahnya perang Jawa. (KITLV Leiden/Peter Carey)

Smisseart membuat kebijakan-kebijakan yang merugikan keraton, yang nantinya juga menyakitkan hati Diponegoro, dan pemicu perang besar di Jawa itu.  Beberapa hal yang membuat Diponegoro sangat marah adalah Smisseart sering duduk di dampar kencana, ketika berlangsung acara-acara keraton. Peristiwa pertama yang menghebohkan kalangan keraton, ketika Garebeg Puasa pada 9 Juni 1823, Smisseart duduk sendiri di singgasana Yogya yang kosong – karena usia Sultan HB V yang masih balita. Residen tampak tidak peka terhadap persoalan dampar yang sempat panas sejak zaman Sultan HB II. Ketika itu,  Residen Yogya (zaman Inggris) menuntut kursi singgsana sultan sama tingginya dengan kursi untuk residen.

Sebenarnya Smisseart tak terlalu bersalah menyangkut ini. Mestinya yang duduk mewakili raja adalah salah satu dari empat wali raja. Namun Ratu Ageng (istri HB III) maupun Ratu Kencono (istri HB IV) tidak menghendaki Diponegoro duduk di sana mewakili sultan.  Maka dari itu, dua wanita berpengaruh menyerahkan perwakilan kepada Residen Yogya itu. Smisseart duduk di singgsana ini bahkan terjadi lima kali sepanjang dia duduk sebagai residen, bahkan Gubernur Jenderal GAGP Baron van der Capellen di Batavia mensahkan keputusan Smisseart tersebut. Inilah sebuah keputusan yang sangat membuat Diponegoro sangat sakit hatinya.  Sakit hati, karena dia tidak rela melhat Smisseart duduk di singgasana itu menerima sembah dari para bupati dari mancanegara timur, yang datang untuk menyerahkan upeti dan menghormat sultan.

Diponegoro juga sangat tersinggung dengan sosok Belanda hedonis itu, karena surat-suratnya. Simsseart tidak pernah menuliskan gelar pangeran, tapi hanya menulis “Diponegoro” tanpa embel-embel lain. Sebenarnya penyebutan nama saja itu atas inisiatif penerjemah karesidenan, Dietre, namun disetujui oleh Patih Danurejo IV dan Mayor Tumenggung Wironegoro.

Residen Yogya itu pula, yang dengan sengaja merancang memperluas jalan-jalan kecil sekitar Yogya, yang antara lain, salah satunya melewati sawah Tegalrejo dan dinding pagar rumah sebelah timur milik pangeran, dan mematokinya dengan tiang-tiang pancang. Pematokan ini dilakukan para bawahan Patih Danurejo IV pada tanggal 17 Juni 1825.  Pematokan ini tanpa memberitahu pangeran terlebih dulu. Diponegoro meminta anak buahnya mencabutinya. Tapi residen dan patih mengulanginya lagi. Peristiwa pancang-cabung ini berlangsung sampai tiga kali, dan yang ke empat, Pangeran Diponegeoro mematoknya dengan tombak.

Itulah dua tokoh yang bersekongkol memojokkan Pangeran Diponegoro, yang akhirnya mengangkat senjata dan mengobarkan perang dahsyat selama lima tahun.

Sumber: Kuasa Ramalan (Peter Carey, 2011), Strategi Menjinakkan Diponegoro (Saleh A. Djamhari, 2004), Sekitar Jogjakarta (Soekanto, 1953)

Jangan Sok Arab

Kenapa Saya Ga Pernah Mengucap "Syafakillah"?

Oleh : Rohma Mauhibah

Di grup kelas sekolah anak, hampir tiap pagi ada yang ijin tidak masuk. Karena sakit seperti demam, batuk pilek, dan sebagainya. Kadang satu anak, dua atau lebih dari tiga.
Lalu dalam beberapa menit Ibu-ibu lain menjawab dengan ucapan "Syafakillah ya si A, si B, si C dan D." Secepatnya juga si Ibu yang minta ijin menjawab, "Jazakillah ya ibu-ibu semua atas doanya."
Kemudian kalo ada yang ijin, ga berangkat karena sedang perjalanan, yang lain bersahutan komen, "Fi amanillah ya."

Di tengah tren ucapan ke arab-araban semacam syafakillah, jazakillah, fi amanillah, qodarullah dll saya memilih tetap memberi ucapan dalam Bahasa Indonesia yang sebisa mungkin sesuai ejaan yang disempurnakan.

Ini bukan karena saya menolak pemakaian istilah asing ke dalam percakapan sehari-hari. Apalagi alergi Arab atau anti Islam. Naudzubillah ya. (nih, kan saya tetap pakai Naudzubillah, karena ini susah ngucapnya kalo pake bahasa Indonesia). Bukan juga sekedar, ga mau latah.

Jadi kenapa?
Belajar berbahasa Indonesia yang benar saja sejujurnya saya masih merasa kesulitan. Bagaimana saya bisa ikut-ikutan memakai bahasa lain?

Saya belajar tata bahasa arab sejak usia 9 tahun di madrasah diniyah. Saya menghafal kitab nahwu paling dasar, "Jurumiyah" dan sharaf "Amtsilatut Tashrifiyah". Di sana, saya mengenal istilah dhomir atau kata ganti untuk menyebut orang. Yang dalam bahasa Indonesia ada " Saya, anda dan dia".

Kata ganti orang dalam bahasa Arab itu cukup rumit untuk yang belum pernah belajar.
Diletakkan di depan kalimat dan di belakang bentuknya beda.
Contoh:
- Buku Saya (Bahasa Indonesia)
- Kitaabii (Bahasa Arab).
Kenapa buku saya bahasa arabnya bukan "kitaab ana"?

Belum lagi ada bentuk mufrod (tunggal), tasniyah (dua) dan jamak (banyak, lebih dari dua). Bahasa arab juga membedakan gender, muanats (perempuan) dan mudzakar (laki-laki).
Contoh:
Jika seseorang perempuan satu, bercerita bahwa dia sakit. Kita ingin mengucapkan "lekas sembuh ya" secara langsung kepadanya, kita bilang "Syafakillah" yang artinya semoga Allah menyembuhkanmu (wahai perempuan satu).
Tapi kalo yang sakit adalah anaknya, sementara yang di grup adalah ibunya, benarkah kalau kita mengucapkan "Syafakillah"? Kan yang kita doakan anaknya, orang ketiga. Maka seharusnya, " Syafahallah". Semoga allah menyembuhkannya, bukan menyembuhkanmu kan?
Nah kalau yang sakit dua orang perempuan, bolehkah kita menyebut, "Syafahallah ya si A dan si B"?
Tentu saja tidak bisa. Harus "Syafahumallah" yang artinya, semoga Allah menyembuhkan keduanya perempuan.
Kalau yang sakit 3 orang anak perempuan, ucapannya beda lagi.
Kalau yang sakit laki-laki, ucapannya pun harus berubah lagi. Ribet kan?

Itu juga berlaku untuk ucapan lain, semisal "Jazakillah ya ibu-ibu semua" seharusnya gimana? Jazakunnallah.

Kumpulan ibu-ibu semua pun jadi berubah kalo kemasukan sesebapak satu saja. Jadi Jazakumullah.

Jangan tanggung kalau memang ingin kearab-araban. Belajarlah bahasa arab secara kaffah. Bukan sekedar mengganti saya dengan Ana, kamu dengan Anta. Dll. Ini baru urusan dhomir. Kata ganti. Belum urusan lain.
Alih-alih biar terdengar lebih religius, saya menghindari ikut-ikutan kearab-araban. Ribet tauk!!

~(RMH).

Bener lan Pinter

https://kibartoporadarindonesia.com/8-nasehat-mbah-maimoen-zubair-yang-menghebohkan-otak-dan-hati/

*8 Nasehat KH. Maimoen Zubair*

1. *"Ora kabeh wong pinter kuwi bener*” ( _Tidak semua orang pintar itu benar_)

2. *“Ora kabeh wong bener kuwi pinter…*” ( _Tidak semua orang benar itu pintar_)

3. *“Akeh wong pinter ning ora bener…*”
( _Banyak orang yang pintar tapi tidak benar_)

4. *“Lan akeh wong bener senajan ora pinter…*”
( _Dan banyak orang benar meskipun tidak pintar_)

5. *“Nanging tinimbang dadi wong pinter ning ora bener, Luwih becik dadi wong bener senajan ora pinter…*” ( _Daripada jadi orang pintar tapi tidak benar, lebih baik jadi orang benar meskipun tidak pintar_)

6. *“Ono sing luwih prayoga yoiku dadi wong pinter sing tansah tumindak bener.*”
( _Ada yang lebih bijak, yaitu jadi orang pintar yang senantiasa berbuat benar_)

7. *“Minterno wong bener..kuwi luwih gampang tinimbang mbenerake wong pinter…”*
( _Memintarkan orang yang benar .. itu lebih mudah daripada membenarkan orang yang pintar_)

8. *“Mbenerake wong pinter..kuwi mbutuhke beninge ati, lan jembare dhodho.”*
( _Membenarkan ( membuat benar )  orang yang pintar itu membutuhkan beningnya hati, dan lapangnya dada_)

[ *KH. Maimoen Zubair*]

Semoga Bermanfaat....

