Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *


  • Kesemestaan

    “Allah masih mencintai anda jika masih banyak cobaan dan tantangan hidup yang datang menghampiri anda. Allah percaya bahwa anda mampu melaluinya, maka jagalah kepercayaan itu”

  • Soul, Heart, Mind

    “Realitas kehidupan Anda adalah deskripsi dari jiwa dan pikiran anda”

  • Traveler

    “Pergilah sejauh mungkin dan ketika anda tiba di sana anda akan melihat lebih jauh lagi”

Sabtu, 20 Juli 2019

Imam Syafi'i dan Imam Hambali

MAKANAN DARI ORANG SHOLEH ADALAH OBAT

Suatu hari Imam Syafi'i berkunjung ke rumah Imam Ahmad Ibn Hanbal. Setelah usai dijamu oleh Imam Ahmad, dgn makanan2, Imam Syafi'i tidur di kamarnya.

Saat pagi menjelang, putri Imam Ahmad Ibn Hanbal berkata pada ayahnya: “wahai ayah, benarkah ini Imam Syafi'i yang sering kau ceritakan..?”
Imam Ahmad menjawab: “benar putriku..!”

“Ada tiga hal yg saya perhatikan darinya, PERTAMA saat kami suguhkan makanan kepadanya, dia makan banyak sekali, KEDUA saat dia masuk kamar dia tidak menjalankan shalat malam, KETIGA saat shalat subuh dgn kita, dia tidak berwudlu.” kata sang putri.

Tiba-tiba saat Imam Syafi'i berpapasan dgn Imam Ahmad Ibn Hanbal, Imam Syafii menjawab tiga hal yg dipertanyakan putrinya.

“Wahai, Imam Ahmad..!” tegur Imam Syafi'i, “aku makan banyak sekali, karena tahu bahwa makan2anmu dari harta yg halal, sesungguhnya engkau adalah orang mulia, dan makanan orang mulia adalah obat, dan makanan orang kikir adalah penyakit. saya tidak makan untuk sekedar kenyang, sesungguhnya aku memakan makananmu untuk obat.”

“Adapun mengenai aku tidak shalat malam, karena setiap aku meletakkan kepalaku untuk tidur, saya melihat seakan didepanku ada al-quran dan al-hadits, Allah membukanya untukku dgn 72 masalah ilmu fiqh. saya berharap ummat memanfaatkannya, dan saya tidak menemukan kesempatan untuk shalat malam.”

“Terkait dgn shalat subuh yg tanpa wudlu’, Demi Allah saya tidak tidur kecuali sebelumnya saya memperbarui wudlu”, sepanjang malam saya tidak tidur, maka saya shalat subuh dengan kalian dengan wudlu’ shalat isya'”

Mudah2an kita mendapat taufiq sehingga kita di golongkan dengan orang-orang sholeh...Aamiin...

@rony_ajeng
Fb ; ahmad zaini alawi

Follow dan Subscribe:
Instagram: nujombangonline
Twitter: NU Jombang Online
YouTube: NU Jombang Online
kunjungi https://jombang.nu.or.id
____________________
#nahdlatululama #nu #nuonline #nuonline_id #quotes #alanumedia #quotesoftheday #motivasi #motivation #quotemotivasi #motivationquote #islamicquotes #ulamaquotes #kutipan  #kutipanislami #kutipanulama #quotesislami #quotesulama #nasihat #nasihatislami #nasihatulama #aswaja #islam #islamnusantara #anwarzahid

Kamis, 18 Juli 2019

Idu Geni Gus Dur

Gelandangan Politik

Saat Ketua MPR gelar sidang MPR menjatuhkan Gus Dur, aku duduk-duduk di teras belakang istana bersama ustadz Mujib Manan, dosenku yang ditarik Gus Dur jadi kepala rumah tangga presiden. Beberapa hari sebelumnya Mahasiswa yg dikordinir kekuatan hoax demo menuntut Gus Dur mundur.

Sementara ratusan ribu Banser yang siap mati syahid disuruh pulang oleh Gus Dur dg satu kata:

Jabatan dunia gak perlu dibela mati-matian. Subhanallah..

Saat Gus Dur memanggil ustadz Mujib, aku sempat bersalaman dengan beliau, mencium tangannya dan air mataku berlinang. Melihat kesedihan hatiku Gus Dur tersenyum seraya berkata ;

"preman2 itu akan jadi gelandangan politik seumur hidupnya"

Innalilahi wa innailaihi roji'un..!

Alhamdulillah Allah memberi aku umur panjang dan bisa menyaksikan langsung satu persatu para preman politik itu benar-benar jadi gelandangan politik tanpa harga diri dipentas sejarah Indonesia..

Yaa dalam catatan dikepalaku, satu persatu mereka yang terlibat menjatuhkan Gus Dur berakhir karier politiknya seperti sampah tak laku dirombeng.

Apa yang pernah dikatakan Gus Dur seakan titah raja Jawa yang "iduh Geni" (kutukan orang suci) tak bisa dijilat lagi
Semoga Allah melindungi bangsa Indonesia dari kejinya politik hoax...

Oleh : Yai Abdul Ghofar Mistar

Jangan memaksa anak

Hikmah
Oleh Balayudha Islam Nusantara

*GURU PEMBELAJAR*

*“Goblok kamu, Tolol kamu ya…”* Kata Suamiku sambil melemparkan buku rapor sekolah Doni.
Kulihat suamiku berdiri dari tempat duduknya dan kemudian dia menarik kuping Doni dengan keras.
Doni meringis.
Tak berapa lama Suamiku pergi kekamar dan keluar kembali membawa penepuk nyamuk.
*Dengan garang suamiku memukul Doni berkali kali dengan penepuk nyamuk itu*
Penepuk nyamuk itu diarahkan kekaki, kemudian ke punggung dan terus , terus.
Doni menangis “ Ampun, ....ayah..ampun ayah..” Katanya dengan suara terisak isak. Wajahnya memancarkan rasa takut. Dia tidak meraung.
Doni tegar dengan siksaan itu.
Tapi matanya memandangku.
Dia membutuhkan perlindunganku. Tapi aku tak sanggup karena aku tahu betul sifat suamiku.

“Lihat adik adikmu.
Mereka semua pintar pintar sekolah. Mereka rajin belajar.
Ini kamu anak tertua malah malas dan tolol,,

Mau jadi apa kamu nanti ?
Mau jadi beban adik adik kamu ya…he “ Kata suamiku dengan suara terengah engah kelelahan memukul Doni.
Suamiku terduduk dikorsi.
*Matanya kosong memandang kearah Doni dan kemudian melirik kearah ku*

“ Kamu ajarin dia.
Aku tidak mau lagi lihat lapor sekolahnya buruk.
*"Dengar itu..!!!“*
Kata suamiku kepadaku sambil berdiri dan masuk kekamar tidur.

Kupeluk Doni.
Matanya memudar.
Aku tahu dengan nilai lapor buruk dan tidak naik kelas saja dia sudah malu apalagi di maki maki dan dimarahi didepan adik adiknya.

Dia malu sebagai anak tertua. Kembali matanya memandangku. Kulihat dia butuh dukunganku. Kupeluk Doni dengan erat “ Anak bunda, tidak tolol" Anak bunda pintar kok. Besok ya rajin ya belajarnya”

“ Doni udah belajar sungguh sungguh, bunda, Bunda kan lihat sendiri.
Tapi Doni memang engga pintar seperti Ruli dan Rini.
Kenapa ya Bunda” Wajah lugunya membuatku terenyuh.. *Aku menangis “ Doni, pintar kok* Doni kan anak ayah. Ayah Doni pintar tentu Doni juga pintar. “

“ Doni bukan anak ayah.”
Katanya dengan mata tertunduk *“ Doni telah mengecewakan Ayah, ya bunda “*

Malamnya , adiknya Ruli yang sekamar dengannya membangunkan kami karena ketakutan melihat Doni mengigau terus.
Aku dan suamiku berhamburan kekamar Doni.
Kurasakan badannya panas.
*Kupeluk Doni dengan sekuat jiwaku untuk menenangkannya*
Matanya melotot kearah kosong. Kurasakan badannya panas.
*Segera kukompres kepalanya dan suamiku segera menghubungi dokter keluarga*

Doni tak lepas dari pelukanku “ Anak bunda, buah hati bunda, kenapa sayang. Ini bunda,..” Kataku sambil terus membelai kepalanya.
Tak berapa lama matanya mulai redup dan terkulai.
Dia mulai sadar. Doni membalas pelukanku. ‘ *Bunda, temani Doni tidur ya."* Katanya sayup sayup.
Suamiku hanya menghelap nafas. Aku tahu suamiku merasa bersalah karena kejadian siang tadi.

Doni adalah putra tertua kami.
*Dia lahir memang ketika keadaan keluarga kami sadang sulit*
Suamiku ketika itu masih kuliah dan bekerja serabutan untuk membiayai kuliah dan rumah tangga.
Ketika itulah aku hamil Doni.
Mungkin karena kurang gizi selama kehamilan tidak membuat janinku tumbuh dengan sempurna. *Kemudian , ketika Doni lahir kehidupan kami masih sangat sederhana* Masa balita Doni pun tidak sebaik anak anak lain.
Diapun kurang gizi.
Tapi ketika usianya dua tahun, kehidupan kami mulai membaik seiring usainya kuliah suamiku dan mendapatkan karir yang bagus di BUMN.
Setelah itu aku kembali hamil dan Ruli lahir, juga laki laki
dan dua tahu setelah itu, Rini lahir, adik perempuannya.
Kedua putra putriku yang lahir setelah Doni mendapatkan lingkungan yang baik dan gizi yang baik pula.
Makanya mereka disekolah pintar pintar.
Makanya aku tahu betul bahwa *kemajuan generasi ditentukan oleh ketersediaan gizi yang cukup dan lingkungan yang baik*.

Tapi keadaan ini tidak pernah mau diterima oleh Suamiku.
Dia punya standard yang tinggi terhadap anak anaknya.
Dia ingin semua anaknya seperti dia. Pintar dan cerdas.
“ Masalah Doni bukannya dia tolol, Tapi dia malas. Itu saja. “ Kata suamiku berkali kali.
Seakan dia ingin menepis tesis tentang *ketersediaan gizi sebagai pendukung anak jadi cerdas*

*“ Aku ini dari keluarga miskin* *Manapula aku ada gizi cukup.*
*Mana pula orang tuaku ngerti soal gizi.* Tapi nyatanya aku berhasil.
“ Aku tak bisa berkata banyak untuk mempertahankan tesisku itu.

Seminggu setelah itu, suamiku memutuskan untuk mengirim Doni kepesantren. AKu tersentak.?!!!!??

*“ Apa alasan Mas mengirim Doni ke Pondok Pesantren “*

“ Biar dia bisa dididik dengan benar”

*“ Apakah dirumah dia tidak mendapatkan itu”*

“ Ini sudah keputusanku, Titik.

*“ Tapi kenapa , Mas” AKu berusaha ingin tahu alasan dibalik itu.*

Suamiku hanya diam.
Aku tahu alasannya.
Dia tidak ingin ada pengaruh buruk kepada kedua putra putri kami.
Dia malu dengan tidak naik kelasnya Doni.
Suamiku ingin memisahkan Doni dari adik adiknya agar jelas mana yang bisa diandalkannya dan mana yang harus dibuangnya.
Mungkinkah itu alasannya. *Bagaimanapun , bagiku* *Doni akan tetap putraku*
*dan aku akan selalu ada untuknya* Aku tak berdaya.
Suamiku terlalu pintar bila diajak berdebat.

Ketika Doni mengetahui dia akan dikirim ke Pondok Pesantren, dia memandangku.
Dia nampak bingung.
*Dia terlalu dekat denganku dan tak ingin berpisah dariku.*

*Dia peluk aku “ Doni engga mau jauh jauh dari bunda” Katanya.*

Tapi seketika itu juga suamiku membentaknya “ Kamu ini laki laki. TIdak boleh cengeng.
Tidak boleh hidup dibawah ketika ibumu. Ngerti. ...!!!!
Kamu harus ikut kata Ayah.
*Besok Ayah akan urus kepindahan kamu ke Pondok Pesantren. “*

Setelah Doni berada di Pondok Pesantren setiap hari aku merindukan buah hatiku.
Tapi suamiku nampak tidak peduli. “ Kamu tidak boleh mengunjunginya di pondok.
Dia harus diajarkan mandiri.
Tunggu saja kalau liburan dia akan pulang” Kata suamiku tegas seakan membaca kerinduanku untuk mengunjungi Doni.

Tak terasa Doni kini sudah kelas 3 Madrasah Aliyah atau setingkat SMU. Ruli kelas 1 SMU
dan Rini kelas 2 SLP.
*Suamiku tidak pernah bertanya soal Raport sekolahnya*
Tapi aku tahu raport sekolahnya tak begitu bagus tapi juga tidak begitu buruk.
Bila liburan Doni pulang kerumah, Doni lebih banyak diam.
Dia makan tak pernah berlebihan dan tak pernah bersuara selagi makan sementara adiknya bercerita banyak soal disekolah dan suamiku menanggapi dengan tangkas untuk mencerahkan.
Walau dia satu kamar dengan adiknya namun kamar itu selalu dibersihkannya setelah bangun tidur. *Tengah malam dia bangun dan sholat tahajud dan berzikir sampai sholat subuh*

Ku perhatikan tahun demi tahun perubahan Doni setelah mondok.
Dia berubah dan berbeda dengan adik adiknya.
Dia sangat mandiri dan hemat berbicara.
*Setiap hendak pergi keluar rumah,*
*dia selalu mencium tanganku dan setelah itu memelukku*
Beda sekali dengan adik adiknya yang serba cuek dengan gaya hidup modern didikan suamiku.

Setamat Madrasa Aliyah, Doni kembali tinggal dirumah.
Suamiku tidak menyuruhnya melanjutkan ke Universitas.
“ Nilai rapor dan kemampuannya tak bisa masuk universitas.
Sudahlah.
Aku tidak bisa mikir soal masa depan dia. Kalau dipaksa juga masuk universitas akan menambah beban mentalnya. “
Demikian alasan suamiku.
Aku dapat memaklumi itu.
*Namun suamiku tak pernah berpikir apa yang harus diperbuat Doni setelah lulus dari pondok*                               
Donipun tidak pernah bertanya.
Dia hanya menanti dengan sabar.

