Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *


  • Kesemestaan

    “Allah masih mencintai anda jika masih banyak cobaan dan tantangan hidup yang datang menghampiri anda. Allah percaya bahwa anda mampu melaluinya, maka jagalah kepercayaan itu”

  • Soul, Heart, Mind

    “Realitas kehidupan Anda adalah deskripsi dari jiwa dan pikiran anda”

  • Traveler

    “Pergilah sejauh mungkin dan ketika anda tiba di sana anda akan melihat lebih jauh lagi”

Kamis, 13 Juni 2019

Ojok Lebay

Gus Baha' : Jangan Lebay
.
Gus Baha’ sekalipun sering guyon, beliau juga sangat sering serius. Tapi setiap kali habis ngendikan (berbicara) serius, beliau lalu bercanda lagi.
.
“Saya ini, guyon saja ada sanadnya...” ujarnya suatu saat sambil terkekeh, dan disambut gemuruh tawa para santrinya.
.
Suatu saat, beliau berkata dengan serius. “Untuk kali ini, saya serius. Karena sudah berhubungan dengan tauhid. Ini penting saya paparkan di sini. Urusan tauhid itu dijaga betul. Jangan sembrono."
.
“Saya sering mendengar ada orang bilang, ‘Saya jangan mati dulu, kalau saya mati, bagaimana dengan nasib istri dan anak saya."
.
"Lho itu pernyataan apa? Kalau kamu mati ya mati saja. Sudah kehendak Allah. Diantar beberapa orang ke kuburan, setelah dikubur lalu dilupakan orang."
.
“Nasib istri dan anakmu ya itu biar diurus Allah. Kan di kehidupan sehari-hari banyak kita temui, perempuan yang dulu miskin, sengsara, begitu ditinggal mati suaminya lalu menikah lagi dengan laki-laki lain hidupnya tambah baik, tambah kaya, tambah bahagia. Anaknya juga begitu, punya bapak baru yang lebih sayang, lebih terhormat, dan lebih kaya."
.
"Gak usah drama dan lebay. Biasa saja. Kalau kamu mati ya mati saja. Kok seakan-akan kematianmu menyebabkan nasib orang lain makin buruk. Ada-ada saja."
.
"Demikian juga dengan Pilpres. Kalau kamu mau nyoblos ya nyoblos saja. Gak usah sok-sokan bilang kalau Capres A terpilih lalu kamu akan sejahtera. Rakyat sejahtera. Mana ada rakyat atau orang sejahtera gara-gara presiden."
.
"Apalagi sampai bilang, kalau tidak Si A yang jadi Presiden bagaimana nasib agama Islam? Itu pernyataan yang sembrono. Ngawur itu."
.
"Islam itu pernah ditinggal meninggal dunia Kanjeng Nabi, para sahabat, orang-orang saleh, dan Islam makin baik karena sudah kehendak Allah. Makin banyak penganutnya. Itu sudah ketetapan Allah. Tidak ada urusannya sama capres pilihanmu."
.
"Milih ya milih saja. Sewajarnya. Gak usah lebay. Biasa saja. Jadi orang itu yang biasa saja.”
.
📝 Muslim Moderat

Rabu, 12 Juni 2019

KEKUATAN DIRI UNTUK MENGOBATI SAKIT HATI DIRI

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

KEKUATAN DIRI UNTUK MENGOBATI SAKIT HATI DIRI

Disebuah desa kecil di lereng pegunungan ada seorang penasehat yang bijaksana, suatu hari seorang wanita yang putra satu-satunya telah meninggal, mendatangi penasehat tersebut dan bertanya, "Kekuatan apa yang anda miliki yang dapat mengobati rasa kecewa dan sakit hatiku?"

Ketika sang penasehat itu mendengar semua kisah hidup wanita ini, ia berkata; "ada nyonya, tapi syarat pertama anda harus membawakan saya segenggam benih padi dari sebuah keluarga yang tidak memiliki masalah."

Wanita itu segera pergi kesebuah rumah gedung termewah di desa itu, berpikir tentu tidak ada yang salah di rumah ini. Setelah ia menemui pemilik rumah, ia mendengar cerita hal yang sebaliknya, tuan rumah menceritakan ada banyak masalah yang jauh lebih besar yang belum pernah ia dengar.

Lalu ia datang kerumah yang lain:
Jawab penghuni rumah: oh anda datang kerumah yang salah

Setelah ia mengunjungi berpuluh rumah ia tetap tak dapat menemukan keluarga yang tidak memiliki masalah.

Setelah sebulan ia kembali ke penasehatnya: "maaf bapak saya tidak dapat menemukan keluarga yang tdk memiliki masalah"
"Malahan saya banyak menasehati dan menguatkan beberapa keluarga yang begitu menyedihkan"

Penasehat itu bertanya:
"Apakah hatimu masih sakit?"
Sambil tersenyum ia menjawab: "Tidak lagi, setelah saya tau orang yang nampaknya bahagia ternyata ia memiliki masalah yang jauh lebih banyak dari saya"

Banyak orang terjebak pada pola pikirnya sendiri, sehingga ia merasa menjadi orang yang paling malang, tidak seperti orang lain yang kelihatan begitu begitu.

Kadang kita begitu sibuk memikirkan diri kita sendiri dan terlalu sibuk menjumlah kesulitan-kesulitan sehingga kita lupa menghitung karunia dan segala kebaikan yang telah kita terima.

Bersyukurlah...!!

SEMOGA BERMANFAAT
INDAHNYA BERBAGI

Cadar

#COPAS

Bismillah,
10 Cara Mengetahui Wanita Bercadar karena Ilmu dan yang Sekadar Ikut-ikutan
🌺🌸🌻🌺🌸🌻🌺🌸🌻🌺🌸🌻🌺🌸🌻🌺🌸

1. Mengenakan Kaus Kaki

Wanita yang bercadar karena tahu ilmunya dipastikan selalu mengenakan kaus kaki dan legging. Itu untuk mencegah aurat tersingkap saat beraktivitas. Mereka juga dipastikan mengenakan gamis atau rok. Bukan celana, apalagi celana jin. Sementara yang tidak berilmu, biasanya tidak mengenakan kaus kaki dan legging. Saat pakaiannya tertiup angin, auratnya kelihatan.

2. Dilakukan Bertahap

Pada kebanyakan wanita, penggunaan cadar dilakukan secara bertahap sambil belajar dan memperdalam ilmu agama. Biasanya dimulai dengan semacam masker. Lama kelamaan, setelah siap mental, semakin meningkat pula jenis cadar yang digunakan. Ada yang sampai mengenakan burka, mata pun tertutup kain tipis. Tidak semua orang yang memperdalam ilmu agama, berani mengenakan cadar. Sementara yang ikut-ikutan tiba-tiba saja mengenakan cadar tanpa belajar lebih dahulu.

3. Hanya Menutup Wajah bagi Nonmahram

Wanita yang mengenakan cadar sebenarnya tidak tertutup sama sekali dengan sekelilingnya. Cadar hanya digunakan untuk menjaga diri dari laki-laki nonmahram. Dengan sesama perempuan, mereka berinteraksi tanpa mengenakan cadar, tentu saja di ruangan tertutup yang tidak terdapat laki-laki asing. Jika ada laki-laki, wajahnya kembali ditutup.

4. Tidak Berduaan dengan Laki-laki Asing

Ini juga jadi salah satu pembeda. Mereka yang mengenakan cadar karena paham ilmunya tidak akan berduaan dengan laki-laki nonmahram. Apalagi dalam Islam, berkhalwat atau berduaan antara laki-laki dan wanita nonmahram, terlarang. Komunikasi pun terbatas pada yang dibolehkan, misalnya untuk urusan jual beli dan hal lain yang dibolehkan syariat.

Misalnya, wanita bercadar boleh saja membeli barang dan berbicara dengan pedagang atau pemilik toko. Sedangkan, wanita yang bercadar karena ikut-ikutan mungkin saja masih bersenda gurau dengan laki-laki nonmahram/ajnabi.

5. Tidak Berbicara di Depan Umum

Wanita bercadar biasanya tidak pernah tampil di depan umum yang pesertanya terdapat laki-laki asing, apalagi sampai berbicara atau berpidato atau berceramah. Mereka hanya berbicara jika audiensnya semua perempuan dan anak-anak. Itu karena suara perempuan oleh sebagian ulama menyebutnya sebagai aurat. Banyak laki-laki yang syahwat mendengar suara merdu perempuan.