☝👍👌🙏

Selasa, 19 Februari 2019

Link Kitab-kitab NU

NU E-LIBRARY

Keluarga besar Nahdlatul Ulama merasa bangga dan senang adanya "NU E-Library" ini.

Silahkan didownload secara gratis.

Aswaja - Google Drive
https://drive.google.com/drive/u/0/mobile/folders/0B49krkb9SjaCNmZ4d08ybHgyd1U

Aswaja

https://drive.google.com/drive/u/2/mobile/folders/0B49krkb9SjaCNmZ4d08ybHgyd1U

Kitab-Kitab Nusantara

https://drive.google.com/open?id=0B49krkb9SjaCeUVvYV9IX1RiOG8

Kitab-Kitab Fikih

https://drive.google.com/drive/folders/0B49krkb9SjaCUWhvQnByMVRPSzA

Kitab-Kitab Tafsir

https://drive.google.com/drive/folders/0B49krkb9SjaCUUM1RjhwdXl3MXM

Kitab-Kitab Hadits

https://drive.google.com/drive/folders/0B49krkb9SjaCOS1tRmNmclR5bE0

Kitab-Kitab Nahwu Shorof

https://drive.google.com/drive/u/2/mobile/folders/0B49krkb9SjaCZlRBN3VpeFg2YWc

Kitab-Kitab Tarikh

https://drive.google.com/drive/u/2/mobile/folders/0B49krkb9SjaCcjJ6ejdsQ3pYRXM

Kitab-Kitab Maulid ar-Rasul

https://drive.google.com/drive/u/2/mobile/folders/0B49krkb9SjaCTmpjZEpFYUxmWFE

Kitab-Kitab Tashowwuf

https://drive.google.com/drive/u/2/mobile/folders/0B49krkb9SjaCdzQyMm5iVWNRdVk

Kitab-Kitab Tauhid

https://drive.google.com/drive/u/2/mobile/folders/0B49krkb9SjaCdERKYW9nUk9HWlE

Nadzoman

https://drive.google.com/drive/u/2/mobile/folders/0B49krkb9SjaCSllfY1NNeGtfWlE

Kitab-Kitab Karya Imam Ghozali

https://drive.google.com/drive/u/2/mobile/folders/0B49krkb9SjaCQURIUzY3WDdlcEE

Kitab-Kitab Karya Abuya Sayyid Muhammad Alwi al-Maliki

https://drive.google.com/drive/u/2/mobile/folders/0B49krkb9SjaCbUNqd3hJdHNRUjQ

E-Book NU

https://drive.google.com/drive/u/2/mobile/folders/0B49krkb9SjaCR08tNHNzZlA5Y0k

Mohon bantuannya membagikan link ini. Semoga dapat memberikan manfaat bagi diri kita dan orang-orang yang membutuhkannya. Semoga ini membawa pahala bagi mereka yang telah membuat, menyusun, dan membagikannya. Amin..

Selamat membaca.

Wes Teko Endi Uripmu

Fase kehidupan manusia dalam falsafah Jawa sbb :

*1. Maskumambang*

Simbol fase ruh/kandungan di mana kita masih "mengapung" atau "kumambang" di alam ruh dan kemudian di dalam kandungan yang gelap.

*2. Mijil*

Mijil artinya keluar. Ini adalah fase bayi, dimana kita mulai mengenal kehidupan dunia. Kita belajar bertahan di alam baru.

*3. Sinom*

Sinom adalah masa muda, masa dimana kita tumbuh berkembang mengenal hal2 baru.

*4. Kinanthi*

Ini adalah masa pencarian jati diri, pencarian cita2 dan makna diri.

*5. Asmaradhana*

Fase paling dinamik dan ber-api2 dalam pencarian cinta dan teman hidup.

*6. Gambuh*

Fase dimulainya kehidupan keluarga dengan ikatan pernikahan suci (gambuh). Menyatukan visi dan cinta kasih

*7. Dhandang Gula*

Ini adalah fase puncak kesuksesan secara fisik dan materi (dhandang = bejana). Namun selain kenikmatan gula (manisnya) hidup, semestinya diimbangi pula dengan kenikmatan rohani dan spiritual.

*8. Durma*

Fase dimana kehidupan harus lebih banyak didermakan untuk orang lain, bukan mencari kenikmatan hidup lagi (gula). Ini adalah fase bertindak sosial. *Dan berkumpul dengan teman2 seperjuangan, bersosialisasi.

*9. Pangkur*

Ini adalah fase uzlah (pangkur-menghindar), fase menyepi, fase kontemplasi, mendekatkan diri kepada Gusti Allah. Menjauhkan diri dari gemerlapnya hidup.

*10. Megatruh*

Ini fase penutup kehidupan dunia, dimana Ruh (Roh) meninggalkan badan (megat: memisahkan). Fase awal dari perjalanan menuju keabadian.

*11. Pucung*

Fase kembali kepada Allah, Sang Murbeng Dumadi, Sangkan Paraning Dumadi. Diawali menjadi pocung (jenazah), ditanya seperti lagu pocung yang  berisi pertanyaan. Fase menuju kebahagiaan sejati, bertemu dengan yang Mahasuci.

*_Panjenengan di tahap mana?_*
semoga bermanfaat...sekedar mengingat kan kembali..

*Wong jowo ojo ilang jowone,sumonggo ,matur sembah nuwun.*
❤🔔👍🙏💑🌹🌹🌹🏖🏖🏖

AKU

BACA SAMPAI SELESAI
Mohon koreksinya juga,
Kita selalu merujuk diri kita seagai AKU. Kita berkata, “Ini Aku” , “Ini Aku punya”, “Ini badan Aku”, “Nama Aku si-anu”, dan “Nama bapa Aku si-anu”, dan sebagai nya.

Pernahkah kita terfikir siapakah AKU kita itu? Apakah AKU kita itu? Siapa sebenarnya AKU itu?

Maka disini penulis cuba untuk menghuraikan brkenaan AKU ini menurut pendapat dan pandangan Falsafah Kesufian (Philosophy of Sufism).

Buku atau risalah ini mengandungi penjelasan berkenaan AKU. Dari penerangan atau penjelasan ini pembaca akan dapat sedikit sebanyak maklumat tentang apa dan siapa sebenarnya AKU kita itu.

Selamat memaca dan memahaminya.

Penjelasan yang pertama.

Pernahkah anda terfikir siapakah AKU itu?
Pernahkah anda terbayang apakah AKU kita itu?

Sebenarnya AKU kita ini adalah ROH kita, bukan badan kasar ini. Badan kasar ini akan mati sekiranya tiada ROH. Sekiranya tiada ROH, badan kita akan hancur binasa.

ROH kita inilah diri kita yang sebenarnya,.ROH ini hidup dan tidak akan mati. ROH inilah juga zat diri kita.

ROH ini juga limpahan Yang Maha Hidup iaitu Allah SWT. Allah itu hidup. Dia mempunyai sifat hidup. Maka hidup(ROH) kita adalah limpahan dari hidup Allah itu.

ROH ini juga digelar “bayangan” Yang Maha Hidup itu. ROH itu bayang kepada Yang Empunya Bayang. Yang Empunya Bayang itu ialah Allah, dan ROH kita itu adalah “bayangan” Allah itu. Demikian pendapat-pendapat ahli-ahli Sufi.

Allah itu tidak kelihatan, Maha Ghaib dan tidak ada satupun yang seumpama denganNya. Bagaimana kita dapat tahu adanya sesuatu yang tidak kelihatan dan tidak terperikan. Ibarat angin, kita tidak nampak angin, tetapi bagaimana kita tahu angin sedang bertiup dan angin itu ada? Jawabnya, kita tahu adanya angin itu kerana ada kesannya. Bila daun pokok bergoyang, kita tahu angin sedang bertiup. Kalau kita rasa hembusan, maka itu adalah hembusan angin, sebagainya. Goyangan daun dan rasa hembusan itu adalah tanda-tanda adanya angin. Kita tidak nampak angina tetapi kita tahu adanya angina melalui tanda-tandanya.