Selama setahun setelah Doni tamat dari mondok, waktunya lebih banyak di habiskan di Masjid. Dia terpilih sebagai ketua Remaja Islam Masjid. *Doni tidak memilih Masjid yang berada di komplek kami tapi dia memilih masjid diperkampungan yang berada dibelakang komplek.* Mungkin karena inilah suamiku semakin kesal dengan Doni karena dia bergaul dengan orang kebanyakan.
Suamiku sangat menjaga reputasinya dan tak ingin sedikitpun tercemar. Mungkin karena dia malu dengan cemoohan dari tetangga maka dia kadang marah tanpa alasan yang jelas kepada Doni.
Tapi Doni tetap diam.
Tak sedikitpun dia membela diri.

*Suatu hari yang tak pernah kulupakan adalah ketika polisi datang kerumahku*
Polisi mencurigai Doni dan teman temannya mencuri di rumah yang ada di komplek kami.
Aku tersentak.
Benarkah itu.
*Doni sujud dikaki ku sambil berkata “ Doni tidak mencuri , Bunda.*
TIdak, Bunda percayakan dengan Doni.
Kami memang sering menghabiskan malam di masjid tapi tidak pernah keluar untuk mencuri.”
Aku meraung ketika Doni dibawa kekantor polisi.
Suamiku dengan segala daya dan upaya membela Doni.
Alhamdulilah Doni dan teman temannya terbebaskan dari tuntutan itu. Karena memang tidak ada bukti sama sekali.
Mungkin ini akibat kekesalan penghuni komplek oleh ulah Doni dan kawan kawan yang selalu berzikir dimalam hari dan menggangu ketenangan tidur.

Tapi akibat kejadian itu , suamiku mengusir Doni dari rumah.
Doni tidak protes.
Dia hanya diam dan menerima keputusan itu.
*Sebelum pergi dia rangkul aku” Bunda , Maafkanku.*
Doni belum bisa berbuat apapun untuk membahagiakan bunda dan Ayah.
*Maafkan Doni “* Pesannya.
*Diapun memandang adiknya satu satu.* *Dia peluk mereka satu persatu “ Jaga bunda ya.*
*Mulailah sholat dan jangan tinggalkan sholat. Kalian sudah besar .” demikian pesan Doni*.
*Suamiku nampak tegar dengan sikapnya untuk mengusir Doni dari rumah.*

*“ Mas, Dimana Doni akan tinggal. “ Kataku dengan batas kekuatan terakhirku membela Doni.*

*“ Itu bukan urusanku. Dia sudah dewasa. Dia harus belajar bertanggung jawab dengan hidupnya sendiri.*

***
Tak terasa sudah enam tahun Doni pergi dari Rumah.
Setiap bulan dia selalu mengirim surat kepadaku.
Dari suratnya kutahu Doni berpindah pindah kota.
*Pernah di Bandung, Jakarta, Surabaya dan tiga tahun lalu dia berangkat ke Luar negeri.*
*Bila membayangkan masa kanak kanaknya kadang aku menangis.*
Aku merindukan putra sulungku. *Setiap hari kami menikmati fasilitas hidup yang berkecukupan.*
Ruli kuliah dengan kendaraan bagus dan ATM yang berisi penuh.
Rinipun sama.
Karir suamiku semakin tinggi. Lingkungan sosial kami semakin berkelas.
Tapi, satu putra kami pergi dari kami. Entah bagaimana kehidupannya. Apakah dia lapar.
*Apakah dia kebasahan ketika hujan karena tidak ada tempat bernaung.* Namun dari surat Doni , aku tahu dia baik baik saja.
Dia selalu menitipkan pesan kepada kami, “ Jangan tinggalkan sholat.
*Dekatlah kepada Allah maka Allah akan menjaga kita siang dan malam. “*

***
Prahara datang kepada keluarga kami. *Suamiku tersangkut kasus Korupsi.*
Selama proses pemeriksaan itu suamiku tidak dibenarkan masuk kantor. Dia dinonaktifkan.
Selama proses itupula suamiku nampak murung.
Kesehatannya mulai terganggu. Suamiku mengidap hipertensi.
Dan puncaknya , adalah ketika Polisi menjemput suamiku di rumah. Suamiku terbukti melakukan tindak pidana korupsi.
*Rumah dan semua harta yang selama ini dikumpulkan disita oleh negara* Media massa memberitakan itu setiap hari.
Reputasi yang selalu dijaga oleh suamiku selama ini ternyata dengan mudah hancur berkeping keping. Harta yang dikumpul, sirna seketika. Kami sekeluarga menjadi pesakitan. Ruli malas untuk terus keliah karena malu dengan teman temannya.
Rini juga sama yang tak ingin terus kuliah.

Kini suamiku dipenjara dan anak anak jadi bebanku dirumah kontrakan.
Ya walau mereka sudah dewasa namun mereka menjadi bebanku. Mereka tak mampu untuk menolongku.
Baru kutahu bahwa selama ini kemanjaan yang diberikan oleh suamiku telah membuat mereka lemah untuk survival dengan segala kekurangan.
Maka jadilah mereka bebanku ditengah prahara kehidupan kami.

Pada saat inilah aku sangat merindukan putra sulungku.
*Ditengah aku sangat merindukan itulah aku melihat sosok pria gagah berdiri didepan pintu rumah.*

Doniku ada didepanku dengan senyuman khasnya.
Dia menghambur kedalam pelukanku. “ *Maafkan aku bunda, Aku baru sempat datang sekarang sejak aku mendapat surat dari bunda tentang keadaan ayah. “* katanya.
Dari wajahnya kutahu dia sangat merindukanku.
Rini dan Ruli juga segera memeluk Doni.
Mereka juga merindukan kakaknya. Hari itu, kami berempat saling berpelukan untuk meyakinkan kami akan selalu bersama sama.

Kehadiran Doni dirumah telah membuat suasana menjadi lain. Dengan bekal tabungannya selama bekerja diluar negeri, Doni membuka usaha percetakan dan reklame.
Aku tahu betul sedari kecil dia suka sekali menggambar namun hobi ini selalu di cemoohkan oleh ayahnya. Doni mengambil alih peran ayahnya untuk melindungi kami.
Tak lebih setahun setelah itu, Ruli kembali kuliah dan tak pernah meninggalkan sholat dan juga Rini. *Setiap maghrib dan subuh Doni menjadi imam kami sholat berjamaah dirumah*
Seusai sholat berjamaah Doni tak lupa duduk bersila dihadapan kami dan berbicara dengan bahasa yang sangat halus , beda sekali dengan gaya ayahnya

*" Manusia tidak dituntut untuk terhormat dihadapan manusia tapi dihadapan Allah.  Harta dunia, pangkat dan jabatan tidak bisa dijadikan tolok ukur kehormatan. Kita harus berjalan dengan cara yang benar dan itulah kunci meraih kebahagiaan dunia maupun akhirat.  Itulah yang harus kita perjuangkan dalam hidup agar mendapatkan kemuliaan disisi Allah. Dekatlah kepada Allah maka Allah akan menjaga kita.  Apakah ada yang lebih hebat menjaga kita didunia ini dibandingkan dengan Allah. “*

*“ Apa yang menimpa keluarga kita sekarang bukanlan azab dari Allah*
Ini karena Allah cinta kepada Ayah. Allah cinta kepada kita semua karena kita semua punya peran hingga membuat ayah terpuruk dalam perbuatan dosa sebagai koruptor. Allah sedang berdialog dengan kita tentang sabar dan ikhlas, tentang hakikat kehidupan, tentang hakikat kehormatan.
Kita harus mengambil hikmah dari ini semua untuk kembali kepada Allah dalam sesal dan taubat.
*Agar bila besok ajal menjemput kita, tak ada lagi yang harus disesalkan, Karna kita sudah sangat siap untuk pulang keharibaan Allah dengan bersih. “*

*Seusai Doni berbicara , aku selalu menangis*
*Doni yang tidak pintar sekolah, tapi Allah mengajarinya untuk mengetahui rahasia terdalam tentang kehidupan dan dia mendapatkan itu untuk menjadi pelindung kami dan menuntun kami dalam taubah*
*Ini jugalah yang mempengaruhi sikap suamiku dipenjara*
Kesehatannya membaik.
Darah tingginya tak lagi sering naik. Dia ikhlas dan sabar , dan tentu karena dia semakin dekat kepada Allah.
*Tak pernah tinggal sholat sekalipun. Zikir dan linangan airmata sesal akan dosanya telah membuat jiwanya tentram. Mahasuci Allah*

*Sahabatku terdapat beberapa pesan moral dlm cerita itu antara lain* :

*1).Jangan memaksakan kemampuan anak*

*2).Jangan merendahkan kemampuan anak*

*3).Kesuksesan bukan hanya diukur dari kemampuan akademik/nilai raport*

*4).Anak yg kelihatannya "terbelakang" belum tentu gagal*

*5). Kasih sayang yg kita berikan kpd semua anak harus adil sesuai dng porsinya*

*6).Jangan hanya memikirikan uang yg banyak tetapi tidak halal..*

*Semoga bermanfaat buat sahabat semua dan Allah jadikan kita semua dan keluarga kita menjadi hamba yg di rahmati, di Ridhoi, di Berkahi jg di bebaskan dari siksa api neraka...*                   
*Aamiin...*

#BIN
#Balayudha_Islam_Nusantara

Emas dan Tanah

Renungan untuk kita semua

Emas berkata pada tanah, "Coba lihat dirimu, suram dan lemah, jelek dan dekil. Apakah engkau memiliki cahaya mengkilau seperti aku? Apakah engkau berharga seperti aku?" Tanah menjawab, "Aku memang tidak berkilau seperti kamu, tapi aku bisa menumbuhkan bunga dan buah, bisa menumbuhkan rumput dan pohon, bisa menumbuhkan tanaman dan lainnya, apakah kamu bisa?" Emas pun terdiam seribu bahasa.

Dalam hidup ini banyak orang yang seperti emas, berharga, menyilaukan tetapi tidak bermanfaat bagi sesama. Sukses dalam karir, rupawan dalam paras, tapi sukar membantu apalagi peduli.

Tapi ada juga yang seperti tanah. Posisi biasa saja, bersahaja namun ringan tangan siap membantu kapanpun.

Makna dari kehidupan bukan terletak pada seberapa bernilainya diri kita, tetapi seberapa besar bermanfaatnya kita bagi orang lain.

Jika keberadaan kita dapat menjadi berkah bagi banyak orang, barulah kita benar-benar bernilai.

Apalah gunanya kesuksesan bila itu tidak membawa manfaat bagi kita, keluarga dan orang lain. Apalah arti kemakmuran bila tidak berbagi pada yang membutuhkan. Apalah arti kepintaran bila tidak memberi inspirasi di sekeliling kita.

Karena hidup adalah proses, ada saatnya kita memberi dan ada saatnya kita menerima. Hiduplah seperti tanah.

Credit@ceritadanfakta

Uang itu milikmu, tapi sumber daya alam adalah milik bersama

Uang itu milikmu, tapi sumber daya alam adalah milik bersama

Jerman adalah sebuah negara industri terkemuka. Di negara spt ini, banyak yg mengira warganya hidup foya2  .

Ketika saya tiba di Hamburg, saya bersama rekan2 msk ke restoran. Kami lihat banyak meja kosong. Ada satu meja dimana spasang anak muda sdg makan. Hanya ada 2 piring mkanan & 2 kaleng minuman di meja mrk.

Sy bertanya dlm hati apa hidangan yg begitu simple dpt disebut romantis & apa si gadis akan meninggalkan si pemuda kikir tsb?

Kemudian ada lagi beberapa wanita tua di meja lainnya. Ketika makanan dihidangkan, pelayan membagi makanan tsb & mereka menghabiskan tiap butir makanan yg ada di piring mrk.

Karena kami lapar, rekan kami pesan lebih banyak makanan. Saat selesai, tersisa kira2 sepertiganya yg tdk dpt kami habisin di meja. Begitu kami hendak meninggalkan restoran, wanita tua yg dari meja sebelah berbicara pd kami dlm bhs Inggris, kami dan teman2 paham bhw mrk tdk senang kami memubazirkan makanan.

Lalu temanku berkata kpd wanita tua itu : "Kami yg bayar kok, bukan urusan kalian berapa banyak makanan yg tersisa",

Wanita2 itu meradang. Salah satunya segera mengeluarkan HP & menelpon seseorang. Sebentar kemudian seorg lelaki berseragam Sekuritas Sosial pun tiba. Setelah mendengar ttg sumber msalah pertengkaran, ia menerbitkan surat denda Euro 50 (kira2 denda rp. 750.000) pd kami.

Kami semua terdiam..

Petugas berseragam tsb berkata dgn suara yg galak, :“PESAN HANYA YG SANGGUP ANDA MAKAN, UANG ITU MILIKMU TAPI SUMBER DAYA ALAM INI MILIK BERSAMA. ADA BANYAK ORG LAIN DI DUNIA YG KEKURANGAN. KALIAN TDK PUNYA ALASAN UTK MENSIA-SIAKAN SUMBER DAYA ALAM TSB.”

Pola pikir dari masyarakat di negara makmur tsb membuat kami semua malu bener, KAMI SUNGGUH HARUS MERENUNGKAN HAL INI. Kita ini dari negara yg tdk makmur2 amat. Utk gengsi, kita sering pesan byk & sering brlebihan saat menjamu org.

PELAJARAN INI MENGAJARI KITA UTK SERIUS MENGUBAH KEBIASAAN BURUK KITA.

“MONEY IS YOURS BUT RESOURCES BELONG TO THE SOCIETY.”

Jd kawan2, mari mulai mengurangi pemubadziran, krn "uang memang milikmu, tapi ... " sumber daya alam itu milik bersama ".