6. Tidak Menyanyi atau Mengeraskan Suara saat Membaca Alquran

Sangat aneh jika ada wanita bercadar yang menjadi penyanyi. Apalagi jika sampai diiringi musik. Sebagian ulama menyatakan bahwa musik haram dengan mengacu pada sejumlah dalil. Terlepas dari halal atau haramnya musik, wanita bercadar tidak akan memperdengarkan suara indahnya kepada laki-laki asing.

Kalaupun mereka diminta membaca Alquran dalam sebuah acara, maka itu hanya dilakukan jika seluruh pesertanya perempuan dan anak-anak. Itu pun suaranya dipastikan hanya terdengar dalam ruangan, tidak sampai ke luar masjid atau luar gedung sehingga terdengar oleh laki-laki nonmahram.

7. Hanya Mau Dibonceng oleh Mahram

Hampir sulit menemukan wanita bercadar membonceng pada ojek motor, baik online maupun yang konvensional. Kalaupun menggunakan ojek, maka pengemudinya dipastikan perempuan juga. Mereka hanya mau dibonceng oleh mahram, seperti suami, saudara, ayah, dan yang disebutkan dalam Alquran dan Hadits. Mereka tidak akan membonceng kepada ipar laki-laki karena termasuk nonmahram.

8. Tidak Bertamu atau Menerima Tamu Laki-laki

Sebagai bagian dari menjaga diri, wanita bercadar yang belajar ilmunya, dipastikan tidak akan bertamu ke rumah yang hanya ada laki-laki nonmahram. Begitu pula sebaliknya, tidak akan menerima tamu laki-laki jika suaminya atau mahramnya sedang tidak berada dalam rumah.

Jika tamu wanita datang dengan mahramnya, wanita bercadar juga bersama mahramnya, biasanya pertemuan berlangsung di tempat terpisah. Wanita berbincang sesama wanita dan laki-laki berbincang dengan laki-laki. Mereka tidak bercampur baur mengobrol dalam ruangan yang sama.

9. Tidak Bersalaman dengan Laki-laki Asing

Wanita bercadar tidak akan bersalaman dengan laki-laki asing. Sebenarnya ini tidak hanya dilakukan wanita bercadar. Salah satu dalilnya adalah sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bahwa tertusuknya kepala seseorang dengan pasak dari besi, lebih baik daripada menyentuh wanita.

10. Tidak Mengenakan Pakaian Mencolok dan Tidak Bergaya di Medsos

Salah satu tanda yang membedakan wanita yang bercadar karena paham ilmu dan yang sekadar ikut-ikutan adalah warna pakaiannya. Wanita yang mengenakan cadar ideologis tidak memilih warna cerah, semisal pink, oranye, dan warna menarik lainnya. Umumnya mengenakan warna hitam, biru tua, hijau tua, dan warna lain yang tidak menonjol.

Wanita yang memahami subtansi cadar juga tidak akan mengunggah fotonya yang sementara bergaya atau foto selfie ke media sosial. Apalagi berfoto bareng dengan laki-laki yang bukan mahram, walaupun merupakan tokoh idola, semisal dai kondang. Kalaupun ada foto bareng dengan sesama wanita, biasanya hanya jadi koleksi pribadi, bukan untuk diunggah ke media sosial seperti Facebook atau Instagram.

Sumber fb: Tholabul ilmu Sunnah
Reposted : Lampung Mengaji

Hikmah kematian

MENGHIKMAHI KEMATIAN

Dalam beberapa pengajian Gus Baha’ yang saya ikuti, kajian tentang kematian adalah tema yang awalnya mencekam. Tapi saya coba ikuti terus sebagaimana pesan beliau: harus dilatih terus menerus.

Pelajaran awalnya yang saya dapat adalah dari kejadian sehari-hari. Tempat Gus Baha’ ini tidak jauh dari kampung halaman saya. Sehingga saya lebih mudah mendapatkan contohnya. Jika ada orang yang meninggal karena minum oplosan, bagaimana menghikmahinya? Kalau ada kejadian seperti itu, cara berpikir kita secara spiritual adalah mungkin dengan cara seperti itu Tuhan tidak ingin memperpanjang kekeliruan orang yang bersangkutan. Dengan begitu, potensi kekeliruannya disetop. Dipungkasi. Dan kita tak perlu menjadi hakim bahwa itu kematian yang buruk. Kita tidak tahu dan tidak pernah tahu posisi orang itu dihadapan Tuhan.

Kalau ada orang yang meninggal dunia karena kecelakaan naik pesawat terbang, lalu ada orang yang selamat karena terlambat naik pesawat terbang, secara pandangan manusiawi orang yang terlambat beruntung, dan orang yang kecelakaan termasuk tidak beruntung. Tapi di mata Tuhan belum tentu begitu. Bisa saja semua beruntung. Yang terlambat dan selamat diberi waktu untuk menambah amal kebaikannya, sementara yang meninggal dunia dicukupkan kebaikannya.

Gus Baha’ yang saya ketahui dari ceramah-ceramah beliau, mengidap sakit. Dia berobat juga. Tapi punya kesadaran bahwa berobatnya dia sebagai bagian dari syariat ikhtiar. Tapi beliau tetap punya kesadaran hakikat. Karena kalau memang beliau mesti meninggal dunia karena penyakitnya, bisa jadi itu cara yang baik. Dengan rendah hati beliau berkata: Siapa tahu kehadirannya di dunia tidak baik lagi sehingga memang Tuhan memutuskannya kematiannya lebih baik.

Beliau tidak pernah punya masalah dengan cara bagaimana Tuhan akan memanggilnya. Apakah dengan kecelakaan, sakit, atau bahkan disantet orang. Tidak ada urusan ulama kok bisa disantet dan mati. Ya bisa saja kalau Tuhan memutuskan seperti itu. Tidak ada kepastian bahwa ulama tidak bisa mati disantet. Dan itu tidak masalah baginya.

Mungkin ini pernah saya sampaikan. Suatu saat Gus Baha’ ditanya orang.

“Gus, meninggal hari Jumat itu baik ya...”

“Ya baik. Meninggal di hari lain juga baik.”

“Ya, Gus. Tapi kan Kanjeng Nabi yang bilang bahwa meninggal dunia hari Jumat itu baik.”

“Ya, tapi Kanjeng Nabi meninggalnya tidak di hari Jumat.”

Lebih lanjut Gus Baha’ menerangkan, itu menunjukkan bahwa Kanjeng Nabi itu nabi bagi semua orang. Hikmahnya adalah semua orang yang meninggal dunia di hari selain hari Jumat tidak perlu disikapi sebagai hal yang tidak baik.

Kanjeng Nabi juga pernah ngendikan bahwa meninggalnya orang saleh itu tenang tanpa rasa sakit. Tapi meninggalnya Kanjeng Nabi sendiri melalui rasa sakit. Sebab tanpa itu, umat Kanjeng Nabi tidak mendapatkan pelajaran tentang sakitnya proses ketika ruh tercerabut dari jasad.

Renungan kematian dari Gus Baha’ ini mungkin kontekstual di hari-hari belakangan ini. Ketika banyak saudara kita yang meninggal dunia karena bencana alam. Kita tidak diperkenankan secara adab menyikapi kematian mereka dengan hal buruk. Sebab sangat mungkin itu yang dipilih oleh Tuhan sebagai jalan terbaik menghadap kepadanya.

Tidak perlu berlebihan menilai manusia. Tugas manusia bukan menilai sesama manusia. Manusia bukan hakim bagi manusia yang lain. Apalagi menghakimi hal yang sangat sakral itu dengan kata-kata seperti azab dan hukuman Tuhan. Padahal kita tak tahu apa-apa tentang salah satu misteri terbesar manusia: kematian. Dan tak perlu merasa paling mengerti cara berpikir Tuhan. Memangnya kita ini siapa...?

Sholat Diawal Waktu

"MENGAPA SHOLAT SEBAIKNYA DILAKUKAN DI AWAL WAKTU"

Ternyata anjuran tersebut sangat luar biasa, secara AKADEMIS, menurut para ahli, setiap perpindahan waktu sholat, bersamaan dengan terjadinya perubahan tenaga alam dan dirasakan melalui perubahan warna alam.

Kondisi tersebut dapat berpengaruh pada kesehatan, psikologis dan lainnya.

Berikut ini kaitan antara sholat di awal waktu dengan kondisi alam.

#Waktu_SUBUH​ :
Pada waktu subuh, alam berada dalam spektrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok).

Dalam ilmu Fisiologi, Tiroid mempunyai pengaruh terhadap sistem metabolisma tubuh manusia.
Warna biru muda juga mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rejeki dan cara berkomunikasi.

Mereka yang masih tertidur nyenyak pada waktu Subuh dapat menghadapi masalah rejeki dan komunikasi.

Mengapa? Karena tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru muda di alam ketika roh dan jasad masih tertidur.