Demikian jugalah keadaannya dengan Allah SWT. Kita tidak nampak DIa, tetapi kita rasa dan percaya adaNya melalui tanda-tandaNya. Tanda-tanda Allah itu ialah alam semesta raya ini. Tanda-tanda ini dalam bahasa Arab ialah “ayat”.

Oleh itu, alam semesta raya dan diri kita ini adalah ayat-ayat Allah belaka.

ROH sangat tinggi martabatnya, melebihi peringkat malaikat. Tempatnya disisi Allah yang Maha Tinggi. ROH inilah yang mengenang Allah (zikrullah) seolah-olah kerjanya mengenang Allah sahaja. Seolah-olah makan minumnya “zikrullah” sahaja.

ROH yang suci ini sentiasa mentauhidkan Allah Yang Maha Suci. Najis padanya iailah menyekutukan Allah. ROH ini sangat cinta kepada Allah SWT. Ia memuja dan memuji Allah sentiasa. Allah itu kekasihnya. Cukuplah Allah itu baginya.

Demikian perhubungan Allah dengan ROH, menurut pandangan ahli-ahli Sufi.

Penjelasan yang kedua

Tahukah anda bahawa AKU anda itu adalah ROH yang datang dari Allah, hidup dengan Allah, dan kembali kepada Allah. Allah itulah pengkalan tempat bertolak, lautan yang dilayari dan pelabuhan tempat berhenti.

Jika dikaji dalam-dalam anda akan sedar dalam pandangan kerohanian bahawa Allah itu adalah tempat permulaan perjalanan kita. Dialah tempat perjalanan itu sendiri, dan Allah itu jugalah destinasi akhir perjalanan hidup ini.

Tempat bertolak, perjalanan dan destinasi yang dimaksudkan disini bukanlah dari segi pandangan fizikal yang tertakluk kepada ruang dan waktu. Tempat perjalanan dan destinasi yang dimaksudkan di sini iailah dari segi pandangan rohaniah, perasaan dan khayali(thought) kita.

AKU atau ROH kita adalah tanda-tanda atau ayat-ayat Allah. ROH itu juga bayanganNya dan penzahiranNya. Dari segi pandangan kerohanian, Allah itulah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Batin dan Yang Zahir.

Penjelasan yang ketiga

AKU yang paling dalam itu bersifat kerohanian. Jika AKU itu dibersihkan pandangannya melalui zikrullah dan latihan kerohanian orang-orang Sufi, maka AKU itu akan mencapai satu tahap pandangan dimana ia rasa wujud ini adalah Esa juga. Menurut pandangan ini, wujud itu ada bertingkat-tingkat, bertahap-tahap, dan pelbagai aspek, namun ia tetap satu. Segala yang ada kelihatan, baik yang zahir mahupun yang batin, semuanya satu wujud sahaja, pada hakikatnya. Inilah pandangan AKU yang paling dalam.

Penjelasan yang keempat

Sekali lagi diulangi bahawa AKU anda itu adalah ROH anda dan itulah juga diri anda sebenarnya.

AKU itu juga adalah ayatollah (tanda-tanda Allah) kerana seluruh alam raya, yang ghaib dan yang nyata, adalah tanda-tanda wujudnya Allah SWT.

AKU itu juga digelar ROHULLAH (ROH ALLAH) kerana ROH itu adalah hembusan dari ROH ALLAH atau limpahan dari ROH ALLAH.

AKU itu juga digelar Nurullah ( cahaya ALLAH) kerana setiap roh itu adalah cahaya. Digelar cahaya kerana setiap yang menampakkan sesuatu digelar cahaya . Nabi-Nabi itu cahaya Allah kerana melalui Nabi-Nabi itu kita dapat mengenal Allah melalui ajaran dan didikan mereka.

Etika Wali Murid

ETIKA WALI MURID

BEBERAPA KALI KITA DENGAR DAN KITA TEMUKAN ORANG TUA MURID BERTIN DAK LANCANG KEPADA GURU DARI ANAKNYA. BAHKAN SAMPAI BERANI MELAPORKAN SANG GURU KE KEPOLISIAN ...
UPAYA SEPERTI ITU SEBENARNYA TELAH MENUTUP PINTU ILMU DAN CAHAYA ILAHI BAGI SANG ANAK.

Sebuah Kisah Inspiratif di zaman Syekh Abdul Qadir Al-Jailani....

Ada seorang yang busuk hatinya ingin menfitnah Syekh Abdul Qadir..

lalu ia berupaya mencari jalan untuk menfitnahnya..

Maka ia membuat lubang di dinding rumah Syekh Abdul Qadir dan mengintipnya..

Kebetulan ketika ia mengintip Syekh Abdul Qadir..

ia melihat Syekh Abdul Qadir sedang makan dengan muridnya..

Syekh Abdul Qadir suka makan ayam..

dan setiap kali ia makan ayam dan makanan yang lain.. ia akan makan separuh sahaja..

lebihan makanan tersebut akan diberi kepada muridnya..

Maka orang tadi pergi kepada bapak murid Syekh Abdul Qadir tadi..

Bpk punya anak yg namanya ini?

Jawab si bapak: ya ada..

Anak bpk apa benar belajar dengan Syekh Abdul Qadir?

Jawab si bapak: ya.

Bpk tahu, anak Bpk diperlakukan oleh Syekh Abdul Qadir Jailani seperti seorang hamba sahaya dan kucing saja..

Syekh Abdul Qadir beri lebihan sisa  makanan pada anak Bpk...

Maka si bapak tidak puas hati lalu ke rumah Syekh Abdul Qadir..

Wahai tuan syekh, saya menghantar anak saya kepada tuan syekh bukan untuk jadi pembantu atau dilakukan seperti kucing..

Saya hantar kepada tuan syekh, supaya anak saya jadi alim ulama'..

Syekh Abdul Qadir hanya jawab ringkas saja..

Kalau begitu ambillah anakmu..

Maka si bapak tadi mengambil anaknya untuk pulang..

Ketika keluar dari rumah syekh menuju jalan pulang..

bapak tadi bertanya pada anaknya beberapa hal mengenai ilmu hukum syariat ...

ternyata kesemua soalannya dijawab dengan betul..

Maka bapak tadi berubah fikiran untuk kembalikan anaknya kepada tuan Syekh Abdul Qadir..

Wahai tuan syekh terimalah anak saya untuk belajar dengan tuan kembali...

tuan didiklah anak saya..

ternyata anak saya bukan seorang pembantu dan juga diperlakukan seperti kucing...

Sy melihat ilmu anak sy sangat luar biasa bila bersamamu..

Maka jawab tuan Syekh Abdul Qadir..

bukan aku tidak mau menerimanya kembali..

tapi ALLAH sudah menutup pintu hatinya untuk menerima ILMU..

ALLAH sudah menutup futuhnya untuk mendapat ilmu..

disebabkan seorang AYAH yang tidak beradab kepada GURU..

maka anak yang menjadi mangsa..

Begitulah ADAB dalam menuntut ilmu..

Anak, Ibu, ayah dan siapa pun perlu menjaga adab kepada guru..

Betapa pentingnya adab dalam kehidupan seharian kita..

Kisah di atas menceritakan seorang ayah yang tiada adab pada guru..

Bagaimana kalau diri sendiri yang tiada adab, memaki dan mengaibkan gurunya..

Kata ulama: Satu perasangka buruk saja kepada gurumu..

maka Allah haramkan seluruh keberkatan yang ada pada gurumu kepadamu..

Semoga Allah jadikan kita orang yang beradab kepada makhluknya terlebih lagi kepada guru yang mengajarkan ilmu kepada kita... Aamiin..🤲

Sekedar berbagi, semoga manfaat.