Mereka mungkin bukan muslim, tapi soal makanan tadi islam sudah mengajarkan sejak lama jangan menjadikan makanan kita mubadzir

Follow dan Subscribe:
Instagram: nujombangonline
Twitter: NU Jombang Online
YouTube: NU Jombang Online
kunjungi https://jombang.nu.or.id
____________________
#nahdlatululama #nu #nuonline #nuonline_id #quotes #alanumedia #quotesoftheday #motivasi #motivation #quotemotivasi #motivationquote #islamicquotes #ulamaquotes #kutipan  #kutipanislami #kutipanulama #quotesislami #quotesulama #nasihat #nasihatislami #nasihatulama #aswaja #islam #islamnusantara #anwarzahid #videonuonline #motivasi #aswaja #ibadah #dakwah

40 AMALAN NABI MUHAMMAD S.A.W

40 AMALAN NABI MUHAMMAD S.A.W

01. Jangan tidur antara fajr dan Ishraq (saat  muncul), Asr dan Maghrib, Maghrib dan Isha.
02. Hindarkan duduk dengan orang yg bau badan. Contoh (bawang)
03. Jangan tidur dekat orang yg bicara buruk sebelum tidur.
04. jangan makan dan minum dengan tangan kiri.
05. Jangan makan makanan yg dikeluarkan dr gigimu.
06. Jangan membunyikan sendi2 jari.
07. periksa sepatumu sebelum memakainya.
08. Jangan memandang ke langit ketika shalat.
09. Jangan meludah dalam toilet.
10. jangan bersihkan gigi dengan arang.
11. Duduk/jongkok baru kenakan celana.
12. jangan patahkan benda keras dengan gigimu.
13. Jangan meniup makananmu ketika panas, tapi kamu boleh mengipasinya
14. Jangan melihat kesalahan orang lain.
15. jangan berbicara antara iqamah dan adhan.
16. Jangan bicara dalam toilet.
17. jangan membicarakan keburukan temanmu.
18. Jangan membuat temanmu marah
19. Jgn sering melihat ke belakang ketika berjalan.
20. Jgn hentakkan kakimu saat berjalan.
21. Jgn curigaan pada temanmu.
22. Jgn pernah berdusta.
23. jgn membaui makanan saat memakannya.
24. bicara yg jelas agar org lain bisa memahami.
25. Hindari bepergian sendirian.
26. Jgn memutuskan sendiri namun berkonsultasilah dengan orang yg tahu.
27. Jangan bangga diri.
28. Jgn sedih dgn makananmu.
29. Jgn besar mulut.
30. Jgn mengusir pengemis.
31. Layani tamumu dengan baik dengan sepenuh hati.
32. Sabar ketika dalam kemiskinan.
33. Bantulah perkara kebaikan.
34. Pikirkanlah kesalahanmu dan bertaubatlah.
35. Berbuat baiklah kepada orang yg berlaku jahat padamu.
36. Qana'ah (hidup apa adanya)
37. Jgn tidur terlalu sering, menyebabkan pikun.
38. Bertaubatlah minimal 100 kali sehari (Istighfaar).
39. Jgn makan dalam keadaan gelap.
40. jgn makan sepenuh-penuh mulut.

Kirim ke yg lain untuk mengingatkan mereka.

Rasulullah S.A.W bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala."(HR. Al-Bukhari)
-------------------------------
Semoga Allah merahmatimu... Aamiin
Semoga bermanfaat

Senin, 15 Juli 2019

Sombong

APA UNTUNGNYA ENGKAU SOMBONG WAHAI JASAD YANG SEMENTARA?

Sombong adalah tanda dirimu tidak dekat dengan Allah SWT.

Karena hamba yang dekat dengan Allah, ia tahu, siapa yang berhak menyombongkan diri.

Sebanyak apapun engkau menuntut ilmu, datang ke majelis taklim & beramal shaleh. Maka sia-sia yang engkau pelajari dan amalkan tersebut jika ada buah kesombongan seberat biji sawi didalam hatimu.

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

“لا يدخل الجنة من كان في قلبه مثقال ذَرَّة من كِبْر”

" tidak akan masuk surga orang yang dihatinya ada kesombongan meskipun seberat biji sawi  "

Kadang manusia lupa, bahwa ia di hidupkan tapi akan di matikan kembali oleh Rabb-Nya. seharusnya ia berfastabiqul khoirot (berlomba-lomba melakukan kebajikan), bukan malah sebaliknya.

Sombong adalah penyakit hati, yang dapat menyebabkan segala amalan rusak olehnya. maka perbaikilah hati ini, rendahkanlah hati ini, bersihkanlah hati ini, sujudkanlah hati ini dari berbagai penyakit hati yang ada.

Perbanyaklah istighfar... karena istighfar adalah obat pengingat yang mujarab kepada Allah SWT.

Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

@Da'wah muslimah.

Samawa

KARENA ISTRI INGIN DIMENGERTI ❤

Saat istri marah, ia belum tentu kesal.
Ia hanya butuh pengertian.

Saat istri menangis, ia belum tentu bersedih.
Ia hanya butuh pelukan.

Saat istri cemberut, ia belum tentu kecewa.
Ia hanya butuh perhatian.

Saat istri cemburu, ia belum tentu iri.
Ia hanya butuh pujian.

Saat istri menolak, ia belum tentu tak mau.
Ia hanya butuh rayuan dan bujukan.

Saat istri lelah, ia belum tentu merasa capek.
ia hanya butuh diajak jalan-jalan.

Saat istri sakit hati, ia belum tentu terluka.
Ia hanya butuh belaian.

Namun... Saat istri tersenyum, ia belum tentu setuju
Bisa jadi ia sedang berusaha mengerti.

Saat istri tertawa, ia belum tentu bahagia.
Bisa jadi ia sedang berusaha membahagiakan suaminya.

Saat istri diberi hadiah, ia belum tentu senang.
Bisa jadi ia sedang berusaha untuk menghargai.

Saat istri terlihat tegar, ia belum tentu kuat.
Bisa jadi ia sedang mencoba untuk bertahan menghadapi ujian.

Saat istri mengerjakan perintah suami, belum tentu sesuai keinginannya.
Bisa jadi ia sedang berusaha untuk menjadi istri yang taat.

Wahai para suami,
selami lebih dalam psikologi pasanganmu.

Karena bisa jadi ada makna di balik setiap kata dan ekspresinya
Ini bukan masalah tidak adanya ketulusan dan keikhlasan.

Namun belajarlah memahami tabi'at seorang wanita yang rela mengorbankan sisa usianya bersamamu.

Selalu ada pengorbanan dalam membangun cinta.
Namun insya Allah berakhir bahagia hingga ke surga.

Semoga kita semua bisa menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah. Aamiin.

Welinge Simbah Nun

WELINGE SIMBAH"

Yen ana pawongan sing njaluk pitulungan marang kowe, umpama kowe bisa, ya tulungana..!
Aja nyawang kuwi sapa..?
Amerga ngene... Wong yen njaluk pitulungan iku tegese dheweke butuh, sanajan yen kowe nyawang blegere wong kuwi sehat, kuat.. Mangertiya, Yen kowe mung nyawang njabane anggone tetulung, tegese pitulunganmu iku ora adhedasar ikhlas, mung nuruti apa kang metu saka perintahe nafsumu..

Pungkasane welinge simbah...
Nalika kowe bisa weweh pitulungan, njaluk'a dongane/ donga-dinonga, sanajan iku saka wong ngemis utawa bocah pinggir dalan, amerga awake dhewe ora ngerti sapa wae dongane pawongan sing ditampa dening Gusti.

Nalika ana ndhuwur kowe gelem tetulung, semangsa ana ngisor bakal ana sing nulung.
"Lemah teles, Gusti ingkang bales"
#Wis_Ngono_Wae🙏

Kisah habib jakfar alkaff kudus

Kisah habib jakfar alkaff kudus

Nama beliau adalah Habib Ja'far Bin Muhammad bin Hamid bin Umar Alkaff dari Semarang Indonesia.

Beliau adalah seorang wali Allah yang besar. Maqamnya adalah Majdub.

Beliau seorang wali Allah yang khoriqul adah. Kebiasaannya mmbuang fulus kelaut puluhan juta ratusan juta hingga milyaran dibuang kelaut.

Habib JA'FAR bin MUHAMMAD Al-Kaff aslinya dari Kudus.
Rumah kediaman abah beliau di desa Dema'an Kota Kudus.
Beliau lahir di Kudus.
Jadi wali diangkat maqomnya oleh Alloh juga di Kudus, majdubnya juga di Kudus.
Yang membimbing beliau adalah Nabiyulloh Khodir BALYA bin MALKAN.

Habib Jakfar Alkaff Kudus, terkenal memiliki kebiasaan jadzab (berbuat aneh). Meskipun jadzab, ternyata beliau sering juga mernahake ( bahasa Salik nya adalah mentarbiyyah/membimbing) para muhibbin ( pecinta) beliau. Salah seorang muhibbinnya dipanggil beliau dan dikasih uang

'' Ji ... ini duit buat kamu. Buat beli For tuner, ya? '' Kata Habib Ja'far.
'' Njih, bib '' Kata Pak Kaji sambil menghitung jumlah uang pemberian Habib. Totalnya cuma 400 ribu rupiah.

Melihat uang pemberiannya dihitung, Habib Jakfar berkata ' jangan dihitung, Ji. Harus ikhlaaas, ''
Ini pelajaran pertama dari habib ja'far, bahwa pemberian Allah baik berupa uang ataupun harta yang lain tidak boleh dilihat materi / barangnya. Juga berapa jumlahnya. Tetapi lihatlah siapa gerangan Dzat yang memberinya.

Yakni Allah Ta'ala . Saputangan harganya murah. Tetapi saputangan pemberian kekasih, tidak ternilai harganya.

Beberapa waktu kemudian, Habib Jakfar mengajak dia ke tepi laut. Beliau berkata, '' Jii ....ini duit dalam tas semua, ayoh dibuang ke lauuut. Diniati shadaqah Sir/rahasia, yaa? Diniati shadaqah Sir yaa? ''
Bersama salah satu khadim/pembantu, pak Kaji tersebut membuang lembaran - lembaran uang kelaut. Dia perkirakan tidak kurang dari 20 juta rupiah uang yang dibuang.

Muhibbin itu berpikir keras apa makna perbuatan ini, serta apa konteknya dengan dirinya?
Ini pelajaran kedua untuk dirinya, bahwa bagi seorang Arif billah, antara uang dan tanah liat nilainya tidak ada bedanya .

Yang membuat berbeda adalah kecintaan hati kepada salah satu dari keduanya. Jika tidak ada cinta, ( karena yang dicinta hanyalah Allah) emas, uang atau yang lain tidak lagi berharga sehingga tidak layak diuber-uber apalagi dicinta.

Perbuatan membuang uang kelaut, pernah menjadi sasaran kritik Ibnul Qayyim kepada kaum Sufiyyah yang melakukannya. Karena perbuaan tersebut secara fikih dhahir hukumnya haram disebabkan tadzyi'ul maal / mensia-siakan harta. Namun Ba'dhul Arifien Quddisa Sirruh, menjawabnya banyak . Diantaranya :

''Kaum Sufiyyah membuang Harta ke laut, saat mereka mulai merasa hatinya tertambat dengan Harta tersebut. Dan bagi seorang Sufi haram hukumnya mencintai harta dunia, dan bahayanya cinta dunia itu lebih dahsyat dari dosanya mensia-siakan Harta. Jika ditanya, mengapa tidak disedekahkan saja? Dijawab bahwa, terhadap sosok Sufi seperti diri mereka sendiri saja, mereka tidak mempercayai untuk menyerahkan 'dunia', apalagi terhadap orang lain? Tuhmah ( kekhawatiran) tersebut membuat mereka terpaksa membuangnya ke laut. ''

Apa yang dilakukan Habib Ja'far juga selaras dengan hal diatas, dimana beliau ingin mengajari Muhibbinnya, supaya tidak cinta dunia. Dan beliau peraktekkan sendiri didepan matanya, membuang uang berjuta-juta ketengah laut, seperti berkata : '' Ji, jangan kedunyan (cinta dunia). Duit itu bagi seorang yang ' mengerti ' , tidak ada nilainya ''
Kemudian saat akan pulang, Habib memanggilnya kembali : '' Ji, kamu punya tanaman dalam pot di pojok Rumah? ''
Pak Kaji menjawab :" Bener, Bib ''
''Sampai rumah, Cabuten ae, '' kata beliau.

Pak Kaji langsung tercenung. Bukan heran, Habib Ja'far bisa tahu dia punya tanaman itu, karena hal-hal kasyaf model begitu sudah biasa dia jumpai dalam diri Habib Jakfar. Tetapi dia tercenung karena dia baru sadar , ini pelajaran penting untuk dirinya dari Habib, karena beberapa waktu belakangan ini dia sangat suka merawat tanaman tersebut.
'' Harganya mahal. Saya membelinya 7 juta rupiah '' Kata Pak Kaji.

Tampaknya, dia diajari oleh Habib ja'far: '' Ji, ji ..... Bebaskan hatimu dari ta'alluq condong dengan tanaman berharga jutaan. Bersihkan hatimu dari suka mobil Fortuner. Bersihkan hatimu dari kicauan Lovebird. Bersihkan hatimu dari akik Bacanmu . Bersihkan hatimu dari wajah Ayu istrimu dan gemesinnya anak-anakmu ...bersihkan ...bersihkan ...bersihkan .... ''  Wallahu A'lam Bishawab

Sumber Kisah Teladan Ulama & Wali

Pilihan anak bukan pilihan orang tua

🍒 KISAH NYATA

*dr. Armanto Sidohutomo* adalah anak pertama dari dr. Soedoko Sidohutomo Sp. PA. (pernah menjadi PUREK II UNAIR).
Keempat anak dokter Soendoko semua juga berprofesi sebagai dokter, istri dr. Soedoko yaitu Prof. dr. Roemwerdiniadi.

Ini cerita nyata seorang bapak yg mengisahkan anaknya mahasiswa Madinah ...
Kawan² di Surabaya banyak kenal dengan bapak dan anak ini ...