Pada saat azan subuh berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkatan optimal. Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pada waktu ruku dan sujud.

#Waktu_DZUHUR​ :
Alam berubah menguning dan ini berpengaruh kepada perut dan sistem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga punya pengaruh terhadap hati.

Warna kuning ini mempunyai rahasia berkaitan dengan keceriaan seseorang.

Mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan sholat Dzuhur berulang kali dapat menghadapi masalah dalam sistem pencernaan serta berkurang keceriaannya.

#Waktu_ASHAR​ :
Alam berubah lagi warnanya menjadi oranye. Hal ini berpengaruh cukup signifikan terhadap organ tubuh yaitu prostat, rahim, ovarium/indung telur dan testis yang merupakan sistem reproduksi secara keseluruhan.

Warna oranye di alam juga mempengaruhi kreativitas seseorang.
Orang yang sering ketinggalan waktu Ashar dapat menurun daya kreativitasnya.
Di samping itu organ-organ reproduksi ini juga akan kehilangan tenaga positif dari warna alam tersebut.

#Waktu_MAGHRIB​ :
Warna alam kembali berubah menjadi merah.
Sering pada waktu ini kita mendengar banyak nasehat orang tua agar tidak berada di luar rumah.

Nasehat tersebut ada benarnya karena pada saat Maghrib tiba, spektrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis.

Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga karena mereka ikut bergetar dengan warna alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan sebaiknya berhenti sejenak dan mengerjakan sholat Maghrib terlebih dahulu.

Hal ini lebih baik dan lebih selamat karena pada waktu ini banyak gangguan atau terjadi tumpang-tindih dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama atau hampir sama dan bisa menimbulkan fatamorgana yang bisa mengganggu penglihatan kita.

#Waktu_ISYA​ :
Pada waktu ini, warna alam berubah menjadi nila dan selanjutnya menjadi gelap.

Waktu Isya mempunyai rahasia ketenteraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak.

Mereka yang sering ketinggalan Isya bisa sering merasa gelisah.

Untuk itulah ketika alam mulai diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk mengistirahatkan tubuh ini.

Dengan tidur pada waktu itu, keadaan jiwa kita berada pada gelombang Delta dengan frekuensi dibawah 4 Hertz dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu rehat.

Selepas tengah malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna-warna putih, merah jambu dan ungu.

Perubahan warna ini selaras dengan kelenjar pineal (sebuah kelenjar endokrin pada otak) kelenjar pituitary, thalamus (struktur simetris garis tengah dalam otak yang fungsinya mencakup sensasi menyampaikan, rasa khusus dan sinyal motor ke korteks serebral, bersama dengan pengaturan kesadaran, tidur dan kewaspadaan) dan hypothalamus (bagian otak yang terdiri dari sejumlah nucleus dengan berbagai fungsi yang sangat peka terhadap steroid, glukokortikoid, glukosa dan suhu).

Maka sebaiknya kita bangun lagi pada waktu ini untuk mengerjakan sholat malam (tahajjud).

Umat Islam sepatutnya bersyukur karena telah di’karuniakan’ syariat sholat oleh Allah SWT sehingga jika dilaksanakan sesuai aturan maka secara tak sadar kita telah menyerap tenaga alam ini.

Inilah salah satu hakikat mengapa Allah SWT mewajibkan sholat kepada kita.
Sholat di awal waktu insyaAllah dapat membuat badan semakin sehat.

Wallaahu a'lam bisshowab

Potret kehidupan Indonesia

MENGAPA POTRET NEGERI KITA JADINYA SEPERTI INI ?

Di jalan raya banyak motor dan mobil saling menyalip satu sama lain.
Mengapa..?
Karena dulu sejak kecil di rumah dan di sekolah mereka dididik untuk menjadi lebih cepat dan bukan menjadi lebih sabar, mereka dididik untuk menjadi yang terdepan dan bukan yang tersopan.

Di jalanan pengendara motor lebih suka menambah kecepatannya saat ada orang yang ingin menyeberang jalan dan bukan malah mengurangi kecepatannya.
Mengapa..?
Karena dulu sejak kecil di rumah dan di sekolah anak kita setiap hari diburu dengan waktu, di bentak untuk bergerak lebih cepat dan gesit dan bukan di latih untuk mengatur waktu dengan sebaik-baiknya dan dibuat lebih sabar dan peduli.

Di hampir setiap instansi pemerintah dan swasta banyak para pekerja yang suka korupsi.
Mengapa..?
Karena dulu sejak kecil di rumah dan di sekolah anak-anak di didik untuk berpenghasilan tinggi dan hidup dengan kemewahan mulai dari pakaian hingga perlengkapan dan bukan di ajari untuk hidup lebih sederhana, ikhlas dan bangga akan kesederhanaan.

Di hampir setiap instansi sipil sampai petugas penegak hukum banyak terjadi kolusi, manipulasi proyek dan anggaran uang rakyat
Mengapa..?
Karena dulu sejak kecil di rumah dan di sekolah mereka dididik untuk menjadi lebih pintar dan bukan menjadi lebih jujur dan bangga pada kejujuran.

Di hampir setiap tempat kita mendapati orang yang mudah sekali marah dan merasa diri paling benar sendiri.
Mengapa..?
Kerena dulu sejak kecil dirumah dan disekolah mereka sering di marahi oleh orang tua dan guru mereka dan bukannya diberi pengertian dan kasih sayang.

Di hampir setiap sudut kota kita temukan orang yang tidak lagi peduli pada lingkungan atau orang lain.
Mengapa..?
Karena dulu sejak kecil di rumah dan disekolah mereka dididik untuk saling berlomba untuk menjadi juara dan bukan saling tolong-menolong untuk membantu yang lemah.

Di hampir setiap kesempatan termasuk di face book ini juga selalu saja ada orang yang mengkritik tanpa mau melakukan koreksi diri sebelumnya.
Mengapa..?
karena dulu sejak kecil di rumah dan disekolah anak-anak biasa di kritik dan bukan di dengarkan segala keluhan dan masalahnya.

Di hampir setiap kesempatan kita sering melihat ada orang "ngotot" dan merasa paling benar sendiri.
Mengapa..?
karena dulu sejak kecil di rumah dan sekolah mereka sering melihat orang tua atau gurunya "ngotot" dan merasa paling benar sendiri.

Di hampir setiap lampu merah dan rumah ibadah kita banyak menemukan pengemis
Mengapa..?
Karena dulu sejak kecil di rumah dan disekolah mereka selalu diberitahu tentang kelemahan2 dan kekurangan2 mereka dan bukannya di ajari untuk mengenali kelebihan2 dan kekuatan2 mereka.

Jadi sesungguhnya potret dunia dan kehidupan yang terjadi saat ini adalah hasil dari ciptaan kita sendiri di rumah bersama-sama dengan dunia pendidikan di sekolah.

Jika kita ingin mengubah potret ini menjadi lebih baik, maka mulailah mengubah cara mendidik anak-anak kita dirumah dan disekolah tempat khusus yang dirancang bagi anak untuk belajar menjadi manusia yang berakal sehat dan berbudi luhur.

Di olah kembali dari tulisan George Carlin seorang Comedian pemerhati kehidupan.

***Jika artikel ini dirasakan bermanfaat silahkan di sharing kepada siapa saja sebanyak-banyaknya.

Mari kita belajar terus dan terus belajar untuk menjadi orang tua dan guru yang lebih baik agar potret negeri kita bisa berubah menjadi lebih baik mulai dari kita, keluarga kita dan sekolah kita sendiri.

Download gratis talkshow2 parenting ayah edy di

www.ayahedy.tk

Kunjungi web ayah Edy di www.ayahkita.com

Salam syukur penuh berkah,
ayah edy
www.ayahkita.blogspot.com

Puncak yang berbeda

Pencapaian tiap orang itu beda2. jangan pernah menilai orang pake takaran idupmu sendiri. jangan pernah ngeliat orang pake kacamatamu sendiri.

si A rumahnya masi ngontrak, ga punya mobil, tp sm sekali ga punya cicilan ini itu. km bilang dia ga mampu pdhl dia sendiri menganggap bahwa dirinya mampu dan selalu merasa cukup.

si B rumahnya gede, mobil ada, motor lebih dr satu. tp ternyata cicilannya macem2. km anggep dia kaya pdhl dia ngerasa masih blm kaya jg krn idupnya masih kurang terus.

si A punya istri cantik, body oke. semua orang blg si A beruntung dan pasti bahagia punya istri sempurna. pdhl si A ngerasa istrinya banyak kekurangan. wajah cantik, tp ga bs ngurus suami sm anak. siapa yg tau?

si B istrinya biasa aja. ga bs dandan. bahkan pake baju pun itu2 terus. jgn buru2 menghakimi dia jelek, atau suaminya ga pernah kasih dia duit buat dandan. bs jadi istri si B emg tipe istri yg sederhana. ga seneng belanjain duit suami cmn buat mempercantik diri didepan orang2.

jangan buru2 berkomentar,
"perasaan idupnya mewah terus. kok utangnya banyak ya?"
"perasaan rumahnya biasa aja, kok tau2 bs naik haji ya?"
"padahal istrinya cantik bgt, kok masih aja di sia2in"
"itu istrinya bajunya ga pnah ganti. ga pnah dibelanjain suaminya kali ya?"

inget cuyyy. Sawang Sinawang. Jangan pernah ngerasa sedih krn km blm bs liburan keluar negri kaya tetangga sebelah. jgn jg keburu nyinyir ketika liat orang lain 'keliatan' susah di mata km.