Hal-hal Penting

*Tiga hal yang membawa penyakit :*
1) ﺍﻟﻜﻼﻡ ﺍﻟﻜﺜﻴﺮ
1. Banyak bicara
2) ﺍﻟﻨﻮﻡ ﺍﻟﻜﺜﻴﺮ
2. Banyak tidur
3) ﺍﻷﻛﻞ ﺍﻟﻜﺜﻴﺮ
3. Banyak makan
ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
ﻭﺃﺭﺑﻌﺔ ﺃﺷﻴﺎﺀ ﺗﻬﺪﻡ ﺍﻟﺒﺪﻥ :

*Empat hal yang merusak badan :*
1) ﺍﻟﻬﻢ
1. Duka
2) ﺍﻟﺤﺰﻥ
2. Sedih
3) ﺍﻟﺠﻮﻉ
3. Lapar
4) ﺍﻟﺴﻬﺮ
4. Tidak Tidur Malam
ـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
ﻭ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﺗﺰﻳﺪ ﻓﻲ ﻣﺎﺀ ﺍﻟﻮﺟﻪ ﻭﺑﻬﺠﺘﻪ :

*Lima hal yang menambah cerah wajah :*
1) ﺍﻟﺘﻘﻮﻯ
1. Taqwa
2) ﺍﻟﻮﻓﺎﺀ
2. Jujur
3) ﺍﻟﻜﺮﻡ .
3. Pemurah
4) ﺍﻟﻤﺮﻭﺀﺓ
4. Jaga Kehormatan

5. Pemaaf
ـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
ﻭ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﺗﺠﻠﺐ ﺍﻟﺮﺯﻕ :

*Empat hal yang menarik rezeki :*
1) ﻗﻴﺎﻡ ﺍﻟﻠﻴﻞ
1. Qiyamul Lail
2) ﻛﺜﺮﺓ ﺍﻻﺳﺘﻐﻔﺎﺭ ﺑﺎﻷﺳﺤﺎﺭ
2. Banyak istighfar waktu 2/3 malam
3) ﺗﻌﺎﻫﺪ ﺍﻟﺼﺪﻗﺔ
3. Biasa Bersedeqah
4) ﺍﻟﺬﻛﺮ ﺃﻭﻝ ﺍﻟﻨﻬﺎﺭ ﻭﺁﺧﺮﻩ
4. Berdzikr waktu awal pagi dan petang
ـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
ﻭثلاثة ﺗﻤﻨﻊ ﺍﻟﺮﺯﻕ

*Tiga hal yang menjauhkan rezeki :*
1) ﻧﻮﻡ ﺍﻟﺼﺒﺢ
1. Tidur waktu pagi
2) ﻗﻠﺔ ﺍﻟﺼﻼﺓ
2. Sedikit sholat
3) ﺍﻟﻜﺴﻞ
3. Malas
ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
ﻛﻠﻤﺎ ﻫﻤﻤﺖ ﺑﻔﻌﻞ ﻣﻌﺼﻴﺔ ﺗﺬﻛﺮ ﺛﻼﺙ ﺁﻳﺎﺕ :

*Setiap kali ingin membuat maksiat* *ingat*
*tiga ayat :*
1-" ﺃﻟﻢ ﻳﻌﻠﻢ ﺑﺄﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﺮﻯ "
"Tidakkah dia mengetahui bahwa Allah sedang melihat"

2-" ﻭﻟﻤﻦ ﺧﺎﻑ ﻣﻘﺎﻡ ﺭﺑﻪ ﺟﻨﺘﺎﻥ "
"Siapa yang takut kepada kedudukan Tuhannya baginya dua syurga"

3-" ﻭﻣﻦ ﻳﺘﻖ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﺠﻌﻞ ﻟﻪ ﻣﺨﺮﺟﺂ “
"Siapa yang bertaqwa kepada Allah. Dia jadikan baginya jalan penyelesaian"
ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
ﻻ ﺗﺒﺨﻞ ﺑﻬﺬﻩ ﺍﻟﻜﻠﻤﺎﺕ ﻋﻠﻰ ﺍﺻﺤﺎﺑﻚ ﻭﺍﺣﺒﺎﺑﻚ .. !!

*Jangan pelit membagikan  tulisan ini kepada teman-teman kita ..... !!!!!*

💌semoga bermanfaat *Assalamu'alaikum...*

          Bukalah dan bacalah
        

          Allah SWT telah berfirman.

          Bunyinya :

          *"Sedikit waktu lagi Aku akan menggoncang kan langit dan bumi, laut dan darat".*

          *Biar mereka semua tahu bahwa Mu'jizat Allah itu ada !!!*        

Allah berfirman : *"Kamu tidak tinggal (di dunia) melainkan sedikit masa saja, kalau kamu dahulu mengetahui hal ini (tentulah kamu bersiap sedia)"*

Semoga bermanfaat bagi kita semua untuk meniti perjalan hidup kita ini.

*Kuatkan berfikir utk akhirat*.
Karena dunia ini akan kita tinggalkan.

*Subhanallah...* 😫😭

Ringan-ringankanlah tangan untuk membagi berita  ini. Akan mendapat  pahala mengingatkan saudara Islam...

Kirim _*La illaha illa Allah*_,
_*Muhammadu Rasulullah*

Kirim kepada 3 group saja. 
Lihat apakah anda
mempunyai
waktu untuk
*ALLAH* atau tidak???

Cek Dulu Ilmu Agamanya

# Jodoh? Akhlaknya Diprioritaskan daripada Ilmu Agamanya?

Ingat! “ilmu agamanya” lho, bukan “agamanya”. Karena agama sesoerang itu mencakup ilmu, akhlak dan amalnya.

Kenapa sih? Bukannya ilmu agama, kan mantap tuh, apalagi ustadz dan orang yang punya ilmu agama

Memang patokan utama memilih dan tidak ada tawar-menawar lagi adalah:
AGAMA dan AKHLAK

Tetapi kalau bicara memilih jodoh, cenderung dan prioritas melihat  bagaimana akhlaknya sesama manusia dan makhluk lainnya, akhlak nan mulia, memudahkan orang lain, menjadi teman disaat susah, banyak orang yang senang dengan mulianya akhlaknya

Kenapa?

1. Karena akhlak adalah cerminan.keimanan seseorang. Jika akhlaknya baik itulah cerminan imannya dan keikhlasannya, insyaAllah baik. Walaupun mungkin ilmu agamanya tidak banyak sekali

Sebagaimana hadits:

أكمل المؤمنين إيمانا أحسنهم خلقا

“Mukmin yang paling sempurna Imannya adalah yang paling baik akhlaknya”
(HR At-Thirmidzi no 1162, As-Shahihah no 284)

2. Ilmu agama tinggi belum tentu imannya bagus.
(Tetapi harus husnudzan bahwa ilmu agama dengan niat yang ikhlas akan membawa kepada akhlak yang baik)

Misalnya ada ustadz, tapi akhlaknya kurang baik. Senior dalam ilmu agama tetapi sombong dan merasa tinggi (ingat, ini sangat sedikit)

3. Di zaman sekarang ini, ilmu sangat mudah didapat. Atau “terlihat/terkesan” berilmu cukup mudah (apalagi di medsos)
ada google, modal copas, telpon minta fatwa dengan cepat.

Sehingga sekedar testimoni tentang “ilmu agamanya” saja kurang cukup. Maksudnya jangan terbuai dan terlena dahulu dengan testimoni ilmu agamanya
“Ustadz”, “lulusan universitas Islam ternama”, “bahasa arab dan hapalan bagus”, “Ustadz dunia maya”

Tetapi carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang akhlaknya dan muamalah dengan sesama makhluk.

Ingat! dalam kehidupan rumah tangga nanti, kemuliaan akhlak sangat penting (silahkan tanya deh  ke mereka yang sudah berumah tangga). Rumah tangga itu susah dan senang. Saat-saat senang dan aman, semua bisa jadi teman yang baik, tetapi belum tentu di saat susah

Bagaimama mencari info tentang akhlaknya?

1. Tanya kepada keluarga dan teman dekatnya yang sudah lama bergaul
Bukan dengan pacaran/ujicoba. Mohon maaf karena pacaran itu yang ditampilkan baik-baiknya aja,Setia dan romantis padahal ada maunua, ketemunya pas cantik dan gantengnya. Padahal…

2.Tanyakan kepada teman-teman di daerah asalnya.
Karena seseorang itu bisa jadi berubah sikapnya di lingkungan baru/perantauan. Di daerah orang gak berani macam-macam dan neko-neko. Tetapi di daerah (kekuasaan) sendiri bisa jadi.. (ini hati-hati dan cek-ricek, bukan su’udzan)

3.Tanyakan kepada teman yang mungkin satu rumah/kontrakan/kos dengannya
Karena “rumah adalah aurat” disitu kelemahan dan kekurangan terlihat.

Sedangkan dalam urusan jodoh. Nabi shallallaahu alaihi wa sallam memerintahkan harus memberikan informasi yang seimbang dan terbuka kelebihan dan kekurangannya.

4. Jika dia seorang aktifis atau ikut di organisasi tertentu (termasuk.kantor tempat bekerja), anda bisa.tanyakan beberapa teman kantor dan bosnya.
Karena organisasi terkadang komplek, rumit dan butuh “otak yang dingin” menyelesaikan dan menghadapi masalah. Itu bisa menjadi cerminan awal mengarungi bahtera rumah tangga

Sebaiknya jangan juga terpaku kaku dengan testimoni ustadz -gurunya- tentang ilmu agamanya. apalagi ustadz tersebut jarang bergaul dan hanya ketemu di majelis ilmu. Di majelis ilmu insyaAllah akhlaknya terlihat baik semua

Kami yakin, anda lebih tahu bagaimana cara mencari informasi yang tepat dan akurat tentang akhlaknya

Tetapi ingat, jangan sampai kita su’udzan dengan mereka yang berilmu agama. Dalam masalah jodoh (apalagi bagi wanita) perlu cek dan ricek.