*Cuplikan kisahnya:*

Teringat Pembicaraan dengan Putraku ke-2, *IAN*, saat naik kelas 2 SMA, 6 tahun yang lalu, saat rutin makan malam bersama:

*IAN* : _"Bapak, maaf saya ijin, kalau boleh mau keluar dari SMA 5 setelah kenaikan kelas ..._

*BAPAK* : (makanan di mulut langsung hambar, datar dan tawar, Gak kolu nelan ...)
_"Maksudmu ???_

*IAN* : _"Saya ingin sekolah di Madinah, saya ingin jadi Ustadz !_

*BAPAK* : (Yang dimulut langsung tak telan ... minum buanyaaaak, sampek keselek)
_"Kamu jadi Ustadz siapa yang ngajak ??_
(Nada Interogasi )

*IAN* : _"Gak ada, saya sendiri yang pengen ..._

*BAPAK* : _"Kamu gak pengen jadi dokter taaah ? Kan kamu pinter, lembut, baik budi bahasamu, ramah sama orang dan bisa banget melayani orang lain seperti Masmu ..._

*IAN* : (Sambil senyum)
_"Kan gak sama bapak ..._
_"Seperti Bapak bilang, semua manusia spesifik dan Istimewa ..._

*BAPAK* : (wuik, mak jleb, omonganku dipakai meng-counter aku ... cerdas ! Tapi mangkelno)
_"Kamu kalau jadi dokter akan sangat berguna dan bermanfaat menyembuhkan banyak orang pastinya ..._

*IAN* : _"Dokter menyembuhkan badan, Ustadz menyembuhkan Hati kan Bapak, Insya Allah bermanfaat ..._

*BAPAK* : (Praaaaang, berkeping2 hatiku ... Air mata mulai menetes, aku nelongso anakku gak mau jadi dokter)
_"Sekolah di Arab itu sulit lho ..., bahasa, budaya beda dan puanasnyaaaaa luar biasa ..._

*IAN* : _"Bapak yang ngajarin, GAK ADA YANG GAK BISA KALAU NIAT MENGGELORA !_

*BAPAK* : (Mbrebes mili buanter)
_"Nanti kalau jadi Ustadz, penghasilanmu berapaaaa ?_ _"Sedikit sekali !!!_ (Nada meninggi) _"Istri dan anakmu gimana membiayainya ???_

*IAN* : _"Bukannya Bapak yang mengajari hidup mandiri, se-CUKUPnya, Se-BUTUHnya, dan bahagia tidak ada korelasi dengan harta ???_

*BAPAK* : (Aku nangis pelan)
_"Apalagi alasan Bapak supaya kamu jadi dokter ya IAN ?_

*IAN* : _"Ikhlaskan IAN jadi diri IAN sendiri ya pak ..., ini pilihan hidup IAN ..._

*BAPAK* : (Nangis banter)
_"Bapak mau kamu tetap di SMALA sampai lulus, perjanjiannya gini aja, baru sesudah lulus SMA dengan nilai baik, kamu berhak menentukan kemanapun kamu mau ..._
(Wis gak duwe pilihan liyo, tapi berharap bisa merubah niat)

*IAN* : (perlahan memeluk dan mencium pipiku sambil ikut menangis)
_"Asal Bapak ikhlas dengan pilihan IAN, Saya tetap sekolah SMALA dan lulus dengan baik, matur nuwun, pangestunya ..._

Saat ini ... *IAN baru pulang dari Madinah, besar, tegap, gagah, hafal 27 Juz, sudah beberapa kali jadi Imam di banyak masjid, mengisi Khutbah Jumat, Taraweh, Buka Bersama dll, dan tiap kali aku melihat IAN jadi Imam, air mataku selalu tak terbendung lagi, IAN dengan segala kelebihan dan kekurangannya menyadarkanku akan kurangnya pengetahuan dan amalan agamaku, Allah mengutusnya untuk mengingatkanku ...*

Tulisan *dr. Armanto Sidohutomo*

Terkadang sebagai orang tua *kita menilai kesuksesan anak hanya dilihat dari faktor materi duniawi ...*

Sebanyak apa *GELAR berderet* ...
Sebanyak apa *HARTA dimiliki* ...
Sebesar apa *RUMAH yang dimiliki* ...
Secanggih apa *MOBIL yang dimiliki*
Dst ...

*Tapi kita lalai bahwa itu semua tidaklah akan dibawa mati ...*

*Seorang anak yang mau mendoakan orang tuanya dengan ikhlas, berbakti kepada mereka, yang mengagungkan syiar² agamanya, walaupun di dunia tidak memiliki apa², namun dia akan menjadi aset terbesar bagi orang tuanya kelak di akhirat, _wal âkhirotu khoyrun wa abqo_, dan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal ...*🍎

Semoga menjadi renungan kita bersama ...

Setan

KHANZAB SETAN PENGGANGGU SHOLAT

Waspada Gangguan jin Khanzab dalam shalat

KHANZAB ADALAH SETAN SPESIALIS PENGANGGU ORANG SHOLAT

Ternyata si pembuat lupa jumlah rakaat shalat adalah akibat gangguan dari setan yang bernama Khanzab (ada yang menyebutnya Khinzib),
..
ia juga menggelincirkan lidah hingga membuat salah dalam bacaan.
..
Sahabat Utsman bin Affan bertanya kepada Rasulullah, “
Wahai Rasulullah,
Setan telah mengganggu shalat dan bacaanku.”
..
Beliau bersabda, “
Itulah setan yang disebut dengan khanzab, jikau engkau merasakan kehadirannya maka bacalah ta’awudz kepada Allah dan meludah kecillah ke arah kiri tiga kali.”
(HR. Ahmad).
..
Itulah setan spesialis penggoda shalat yang bernama Khanzab/Khinzib.
..
Ia akan senantiasa mengganggu agar tidak khusuk ketika menunaikan ibadah shalat sehingga menjadi lupa rakaat yang telah dikerjakan.
..
Sesuai hadist di atas, untuk mengusirnya bacalah ta’awudz kepada Allah dan meludah kecillah ke arah kiri tiga kali.
..
Setan akan menjadi penggoda dalam kehidupan manusia, menurut tugasnya mereka mempunyai Nama yang berbeda-beda sehingga beda tugas berbeda pula setannya.
..
Jadi selain khanzab
Masih banyak lagi Nama-nama setan spesialis lainnya yang akan selalu menggoda/Menyesatkan Manusia.

Beberapa gangguan jin Khanzab dalam shalat yaitu, :
.
1. Salah Bacaan
‘Utsman bin Abil ‘Ash datang kepada Rasulullah dan mengadu: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya syetan telah hadir dalam sholatku dan membuat bacaanku salah dan rancu”. Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam menjawab, “Itulah syaitan yang disebut dengan Khinzib. Apabila kamu merasakan kehadirannya, maka meludahlah ke kiri tiga kali dan berlindunglah kepada Allah Subhaanahu wa ta’aala Akupun melakukan hal itu dan Allah Subhaanahu wa ta’aala menghilangkan gangguan itu dariku” (HR. Muslim)

2. Lupa Rakaat Shalat
“Jika salah seorang dari kalian sholat, syetan akan datang kepadanya untuk menggodanya sampai ia tidak tahu berapa rakaat yang ia telah kerjakan. Apabila salah seorang dari kalian mengalami hal itu, hendaklah ia sujud dua kali (sujud sahwi) saat ia masih duduk dan sebelum salam, setelah itu baru mengucapkan salam” (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Membuat Ragu Apakah Telah Kentut/Berhadas
Ibnu Mas’ud meriwayatkan ia berkata “Sesungguhnya setan-setan mengalir pada peredaran darah manusia hingga ia datang pada salah seorang kamu dalam sholatnya maka ia meniup pada duburnya dan ia membasahi saluran kencingnya kemudian ia berkata ‘engkau telah berhadas’. Maka janganlah berpaling salah seorang kamu hingga ia mencium bau atau mendengar suara atau mendapatkan basah”.

4. Merasa Mengantuk
Seperti sabda Rasulullah SAW: “Menguap ketika sholat itu dari syetan. Karena itu bila kalian ingin menguap, maka tahanlah sebisa mungkin” (HR Thabrani).

5. Menguap, Bersin, Muntah, Mimisan
Meriwayatkan oleh Ibnu Syaibah dan ath Thobroni ia berkata “Menguap dan bersin dalam sholat adalah dari setan”.

At Tirmidzi dari Dinar ia berkata “Rosulullah bersabda : bersin, mengantuk, menguap dalam sholat, haid, muntah dan mimisan adalah dari setan”.

6. Mengingat Sesuatu Yang Tadinya Terlupa
“Rasulullah saw bersabda, “Apabila dikumandangkan azan sholat, syetan akan berlari seraya terkentut-kentut sampai ia tidak mendengar suara azan tersebut. Apabila muadzin telah selesai azan, ia kembali lagi. Dan jika iqamat dikumandangkan, ia berlari. Apabila telah selesai iqamat, dia kembali lagi. Ia akan selalu bersama orang yang sholat seraya berkata kepadanya: “Ingatlah apa yang tadinya tidak kamu ingat!”, sehingga orang tersebut tidak tahu berapa rakaat ia sholat” (HR Bukhari)

7. Menoleh Kanan Kiri Ketika Shalat.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallaah ‘anhaa, ia berkata: “Saya bertanya kepada Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam tentang hukum menengok ketika sholat”. Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam menjawab, “Itu adalah curian syetan atas sholat seorang hamba”. (HR Bukhari)

Demikianlah 7 godaan yang di lakukan setan ketika manusia sedang melaksanakn sholat sebagai umat muslim, harusnya kita dapat menangkal godaan tersebut dan semoga kita semua di bebaskan Allah SWT dari godaan tersebut.

*dan inilah Nama² Syaithan spesialis yg mempunyai peran masing masing dalam tugas nya masing masing kusus Tugasnya menggangu manusia*
________________________________

1. Qarin: mendampingi manusia sejak
lahir lagi bagi mengajak, merayu dan
menipu supaya menyimpang jauh dari
jalan yang diridhai Allah.
.
2. Akwariya Zawal: ia adalah tentara
iblis yang selalu ikut serta dalam
hubungan badan setiap anak Adam.
.
3. Wahhar: ia adalah tentara iblis yang suka
mengganggu para mukmin dalam mimpi
mimpi mereka serta menimbulkan kesedihan
dan ketakutan dalam mimpi.
.
4. Tamrih : ia adalah pembantu iblis sebagaimana
imam Jakfar as-Shadiq menjelaskan bahwa iblis
memiliki pembantu di malam hari sehingga
saking besarnya ia memenuhi antara timur
dan barat. Pekerjaannya adalah membisiki
telinga manusia dengan bisikan jahat.
.
5. Matkun: ia bisa menyerupai siapa saja
kecuali wajah Rosulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, dan menipu manusia melalui
cara tersebut.
.
6. Ruhaa: ia adalah jenis jin yang mencegah
para mukmin untuk bangun malam dan
mengikat 3 ikatan saat seseorang tidur
dan mengencingi telinga dan matanya.
.
Rasulullah SAW bersabda, "'Setan membuat
3 ikatan di atas kepala setiap orang yang sedang
tidur, pada tiap ikatan ditutup dengan kalimat,
''MALAM MASIH JAUH MAKA TIDURLAH.''
.
Maka bila ia terbangun dan berzikir
terlepaslah ikatan pertama, dan jika
berwudhu' terlepaslah ikatan kedua, dan
jika ia sholat maka terlepaslah semua ikatan,
dan bangun di pagi hari dengan semangat,
hati puas, dan lapang dada, jika tidak maka
pagi hari ia akan pesimis dan malas.''
(HR.Bukhori dan Muslim)
.
7. Masuth (mathuun): merupakan syaithan
yang menggoda manusia melalui lidah
manusia, membuat berita bohong, perkataan
yang keji, perkataan yang menyakiti hati
manusia lain,perkataan yang merugikan
orang lain, fitnah dan lain sebagainya, dia
(Masuth) mengarahkan pandangan mata
manusia ke arah yang akan membuat
manusia melihat sesuatu keindahan semu,
tubuh lawan jenis maupun sejenis, hingga
mudah bagi masuth untuk mendorong
manusia berkata kata yang kotor, dan
menciptakan kekejian dan maksiat
melalui lisan.
.
8. Khanzab: jin pengganggu ketika sholat,
ia yang membuat kita lupa raka'at sholat dan
sering menggelincirkan lidah sehingga salah
dalam membaca suatu surat yang ia hafal.
.
9. Haffaf: ia adalah jin yang suka mengganggu
manusia di jalan-jalan yang di anggap angker
dan suka mendorong minum-minuman keras.
.
10. Zalitun/zallinbur: tentara iblis yang
bertugas menggoda penghuni pasar dalam
transaksi jual beli dengan menyuruh untuk
melakukan kedustaan, penipuan, memuji
muji barang dagangan
, mencuri timbangan
dan bersumpah palsu.
.
11. Al Wilhan: menggoda dan mengganggu
manusia sedang wudhu.

12. Khanzab: mengganggu manusia sedang sholat

13. Thibr: bertugas khusus untuk membinasakan manusia.

14. Awar: menggoda manusia untuk melakukan zina.

15. Mabsut: membisikkan manusia supaya berdusta.

16. Dasim: bertugas semata-mata
menjadikan supaya manusia bersengketa
dengan keluarga.

Dan itulah nama2 setan yg mempunyai peran masing masing bertugas khusus mengganngu manusia. Dan sekian keterangan nya saya sampaikan semoga bermenfaat

Aamiin Ya Robbal Alamiin...

Ringan-ringankanlah tangan untuk membagi berita  ini. Akan mendapat  pahala

Dan jangan lupa klik jempol 👍 diatas yaa

KH. Asrori Al Ishaqi

# KH. Asrori Al Ishaqi#

Kh. Asrori adalah putra dari Kh. Utsman Al Ishaqi. Beliau adalah seorang ulama besar dan di yakini beliau juga seorang Waliyullah. Beliau juga adalah seorang Mursid tariqoh Qodiriyah wan Naqsabandiyah. Santri beliau yang berjumlah ribuan di daerah kedinding surabaya selalu rutin mengikuti pengajian beliau ketika beliau masih ada. Kisah karomah beliau langsung disaksikan oleh seorang habib kala itu. Pada malam itusekitar pukul 12 malam tepatnya dirumah beliau habib sepuh yg tidur di rumah beliau dibangunkan oleh kh. Asrori untuk mengajak turun ke bawah dan mengajak mau ikut pengajian.habib pun mengiyakan dan langsung turun kebawah. Tapi habib merasa ada yang janggal di majlis itu cuma ada 3 kursi yang menghadap ke lapangan yg lumayan luas dan tanah kosong pagarnya. Tapi habib itu tidak nanya beliau langsung duduk di samping Kh. Asrori dan kursi yang satu lagi diisi oleh khadim dari Kh. Asrori. Lalu Kh. Asrori mulai membuka pengajian seperti biasa dan Kh. Asrori menyuruh habib untuk membacakan sebuah kalimah. Dan seketika mata habib pun dengan secara nyata dapat melihat di hadapan beliau banyak sekali mahluk yang sangat aneh menurut beliau mahluk itu ada yg kepalanya besar kakinya kecil. Ada juga yg sebaliknya. Kh.Asrori keliatannya seperti diam saja tapi aneh mahluk2 itu ada yg menyahut Allahu Akbar, Aaamiiin dsb. Dan habib ini meyakini Kh. Asrori dalam bathinnya menggunakan bahasa mereka. Dan ternyata Kh. Asrori selalu rutin mengadakan pengajian khusus untuk murid2nya dari kalangan bangsa Jin. Subhanallah. Jadi kesimpulannya bangsa jin juga menyintai dan mengikuti pengajian beliau. Dan sudah seharusnya kita sebagai manusia harus mencintai beliau serta menghadiri majelisnya di kedinding, surabaya. Mudah2an Allah selalu merahmati beliau Kh. Asrori Al Ishaqi dan kita bisa di pertemukan dengan beliau di surganya kelak sebab mencintai beliau karena Allah dan Rasulullah SAW. Aamiiin.