Bahagianya orang itu beda2. suksesnya orang itu beda2. biarpun aku makan tempe km makan ayam, klo kita masing2 udh ngerasa enak dan cukup, itu berarti kita udh sama2 bahagia kok 😽

Rahwana adalah Penjahat dan Rama adalah Pahlawan.

Rahwana adalah Penjahat.
Rama adalah pahlawan.
Pemahaman ini sdh meluas dlm masyarakat.
Namun dalam urusan cinta, bisa saja pemahaman ini diperdebatkan.

Saya percaya bahwa manusia itu punya dua sisi (tidak ada yang sepenuhnya hitam, tidak ada yang sepenuhnya putih),
Sy ingin mencoba melihat dari sisi Rahwana sebagai pribadi yg jatuh cinta. 

Dalam sebuah kisah lalu diceritakan Rahwana hanya mencintai satu wanita, istrinya.. Dewi Setyawati namanya.
Hingga kemudian sang dewi meninggal dan kemudian menitis ke dewi Sinta.
Cinta di hati Rahwana tak pernah padam, hingga akhirnya sang waktu mempertemukannya dengan Sinta, yang sayangnya sudah menjadi istri Rama, raja Ayodya, karena memenangi sayembara.

Melihat cinta sejatinya sudah menjadi milik orang lain, Rahwana punya dua pilihan: merelakannya atau merebutnya dengan taruhan apa pun, bahkan nyawa.
Dan, Rahwana memilih pilihan kedua.
Sinta pun diculiknya dan dibawa pulang ke Alengka. Selama tiga tahun disekap, Sinta diperlakukan bak ratu oleh Rahwana. Meski dia bisa memaksa atau bahkan memperkosa Sinta, Rahwana tak pernah mau melakukannya.
Rahwana tahu, cinta sejati tak butuh dipaksa.

Dia tak pernah menyentuhnya.
Dia menunggu.
Menunggu adalah hal terbaik agar sang dewi tak terluka hatinya.
Agar sang dewi mencintainya sepenuh hati. Suatu saat nanti... Walaupun itu entah kapan..
Padahal dia tahu benar bahwa titisan Dewi Setyawati itu terlahir begitu setia pada suaminya.

Setiap hari Rahwana mendatangi Sinta dengan beragam puisi.
Dia selalu minta maaf karena telah menculiknya.
Semua itu dilakukan agar sinta bersedia menjadi permaisuri, satu-satunya istri terkasih. Namun....Sinta selalu menolak.

Apa yang datang dari hati, pasti sampai ke hati. Sekejam apa pun Rahwana, ketulusannya pelan-pelan dirasakan oleh Sinta.
Selama dirinya di Alengka, Rahwana berubah menjadi baik dan murah senyum sehingga mengubah suasana kerajaan menjadi baik pula dan penuh kedamaian.
Sinta mulai tergoda tapi di sisi lain dia tak mau mengkhianati suaminya.
Namun, hingga hampir tiga tahun lamanya, kenapa Rama tak kunjung juga menyelamatkannya? Apakah suaminya sudah tak mencintainya lagi?

Dalam diam mereka saling bicara.

"Tidakkah kau juga mencintaiku Sinta? Tidakkah kau mengingatku walau sedikit saja, sebagai pria yg pernah kau cintai sampai mati"

"Aku sebenarnya juga mencintaimu. Namun aku terikat dengan Rama.. Jika kamu mencintaiku, tolong relakanlah aku dan kembalikanlah aku.."

Kata-kata Sinta ibarat mantra yang menyihir Rahwana. Sebab, selama hidupnya, hanya kata-kata itulah yang dinanti.
"Jika itu maumu, sebagai ksatria, aku akan berduel satu lawan satu dengan Rama.
Jika dia bisa mengalahkanku, maka aku akan mengembalikanmu kepadanya"

Ketika Rama datang dengan balatentara wanara plus hanoman, dengan gagah berani Rahwana menyambutnya.
“Aku mencintai Sinta, Rama! Aku akan melakukan apa pun untuknya. Aku benar-benar mencintainya, bukan sepertimu yang menikahinya hanya karena berhasil memenangkan sayembara. Semua perbuatanku yang kau sebut ‘mengacau’ sebenarnya adalah usahaku dalam rangka mendapatkan cintaku kembali"

Pertarungan pun terjadilah.
Dengan dibantu Hanoman, Rama berhasil mengalahkan Rahwana dan membunuhnya. Sinta pun kembali jadi miliknya.
Dia lari menghambur ke pelukan Rama.
Namun, sambutan Rama justru tak dia duga.. Rama curiga, jangan-jangan Sinta telah dinodai Rahwana.

Berkali-kali Sinta menjelaskan bahwa dirinya masih suci.
Rahwana tidak sekali pun pernah menyentuhnya. Tapi Rama tak juga percaya. Hingga akhirnya, Sinta nekat membuktikan kesuciannya dengan menceburkan diri ke bara api.
Karena dia masih suci, api tak bisa membunuhnya. Barulah setelah itu Rama mau menerimanya kembali.

Tinggal kemudian sukma Rahwana yang menangis sejadinya karena nestapa cinta. Kenapa takdir tidak memilihnya? Andai dia ikut perlombaan pasti Sinta menjadi miliknya, bukankah kesaktian Rama masih jauh di bawahnya.
Kenapa pula Sinta memilih pria yang tidak mempercayainya 100 persen? Sementara bagi Rahwana, Sinta ternoda atau tidak, cantik atau tidak dia tetap akan mencintainya.
------
Disudut lain yg tak terlihat..  Sinta tersedu pilu karena Rahwana sdh tak ada lagi di dunia yg ditempatinya, tak menghirup lagi udara yg dihirupnya...
Sosok yg mencintainya tanpa tapi.

#Masmetdensiwan

www.facebook.com/masmet.densiwan

Pisang

🍌 BUAH PISANG 🍌

Kenapa dirumah selalu ada buah pisang ??? Baca surat Al waqiah nggak sengaja pandangan mata ingin lihat artinya. Ditengah ayat ke 29 cukup kaget saya ... artinya luar biasa

قال الله تعالى : وَطَلۡحٖ مَّنضُودٖ
( سورة الواقعة - 29 )
Hari Kiamat (Al-Wāqi`ah):29 - dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya),

Ternyata pisang itu buah surga.....
Saya heran kok Allah menyatakan Pohon Pisang ... lalu saya cari di Web apa sih kok kenapa pohon pisang....kan biasanya Kurma.

Ternyata MASYAA ALLAH manfaat buah pisang, pisang disiapkan menjadi obat alami untuk berbagai penyakit. Dan ini telah ada yang meneliti :

_INFO SEHAT_

"MANFAAT BUAH PISANG"🍌🍌🍌

_Ini Menarik._
Setelah membaca ini, Anda tidak akan pernah melihat Pisang dengan cara yang sama lagi. Pisang mengandung tiga gula alami - sukrosa, fruktosa dan glukosa yang dikombinasikan dengan serat. buah Pisang memberikan dorongan instan pada pecernaan secara berkelanjutan dan energi substansial. Penelitian telah membuktikan bahwa dengan hanya dua buah Pisang akan memberikan energi yang cukup untuk sebuah latihan berat selama 90 menit.

Tidak heran mengapa Pisang adalah buah nomor satu bagi kebanyakan atlet terkemuka di dunia. Supply energi bukan satu-satunya yang didapat dari Pisang tetapi Pisang dapat membantu kita agar tetap fit.

Hal ini juga dapat membantu mengatasi atau mencegah dan mengatasi sejumlah besar penyakit dan kondisi badan yang kurang fit, sehingga Pisang merupakan suatu keharusan untuk melengkapi diet harian.