Kami menulis hal ini karena memang ada kejadiannya (ingat, sedikit). Ternyata ilmu agama tidak sesuai dengan amalnya, akhlaknya tidak “segarang” dan “setenar” di medsos.

Bagi comblang (pahala mencomblang yang sesuai syariat besar lho) yang memperantarai, sebaiknya jangan menjadi comblang atau merekomendasikan/menawarkan hanya karena tahu ilmu agamanya saja.
misalnya ustadz lulusan universitas ternama, langsung ditawarkan.ke sana ke sini, padahal dia kurang tahu tentang akhlaknya atau bahkan tidak kenal.
jika iya ingin menawarkan, maka bantulah dengan mencarikan info tentang akhlak dan agamanya

Prinsip comblang: sebaiknya jangan jika tidak kenal (anjuran lho)

Mohon maaf, kami share ini berdasarkan beberapa pengalaman (bukan pengalaman pribadi hehe) semoga bisa menjadi informasi bagi kita semua.

Semoga Allah membaguskan akhlak kita dan kaum muslimin. Semoga Allah memudahkan jodoh bagi mereka yang tengah harap-menanti

@Pesawat Sriwijaya Air Jogja-Makasar

Penyusun: Raehanul Bahraen
(KABID Kemuslimahan Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari -YPIA- Yogyakarta masa 2013-2015)

__
Telegram (klik): bit.ly/muslimafiyah
LINE (klik): bit.ly/LINE-Raehanul
Broadcast WA muslimafiyah: +62895384942337
(Simpan nomornya, Kirim Pesan via WA ا
[Nama Lengkap-Kota]
(Direkap tiap hari Ahad)

Falsafah Hidup Orang Jawa

DARI BUKU RONGGO WARSITO.
(renungan falsafah hidup orang jawa)

Rejeki iku ora iså kliru
Senajan pådå lakumu
Senajan pådå dodolan mu
Senajan pådå nyambut gawemu
Kasil sing ditåmpå bakal bedå2
Iså bedå nèng akèhé båndhå
Iså ugå ånå nèng Råså lan Ayemé ati, yaiku sing jenengé tentreming ati
Kabèh iku såkå tresnané Gusti kang måhå kuwåså
Såpå temen bakal tinemu
Såpå wani rekåså bakal nggayuh mulyå
Dudu akèhé, nanging berkahé kang dadèkaké cukup lan nyukupi
Wis ginaris nèng takdiré menungså yèn åpå sing urip kuwi wis disangoni såkå sing kuwåså
Dalan urip lan pangané wis cemepak cedhak kåyå angin sing disedhot bendinané
Nanging kadhang menungså sulap måtå lan peteng atiné, sing adoh såkå awaké katon padhang cemlorot ngawé-awé, nanging sing cedhak nèng ngarepé lan dadi tanggung jawabé disiå-siå kåyå orå duwé gunå
Rejeki iku wis cemepak såkå Gusti, ora bakal kurang anané kanggo nyukupi butuhé menungså såkå lair tekané pati
Nanging yèn kanggo nuruti karep menungså sing ora ånå watesé, rasané kabèh cupet, nèng pikiran ruwet, lan  atiné marahi bundhet
Welingé wong tuwå, åpå sing ånå dilakoni lan åpå sing durung ånå åjå diarep-arep, semèlèhké lan yèn wis dadi duwèkmu bakal tinemu, yèn ora jatahmu, åpå maneh kok ngrebut såkå wong liyå nganggo cårå sing ålå, yå waé, iku bakal gawé uripmu lårå, rekåså lan angkårå murkå sak jeroning kaluwargå, kabeh iku bakal sirnå balik dadi sakmestiné
Yèn umpåmå ayem iku mung biså dituku karo akèhé båndhå dahnå rekasané dadi wong sing ora duwé
Untungé ayem isà diduwèni såpå waé sing gelem ngleremké atiné ing bab kadonyan, seneng tetulung marang liyan, lan pasrahké uripé marang gusti kang murbeng dumadi.

Manusia Hidup-Mati

"Fitrah Manusia"

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ اَنَّهُ كَانَ يَقُوْلُ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَا مِنْ مَوْلُوْدٍ اِلاَّ يُوْلَدُ عَلَى اْلفِطْرَةِ فَاَبَوَاهُ يُهَوّدَانِهِ وَ يُنَصّرَانِهِ وَ يُمَجّسَانِهِ، كَمَا تُنْتَجُ اْلبَهِيْمَةُ بَهِيْمَةً جَمْعَاءَ، هَلْ تُحِسُّوْنَ مِنْ جَدْعَاءَ؟ ثُمَّ يَقُوْلُ اَبُوْ هُرَيْرَةَ: وَ اقْرَءُوْا اِنْ شِئْتُمْ: فِطْرَتَ اللهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا، لاَ تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللهِ. (رواه مسلم)

Artinya :
_Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya dia berkata, Rasulullah Saw. bersabda: “Tidaklah seorang anak yang dilahirkan melainkan terlahir atas fithrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nashrani atau Majusi, sebagaimana binatang ternak dilahirkan (oleh induknya) dalam keadaan sempurna. Apakah kalian mengetahui ada yang telinganya terpotong ? Kemudian Abu Hurairah berkata, “Bacalah jika kalian mau : Fithrotalloohillatii fathoron naasa ‘alaihaa, laa tabdiila likholqillaah. (Fithrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fithrah itu. Tidak ada perubahan pada fithrah Allah). (QS. Ar-Ruum : 30)”_ [HR. Muslim]

*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :*

1. Manusia diciptakan atas fithrah, berupa potensi dasar tentang al-Islam. Itulah salah satu maknanya yang diperintah Allah disebut مَعْرُوف (yang diketahui, dikenal, diakui kebaikannya), karena mereka tahu yang baik. Yang dilarang Allah SWT disebut مُنْكَر (diingkari, ditolak), karena seluruh manusia sudah mempunyai fithrah menolak keburukan.
2. Segala yang diperintah Allah SWT dan Rasul-Nya telah sesuai dengan fithrah manusia. Segala yang dilarang pasti bertentangan dengan fithrah manusia.
3. Dalam hadits ini tersirat bahwa seluruh manusia diciptakan Allah dibekali potensi baik yaitu condong kepada al-Islam, tapi setan (baik setan jin atau pun manusia), yang mempengaruhi mereka ke arah negatif.
4. Kemudian rasul diutus untuk membawa umat agar tetap pada jalan yang benar, tetapi banyak yang menentang.
5. Di akhirat, manusia itu ada yang masuk surga dan ada yang masuk neraka, yang semua itu terkait dengan amal masing-masing. Orang yang mampu mempertahankan keutuhan fithrahnya akan menjadi ahli surga, yang yang menyimpang darinya, menjadi ahli neraka.

Hati-hatilah Jika Banyak Cicak

BERHATI-HATILAH JIKA BANYAK CICAK DI RUMAH

Dalam sebuah artikel yang pernah saya baca. Ternyata kita harus berhati hati jika di rumah banyak sekali cicak selain hewan yang merugikan bernama tikus.

Untuk itulah mengapa hewan kecil melata bernama "cicak" ini di sunnahkan untuk di bunuh.

Ternyata banyak hikmahnya, di antaranya;
1. Kotoran dan bangkai cicak adalah najis yang dapat membatalkan shalat jika mengetahui mengenai badan, pakaian atau tempat-tempat yang dipakai.

Yang rajih adalah pendapat jumhur ulama, bahwa kotoran cicak dan juga bangkainya adalah termasuk najis. Sehingga wajib dihindari dan dibersihkan jika mengenai badan, pakaian atau tempat-tempat yang dipakai untuk beribadah. Wallahu a’lam

2. Cicak adalah musuh Nabi Ibrahim alaihis salam. Cicak memiliki sifat munafik yakni berkhianat.

Sebagaimana sabda Rasulullah (ﷺ) bersabda yg artinya: “Bahwa ketika Ibrahim dilemparkan ke dalam api, maka mulailah semua hewan melata berusaha memadamkannya, kecuali cicak. Karena sesungguhnya cicak itu meniup-niupkan api yang membakar Ibrahim.” (HR. Ahmad)

3. Membunuh Cicak Berpahala.
Didalam kitab Shahih Muslim disebutkan, “Barangsiapa yang membunuh cicak pada satu kali pukulan maka baginya seratus kebaikan,jika pada pukulan kedua maka baginya (kebaikan) kurang dari itu (yang pertama), dan jika pada pukulan ketiga maka baginya (kebaikan) kurang dari itu (yang kedua).”
(HR. Muslim)

4. Cicak bisa menjadi media sihir
mungkin pernah terjadi, ada cicak yang tiba tiba sudah mati mengering atau hangus. Kita perlu waspada karena cicak ini termasuk hewan melata yang sering di jadikan media pembawa sihir.
Banyak dari golongan jin yang menjelma rupa menjadi cicak (hewan melata) untuk meletakkan racun sihir dirumah.