SAYYID HASAN ALI AZHMATKHAN ALHUSAINI

"MELURUSKAN SEJARAH SYEIKH SITI JENAR " (SAYYID HASAN ALI AZHMATKHAN ALHUSAINI)

Nama asli Syekh Siti Jenar adalah Sayyid Hasan ’Ali azhmatkhan Al-Husaini, dilahirkan di Persia, Iran. Kemudian setelah dewasa mendapat gelar Syaikh Abdul Jalil. Dan ketika datang untuk berdakwah ke Caruban, sebelah tenggara Cirebon. Dia mendapat gelar Syaikh Siti Jenar atau Syaikh Lemah Abang atau Syaikh Lemah Brit.

Syaikh Siti Jenar adalah seorang sayyid atau Habib keturunan dari Rosulullah Saw.

Nasab lengkapnya adalah Syekh Siti Jenar [Sayyid Hasan ’Ali Azhmatkhan bin Sayyid Sholih bin Sayyid ’Isa ’Alawi bin Sayyid Ahmad Syah Jalaluddin bin Sayyid ’Abdulloh Khan bin Sayyid Abdul Malik Azmat Khan bin Sayyid ‘Alwi ‘Ammil Faqih bin Sayyid Muhammad Shohib Mirbath bin Sayyid ‘Ali Kholi Qosam bin Sayyid ‘Alwi Shohib Baiti Jubair bin Sayyid Muhammad Maula Ash-Shaouma’ah bin Sayyid ‘Alwi al-Mubtakir bin Sayyid ‘Ubaidillah bin Sayyid Ahmad Al-Muhajir bin Sayyid ‘Isa An-Naqib bin Sayyid Muhammad An-Naqib bin Sayyid ‘Ali Al-‘Uraidhi bin Imam Ja’far Ash-Shodiq bin Imam Muhammad al-Baqir bin Imam ‘Ali Zainal ‘Abidin bin Imam Husain Asy-Syahid bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad Rosululloh Saw.

Syaikh Siti Jenar lahir sekitar tahun 1404 M di Persia, Iran. Sejak kecil ia berguru kepada ayahnya Sayyid Sholih dibidang Al-Qur’an dan Tafsirnya. Dan Syaikh Siti Jenar kecil berhasil menghafal Al-Qur’an usia 12 tahun.
Kemudian ketika Syaikh Siti Jenar berusia 17 tahun, maka ia bersama ayahnya berdakwah dan berdagang ke Malaka.

Tiba di Malaka ayahnya, yaitu Sayyid Sholih, diangkat menjadi Mufti Malaka oleh Kesultanan Malaka dibawah pimpinan Sultan Muhammad Iskandar Syah. Saat itu. Kesultanan Malaka adalah di bawah komando Kholifah Muhammad 1, Kekholifahan Turki Utsmani. Akhirnya Syaikh Siti Jenar dan ayahnya bermukim di Malaka.
Kemudian pada tahun 1424 M, Ada perpindahan kekuasaan antara Sultan Muhammad Iskandar Syah kepada Sultan Mudzaffar Syah. Sekaligus pergantian mufti baru dari Sayyid Sholih [ayah Siti Jenar] kepada Syaikh Syamsuddin Ahmad.

Pada akhir tahun 1425 M. Sayyid Sholih beserta anak dan istrinya pindah ke Cirebon. Di Cirebon Sayyid Sholih menemui sepupunya yaitu Sayyid Kahfi bin Sayyid Ahmad.
Posisi Sayyid Kahfi di Cirebon adalah sebagai Mursyid Thoriqoh Al-Mu’tabaroh Al-Ahadiyyah dari sanad Utsman bin ’Affan. Sekaligus Penasehat Agama Islam Kesultanan Cirebon. Sayyid Kahfi kemudian mengajarkan ilmu Ma’rifatulloh kepada Siti Jenar yang pada waktu itu berusia 20 tahun. Pada saat itu Mursyid Al-Thoriqoh Al-Mu’tabaroh Al-Ahadiyah ada 4 orang, yaitu:

● 1. Maulana Malik Ibrahim, sebagai Mursyid Thoriqoh al-Mu’tabaroh al-Ahadiyyah, dari sanad sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq, untuk wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku, dan sekitarnya

● 2. Sayyid Ahmad Faruqi Sirhindi, dari sanad Sayyidina ’Umar bin Khottob, untuk wilayah Turki, Afrika Selatan, Mesir dan sekitarnya,

● 3. Sayyid Kahfi, dari sanad Sayyidina Utsman bin ’Affan, untuk wilayah Jawa Barat, Banten, Sumatera, Champa, dan Asia tenggara

● 4. Sayyid Abu Abdulloh Muhammad bin Ali bin Ja’far al-Bilali, dari sanad Imam ’Ali bin Abi Tholib, untuk wilayah Makkah, Madinah, Persia, Iraq, Pakistan, India, Yaman.

Kitab-Kitab yang dipelajari oleh Siti Jenar muda kepada Sayyid Kahfi adalah

■ Kitab Fusus Al-Hikam karya Ibnu ’Arabi,
■ Kitab Insan Kamil karya Abdul Karim al-Jilli,
■ Ihya’ Ulumuddin karya Al-Ghazali,
■ Risalah Qushoiriyah karya Imam al-Qushoiri,
■ Tafsir Ma’rifatullah karya Ruzbihan Baqli,
■ Kitab At-Thawasin karya Al-Hallaj,
■ Kitab At-Tajalli karya Abu Yazid Al-Busthomiy. Dan
■  Quth al-Qulub karya Abu Tholib al-Makkiy.

□ Sedangkan dalam ilmu Fiqih Islam, Siti Jenar muda berguru kepada Sunan Ampel selama 8 tahun.
□ Dan belajar ilmu ushuluddin kepada Sunan Gunung Jati selama 2 tahun.

Setelah wafatnya Sayyid Kahfi ( Syeikh Dzatul Kahfi ), Siti Jenar diberi amanat untuk menggantikannya sebagai Mursyid Thoriqoh Al-Mu’tabaroh Al-Ahadiyyah dengan sanad Utsman bin ’Affan.

Di antara murid-murid Syaikh Siti Jenar adalah:
✓Muhammad Abdullah Burhanpuri,
✓Ali Fansuri,
✓Hamzah Fansuri,
✓Syamsuddin Pasai,
✓Abdul Ra’uf Sinkiliy, dan lain-lain.

KESALAHAN SEJARAH TENTANG SYAIKH SITI JENAR YANG MENJADI FITNAH adalah:

1. Menganggap bahwa Syaikh Siti Jenar berasal dari cacing. Sejarah ini bertentangan dengan akal sehat manusia dan Syari’at Islam.

Tidak ada bukti referensi yang kuat bahwa Syaikh Siti Jenar berasal dari cacing. Ini adalah sejarah bohong. Dalam sebuah naskah klasik, Serat Candhakipun Riwayat jati ; Alih aksara; Perpustakaan Daerah Propinsi Jawa Tengah, 2002, hlm. 1, cerita yg masih sangat populer tersebut dibantah secara tegas, “Wondene kacariyos yen Lemahbang punika asal saking cacing, punika ded, sajatosipun inggih pancen manungsa darah alit kemawon, griya ing dhusun Lemahbang.” [Adapun diceritakan kalau Lemahbang (Syekh Siti Jenar) itu berasal dari cacing, itu salah. Sebenarnya ia memang manusia yang akrab dengan rakyat jelata, bertempat tinggal di desa Lemah Abang.

2. “Ajaran Manunggaling Kawulo Gusti” yang diidentikkan kepada Syaikh Siti Jenar oleh beberapa penulis sejarah Syaikh Siti Jenar adalah bohong, tidak berdasar alias ngawur.

Istilah itu berasal dari Kitab-kitab Primbon Jawa. Padahal dalam Suluk Syaikh Siti Jenar, beliau menggunakan kalimat “Fana’ wal Baqo’. Fana’ Wal Baqo’ sangat berbeda penafsirannya dengan Manunggaling Kawulo Gusti.

Istilah Fana’ Wal Baqa’ merupakan ajaran tauhid, yang merujuk pada Firman Allah: ”Kullu syai’in Haalikun Illa Wajhahu”, artinya “Segala sesuatu itu akan rusak dan binasa kecuali Zat Allah”.

Syaikh Siti Jenar adalah penganut ajaran Tauhid Sejati, Tauhid Fana’ wal Baqa’, Tauhid Qur’ani dan Tauhid Syar’iy.

3. Dalam beberapa buku diceritakan bahwa Syaikh Siti Jenar meninggalkan Sholat, Puasa Ramadhan, Sholat Jum’at, Haji dsb.

Syaikh Burhanpuri dalam Risalah Burhanpuri halaman 19 membantahnya, ia berkata, “Saya berguru kepada Syaikh Siti Jenar selama 9 tahun, saya melihat dengan mata kepala saya sendiri, bahwa dia adalah pengamal Syari’at Islam Sejati, bahkan sholat sunnah yang dilakukan Syaikh Siti Jenar adalah lebih banyak dari pada manusia biasa. Tidak pernah bibirnya berhenti berdzikir “Allah..Allah..
Allah” dan membaca Shalawat nabi, tidak pernah ia putus puasa Daud, Senin-Kamis, puasa Yaumul Bidh, dan tidak pernah saya melihat dia meninggalkan sholat Jum’at”.

4. Beberapa penulis telah menulis bahwa kematian Syaikh Siti Jenar, dibunuh oleh Wali Songo, dan mayatnya berubah menjadi anjing.

Bantahan saya: “Ini suatu penghinaan kepada seorang Waliyullah, seorang cucu Rasulullah saw. Sungguh amat keji dan biadab, seseorang yang menyebut Syaikh Siti Jenar lahir dari cacing dan meninggal jadi anjing. Jika ada penulis menuliskan seperti itu. Berarti dia tidak bisa berfikir jernih.

Dalam teori Antropologi atau Biologi Quantum sekalipun. Manusia lahir dari manusia dan akan wafat sebagai manusia. Maka saya meluruskan riwayat ini berdasarkan riwayat para habaib, ulama’, kyai dan ajengan yang terpercaya kewara’annya. Mereka berkata bahwa Syaikh Siti Jenar meninggal dalam kondisi sedang bersujud di Pengimaman Masjid Agung Cirebon. Setelah sholat Tahajjud. Dan para santri baru mengetahuinya saat akan melaksanakan sholat shubuh.“

5. Cerita bahwa Syaikh Siti Jenar dibunuh oleh Sembilan Wali adalah bohong.Tidak memiliki literatur primer.

Cerita itu hanyalah cerita fiktif yang ditambah-tambahi, agar kelihatan dahsyat, dan laku bila dijadikan film atau sinetron.

Bantahan saya: “Wali Songo adalah penegak Syari’at Islam di tanah Jawa. Padahal dalam Maqooshidus syarii’ah diajarkan bahwa Islam itu memelihara kehidupan [Hifzhun Nasal wal Hayaah]. Tidak boleh membunuh seorang jiwa yang mukmin yang di dalam hatinya ada Iman kepada Allah. Tidaklah mungkin 9 waliyullah yang suci dari keturunan Nabi Muhammad akan membunuh waliyullah dari keturunan yang sama. Tidak bisa diterima akal sehat.”

Penghancuran sejarah ini, menurut ahli Sejarah Islam Indonesia (Azyumardi Azra) adalah ulah Penjajah Belanda, untuk memecah belah umat Islam agar selalu bertikai antara Sunni dengan Syi’ah, antara Ulama’ Syari’at dengan Ulama’ Hakikat.

Bahkan Penjajah Belanda telah mengklasifikasikan umat Islam Indonesia dengan Politik Devide et Empera [Politik Pecah Belah] dengan 3 kelas:

1) Kelas Santri [diidentikkan dengan 9 Wali]
2) Kelas Priyayi [diidentikkan dengan Raden Fattah, Sultan Demak]
3) Kelas Abangan [diidentikkan dengan Syaikh Siti Jenar]

Wahai kaum muslimin melihat fenomena seperti ini, maka kita harus waspada terhadap upaya para kolonialist, imprealis, zionis, freemasonry yang berkedok orientalis terhadap penulisan sejarah Islam. Hati-hati jangan mau kita diadu dengan sesama umat Islam. Jangan mau umat Islam ini pecah. Ulama’nya pecah. Mari kita bersatu dalam naungan Islam untuk kejayaan Islam dan umat Islam.

" Wallahu'Alam".

Bedanya Gaji dan Rejeki

PERBEDAAN GAJI DAN REJEKI

Bismillah...

Gaji itu ada slipnya
Rezeki tidak ada

Gaji itu dari Boss
Rezeki itu dari Allah

Gaji itu hanya uang,
Rezeki bisa berupa banyak hal.

Gaji itu dijemput dengan kerja.
Rezeki itu dijemput dengan taqwa.

Gaji itu sudah terduga,
Rezeki itu seringnya tak terduga.

Gaji mungkin sudah besar, tapi terasa kurang,
Tapi rezeki berkah itu, selalu mencukupi, meski tak seberapa..