🍌. Depresi
Menurut survei yang dilakukan oleh MIND diantara pasien penderita Depresi, banyak orang merasa lebih baik setelah makan Pisang. Hal ini terjadi karena Pisang mengandung tryptophan, sejenis protein yang akan diubah oleh tubuh menjadi serotonin, yang akan membuat anda menjadi relax, memperbaiki suasana hati (mood) dan secara umum akan membuat seseorang merasa lebih nyaman.

🍌. Bagi Penderita Diabetes
Makanlah Pisang setiap hari. Karena Vitamin B6 terkandung dalam Pisang akan mengontrol tingkat glukosa darah anda dan akan mempengaruhi suasana hati Anda.

🍌. Bagi Penderita Anemia
Pisang mengandung Zat Besi Tinggi, Pisang juga dapat merangsang produksi hemoglobin dalam darah dan banyak membantu dalam berbagai kasus anemia (kurang darah).

🍌. Bagi Penderita Tekanan Darah Tinggi :
Buah tropis yang unik ini sangat tinggi kalium namun rendah garam, sehingga sempurna untuk mengalahkan tekanan darah. Begitu banyak gunanya sehingga _US Food and Drug Administration (Departemen Pengawasan Obat dan Makanan Amerika)_ baru saja mengizinkan perkebunan Pisang untuk melakukan klaim resmi mengenai kemampuan buah ini untuk menurunkan resiko tekanan darah dan stroke.

🍌. Menambah Kemampuan Otak
200 siswa di sekolah Twickenham (Middlesex) sangat terbantu dalam ujian mereka tahun ini karena memakan Pisang pada saat sarapan, saat istirahat dan saat makan siang, dalam upaya untuk meningkatkan kekuatan otak mereka.
Penelitian telah membuktikan bahwa buah dengan kandungan kalium tinggi dapat membantu siswa dalam belajar dan juga membantu siswa menjadi semakin peka dalam berpikir.

🍌. Sembelit
Pisang mengandung Zat Fiber dalam kadar yang tinggi, Pisang dapat juga membantu menormalkan kembali kerja pencernaan anda, Pisang akan membantu mengatasi permasalahan pencernaan ini tanpa anda harus kembali ke obat² pencahar lagi , yang jelas BAB anda akan jadi semakin lancar .

🍌. Obat Mabuk
Salah satu cara paling cepat untuk menyembuhkan mabuk _(Darat , Laut dan Udara)_ adalah dengan meminum milkshake Pisang ditambah dengan madu sebagai pemanis . Milkshake Pisang akan berefek menenangkan perut anda dan dengan bantuan madu akan mengontrol kadar gula darah anda untuk menjadi normal kembali, sementara susu akan menenangkan perut anda dan menata ulang sistem pencernanaan anda.

🍌. Mulas Dan Sakit Perut
Pisang memiliki efek antasid pada tubuh, jadi jika Anda menderita mulas dan perut terasa melilit, maka cobalah makan Pisang untuk mengurangi sakitnya.

🍌. Mual di Pagi Hari (Morning Sickness) :
Ngemil Pisang antara waktu makan membantu menjaga kadar gula darah dan menghindari mual dipagi hari.

🍌. Gigitan Nyamuk
Sebelum anda meraih krim atau cairan anti gigitan nyamuk, cobalah dulu menggosok daerah yang terkena gigitan nyamuk dengan bagian dalam kulit Pisang.Banyak orang yang sudah merasakan hebatnya Kulit Pisang ini karena akan mengurangi pembengkakan dan iritasi pada kulit .

🍌. Syaraf
Pisang mengandung Vitamin B dalam kadar tinggi yang sangat membantu dalam menenangkan sistem saraf.

🍌. Bagi Penderita Obesitas Yang Bekerja ?
Studi pada Institut Psikologi di Austria menemukan bahwa tekanan pada saat kerja menyebabkan orang sering meraih makanan dan camilan seperti, snack, coklat dan keripik. Setelah meneliti 5.000 pasien di rumah sakit, para peneliti menemukan bahwa kebanyakan orang yg menderita kegemukan lebih sering berada dalam tekanan kerja yang tinggi.
Banyak Laporan yang menyimpulkan bahwa untuk menghindari panik akibat tekanan kerja yang berlebihan dan nafsu yang tinggi untuk memakan makanan apapun, kita perlu mengendalikan kadar gula darah kita dengan mengemil makanan tinggi karbohidrat setiap dua jam untuk menjaga agar kadar gula darah menjadi stabil.

🍌. Luka Lambung
Pisang bisa digunakan sebagai bahan makanan utama untuk diet bagi penderita luka Lambung, Pisang akan mencegah gangguan pencernaan hal ini disebabkan texturnya yang sangat lembut dan halus. Pisang adalah adalah satu-satunya buah mentah yang dapat dimakan tanpa menyebabkan stress dalam beberapa kasus penyakit yang parah. Dan Pisang juga akan menetralisir kelebihan zat asam dan mengurangi iritasi dengan melapisi permukaan dalam lambung.

🍌. Kontrol Suhu
Banyak budaya lain melihat Pisang sebagai buah "Pendingin" yang dapat menurunkan suhu baik fisik dan emosional, para ibu hamil Di Thailand misalnya, mereka akan makan Pisang sebelum melahirkan dengan keyakinan bahwa si bayi akan lahir dengan suhu dingin.

🍌. Bagi Para Perokok
Buah Pisang dapat membantu orang yang mencoba untuk berhenti merokok. Vitamin B 6, B 12 yang dikandungnya, serta kalium dan magnesium akan sangat membantu tubuh anda untuk cepat sembuh dari efek penghentian nikotin.

🍌. Stress
Kandungan Kalium dalam Pisang adalah mineral yang penting, yang akan membantu menormalkan detak jantung, mengirim lebih banyak oksigen ke otak dan mengatur keseimbangan cairan tubuh. Ketika kita stress, metabolisme kita akan meningkat, sehingga mengurangi kadar Kalium. Ini dapat dinetralkan (rebalanced) dengan bantuan snack Pisang yang tinggi Kalium.

🍌. Stroke
Menurut penelitian di _The New England Journal of Medicine,_ makan Pisang sebagai bagian dari diet teratur dapat menurunkan resiko kematian karena stroke sebanyak 40% !

🍌. Kutil
Mereka yang suka pada pengobatan alami sudah banyak yang tahu bahwa Pisang bisa Menghilangkan atau Mengecilkan Kutil, jika anda ingin menghilangkan kutil, maka ambillah sepotong Pisang dan letakkan di kutil anda, dengan bagian kuning atau kulit ada diluar . Tetap pertahankan *Pisang* itu dengan plester sampai beberapa waktu, gantilah setiap pagi dan sore hari, setelah beberapa hari lalu lihatlah !!!

Jadi ingatlah, Pisang adalah obat alami untuk berbagai penyakit. Jika anda membandingkannya dengan apel misalnya, maka Pisang mengandung ; Protein empat kali lipat, Karbohidrat dua kali lipat , Zat Fosfor tiga kali lipat, Vitamin A dan zat besi lima kali lipat, dan ada pula dua kali lipat kandungan vitamin dan mineral lainnya. Pisang juga kaya kalium dan merupakan salah satu makanan dengan nilai terbaik, Jadi mungkin sekaranglah saatnya untuk mengubah pandangan kita terhadap Pisang dan makanlah Pisang setiap hari maka anda akan berkata, "Sebuah Pisang sehari membuat penyakit pergi"!

🍌. NB: Pisang jugalah yang menjadi alasan monyet untuk begitu berbahagia setiap saat dan selalu sehat² saja dalam jangka panjang !Saya akan menambahkan satu manfaat lagi disini; Apakah anda ingin sepatu anda bersinar dan mengkilap dalam waktu singkat ? Ambil Dalam kulit Pisang, lalu oleskan langsung pada kulit sepatu ... lalu poles lah dengan kain kering seperti orang menyemir sepatu ... lihatlah hasilnya ... !!!

Sungguh² Buah yang Menakjubkan !

🍌. Warning
_Jangan pernah menaruh Pisang anda di Kulkas ! karena struktur buah Pisang akan berubah bila sudah dibekukan dan itu akan menghilangkan banyak sekali manfaat buah Pisang !!!_

Sampaikan pesan ini kepada semua rekan² atau kerabat anda agar mereka juga bisa merasakan hebatnya Buah Pisang ini !!!.

Semoga bisa mendatangkan manfaat bagi anda semua.