Rasulullah (ﷺ) telah menghabarkan kepada kami bahwasannya jin itu terdiri dari tiga kelompok. Pertama, jin yang selalu beterbangan (melayang) di udara, kedua, jin dalam wujud hewan melata dan ketiga, jin yang mempunyai tempat tinggal dan suka bepergian.” (HR. Thabrani, Hakim, Baihaqi dengan sanad yang shahih)

5. Cicak mengandung bakteri Escherichia Coli
mikroba yang terkandung dalam cicak bisa menyebabkan sakit perut dan membahayakan kesehatan tubuh. Maka harus hati hati jika ada makanan atau minuman yang kejatuhan kotoran cicak. Jangan lupa menutup makanan dan minuman kita di malam hari karena kita tidak pernah tau ada penyakit apa yang masuk ke dalamnya termasuk salah satunya jika cicak menjilatinya.

Rasulullah (ﷺ) bersabda : “Matikanlah lampu-lampu kalian, jika kalian hendak tidur. Dan tutuplah pintu-pintu, tutuplah bejana, wadah-wadah makan dan minum kalian.” (HR. Bukhari)

Mungkin ini cara kamu bisa bersyukur kepada Allah SWT

BERHATI-HATILAH JIKA BANYAK CICAK DI RUMAH

Dalam sebuah artikel yang pernah saya baca. Ternyata kita harus berhati hati jika di rumah banyak sekali cicak selain hewan yang merugikan bernama tikus.

Untuk itulah mengapa hewan kecil melata bernama "cicak" ini di sunnahkan untuk di bunuh.

Ternyata banyak hikmahnya, di antaranya;
1. Kotoran dan bangkai cicak adalah najis yang dapat membatalkan shalat jika mengetahui mengenai badan, pakaian atau tempat-tempat yang dipakai.

Yang rajih adalah pendapat jumhur ulama, bahwa kotoran cicak dan juga bangkainya adalah termasuk najis. Sehingga wajib dihindari dan dibersihkan jika mengenai badan, pakaian atau tempat-tempat yang dipakai untuk beribadah. Wallahu a’lam

2. Cicak adalah musuh Nabi Ibrahim alaihis salam. Cicak memiliki sifat munafik yakni berkhianat.

Sebagaimana sabda Rasulullah (ﷺ) bersabda yg artinya: “Bahwa ketika Ibrahim dilemparkan ke dalam api, maka mulailah semua hewan melata berusaha memadamkannya, kecuali cicak. Karena sesungguhnya cicak itu meniup-niupkan api yang membakar Ibrahim.” (HR. Ahmad)

3. Membunuh Cicak Berpahala.
Didalam kitab Shahih Muslim disebutkan, “Barangsiapa yang membunuh cicak pada satu kali pukulan maka baginya seratus kebaikan,jika pada pukulan kedua maka baginya (kebaikan) kurang dari itu (yang pertama), dan jika pada pukulan ketiga maka baginya (kebaikan) kurang dari itu (yang kedua).”
(HR. Muslim)

4. Cicak bisa menjadi media sihir
mungkin pernah terjadi, ada cicak yang tiba tiba sudah mati mengering atau hangus. Kita perlu waspada karena cicak ini termasuk hewan melata yang sering di jadikan media pembawa sihir.
Banyak dari golongan jin yang menjelma rupa menjadi cicak (hewan melata) untuk meletakkan racun sihir dirumah.

Rasulullah (ﷺ) telah menghabarkan kepada kami bahwasannya jin itu terdiri dari tiga kelompok. Pertama, jin yang selalu beterbangan (melayang) di udara, kedua, jin dalam wujud hewan melata dan ketiga, jin yang mempunyai tempat tinggal dan suka bepergian.” (HR. Thabrani, Hakim, Baihaqi dengan sanad yang shahih)

5. Cicak mengandung bakteri Escherichia Coli
mikroba yang terkandung dalam cicak bisa menyebabkan sakit perut dan membahayakan kesehatan tubuh. Maka harus hati hati jika ada makanan atau minuman yang kejatuhan kotoran cicak. Jangan lupa menutup makanan dan minuman kita di malam hari karena kita tidak pernah tau ada penyakit apa yang masuk ke dalamnya termasuk salah satunya jika cicak menjilatinya.

Rasulullah (ﷺ) bersabda : “Matikanlah lampu-lampu kalian, jika kalian hendak tidur. Dan tutuplah pintu-pintu, tutuplah bejana, wadah-wadah makan dan minum kalian.” (HR. Bukhari)

Romantisme Pasutri

JADILAH PASANGAN SEHIDUP SESURGA
.
ROMANTIS itu…...
Ketika malam tinggal sepertiga, seorang suami terbangun.
Ia berwudhu untuk menunaikan shalat.
Lalu membangunkan istrinya “Sayang bangun saatnya shalat.”
Maka mereka berdua pun tenggelam dalam khusyu’ tahajjud.
.
Romantis itu…
Ketika seorang istri mengatakan, “Sebentar lagi adzan, Sayang…”
Lalu sang suami melangkah ke masjid, menunaikan tahiyyatul masjid.
Tak ketinggalan ia menunaikan 2 rakaat shalat fajar, sebelum melaksanakan shalat subuh berjamaah.
Maka ia pun menjadi pemenang; lebih baik dari dunia dan seisinya.
.
Romantis itu…
Ketika suami berangkat kerja, sang istri menciumnya sambil membisik mesra,
“Hati-hati di jalan, baik-baik di tempat kerja ya sayang, kami lebih siap menahan lapar daripada mendapatkan nafkah yang tidak halal”
.
Romantis itu…
Ketika suami istri terpisah jarak, tetapi keduanya saling mendoakan di waktu dhuha: “Ya Allah, jagalah cinta kami, jadikanlah pasangan hidup dan buah hati kami penyejuk mata dan penyejuk hati, tetapkanlah hati kami dalam keimanan, teguhkanlah kaki kami di jalan kebenaran dan perjuangan, ringankanlah jiwa kami untuk berkorban, maka mudahkanlah perjuangan dan pengorbanan itu dengan rezeki halal dan berkah darimu.”
.
Romantis itu…
Ketika suami sibuk kerja, saat istirahat ia sempat menghubungi istrinya.
Mungkin satu waktu dengan menghadirkan suara,
Mungkin hari lainnya dengan WA dan SMS cinta.
“Apapun makanan di kantin kantorku, tak pernah bisa mengalahkan masakanmu.”
Lalu sang istri pun membalasnya, “Masakanku tak pernah senikmat ketika engkau duduk di sebelahku.”
.
Romantis itu…
Ketika menjelang jam pulang kerja, sang suami sangat rindu untuk segera pulang ke rumah dan bertemu istrinya.
Pada saat yang sama, sang istri merindukan belahan jiwanya tiba.
.
Romantis itu…
Ketika suami tiba di rumah,
istri menyambutnya dengan wajah cerah dan bibir merekah.
Ketika suami mengucap salam, sang istri menjawabnya disertai senyuman.
Maka hilanglah segala penat dan lelah.
Beban kerja di pundak mendadak menghilang.
.
*****
Saudara- saudariku tercinta...
Mari kita pupuk romantisme dalam rumah tangga kita, hingga menjadi sakinah mawaddah wa rahmah 💗

Tanggung Jawab Dosanya Kaum Adam

~DOSA YANG DITANGGUNG KAUM LAKI2

~Lelaki bujang Menanggung Dosa Sendiri Apabila sudah baligh..Sedangkan Dosa Anak gadis Ditanggung pula oleh Bapaknya..

~Lelaki Yang Menikah Menanggung Dosa sendiri..Dosa istri..Dosa anak Perempuan Yang Belum kawin dan Dosa anak Lelaki yang belum Baligh...

~Hukum Menjelaskan..Anak Lelaki Bertanggung Jawab pada Ibunya..dan Sekiranya dia tidak Menjalankan Tanggung Jawabnya Maka dosa baginya Terutama anak Lelaki yang paling Tua..Manakala Perempuan tidak...Perempuan Hanya perlu taat kepada Suaminya...