Gaji harus dikejar, dicari dan diusahakan dengan bekerja.
Namun rezeki bisa datang  bagi orang yang bertaqwa.

Tidak semua orang memiliki gaji, tetapi setiap orang memiliki jatah rezekinya.

Gaji tidak menentukan  batas akhir ajal seseorang, tetapi rezeki bila telah genap diterima seseorang, maka itulah saatnya ajal tiba.

Gaji memungkinkan tertukar dengan lain orang, tetapi rezeki tidak akan pernah ketukar.

Besaran gaji ditentukan oleh masa kerja dan kinerja, sementara besaran rezeki ditentukan amal shaleh dan takwa.

Jangan pernah cemas, khawatir, resah, dan gundah terhadap nasib yang akan datang, terlebih jangan pernah merasa susah dan sedih terhadap yang luput dari masa lalu. Yakini dan rela lah bahwa ketentuan Allah tepat dan indah  pada saatnya. 
Selamat mendapatkan rezeki halalan thayyiban

Dunia wanita

Kenapa chat/mengobrol dengan wanita lain lebih seru di banding dengan istri sendiri??

Jadi gini, waktu awal nikah kita pernah kepikir ngga sih gan, bahwa someday akan jatuh cinta lagi seperti saat itu kita mencintai dia?

Masa bulan madu, masa lagi ganas-ganasnya, mana ada kepikir kawin lagi.

Tapi lihatlah nyatanya. Jatuh cinta kedua, ketiga, keempat kalinya itu bisa saja terjadi. Alasannya biasanya seputar:
1. Wanita baru lebih cantik dan seksi
2. Wanita baru lebih perhatian
3. Butuh tantangan dalam rumahtangga.

Nah, mari kita bahas satu per satu.

#cantik_dan_seksi

Kenapa sih selalu saja ada wanita yang lebih cantik dari istri kita? Jawabannya karena dia belum jadi istri kita.

Yoi gan, as simple as that.

Sekarang iya, doi cantik, dandan, full make up, seksi, body terjaga. Nah coba deh ente kawinin. Tunggu 3 tahun kemudian. Yakin masih sama?

Cantik dan seksinya wanita lain, itu semu.

#perhatian

Kenapa sih dia lebih perhatian dari istriku?
Kenapa ya, kalo ngobrol sama dia lebih seru rasanya? Beda kalo ngobrol sama istri. Yang dibahas SPP anak mulu. Belum lagi kalau anak panas, batuk, pilek....😪

Kenapa ngobrol sama wanita lain lebih seru gan?

Ya karena dia bukan istri kita!

Jadi gini gan.. Istri kan bagian dari diri kita. Partner mengarungi hidup. Jadi wajar kalau apa yang kita bicarakan adalah soal keluarga, soal masa depan, soal keuangan, yang kadang isi obrolan itu jadi menjemukan.

Ya soal biaya listrik naik, soal biaya les anak-anak, soal mertua yang sakit, soal renovasi rumah, soal tabungan hari tua. Kita bicarakan hal yang menyangkut diri kita. Dan ini tidak ringan.

Coba bandingkan kalau kita ngobrol dengan yang lain. Kenapa jadi terkesan seru, karena obrolan kita ngga ada unsur kepusingan dalam hidup. Free. Santai.

Nah, coba ente kawinin itu wanita. Tunggu 3 tahun kemudian. Akankah sama dengan pertama kalian kenal yg awalnya manis, lembut, mempesona, heleuh.... heleuh....
bagaikan dewi nya syurga.... 😱

#butuhTantangan

Nah ini yang ane ngga habis pikir. Kurang tantangan apa coba kita ini, ngehidupin anak bini. Dia yang baru, terlihat lebih menantang karena bukan istri kita. Ngga serumah dengan kita.

Coba deh ente kawinin. Tantangan indah itu ane jamin akan kelar. Berganti jadi tantangan seumur hidup yang belum tentu bisa ente jalani.

Belum kalau bicara soal "kutukan sosial". Ngeri gan..

Dituntut adil. Kudu mengayomi keluarga kedua istri. Menghibur anak-anak yang bisa aja kena bully "eh bokap lo kawin lagi ya?" (Percayalah ngga ada anak yang batinnya senang diberi pertanyaan macam ini)

Semua tantangan ini, kalau ditimbang, jauh lebih menyulitkan dari pada punya istri tunggal.

Kalau ente memang sudah siap, bisa berlaku adil, kuat dari segi materi maupun performa, lanjutkan gan, ane dukung.

Tapi kalau ente masih cangcimen kasih nafkah seadanya, bersyukurlah punya istri yang mau menerima apa adanya, ngga usah banyak menuntut kalo tidak mau di tuntut, jadilah lelaki yang bisa di banggakan orang tua, dan keluarga.

Semoga bermanfaat.... 😊
Sumber: Mas Didik Darmanto
     Nasehat buat diriku

Wallahu a'lam bil Murodi

*MENYERANG DENGAN MAKNA KULLU*
MAKNA "KULL" (كل) DALAM HADITS TENTANG BID'AH
كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَ لَةٍ وَكُلُّ ضَلاَ لَةٍ فِى النَّارِ
“Setiap bid’ah itu sesat dan setiap kesesatan itu masuk neraka”.
Dengan membandingkan hadist tersebut serta QS Al Kahfi: 79
أَمَّا السَّفِينَةُ فَكَانَتْ لِمَسَاكِينَ يَعْمَلُونَ فِي الْبَحْرِ فَأَرَدْتُ أَنْ أَعِيبَهَا وَكَانَ وَرَاءَهُمْ مَلِكٌ يَأْخُذُ كُلَّ سَفِينَةٍ غَصْبًا
Artinya
Adapun perahu itu adalah milik orang miskin yang bekerja di laut; aku bermaksud merusaknya, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang akan merampas setiap perahu.
Kedua dalil diatas sama2 dihukumkan ke kullu majmu' akan kita dapati sebagai berikut:
Bid’ah itu kata benda, tentu mempunyai sifat, tidak mungkin ia tidak mempunyai sifat, mungkin saja ia bersifat baik atau mungkin bersifat jelek. Sifat tersebut tidak ditulis dan tidak disebutkan dalam hadits di atas; dalam Ilmu Balaghah dikatakan,
حدف الصفة على الموصوف
“Membuang sifat dari benda yg bersifat”.
Seandainya kita tulis sifat bid’ah maka terjadi dua kemungkinan:

a. Kemungkinan pertama :
كُلُّ بِدْعَةٍ (حَسَنَةٍ) ضَلاَ لَةٌ وَكُلُّ ضَلاَ لَةٍ فِى النَّارِ
“Semua bid’ah (yg baik) sesat, dan semua yg sesat masuk neraka”.
Hal ini tidak mungkin, bagaimana sifat baik dan sesat berkumpul dalam satu benda dan dalam waktu dan tempat yg sama, hal itu tentu mustahil.

b. Kemungkinan kedua:
كُلُّ بِدْعَةٍ (سَيِئَةٍ) ضَلاَ لَةٍ وَكُلُّ ضَلاَ لَةٍ فِىالنَّاِر
“Semua bid’ah (yg jelek) itu sesat, dan semua kesesatan itu masuk neraka”.
Jelek dan sesat sejalan tidak bertentangan, hal ini terjadi pula dalam Al-Qur’an, Allah Subhanahu wa Ta'ala telah membuang sifat kapal dalam firman-Nya:
وَكَانَ وَرَاءَهُمْ مَلِكٌ يَأْخُذُ كُلَّ سَفِيْنَةٍ غَصْبَا (الكهف: 79 )
“Di belakang mereka ada raja yg akan merampas semua kapal dengan paksa”. (Al-Kahfi: 79).
Dalam ayat tersebut Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak menyebutkan kapal yg baik adalah KAPAL JELEK; karena yg jelek tidak mungkin diambil oleh raja.

Maka lafadh كل سفينة sama dengan كل بد عة tidak disebutkan sifatnya, walaupun pasti punya sifat, ialah kapal yg baik كل سفينة حسنة.
كل محدث بدعة وكل بدعة ضﻻلة وكل ضﻻلة فى النار
"Kullu muhdatsin bid'ah, wa kullu bid'atin dholalah, wa kullu dholalatin fin naar"
Dalam hadits tersebut rancu sekali kalau kita maknai SETIAP bid'ah dengan makna KESELURUHAN, bukan SEBAGIAN. Untuk membuktikan adanya dua macam makna ‘kullu’ ini, dalam kitab mantiq ‘Sullamul Munauruq’ oleh Imam Al-Akhdhori yg telah diberi syarah oleh Syeikh Ahmad al-Malawi dan diberi Hasyiah oleh Syeikh Muhamad bin Ali as-Shobban tertulis:

الَكُلّ حكمنَا عَلَى الْمجْموْع * ككل ذَاكَ لَيْسَ ذَا وقَوْع حيْثمَا لكُلّ فَرْد حُكمَا * فَإنَّهُ كُلّيّة قَدْ علمَا
"Kullu itu kita hukumkan untuk majmu’ (sebagian atau sekelompok) seperti ‘Sebagian itu tidak pernah terjadi’. Dan jika kita hukumkan untuk tiap2 satuan, maka dia adalah kulliyyah (jami’ atau keseluruhan) yg sudah dimaklumi."

Mari perhatikan dengan seksama & cermat kalimat hadits tersebut. Jika memang maksud Rosululloh shalallahu 'alaihi wa sallam adalah SELURUH kenapa beliau BERPUTAR-PUTAR dalam haditsnya?
Kenapa Rosululloh tidak langsung saja
كل محدث فى النار
"Kullu muhdatsin fin naar" (setiap yg baru itu di neraka) ?
كل بدعة فى النار
"Kullu Bid'atin fin naar" (setiap bid'ah itu di neraka)"?
Kenapa Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa sallam menentukan yg akhir, yakni "kullu dholalatin fin naar" bahwa yg SESAT itulah yg masuk NERAKA ?
Selanjutnya, Kalimat bid'ah (بدعة) di sini adalah bentuk ISIM (kata benda) bukan FI'IL (kata kerja).
Dalam ilmu nahwu menurut kategorinya Isim terbagi 2 yakni Isim Ma'rifat (tertentu) dan Isim Nakirah (umum).
Nah..... kata BID'AH ini bukanlah
1. Isim dhomir
2. Isim alam
3. Isim isyaroh
4. Isim maushul
5. Dimasuki alif lam
yg merupakan bagian dari isim ma'rifat. Jadi kalimat bid'ah di sini adalah isim nakiroh
Dan KULLU di sana berarti tidak beridhofah (bersandar) kepada salah satu dari yg 5 diatas.

Seandainya KULLU beridhofah kepada salah 1 yg 5 diatas, maka ia akan menjadi ma'rifat. Tapi pada 'KULLU BID'AH', ia beridhofah kepada nakiroh. Sehingga dalalah -nya adalah bersifat ‘am (umum).

Sedangkan setiap hal yg bersifat umum pastilah menerima pengecualian. Ini sesuai dengan pendapat imam Nawawi ra.
قَوْلُهُ وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ هَذَاعَامٌّ مَخْصٍُوْصٌ وَالْمُرَادُ غَالِبُ الْبِدَعِ.
“Sabda Nabi Shollallohu 'alaihi wa sallam, “semua bid’ah adalah sesat”, ini adalah kata2 umum yg dibatasi jangkauannya. Maksud “semua bid’ah itu sesat”, adalah sebagian besar bid’ah itu sesat, bukan seluruhnya.” (Syarh Shahih Muslim, 6/154).
Lalu apakah SAH di atas itu dikatakan MUBTADA' (awal kalimat)? Padahal dalam kitab Alfiyah (salah 1 kitab rujukan ilmu nahwu), tertulis :
لايجوز المبتدأ بالنكرة
"Tidak boleh mubtada' itu dengan nakiroh."
KECUALI ada beberapa syarat, di antaranya adalah dengan sifat.
Andai pun mau dipaksakan untuk men-sah-kan mubtada' dengan ma'rifah agar tidak bersifat UMUM pada 'kullu bid'atin di atas, maka ada sifat yg di buang. (dilihat DARI SISI BALAGHAH).

Pendapat madzahibul arba'ah menyikapi masalah bid'ah :

Madzhab Hanafi
وَالبِدْعَةُ لُغَةً: كُلُّ شَيْءٍ عُمِلَ عَلَى غَيْرِ مِثَالٍ سَابِقٍ. وَشَرْعاً: إِحْدَاثُ مَا لَمْ يَكُنْ لَهُ أَصْلٌ فِي عَهْدِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. وَهِيَ عَلَى قِسْمَيْنِ: بِدْعَة ضَلاَلَة وَهِيَ التِي ذَكَرْنَاهَا, وَبِدْعَة حَسَنَة وَهِيَ مَا رَآهُ المُؤْمِنُوْنَ حَسَناً, وَلاَ يَكُوْنُ مُخَالِفاً لِلْكِتَابِ أَوِ السُّنَّةِ أَوِ الأَثَرِ أَوِ الإِجْمَاعِ.شرح العيني على البخاري 5/230
Al-’Aini dalam Syarh al-’Aini ‘ala al-Bukhari, setelah mendefinisikan bid’ah secara bahasa dan istilah syar’i, membagi bid’ah menjadi dua, yaitu Bid’ah Dhalalah dan Bid’ah Hasanah.

الْبِدْعَةُ خَمْسَةُ أَقْسَامٍ   (قَوْلُهُ أَيْ صَاحِبُ بِدْعَةٍ) أَيْ مُحَرَّمَةٍ، وَإِلَّا فَقَدْ تَكُونُ وَاجِبَةً، كَنَصْبِ الْأَدِلَّةِ لِلرَّدِّ عَلَى أَهْلِ الْفِرَقِ الضَّالَّةِ، وَتَعَلُّمِ النَّحْوِ الْمُفْهِمِ لِلْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ وَمَنْدُوبَةً كَإِحْدَاثِ نَحْوِ رِبَاطٍ وَمَدْرَسَةٍ وَكُلِّ إحْسَانٍ لَمْ يَكُنْ فِي الصَّدْرِ الْأَوَّلِ، وَمَكْرُوهَةٍ كَزَخْرَفَةِ الْمَسَاجِدِ. وَمُبَاحَةٍ كَالتَّوَسُّعِ بِلَذِيذِ الْمَآكِلِ وَالْمَشَارِبِ وَالثِّيَابِ.ابن عابدين، رد المحتار على الدر المختار 1/560
Ibnu Abidin al-Dimasyqi al-Hanafi (w. 1252 H) dalam Radd al-Muhtar membagi bid’ah menjadi lima, yaitu haram, wajib, sunnah, makruh, dan mubah, sekaligus memberikan beberapa contohnya.