Selamat menikmati buah Pisang... 😊

Dua pesan yang sama dengan tafsir yang berbeda

Dua pesan yang sama

Sebelum sang ayah menghembuskan nafas terakhir, dia memberi pesan kpd ke dua anaknya : "Anakku, dua pesan penting yg ingin ayah sampaikan kpdmu utk keberhasilan hidupmu"
"Pertama : jangan pernah menagih piutang kpd siapapun"
"Kedua : jangan pernah tubuhmu terkena terik matahari secara lgsg"

5 tahun berlalu sang ibu menengok anak sulungnya dgn kondisi bisnisnya yg sangat memprihatinkan, ibu pun bertanya "Wahai anak sulungku kenapa kondisi bisnismu demikian?"

Si sulung menjawab : "Saya mengikuti pesan ayah bu. Saya dilarang menagih piutang ke siapa pun, sehingga banyak piutang yg tdk di bayar dan lama² habislah modal saya."

"Pesan yg kedua ayah melarang saya terkena sinar matahari secara langsung dan saya hanya punya sepeda motor, itulah sebabnya pergi dan pulang kantor saya selalu naik taksi"

Kemudian sang ibu pergi ketempat sibungsu yg keadaannya berbeda jauh.
Sibungsu SUKSES menjalankan bisnisnya. Sang ibu pun bertanya "Wahai anak bungsuku kenapa hidupmu sedemikian beruntung?"

Si bungsu menjawab : "Ini krn saya mengikuti pesan ayah bu. Pesan yg pertama, saya dilarang menagih piutang kpd siapapun. Oleh karena itu saya tdk pernah memberikan utang kpd siapapun sehingga modal saya tetap utuh"

"Pesan kedua saya dilarang terkena sinar matahari secara langsung, maka dgn motor yg saya punya saya selalu berangkat SEBELUM matahari terbit dan pulang setelah matahari terbenam, shgga para pelanggan ditoko saya buka lbh pagi dan tutup lebih sore"

*Si Sulung dan Si Bungsu menerima pesan yg sama, namun masing² memiliki penafsiran dan sudut pandang yg berbeda. Mereka melakukan cara yg berbeda sehingga mendapatkan HASIL yg berbeda pula.

Sekeping kebenaran

Kebenaran adalah selembar cermin di tangan Tuhan, jatuh dan pecah berkeping-keping.
Setiap orang memungut kepingan itu, memperhatikannya, lalu berpikir telah memiliki kebenaran secara utuh.
(Jalaluddin Rumi).

Pahlawanmu

SEPELE tapi memang BENAR

Kata Miliarder Hongkong "Li Ka-shing":
"Hal Apa yang Tersulit? Pinjam Uang!".
Kalau Ada Orang Ingin Meminjam Uang Padamu,
Jawablah Seperti Ini…!

Orang yang mau meminjamimu uang, adalah pahlawanmu.

Apabila orang tersebut memberimu pinjaman tanpa syarat, maka  ia adalah pahlawan tertinggi di antara pahlawan- pahlawanmu yang lain.

Sampai saat ini, pahlawan seperti ini tidak banyak.
Jika  kamu sampai menemukan mereka, hargailah seumur hidupmu!

Orang yang bisa bersedia meminjamkan uang ketika kamu kesulitan, bukanlah karena ia punya banyak uang, tapi karena ia ingin menarikmu saat jatuh.

Yang dipinjamkannya kepadamu juga bukanlah uang, melainkan ketulusan, kepercayaan, dukungan dan kesempatan untuk kamu berinvestasi di masa depan.

Saya sangat berharap sobat- sobat sekalian jangan sekali- kali menginjak "kepercayaan", sekali orang lain kehilangan kepercayaan padamu, maka hidupmu pasti hancur!
Ingat, kepercayaan orang lain adalah harta seumur hidup!

Selain itu, tolong kamu catat perkataan di bawah ini:

1. Orang yang suka inisiatif mentraktir, bukanlah karena ia punya banyak uang, tapi karena ia memandang "pertemanan lebih penting" dari pada hartanya.

2. Orang yang suka mengalah saat bekerja sama, bukanlah karena ia takut, melainkan tahu apa artinya "berbagi".

3. Orang yang bersedia bekerja lebih keras dari orang lain, bukanlah karena ia bodoh, tapi karena mengerti apa artinya "bertanggung jawab".

4. Orang yang terlebih dulu minta maaf saat berdebat, bukanlah karena mengaku salah, melainkan tahu artinya "menghargai".

5. Orang bersedia membantumu, bukan karena berhutang, tapi karena menganggapmu sebagai "teman".

Sudah berapa banyak orang yang tidak memperhatikan logika ini? Sudah berapa banyak orang yang menganggap pengorbanan orang lain adalah "hal yang semestinya"?

Bila orang tulus berjalan, ia akan jalan sampai ke dalam hati.
Bila orang munafik berjalan, cepat atau lambat ia akan ditendang sampai keluar dari pandangan orang lain!

Bila pertemuan di antara manusia adalah jodoh, maka hal yang diandalkan hanyalah ketulusan dan kepercayaan!

Kamu mau menjadi orang seperti apa, semuanya adalah pilihanmu.

Percayalah, hubungan antar manusia harus mengandalkan kepercayaan!
Terserah kamu mau pinjam uang atau tidak, yang terpenting kamu harus memberikan kepercayaan!

Salam Sukses Hebat Luar biasa..

  😇😇😇😇😇

Mahar

KH. Maemoen Zubair; Uang Mahar Nikah itu Berkah

Nasehat Mbah Kyai Maemoen Zubair buat cowok-cowok yang masih jomblo dan hendak nikah:

"Nak, kamu kalo nikah usahakan mahar istrimu yang banyak walaupun calon istrimu cuman minta mahar seperangkat sholat, jika nggak punya uang kalo bisa ya nyari-nyari dulu, karena uang mahar itu berkah jika dipakai usaha, jadi nanti setelah nikah kamu minta izin istri jika uang itu dipakai modal usahamu. Insyaalloh nanti usaha kamu berkah."

Rasulullah Saw memberikan mahar senilai 500 dirham kepada Aisyah. Setara dengan 50 dinar atau 200 gram emas atau sekitar 100 juta rupiah. Pada zaman itu 1 dinar setara 10 dirham. Pada saat itu harga seekor kambing hanya 5-10 dirham, jadi maharnya cukup untuk membeli 50-100 ekor kambing.

Aisyah berkata,”Mahar Rasulullah kepada para isteri beliau adalah 12 Uqiyah dan satu nasy”. Aisyah berkata,”Tahukah engkau apakah nash itu?”. Abdur Rahman berkata,”Tidak”. Aisyah berkata,”Setengah Uuqiyah”. Jadi semuanya 500 dirham. Inilah mahar Rasulullah kepada para isteri beliau. (HR. Muslim)

Saat menikah dengan Khadijah ra. diriwayatkan bahwa Rasulullah memberi mahar 20 ekor unta (nilainya setara 400-an juta rupiah). Sedangkan saat menikahi Hindun (Ummu Habibah radhiyallahu’anha) diriwayatkan bahwa Rasulullah memberikan mahar 4000 dirham (setara 800 juta rupiah),.

Saat menikahi Shafiyah radhiyallahu’anha maharnya berupa pembebasan dirinya dari perbudakan, meski tidak berwujud harta namun nilainya bisa ratusan juta sampai milyaran rupiah (yaitu biaya normal penebusan budak agar merdeka).

Hati yang Besar dan Ilmu yang Luas

Dawuh KHR. As'ad Syamsul Arifin

Hati yang Besar dan Ilmu yang Luas

"Tekakna tak endik pesse ben pangkat, seng penting bekna Cong, kudu endik ate se raje, ben elmo se luas

Artinya
"Walau tidak memiliki harta, pangkat, jabatan, ijazah tinggi dan kedudukan. Yang penting kamu memiliki hati yang besar dan ilmu yang luas."

Dawuh K.H. R. As'ad Syamsul Arifin kepada seorang santri yang menjadi pesuruhnya. Sembari menggerakkan tangan ke kepala seperti gerakan solat dan memeluk dadanya seperti bersedekap. Memiliki hati yang besar yaitu bersabar, lapang dada, mudah memaafkan, ikhlas dan tidak mendendam, penting dalam setiap perjuangan.

Pun memiliki ilmu yang luas tidak hanya sebatas ijazah, sertifikat, piala, piagam, medali, namun terlebih kepada skill dan kemampuan keterampilan yang bermanfaat dan bisa dijadikan usaha mandiri. Jadi teringat kepada pesan yang sama seperti yang disampaikan Ayah ketika mendampingi saya sewaktu diopname dan mendapat tusukan jarum infus untuk mencari nadi di sekujur tubuh ketika saya masih kecil. Ayah saya berkata, "Kamu memiliki hati yang besar, Nak. Bisa bersabar, tidak menangis, walau jarum suntik infus berkali-kali dimasukkan ke dalam tubuh."