~Istri Yang berbuat baik Mendapat pahala.. kalau Berbuat tak Baik Dosanya Ditanggung Pula oleh Suaminya...

~Suami wajib Memberi Nafkah pada istri..Tapi istri Tidak...
Walaupun Begitu istri boleh Membantu...Tak Layak bagi Suami Bertanya Pendapatan istri Lebih-lebih lagi Menggunakan Pendapatan istri Tanpa izin..

~Diakhirat kelak, Seorang lelaki akan Dipertanggung Jawabkan Terhadap 4 wanita ini Istrinya..Ibunya..Anak Perempuannya dan Saudara Perempuannya...

~Banyak Lagi yang Harus Ditanggung oleh Lelaki, Lebih-lebih lagi Yang bergelar Suami.. Kalau Dibayangkan Beratnya Dosa-dosa yang Ditanggungnya seperti Gunung dengan Semut..

~Itu sebabnya Mengikut kajian..Nyawa orang perempuan lebih Panjang Daripada lelaki.. Lelaki mati Cepat Karena Tak tahan Dengan beratnya Dosa-dosa yang ditanggung..
Kita Sebagai insan Takkan Dapat Lari dari Qadha dan Qadhar dari Allah..

~Nyawa dan Jasad ini hanya Dipinjamkan oleh-Nya...Suatu hari nanti Pasti kita Akan kembali Menghadap yang Esa...
Kita sendiri tidak Tahu Apakah nasib kita di Akhirat kelak...Apakah yang Bakal kita Hadapi bila kita Ditanya oleh Kedua Malaikat...

Buat Anak Perempuan/Wanita yg Bergelar Istri,Yuk kita Sama2 Ringankan Beban Kaum Adam 😊 Mulailah Dari Menutup Aurat kita.
Buat Kaum Adam,,,,Didiklah Kaum hawa Di Jalan Yg Di Ridhoi Oleh Allah Dgn Penuh Kelembutan Dan Kasih Sayang 😊.
Sama2,Saling membantu, sama2 Saling Mengingatkan.

~Semuanya Kuasa Allah..
Kita berserah kepada-Nya dan Semoga “Perjalanan” kita ke “sana” akan diterangi dengan Cahaya-Nya…INSYAALLaH…

#Semoga_Bermanfaat.

❤ Doa Dan Motivasi ❤
Follow: Rightly Rianto Uwuh

Yuk Gabung Di Group Hijrah
❤SAHABAT SURGA INDONESIA❤

Maiyah Kenduri Cinta Februari 2019

BERITA: Menepi Dari Keramaian, Menemukan Kembali Kesejatian Diri

HARI-HARI ini kita sedang berada di zaman yang polarisasinya semakin rumit. Benarlah ada ungkapan bahwa kebenaran hari ini sangat mungkin tidak menjadi kebenaran di kemudian hari. Ada banyak contoh bagaimana orang-orang di sekitar kita tidak mampu mempertahankan kebenaran yang mereka yakini sebelumnya. Nyatanya memang begitulah realitanya, kebenaran yang sejati hanyalah milik Tuhan. Manusia hanya mendapat cipratan kebenaran itu yang tidak seberapa, namun begitu bangga dan besar hati menampakkannya di hadapan orang.

Dahulu, kita di Indonesia begitu terkurung dengan batasan-batasan. Untuk mengekspresikan pendapat saja kita tidak bisa mengungkapkan dengan bebas. Setelah gerbang kebebasan itu dibuka 2 dekade silam, yang terjadi kemudian adalah kegupuhan kita untuk menyadari betapa arus informasi yang begitu deras memerlukan filter yang sangat kuat. Yang terjadi kemudian, kebebasan mengakses informasi dan menyebarluaskan informasi menjadikan kita terjerembab ke dalam ruang yang bernama “merasa benar sendiri”.

Saat ini, informasi yang kita terima mayoritas hanya berdasarkan atas apa yang kita sukai. Kemudahan mengakses informasi melalui internet yang sangat mudah kita jangkau melalui jari-jemari kita belum sepenuhnya melatih kita menjadi dewasa dalam menyaring informasi. Pijakan yang kita gunakan adalah informasi yang “enak” bagi kita, bukan informasi yang “baik” bagi kita. Sehingga, informasi yang kita akses hanya berdasarkan apa yang kita suka, bukan apa yang kita butuhkan. Ditambah lagi, begitu gandrungnya kita dengan media sosial hari ini, arus informasi mayoritas berasal dari media sosial, sementara kita sama sekali tidak memiliki kekuasaan atas informasi yang beredar itu. Kita semakin enggan pula untuk mencari informasi lebih detail dari setiap informasi yang kita dapatkan.

Dalam sebuah pagelaran wayang, seorang dalang bebas bereksplorasi memainkan adegan demi adegan, asalkan tidak keluar dari pakem yang ada. Improvisasi cerita memang dimungkinkan, namun tidak untuk melanggar pakem cerita wayang itu sendiri. Sebebas-bebasnya seorang dalang, pada akhirnya ia tidak memiliki kebebasan penuh untuk mengarang cerita, ia harus patuh kepada pakem yang sudah disepakati.

Nabi Adam AS pernah berdoa; Robbana dzholamnaa anfusanaa wa in lam taghfirlanaa lanakuunanna mina-l-khosiriin. Bahkan seorang Nabi memiliki kesadaran untuk mengakui bahwa dirinya berlaku dhzolim. Bagaimana dengan kita?

Kenduri Cinta edisi Februari 2019 mengangkat tema yang bagi sebagian orang akan mengernyitkan dahi; “Nabi Dholim”. Bagaimana mungkin, Nabi kok dholim? Bukankah Nabi adalah manusia yang ma’shum, yang sudah dijamin sorga oleh Allah. Kenapa ada Nabi Dholim? Tema ini adalah tema reflektif sebagai media pengembaraan ke dalam diri masing-masing individu jamaah Maiyah.

“Kita perlu untuk menepi sejenak dari keramaian zaman hari ini”, begitu ungkap Adi Pudjo. Memang demikian, adakalanya kita membutuhkan waktu sejenak untuk menepi dari keramaian zaman. Sejenak mengambil jeda untuk berkontemplasi, untuk merenung, untuk muhasabah. Adakah setiap dari diri kita ini sudah melakukan hal-hal yang seharusnya sudah kita lakukan. Atau jangan-jangan lebih banyak hal yang seharusnya kita lakukan namun tidak kita lakukan? Adakah kaki kita melangkah, telinga kita mendengar, mata kita memandang sesuai dengan apa yang diingkan oleh Dia yang telah menciptakan kita?

Suasana diskusi Kenduri Cinta edisi Februari 2019 lalu (15/2) begitu menggembirakan. Bahkan sejak awal, jamaah sudah berdatangan. Pelataran Taman Ismail Marzuki sudah penuh sesak, padahal jam menunjukkan masih pukul 9 malam. Cuaca Jakarta sejak siang hari cukup bersahabat, tidak terlalu panas, langit juga tidak mendung. Mungkin ini pula salah satu alasan jamaah datang lebih awal. Ada jamaah yang menyumbangkan puisinya dibacakan di Kenduri Cinta malam itu, sejenak kemudian petikan gitar akustik yang dimainkan oleh Ranu untuk mengiringi Raras yang bersuara merdu mengalun indah malam itu. Semakin spesial, malam itu salah satu vokalis KiaiKanjeng; Donny Saputro hadir di Kenduri Cinta, lagu “We’re In Heaven” dan “More Than Words” dimainkan oleh Donny, berduet dengan Raras. Lagu-lagu lawas mengantarkan jamaah memasuki diskusi sesi selanjutnya. [Baca selengkapnya — https://kenduri.in/2EhrkVW]

Tiga Manusia Dengan Siksa yang Menyakitkan

3 MANUSIA DENGAN SIKSA MENYAKITKAN

Dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ: شَيْخٌ زَانٍ، وَمَلِكٌ كَذَّابٌ، وَعَائِلٌ مُسْتَكْبِرٌ

Ada tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, tidak Allah sucikan, tidak Allah lihat, dan bagi mereka siksa yang menyakitkan: orang tua yang berzina, raja yang suka berdusta, dan orang miskin yang sombong. (HR. Ahmad 10227, Muslim 107, dan al-Baghawi 3591).

Kita berlindung kepada Allah dari karakter mereka.