Madzhab Maliki
كُلُّ بِدْعَةٍ صَدَرَتْ مِنْ مَخْلُوقٍ فَلَا يخلو أَنْ يَكُونَ لَهَا أَصْلٌ فِي الشَّرْعِ أَولا، فَإِنْ كَانَ لَهَا أَصْلٌ كَانَتْ وَاقِعَةً تَحْتَ عُمُومِ مَا نَدَبَ اللَّهُ إِلَيْهِ وَخَصَّ رَسُولَهُ عَلَيْهِ، فَهِيَ فِي حَيِّزِ الْمَدْحِ. وَإِنْ لَمْ يَكُنْ مِثَالُهُ مَوْجُودًا كَنَوْعٍ مِنَ الْجُودِ وَالسَّخَاءِ وَفِعْلِ الْمَعْرُوفِ، فَهَذَا فِعْلُهُ مِنَ الْأَفْعَالِ الْمَحْمُودَةِ، وَإِنْ لَمْ يَكُنِ الْفَاعِلُ قَدْ سُبِقَ إِلَيْهِ. وَيَعْضُدُ هَذَا قَوْلُ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: نِعْمَتِ الْبِدْعَةُ هَذِهِ، لَمَّا كَانَتْ مِنْ أَفْعَالِ الْخَيْرِ وَدَاخِلَةً فِي حَيِّزِ الْمَدْحِ، وَهِيَ وَإِنْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ صَلَّاهَا إِلَّا أَنَّهُ تَرَكَهَا وَلَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا، وَلَا جَمَعَ النَّاسَ، عَلَيْهَا، فَمُحَافَظَةُ عُمَرَ. رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَلَيْهَا، وَجَمْعُ النَّاسِ لَهَا، وَنَدْبُهُمْ إِلَيْهَا، بِدْعَةٌ لَكِنَّهَا بِدْعَةٌ مَحْمُودَةٌ مَمْدُوحَةٌ. وَإِنْ كانت في خلاف ما أمر لله بِهِ وَرَسُولُهُ فَهِيَ فِي حَيِّزِ الذَّمِّ وَالْإِنْكَارِ.القرطبي, الجامع لأحكام القرآن  2/87
Al-Qurthubi al-Maliki (w. 671 H) dalam al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an, atau Tafsir al-Qurthubi, juga membagi bid’ah menjadi dua, berdasarkan standar apakah hal baru tersebut masuk  dalam keumuman ajaran Allah dan Rasulullah, atau tidak.

وَالْحَقُّ التَّفْصِيلُ، وَأَنَّهَا خَمْسَةُ أَقْسَامٍ(قِسْمٌ) وَاجِبٌ، وَهُوَ مَا تَتَنَاوَلُهُ قَوَاعِدُ الْوُجُوبِ وَأَدِلَّتُهُ مِنْ الشَّرْعِ كَتَدْوِينِ الْقُرْآنِ وَالشَّرَائِعِ إذَا خِيفَ عَلَيْهَا الضَّيَاعُ…(الْقِسْمُ الثَّانِي) : مُحَرَّمٌ، وَهُوَ بِدْعَةٌ تَنَاوَلَتْهَا قَوَاعِدُ التَّحْرِيمِ وَأَدِلَّتُهُ مِنْ الشَّرِيعَةِ كَالْمُكُوسِ… وَتَوْلِيَةِ الْمَنَاصِبِ الشَّرْعِيَّةِ مَنْ لَا يَصْلُحُ لَهَا بِطَرِيقِ التَّوَارُثِ(الْقِسْمُ الثَّالِثُ) مِنْ الْبِدَعِ مَنْدُوبٌ إلَيْهِ، وَهُوَ مَا تَنَاوَلَتْهُ قَوَاعِدُ النَّدْبِ وَأَدِلَّتُهُ مِنْ الشَّرِيعَةِ كَصَلَاةِ التَّرَاوِيحِ(الْقِسْمُ الرَّابِعُ) بِدَعٌ مَكْرُوهَةٌ، وَهِيَ مَا تَنَاوَلَتْهُ أَدِلَّةُ الْكَرَاهَةِ مِنْ الشَّرِيعَةِ وَقَوَاعِدُهَا كَتَخْصِيصِ الْأَيَّامِ الْفَاضِلَةِ أَوْ غَيْرِهَا بِنَوْعٍ مِنْ الْعِبَادَاتِ (الْقِسْمُ الْخَامِسُ) الْبِدَعُ الْمُبَاحَةُ، وَهِيَ مَا تَنَاوَلْته أَدِلَّةُ الْإِبَاحَةِ وَقَوَاعِدُهَا مِنْ الشَّرِيعَةِ كَاِتِّخَاذِ الْمَنَاخِلِ لِلدَّقِيقِالقرافي, الفروق )أنوار البروق في أنواء الفروق( 4/ 202-204
Al-Qarafi al-Maliki (w. 684 H) dalam Anwar al-Buruq fi Anwa’ al-Furuq (popular disebut al-Furuq) membagi bid’ah menjadi lima, disertai dengan standar dan contoh.

Madzhab Syafi'i
اَلْمُحْدَثَاتُ ضَرْبَانِ: مَا أُحْدِثَ مما يُخَالِفُ كِتَابًا أَوْ سُنَّةً أَوْ أثرا أوإِجْمَاعًا فَهذه بِدْعَةُ الضَّلالِ وَمَا أُحْدِثَ من الْخَيْرِ لاَ يُخَالِفُ شَيْئًا مِنْ ذَلِكَ فَهذه مُحْدَثَةٌ غَيْرُ مَذْمُوْمَةٍ. (الحافظ البيهقي، مناقب الإمام الشافعي، ١/٤٦٩.
قَالَ عَنْهُ ابْنُ تَيْمِيَّةَ فِي العَقْلِ وَالنَّقْلِ 1/ 248 رَوَاهُ البَيْهَقِي بِإِسْنَادِهِ الصَّحِيْحِ فِي المدْخَلِ.
Al-Hafizh al-Baihaqi dalam Manaqib al-Imam al-Syafi’i menyitir pendapat Sang Imam, bahwa bid’ah itu ada dua, yaitu sesat dan tidak sesat. Ibnu Taimiyah mengomentari dalam al-’Aql wa al-Naql, bahwa periwayatan al-Baihaqi ini sanadnya shahih.
الْبِدْعَةُ فِعْلُ مَا لَمْ يُعْهَدْ فِي عَصْرِ رَسُولِ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -. وَهِيَ مُنْقَسِمَةٌ إلَى: بِدْعَةٌ وَاجِبَةٌ، وَبِدْعَةٌ مُحَرَّمَةٌ، وَبِدْعَةٌ مَنْدُوبَةٌ، وَبِدْعَةٌ مَكْرُوهَةٌ، وَبِدْعَةٌ مُبَاحَةٌ، وَالطَّرِيقُ فِي مَعْرِفَةِ ذَلِكَ أَنْ تُعْرَضَ الْبِدْعَةُ عَلَى قَوَاعِدِ الشَّرِيعَةِ: فَإِنْ دَخَلَتْ فِي قَوَاعِدِ الْإِيجَابِ فَهِيَ وَاجِبَةٌ، وَإِنْ دَخَلَتْ فِي قَوَاعِدِ التَّحْرِيمِ فَهِيَ مُحَرَّمَةٌ، وَإِنْ دَخَلَتْ فِي قَوَاعِدِ الْمَنْدُوبِ فَهِيَ مَنْدُوبَةٌ، وَإِنْ دَخَلَتْ فِي قَوَاعِدِ الْمَكْرُوهِ فَهِيَ مَكْرُوهَةٌ، وَإِنْ دَخَلَتْ فِي قَوَاعِدِ الْمُبَاحِ فَهِيَ مُبَاحَةٌ.
(الإمام عزالدين بن عبد السلام، قواعد الأحكام، ۲/204.
Sulthanul ‘Ulama Izzuddin Abdussalam (w. 660) dalam Qawa’id al-Ahkam (2/204) membagi bid’ah menjadi lima

Madzhab Hanbali
أنَّ البِدْعَةَ المَذْمُوْمَةَ مَا لَيْسَ لَهَا أَصْلٌ مِنَ الشَّرِيْعَةِ يُرْجَعُ إِلَيْهِ، وَهِيَ البِدْعَةُ فِي إِطْلاَقِ الشَّرْعِ، وَأَمَّا البِدْعَةُ المَحْمُوْدَةُ فَمَا وَافَقَ السُّنَّةَ، يَعْنِي: مَا كَانَ لَهَا أَصْلٌ مِنَ السُّنَّةِ يُرْجَعُ إِلَيْهِ، وَإِنَّمَا هِيَ بِدْعَةٌ لُغَةً لاَ شَرْعاً؛ لِمُوَافَقَتِهَا السُّنَّةَ.
زين الدين عبد الرحمن بن أحمد بْنُ رَجَب الحَنْبِلِي, جامع العلوم والحكم,
Ibnu Rajab al-Hanbali (w. 795 H) dalam Jami’ al-’Ulum wa al-Hikam (2/787) membagi bid’ah menjadi dua. Pertama, bid’ah madzmumah (jelek), dan inilah bid’ah secara syar’i. Kedua, bid’ah mahmudah (baik), dan ini adalah bid’ah secara bahasa, karena sebenarnya secara syar’i dia sesuai dengan sunnah.
وَأَمَّا المُحْدَثَاتُ الحَسَنَةُ فَجَائِزَةٌ, وَمِنْهَا مَا هُوَ وَاجِبٌ, وَمِنْهَا مَا هُوَ مُسْتَحْسَنٌ... إلخ
السفاريني الحنبلي, لوامع الأنوار البهية وسواطع الأسرار الأثرية
Al-Safaraini al-Hanbali (w. 1188) dalam Lawami’ al-Anwar al-Bahiyyah membagi bid’ah menjadi lima kategori.
KITAB-KITAB YG MEMBAHAS KHUSUS BID’AH
Abu Ishaq Ibrahim bin Musa bin Muhammad Al-Lakhmi Asy-Syathibi Al-Gharnathi
ابتدأ طريقة لم يسبقه إليها سابق
فالبدعة إذن عبارة عن طريقة في الدين مخترعة تضاهي الشرعية يقصد بالسلوك عليها المبالغة في التعبد لله سبحانه
Bid’ah secara bahasa berarti mencipta dan mengawali sesuatu. (Kitab Al-‘Itisham, I/36)
Sedangkan menurut istilah, bid’ah berarti cara baru dalam agama, yg belum ada contoh sebelumnya yg menyerupai syariah dan bertujuan untuk dijalankan & berlebihan dalam beribadah kepada الله سبحانه وتعال. )Kitab Al-‘Itisham, I/37)

Imam Syafi’i membagi perkara baru menjadi dua:
1. Perkara baru yg bertentangan dgn Al-Kitab & As-Sunnah atau atsar sahabat & ijma’. Ini adalah bidah dholalah.
2. Perkara baru yg baik tetapi tidak bertentangan dengan Al-Kitab dan As-Sunnah atau atsar sahabat & ijma’. Ini adalah bidah yg tidak tercela. Inilah yg dimaksud dgn perkataan Imam Syafi’i yg membagi bid’ah menjadi dua yaitu bid’ah mahmudah terpuji & bid’ah mazmumah tercela/buruk. Bid'ah yg sesuai dgn sunnah adalah terpuji & baik, sedangkan yg bertentangan dgn sunnah ialah tercela & buruk”.

Hilyah al-Auliya’, 9/113, & Al-Ba’its ‘ala Inkar Al-Bida’, hal. 15.Ini kelengkapan kalimatnya:
بن ادريس الشافعى يقول: البدعة بدعتان، بدعة محمودة، وبدعة مذمومة. فما وفق السنة فهو محمودة، وما خالف السنة فهو مذمومة. واحتج يقول عمروبن الخطاب فى قيام رمضان: نعمة البدعة هي. جز: 9 ص: 113
حلية الاولياء وطبقات الاصفياء للحافظ أبى نعيم احمد بن عبدالله الاصفهانى
وفي الحد ايضا معنى آخر مما ينظر فيه وهو ان البدعة من حيث قيل فيها انها طريقة في الدين مخترعة إلى آخره يدخل في عموم لفظها البدعة التركية كما يدخل فيه البدعة غير التركية فقد يقع الابتداع بنفس الترك تحريما للمتروك أو غير تحريم فان الفعل مثلا قد يكون حلالا بالشرع فيحرمه الانسان على نفسه أو يقصد تركه قصدا
فبهذا الترك اما ان يكون لأمر يعتبر مثله شرعا اولا فان كان لأمر يعتبر فلا حرج فيه اذ معناه انه ترك ما يجوز تركه أو ما يطلب بتركه كالذي يحرم على نفسه الطعام الفلاني من جهة أنه يضره في جسمه أو عقله أو دينه وما اشبه ذلك فلا مانع هنا من الترك بل ان قلنا بطلب التداوي للمريض فان الترك هنا مطلوب وان قلنا باباحة التداوي فالترك مباح

Batasan Arti Bid'ah
Dalam pembatasan arti bid'ah juga terdapat pengertian lain jika dilihat lebih saksama. yaitu: bid'ah sesuai dgn pengertian yg telah diberikan padanya, bahwa ia adalah tata cara di dalam agama yg baru diciptakan (dibuat-buat) & seterusnya. Termasuk dalam keumuman lafazhnya adalah bid'ah tarkiyyah (meninggalkan perintah agama), demikian halnya dengan bid'ah yg bukan tarkiyyah. Hal2 yg dianggap bid'ah terkadang ditinggalkan karena hukum asalnya adalah haram. Namun terkadang hukum asalnya adalah halal, tetapi karena dianggap bid'ah maka ia ditinggalkan. Suatu perbuatan misalnya menjadi halal karena ketentuan syar'i, namun ada juga manusia yg mengharamkannya atas dirinya karena ada tujuan tertentu, atau sengaja ingin meninggalkannya.