Subhanallah. Ujian yang bertubi-tubi pun akan sirna gemanya dalam semesta hati yang luas. Semoga kita semua memiliki hati yang besar, dan ilmu yang luas dan bermanfaat,

اللهمّ امين

Ny Hj. Khoiriyah Hasyim

Ny Hj. Khoiriyah Hasyim, Sang Inspirator Perempuan Pesantren

Nyai Khairiyah Hasyim lahir di Tebuireng, pada tahun 1906. Beliau merupakan putri Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari pembesar NU. Mbaknya KH. A. Wahid Hasim yang sejak kecil mendapatkan pendidikan langsung dari ayahnya.
Nyai Khairiyah Hasyim acapkali mengikuti pengajian ayahnya dari balik satir. Tak seperti saudara laki-lakinya yang mendapatkan kesempatan menimba ilmu diluar rumah. Kendati demikian, tak mengurangi semangat belajar keilmuan dan akhlak yang terpuji. Selain belajar ilmu Al-Qur’an juga belajar kitab kuning. Beliau memiliki ketekunan dan kemandirian dalam hal belajar, juga keberanian bilamana tak paham dengan apa yang dipelajari

Jika menemui kesulitan dalam belajar maka dengan segera bertanya langsung kepada ayahnya. Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari merupakan pembimbing utamanya. Baik dalam hal keilmuan, kepribadian, dan hal lainnya. Tentu saja, ibunya juga ikut serta berkontribusi. Terlahir dari keluarga terdidik dan agamis begitu juga dengan lingkungannya, ikut serta mendorong Nyai Khoiriyah dalam belajar dan bergaul. Tentu hal itu menjadi istimewa. Tak semua orang bisa senasib dengannya. Kata sebagian orang beda nasab beda nasib. Tapi tidak juga, banyak orang nasab kurang baik tapi bisa melampui

Pada umur 13 tahun Nyai Khoiriyah Hasyim sudah terlihat dewasa. Maka dari itulah ayahnya lantas menikahkan dengan salah seorang santrinya yang pandai dan alim, yakni; KH. Ma’sum Ali, santri asal Maskumbambang, Gresik. Beliau merupakan salah satu santri senior Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari di Pesantren Tebuireng. Suami Nyai Khoiriyah dikenal pandai dan alim. Ahli dibidang ilmu falak, ilmu sharaf, dan ilmu lainnya. Kitab Amtsilatu Tasrifiyah yang selalu menjadi pegangan dan pedoman para santri di seluruh pesantren di Indonesia merupakan karya suami Nyai Khoiriyah.

Mendapatkan suami yang pandai dan alim tentu menjadikan beliau sangat bahagia dunia dan akhirat. Beliau pun banyak mengaji langsung kepada suaminya sebagai upaya untuk mengembangkan pengetahuan yang selama ini diperoleh dari ayahnya, beberapa kitab kuning yang dipelajari; kitab fiqh, hadis, Tafsir jalalain, Fathul Muin, Tahrir Asymuni, Jauhar Maknun Alfiyah, Jamiul Jawami, al-Hikam, dan lainnya. Setelah menikah dengan KH. Maksum Ali, Nyai Khoiriyah Hasyim menempati rumah sederhana di dusun seblak. Inilah cikal bakal berdirinya pesantren Seblak

Pada tahun 1930,  membuka Madrasah Salafiyah Syafiiyah, TK Ibtidaiyah yang masih tingkatan sifir awaldan tsani. Jika para santri ingin belajar lebih tinggi maka disuruh melanjutkan di Pesantren Tebuireng. Kiai Maksum Ali meski memiliki pesantren sendiri namun masih ikut mengajar di Tebuireng. Konon beliau juga pernah menjadi lurah pondok pesantren Tebuireng seperti KH. A. Wahab Hasbullah selama menyantri dibawah asuhan kiai Hasyim Asy’ari. Kehidupan Nyai Khoiriyah dengan suaminya berjalan penuh dengan keharmonisan.

Dikarunia dua putri, Abidah dan Jamilah. Keduanya inilah calon penerus perjuangan orangtuanya di Pesantren Seblak. Perjalanan pernikahan yang dibangun dengan Kiai Maksum Ali tiba-tiba roboh. Suaminya yang begitu dicintainya wafat. Tentu menjadi pukulan berat bagi Nyai Khoiriyah Hasyim. Beliau pun menggantikan suaminya menjadi pengasuh pesantren. Amat langka di zaman itu, perempuan menjadi pengasuh pesantren. Pesantren Seblak dalam kendalinya. Dari mulai urusan pengajian hingga pembinaan santri.

Pada tahun 1938 Nyai Khoiriyah Hasyim di persunting oleh KH. Muhaimin. Seorang kiai yang cakap ilmu dan alim. Beliau berasal dari Lasem Jawa Tengah. Suaminya merupakan kepala Madrasah Darul Ulum di Makkah. Setelah menikah maka Nyai Khoiriyah pun meninggkalkan kampung halaman. Beliau tinggal di Makkah bersama suaminya. Bahkan,mendirikan lembaga pendidikan bagi kaum perempuan yakni, Madrasatul Bannat. Tentunya menjadi salah satu sosok perempuan pesantren pertama yang menjadi orang besar dan berpengaruh di tanah suci.

Di Makkah kehidupan Nyai Khoriyah Hasyim kembali menemui jalan pahit dan getir. Dimana suami yang begitu dicintai dan disayangi kembali meninggalkannya. Dua lelaki hebat yang pernah bersanding dengannya selalu diambil sang Maha Hidup lebih dahulu. Setelah, Kiai Muhaimin wafat pada tahun 1956 Nyai Khairiyah pun tetap sabar menerima semuanya dengan ikhlas

Selama 20 tahun lebih beliau hidup di Makkah, tentu bukan waktu yang singkat. Kepulangannya ke tanah kelahirannya, Indonesia berkat ajakan Presiden Soekarno. Beliau selaku orang nomor satu di republik ini, membutuhkan sosok orang hebat untuk diajak berjuang bersama membangun negeri ini, maka Putri Hadrtussyaikh ini mau pulang. Sejak kepulangannya dari tanah suci, beliaupun menuju Jombang. Dimana keluarga berkumpul disana

Intelektualitas Nyai Khairiyah Hasyim tidak ada yang meragukan. Baik terhadap penguasaan terhadap kitab kuning, manajemen pendidikan, ketrampilan, dan lainnya

Selain ahli ilmu Nyai Khoiriyah Hasyim juga memiliki ketrampilan, yakni mendesain dan membuat kerudung buat kaum perempuan, bernama Rubu’. Karyanya tersebut dilatari oleh salah satunya fenomena kerudung yang saat itu dipandangnya kurang elegan. Desainer Perempuan dari pesantren Seblak pun menjadikan seragam wajib bagian atas bagi para santrinya. Hingga kini pun kerudung rubu menjadi identitas santriwati Seblak

Dalam Islam ada beberapa perempuan yang layak dijadikan inspirasi. Seperti, Khadijah, Aisyah, Adawiyah, dll. Nyai Khairiyah merupakan salah satu representasi dari kaum hawa yang berasal dari pesantren. Beliau tak kalah hebat dengan orang_orang hebat di zamannya baik yang dari kalangan laki laki maupun perempuan. Sampai kapanpun, namanya akan selalu harum. Layak, bagi anda para kaum perempuan yang sedang berproses belajar utamanya santriwati yang ada di Pesantren

Gus Dur dengan Pemikirannya

Teladan Kebangsaan Gus Dur

Tiga hari setelah dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia, Kiai Haji Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sowan ke kiai sepuh di Kajen, Pati, Jawa Tengah. Meski mendapat fasilitas pengawalan ketat, dengan barisan Pasukan Pengamanan Presiden dan aparat keamanan yang rapi, Gus Dur memilih menanggalkan kawalan. Ia berjalan sendirian, masuk ke rumah kiai sepuh itu dari pintu belakang.

Ya, Gus Dur sowan ke sepuh itu melewati pekarangan belakang rumah Kiai Sahal Mahfudh, tempat jemuran pakaian santri, dan gang-gang sempit di antara kamar-kamar pesantren. Gus Dur memilih senyap untuk menemui kiai sepuh itu, di tengah deru publikasi tentang politik kepresidenan.

Gus Dur ndeprok, duduk lesehan, di hadapan kiai sepuh itu. Mengucap salam, lalu mencium tangan lembut kiai sepuh itu. Siapa kiai sepuh itu? Yang wajahnya bersinar, senyumnya menjernihkan, dan tausyiahnya menyejukkan? Kiai waskita itu sering disapa Mbah Dullah. Kiai Abdullah Zen bin Salam, hafidz al-Qur’an, dan kiai yang memilih sunyi.