Anda bisa perhatikan, bagaiamana kerasnya hukuman yang Allah berikan kepada mereka,

- Tidak akan diajak bicara oleh Allah
- Tidak Allah sucikan
- Tidak Allah lihat
- Baginya siksa yang menyakitkan
Anda bisa bayangkan ketika ada orang yang dihukum, dicampakkan ke dalam neraka, kemudian dia dilupakan dan tidak dipedulikan. Bagaimana dia bisa berharap untuk bisa selamat. Suatu hari, Hasan al-Bashri – ulama besar zaman tabi’in – menangis. Hingga para sahabatnya bertanya, “Apa yang menyebabkan anda menangis?” beliau mengatakan,

"Aku takut, besok Allah akan membuangku ke neraka, kemudian dia tidak mempedulikanku." (at-Takhwif min an-Nar, hlm. 34)

MENGAPA HUKUMAN MEREKA SANGAT BERAT?

Yang menjadi pertanyaan, mengapa mereka diberi hukuman sangat berat ketika melakukan pelanggaran seperti itu? Padahal yang namanya berzina, berdusta, atau sombong, juga dilakukan oleh manusia lainnya.

Jika kita perhatikan, tiga karakter manusia di atas, keadaannya sangat kontra dengan kesalahan dan dosa yang dia kerjakan. Karena faktor dan dorongan untuk melakukan kemaksiatan itu sangat lemah dibanding umumnya manusia.

Seperti yang kita tahu, umumnya manusia melakukan maksiat karena adanya dorongan kebutuhan. Pemuda berzina, karena dia tidak sanggup menahan nafsu birahinya. Orang terdesak yang berbohong, karena dia ingin menyelamatkan diri. Orang kaya yang sombong, karena merasa bangga dengan harta yang dimiliki. Berbeda dengan ketiga orang di atas, faktor-faktor itu hampir tidak ada.

Al-Qodhi Iyadh menjelaskan sebab hal ini,

"Sebabnya, karena ketiga orang di atas, melakukan maksiat seperti yang disebutkan, sementara dia sangat tidak membutuhkan maksiat itu, dan lemahnya dorongan untuk melakukannya. Meskipun semua orang tidak boleh melakukan maksiat, namun ketika ada orang yang sama sekali tidak ada dorongan untuk melakukannya, maka ketika dia melakukannya sama seperti orang yang menentang Allah dan meremehkan hak Allah, serta melakukan maksiat, bukan karena dorongan kebutuhan."

Kemudian al-Qodhi Iyadh merinci masing-masing,

"Orang tua, dengan kesempurnaan akalnya dan pengalamannya karena telah lama makan asam garam selama hidup, serta lemahnya kekuatan jima dan syahwat terhadap wanita, yang semua kondisi ini membuat dia malas melakukan hubungan badan yang halal, maka bagaimana lagi dengan zina yang haram? Namanya pendorong zina, masih muda, aktif, agresif, pengalaman kurang, dorongan syahwatnya besar karena lemah akal, dan usia yang masih remaja."

"Demikian pula imam, apa yang ditakutkan terhadap rakyatnya, sehingga dia tidak butuh basa-basi, pencitraan dibuat-buat. Karena umumnya manusia melakukan basa-basi dengan dusta dan mengelabuhi orang yang dia takuti akan mengancamnya, atau karena dia ingin mendapatkan posisi dan manfaat dengan mendekat ke penguasa. Sementara penguasa, dia sama sekali tidak butuh berdusta."

"Demikian pula orang miskin yang tidak memiliki harta. Umumnya penyebab orang bertindak sombong, bangga, dan merasa lebih tinggi dari orang lain adalah kekayaan dunia. Karena ini bisa ditampak-tampakkan, dan pemiliknya butuh untuk itu. Karena itu, ketika orang miskin sama sekali tidak memiliki modal untuk sombong, lalu mengapa dia sombong, dan meremehkan orang lain."

Kemudian al-Qodhi Iyadh mengakhiri keterangan beliau dengan mengatakan,

"Sehingga perbuatan orang miskin yang sombong, orang tua yang berzina, dan penguasa yang suka berdusta hanya karena mereka meremehkan hak Allah ta’ala. Allahu a’lam"

(Syarh Shahih Muslim, an-Nawawi, 2/117).

👤 Ustadz Ammi Nur Baits
🌐 konsultasisyariah.com

Kiat Manjur Menambah Ilmu

Assalamualaikum wr.wb
Renungan isya
*📚 KIAT MANJUR MENAMBAH ILMU*

بسم الل
ه الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد:

*Alhamdulillah...*
hampir setiap hari kita terus mendapatkan "faedah dan ilmu". Hanya saja, ilmu agama yang didapatkan tersebut tidak akan memberikan manfaat bila tidak diamalkan.

Mengamalkan ilmu merupakan sebab MANJUR untuk mengingat ilmu. Bila tidak diamalkan, maka akan menyebabkan perginya ilmu dari kita. 
 
🔅 *Enam Poin Sebab Seorang Terhalangi Ilmu*
 
Bila kita mengharapkan ilmu terus ada pada diri, mari kita memperhatikan nasihat dari beliau ini.
 
قَالَ السِّفَّارِيْنِيُّ: وَحِرْمَانُ الْعِلْمِ يَكُوْنُ بِسِتَّةِ أَوْحُهٍ: أَحَدِهَا: تَرْكُ السُّؤَالِ. الثَّانِيْ: سُوْءُ الإِنْصَاتِ وَعَدَمُ إِلْقَاءِ السَّمْعِ. الثَّالِثِ: سُوْءُ الْفَهْمِ. الرَّابِعِ: عَدَمُ الْحِفْظِ. الخَامِسِ: عَدَمُ نَشْرِهِ وَتَعْلِيْمِهِ، فَمَنْ خَزِنَ عِلْمَهُ وَلَمْ يَنْشُرْهُ، اِبْتَلاَهُ اللَّهُ بِنِسْيَانِهِ جَزَاءً وِفَاقاً. السَّادِسِ: عَدَمُ اْلعَمَلِ بهِ،ِ فَإِنَّ الْعَمَلَ بِهِ يُوِجْبُ تَذَكُّرَهُ وَتَدَبُّرَهُ وَمُرَاعَاتَهُ وَالنَّظَرَ إِلَيْهِ، فَإِذَا أَهْمَلَ الْعَمَلَ بِهِ نَسِيَهُ.  

*As-Sifarini -rahimahullah- mengatakan:*
_"Terhalanginya (seorang) dari mendapatkan ilmu disebabkan oleh enam hal:"_
1. *Tidak mau bertanya.*

2. *Tidak mau diam dan tidak mau menyimak.*
 
3. *Pemahaman yang buruk.*
 
4. *Tidak mau menghafal.*
 
5. *Tidak menyebarkan dan mengajarkan ilmu.*
_Siapa yang MENYIMPAN ilmu dan TIDAK MENYEBARKANNYA, Allah ﷻ akan mengujinya dengan LUPA, sebagai balasan yang setimpal._
 
6. *Tidak mengamalkannya*. Mengamalkan ilmu menjadikan diri akan terus mengingatnya, mentadabburinya, memperhatikannya dan merenunginya. Apabila lalai mengamalkannya, maka akan lupa.

Sebagian generasi salaf dahulu berutur:
 
كُنَّا نَسْتَعِيْنُ عَلَى حِفْطِ الْعِلْمِ بِالْعَمَلِ بِهِ

*_"Kami dahulu menjaga ilmu dengan cara mengamalkannya."_*

Sebagian yang lain mengatakan:
 
العِلْمُ يَهْتِفُ بِالْعَمَلِ، فَإِنْ أَجَابَهُ وَإلِاَّ ارْتَحَلَ، فَمَا اسْتُدِرَّ الْعِلْمُ وَاسْتُجْلِبَ بِـمِثْلِ الْعَمَلِ بِهِ

*_"Ilmu akan gembira dengan amalan bila hal itu dilakukan, bila tidak maka ia akan pergi. Tidak ada cara terbaik untuk mendatangkan dan mendapatkan ilmu selain dengan mengamalkannya."_*
[ad-Daliil ilaa al-Mutuun al-‘Ilmiyyah, hal: 33]
 
🔅 _Raih Ilmu Dengan Enam Poin Sebaliknya_
 
Berdasar enam poin di atas, apabila seorang ingin mendapatkan ilmu, hendaknya ia lakukan hal sebaliknya, yakni: 
*1*. Banyak bertanya.
 
*2*. Diam dan antusias menyimak.
 
*3*. Berusaha memahami dengan baik.
 
*4*. Berusaha menghafal sedikit demi sedikit.
  
*5*. Menyebarkan ilmu yang telah didapatkan.

*6*. Berusaha mengamalkannya.
 
*_Terakhir semoga kita diberikan kemudahan oleh Allah azza wa jalla untuk terus menuntut ilmu dan diberi taufik untuk istiqomah dalam mengamalkannya._* 

*Payo isya bejamaah dulur2ku lanjut do'akan ortu dan keluarga, do'akan sesama muslim.*

_*Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh._*