Meninggalkan suatu hukum; mungkin karena perkara tersebut dianggap telah disyariatkan seperti sebelumnya, karena jika perkaranya telah disyariatkan, maka tidak ada halangan dalam hal tersebut, sebab itu sama halnya dgn meninggalkan perkara yg dibolehkan untuk ditinggalkan atau sesuatu yg diperintahkan untuk ditinggalkan. Jadi di sini tidak ada penghalang untuk meninggalkannya. Namun jika beralasan untuk tujuan pengobatan bagi orang sakit, maka meninggalkan perbuatan hukumnya wajib. Namun jika kita hanya beralasan untuk pengobatan, maka meninggalkannya hukumnya mubah. (Kitab Al-‘Itisham, I/42])

ITQON ASH-SHUN’AH FI TAHQIQ MA’NA AL-BID’AH
Sayyid Al-'Allamah Abdullah bin Shodiq Al-Ghumari Al-Husaini..
قال النووي: قوله صلى الله عليه وسلم: "وكل بدعة ضلالة" هذا عام مخصوص والمراد غالب البدع، قال أهل اللغة: هي كل شيء عمل غير مثال سابق. قال العلماء البدعة خمسة أقسام واجبة ومندوبة ومحرّمة ومكروهة والمباح
في حديث العرباض بن سارية، قول النبي صلى الله عليه وسلم: "وإياكم ومحدثات الأمور فإن كل بدعة ضلالة" رواه أحمد وأبو داود والترمذي وابن ماجه، وصححه الترمذي وابن حبان والحاكم.
قال الحافظ بن رجب في شرحه: "والمراد بالبدعة ما أحدث مما لا أصل له في الشريعه يدل عليه، وأما ما كان له أصل من الشرع يدل عليه فليس ببدعة شرعا، وإن كان بدعة لغة" اهـ.
Imam Nawawi berkata: Sabda Nabi Muhammad Shollallohu 'alaihi wa sallam "Setiap bid’ah itu sesat" ini adalah umum yg dikhususkan & maksudnya pengertian secara umum. Ahli bahasa mengatakan: Bid’ah yaitu segala sesuatu amal perbuatan yg tdk ada contoh sebelumnya. Ulama mengatakan bahwa bid’ah terbagi menjadi lima macam yaitu wajib, sunah, haram, makruh dan mubah.
Dalam hadits Uryadh bin Sariyah tentang sabda Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Takutlah kamu akan perkara2 baru, maka setiap bid’ah adalah sesat. (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan dishohihkan oleh Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Al-Hakim)
Al-Hafizh Ibnu Rojab berkata dlm penjelasannya: Yang dimaksud bid’ah adalah sesuatu yg baru yg tdk ada asalnya [contohnya] dlm syari’at yg menunjukkan atasnya. Adapun sesuatu yg ada asalnya dlm syari’at yg menunjukkan atasnya, maka bukan termasuk bid’ah menurut syara’ meski secara bahasa itu adalah bid’ah.

وفي صحيح البخاري عن ابن مسعود قال: "إن أحسن الحديث كتاب الله وأحسن الهدى هدى محمد صلّى الله عليه وسلم وشر الأمور محدثاتها".
قال الحافظ بن حجر والمحدثات بفتح الدال جمع محدثه، والمراد بها ما أحدث وما ليس له أصل في الشرع، ويسمى في عرف الشرع بدعة، وما كان له أصل يدل عليه الشرع، فليس ببدعة، فالبدعة في عرف الشرع مذمومة، بخلاف اللغة، فإن كل شيء أحدث على غير مثال، يسمى بدعة سواء كان محمودا او مذموما اهـ.
Dalam shohih Bukhori dari Ibnu Mas’ud berkata. Sesungguhnya sebaik-baik ucapan adalah kitabulloh Al-Qur’an & sebaik2 petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shollallohu 'alaihi wa sallam & sejelek2nya perkara adalah yg baru dlm agama.
Lafadz muhdatsat dgn di fathah huruf dal-nya” kata jama’ plural dari Muhdatsah, maksudnya sesuatu yg baru yg tdk ada asal dasarnya dlm syari’at dan diketahui dalam hukum agama sebagai bid’ah.
Dan sesuatu yg memiliki asal landasan yg menunjukkan atasnya maka tdk termasuk bid’ah. Bid’ah sesuai pemahaman syar’i itu tercela sebab berlawanan dgn pemahaman secara bahasa.

Maka jika ada perkara baru yg tdk ada contohnya dinamakan bid’ah, baik bid’ah yg mahmudah maupun yg madzmumah.
وروى أبو نعيم عن ابراهيم بن الجنيد، قال: سمعت الشافعي يقول: البدعة بدعتان بدعة محمودة، وبدعة مذمومة. فما وافق السنة فهو محمود وما خالف السنة فهو مذموم.
وروى البيهقي في مناقب الشافعي عنه، قال: المحدثات ضربان: ما أحدث مما يخالف كتابا أو سنةً أو أثرا أو إجماعا، فهذه بدعة الضلالة.
وما أحدث من الخير لا خلاف فيه في واحد من هذا، فهذه محدثة غير مذمومة وقد قال عمر في قيام رمضان: نعمة البدعة هذه يعني أنها محدثة لم تكن، وإذا كانت، ليس فيها رد لما مضى.
Diriwayatkan Abu Na’im dari Ibrahim bin Al-Janid berkata: Aku mendengar Imam Syafi’i berkata: “Bid’ah itu ada dua macam yaitu bid’ah mahmudah & bid’ah madzmumah. Maka perkara baru yg sesuai sunnah, maka itu bid’ah terpuji. Dan perkara baru yg berlawanan dgn sunnah itu...bid’ah..tercela.”
Al-Baihaqi meriwayatkan dlm Manaqib Syafi’i biografi Syafi’i.... Imam Syafi’i berkata: Perkara baru itu ada dua macam, yaitu perkara baru yg bertentangan dengan Al-Kitab dan As-Sunnah atau atsar sahabat & ijma’. Ini adalah bidah dholalah.
Perkara baru yg baik tetapi tidak bertentangan dgn Al-Kitab dan As-Sunnah atau atsar Sahabat & ijma’. Ini adalah bidah yg tidak tercela. Dan Umar bin Khathab ra. berkata tentang qiyamu Romadhon sholat tarawih.

Sebaik-baik bid’ah adalah ini. Yakni sholat tarawih adalah perkara baru yg tdk ada sebelumnya, & ketika ada itu bukan berarti menolak apa yg sdh berlalu.
والمراد بقوله: "كل بدعة ضلالة" ما أحدث ولا دليل له من الشرع بطريق خاص ولا عام اهـ.
وقال النووي في تهذيب الأسماء واللغات: البدعة بكسر الباء، في الشرع، هي إحداث ما لم يكن في عهد الرسول صلى الله عليه وسلم، وهي منقسمه إلى حسنة وقبيحة.
قال الامام الشافعي: "كل ما له مستند من الشرع، فليس ببدعة ولو لم يعمل به السلف، لأن تركهم للعمل به، قد يكون لعذر قام لهم في الوقت، أو لِما هو أفضل منه، أو لعله لم يبلغ جميعهم علم به" اهـ.
Dan yg dimaksud dgn sabda Rosul,
Setiap bid’ah adalah sesat,” adalah sesuatu yg baru dlm agama yg tdk ada dalil syar’i [al-Qur’an dan al-Hadits secara khusus maupun secara umum.
Dalam At-Tahdzib Al-Asma’ wa Al-Lughot bahwa kalimat “Al-Bid’ah” itu dibaca kasror hurup “ba’-nya” di dalam pemahaman agama yaitu perkara baru yg tdk ada dimasa Nabi Muhammad Shollallohu 'alaihi wa sallam & dia terbagi menjadi dua baik & buruk.
Setiap sesuatu yg mempunyai dasar dari dalil2 syara' maka bukan termasuk bid'ah, meskipun blm pernah dilakukan oleh salaf.
Karena sikap mereka meninggalkan hal tersebut terkadang karena ada uzur yg terjadi saat itu (belum dibutuhkan) atau karena ada amaliah lain yg lebih utama, & atau hal itu barangkali belum diketahui oleh mereka.

Contoh bid'ah
Al-Syaikh Ibnu Daud Al-Sajsatani ra, didalam kitab “Al-Mashoohif”nya pada halaman 158 telah berkata :
“حدّثنا عبد الله، حدّثنا محمّد بن عبد الله المخزوميُّ، حدّثنا أحمد بن نصر بن مالك، حدّثنا الحسين بن الوليد، عن هارون بن موسى قال: أوّل مَن نقط المصاحف يحيى بن يعمر”.اهـ وكان قبل ذلك يكتب بلا نقط، فلما فعل هذا لم ينكر العلماء عليه ذلك، مع أن الرسول ما أمر بنقط المصحف، فمن قال كل شىء لم يُفعل في عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم بدعة ضلالة فليبدأ بكشط النقط من المصاحف حتى ابن تيمية زعيمهم ذكر في فتاويه (3/402) ما نصه: “قيل: لا يكره ذلك لأنه بدعة، وقيل: لا يكره للحاجة إليه، وقيل: يكره النقط دون الشكل لبيان الإعراب، والصحيح أنه لا بأس به”.اهـ
Telah menceritakan kepadaku Abdulloh, telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abdulloh Al-Makhzumi, telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Nashor bin Malik, telah menceritakan kepadaku Al-Husain bin Al-Walid dari Harun bin Musa ia telah berkata :
“Orang pertama yang memberikan tanda “TITIK” pada Mushhaf-mushhaf itu adalah YAHYA BIN YA’MAR”.
Dan adalah sebelumnya mushhaf ditulis tanpa tanda titik, maka ketika Yahya bin Ya’mar menambahkan tanda titik pada Mushhaf, tak ada seorang pun ulama yang melarangnya, padahal Rosululloh Saw, saja tidak pernah memerintahkan untuk menambahkan tanda titik pada penulisan Mushhaf, melafadzkan niat

Hasyiyah Ibn Abidin 1/416
(قَوْلُهُ بَلْ قِيلَ بِدْعَةٌ) نَقَلَهُ فِي الْفَتْحِ: وَقَالَ فِي الْحِلْيَةِ: وَلَعَلَّ الْأَشْبَهَ أَنَّهُ بِدْعَةٌ حَسَنَةٌ عِنْدَ قَصْدِ جَمْعِ الْعَزِيمَةِ لِأَنَّ الْإِنْسَانَ قَدْ يَغْلِبُ عَلَيْهِ تَفَرُّقُ خَاطِرِهِ، وَقَدْ اسْتَفَاضَ ظُهُورُ الْعَمَلِ بِهِ فِي كَثِيرٍ مِنْ الْأَعْصَارِ فِي عَامَّةِ الْأَمْصَارِ فَلَا جَرَمَ أَنَّهُ ذَهَبَ فِي الْمَبْسُوطِ وَالْهِدَايَةِ وَالْكَافِي إلَى أَنَّهُ إنْ فَعَلَهُ لِيَجْمَعَ عَزِيمَةَ قَلْبِهِ فَحَسَنٌ، فَيَنْدَفِعُ مَا قِيلَ إنَّهُ يُكْرَهُ. اهـ. ابن عابدين, رد المحتار, 1/ 416

Ibnu Nujaim, al-Bahr al-Raiq 1/293
فَتَحَرَّرَ مِنْ هَذَا أَنَّهُ بِدْعَةٌ حَسَنَةٌ عِنْدَ قَصْدِ جَمْعِ الْعَزِيمَةِ، وَقَدْ اسْتَفَاضَ ظُهُورُ الْعَمَلِ بِذَلِكَ فِي كَثِيرٍ مِنْ الْأَعْصَارِ فِي عَامَّةِ الْأَمْصَارِ فَلَعَلَّ الْقَائِلَ بِالسُّنِّيَّةِ أَرَادَ بِهَا الطَّرِيقَةَ الْحَسَنَةَ لَا طَرِيقَةَ النَّبِيِّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. (ابن نجيم المصري, البحر الرائق 1/ 29

Berdzikir menggunakan tasbih
Al-Mausu’ah al-Fiqhiyah al-Kuwaitiyah, 21/259
السُّبْحَةُ كَمَا قَال ابْنُ مَنْظُورٍ هِيَ الْخَرَزَاتُ الَّتِي يَعُدُّ بِهَا الْمُسَبِّحُ تَسْبِيحَهُ قَال: وَهِيَ كَلِمَةٌ مُوَلَّدَةٌ، وَقَدْ قَال: الْمِسْبَحَةُ. قَال الشَّيْخُ مُحَمَّدٌ شَمْسُ الْحَقِّ شَارِحُ السُّنَنِ بَعْدَ أَنْ أَوْرَدَ حَدِيثَ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ السَّابِقِ ذِكْرُهُ: الْحَدِيثُ دَلِيلٌ عَلَى جَوَازِ عَدِّ التَّسْبِيحِ بِالنَّوَى وَالْحَصَى، وَكَذَا بِالسُّبْحَةِ لِعَدَمِ الْفَارِقِ، لِتَقْرِيرِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِلْمَرْأَةِ عَلَى ذَلِكَ وَعَدَمِ إِنْكَارِهِ، وَالإْرْشَادُ إِلَى مَا هُوَ أَفْضَل مِنْهُ لاَ يُنَافِي الْجَوَازَ. قَال: وَقَدْ وَرَدَتْ فِي ذَلِكَ آثَارٌ، وَلَمْ يُصِبْ مَنْ قَال إِنَّ ذَلِكَ بِدْعَةٌ. وَجَرَى صَاحِبُ الْحِرْزِ عَلَى أَنَّهَا بِدْعَةٌ إِلاَّ أَنَّهُ قَال: إِنَّهَا مُسْتَحَبَّةٌ. اهـ.
Dan masih banyak contoh lagi...
Kesimpulannya sejak generasi salaf sudah mengklasifikasi bid'ah kedalam hasanah dan sayyiah.

Pelajarilah agama secara kaffah runtut mulai dari grammer (nahwu shorof) sastra (balaghoh), logika (mantiq) serta ilmu penujang yang lainnya sebelum anda mengkafirkan dan membid'ahkan terhadap semua perkara yang baru.
Wallahu A'lam bil Murodi
Wallahu A'lam Bis Showab..