Mbah Dullah merupakan “kiai langit” yang menjadi jujugan Gus Dur, untuk memberi petuah tentang hal-hal yang prinsip, atau memberi ketenangan di tengah pilihan-pilihan sulit.

Di ndalem Mbah Dullah, Gus Dur melepas baju kepresidenan, menanggalkan simbol-simbol penguasa. Gus Dur datang sebagai santri, sebagai keluarga pesantren yang mencari berkah, memburu doa-doa indah. Mbah Dullah memang bukan tipikal ustadz yang gila gemerlap, beliau kiai begawan yang sangat hati-hati dengan penyakit hati, menghindari publikasi dan cenderung untuk “diam”. Hanya bicara bila perlu, dan ketika memberi petuah terasa tepat sasaran.

Justru dengan menjaga jarak publikasi, beliau menjadi demikian dikenang di hati santri-santrinya, menjadi demikian masyhur sebagai kiai waskita. Bahkan, Gus Dur yang menjadi presiden dan rujukan pemikiran tokoh-tokoh internasional, hanya duduk tersimpuh untuk memburu tausyiahnya. Kiai Mustofa Bisri(Gus Mus) menyebut Mbah Dullah merupakan “sosok yang kuat luar dan gagah luar-dalam. Kekuatan beliau ditopang oleh kekayaan lahir dan terutama batin”.

Sebagai presiden, Gus Dur melepaskan simbol-simbol yang membuatnya megah; justru beliau mencari kesederhanaan dengan silaturahmi ruhani yang paling sepi. Ada banyak kisah tentang jalan sunyi Gus Dur, peristiwa-peristiwa yang tidak tertangkap kamera jurnalis. Kisah-kisah yang disimpan oleh segelintir orang, dan kemudian mengalir menjadi hikmah yang dituturkan lewat halaqah-halaqah kecil para pemburu sepi.

Kisah-kisah di lingkaran kepresidenan pada masa Gus Dur banyak sekali terekam memori orang-orang dekatnya. Dan, tiap orang memiliki kesan masing-masing, pengalaman spiritual yang berbeda, perjalanan ruhani yang tak sama.

Setiap presiden memiliki ruang sunyinya masing-masing. Seperti dikisahkan Candra Malik tentang the king maker negeri ini, melalui kolom Fiksi Politik, Mitos Kekuasaan, dan Pak Tua.  Di panggung riuh kekuasaan, seorang presiden, gubernur, wali kota, bupati, ataupun pemimpin-pemimpin di jabatan strategis lainnya, membutuhkan ruang sepi untuk merenung, berpikir, berdzikir atau sekadar mengusir bosan dari sorot kamera. Setiap orang butuh tetirah, menjernihkan pikiran dari sengkarut segala urusan.

Teladan Kebangsaan

nama Gus Dur masih sering terlintas dalam perbincangan, pemberitaan, publikasi riset maupun narasi buku-buku. Nama Gus Dur melintasi wacana, ia tercatat dalam banyak momentum, dalam nafas panjang sejarah. Catatan-catatan tentang Gus Dur terus lahir dari ingatan para penulis, menguar dalam diskusi-diskusi lintas gagasan.

Pada momentum grop ini, setidaknya kita bisa menjadikan Gus Dur untuk mengenang pesan kebangsaannya. Ada tiga pesan penting yang kontekstual pada situasi kebangsaan sekarang ini, baik pada ranah nasional maupun internasional.

Pertama, persaudaraan lintas etnis dan agama. Semasa menjadi aktifis maupun sebagai presiden, Gus Dur konsisten dalam persaudaraan lintas etnis dan merawat pertemanan dengan tokoh-tokoh lintas agama. Gus Dur memberi ruang bagi orang-orang Tionghoa untuk bernafas lega, dengan kebijakan mencabut Inpres Nomor 14/1967 produk Orde Baru, yang mendiskriminasi minoritas Tionghoa. Kemudian, menindaklanjuti dengan menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 19/2001 tanggal 9 April 2001, yang meresmikan Imlek sebagai hari libur fakultatif.

Selebihnya, Gus Dur menjadi pahlawan orang Papua. Pada 2000, Gus Dur mengizinkan masyarakat Papua menggelar kongres, serta mendukung ide dengan memberi bantuan agar Kongres Rakyat Papua II terselenggara sukses. Pertemuan yang diikuti lebih dari 5.000 peserta dari berbagai kawasan di Papua, menjadi sejarah penting yang membahas aspirasi warga, berbagai kasus HAM, serta pengabaian hak-hak dasar warga Papua.

Saya ingin ke Papua untuk melihat matahari terbit dari timur,” begitu pesan Gus Dur menjelang tahun baru 2001. Gus Dur memberi teladan bagi persaudaraan lintas etnis dan agama, sesuatu yang sekarang ini menjadi krisis serta tantangan bagi para pemimpin bangsa.

Kedua, membangun jembatan agama dan nasionalisme. Bagi Gus Dur, (agama) Islam dan nasionalisme tidak dapat berdiri sendiri-sendiri di tanah air Indonesia. Keduanya menjadi kesatuan yang tidak terpisahkan. “Berbagai keputusan final untuk mendukung Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)telah dibuat oleh banyak kelompok, termasuk organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama. Jadi, kita tidak perlu lagi mempertentangkan Islam dan nasionalisme,” ungkap Gus Dur.

Di tengah pertentangan terhadap nasionalisme kebangsan dan diskusi tentang Pancasila dan agama, Gus Dur telah menyumbangkan gagasan dan teladan. Kiprah Gus Dur dalam menjaga bangsa, dengan segenap gagasan dan peristiwa kebangsaan yang ditorehkannya, menjadi catatan bagi kita semua untuk mengais pelajaran berharga.

Ketiga gusdur berperan penting dalam perdamaian di palestina Beberapa waktu lalu, saya katakan kepada ribuan warga Yahudi Amerika di Los Angeles, jika pemerintah Israel ingin diakui sebagai warga yang berdaulat, mestinya Israel juga harus mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka,” ungkap Gus Dur (5 Januari 2009).

Sederet teladan Gus Dur telah beliau torehkan dalam sejarah. Spektrum pemikiran dan daya jangkau tindakan Gus Dur sangat luas, yang tidak semua orang sanggup merengkuhnya. Sebagai manusia, tentu saja Gus Dur memiliki kekurangan dan kelebihan. Tugas kita adalah mengambil gagasan dan pelajaran berharga dari berbagai letupan pemikiran sekaligus teladan kiprahnya untuk bangsa ini.

# al fatihah

Persaudaraan yang Menyatukan Keberagaman

GUS BAHA' : INDONESIA TERTINGGI KELASNYA DI DUNIA.
Nabi Muhammad saw diajarkan oleh Allah dengan diberikan kisah-kisah nabi terdahulu supaya Nabi Muhammad mendapatkan pelajaran tentang bagaimana bersikap dan mempelajari sejarah.
Dengan begitu, jalur pemikiran dan sikap Nabi Muhammad serta nabi-nabi yang lain selalu sama.
Kesamaan metodologi berpikir yang diajarkan Al-Qur’an dengan mengisahkan nabi terdahulu kepada Nabi Muhammad merupakan salah satu bentuk pertalian sanad yang menyambung Nabi satu dengan nabi yang lain menyambung secara gagasan dan sikap.
KH Bahaudin Nur Salim, asal Rembang, Jawa Tengah, atau yang akrab disapa Gus Baha’ memaparkan sebuah bukti melalui contoh sikap kiai alumni-alumni pesantren.
Sejak ia jadi santri sudah mendapat contoh perilaku kiai di atasnya. Bagaimana kiai tersebut menyikapi satu masalah, akan ditiru santrinya bahkan sampai santrinya tersebut menjadi kiai.
Sebagai contoh, seorang kiai pada saat melihat ada orang mabuk di pinggir jalan. Sekeras apa pun pandangan kiai NU, jika melihat orang mabuk di pinggir jalan, kiainya hanya membaca istighfar atau mendoakan, bukan bereaksi dengan cara memukul orang yang sedang mabuk.
Tradisi tersebut kemudian menjadi turun-menurun kepada santri,
Santrinya kepada santri di bawahnya. Santrinya kelak saat jadi kiai, akan meniru sikap kiainya.
Inilah yang disebut dengan pertalian sanad.
Dahulu saat zaman Hadratussyekh Muhammad Hasyim Asy’ari, perbedaan identitas antara “orang hijau” (Islam taat) dan “orang abangan” sangat tampak, namun tidak ada catatan sejarah Mbah Hasyim memukul atau menyerang orang mabuk.
Kita ditradisikan oleh guru-guru kita dalam memberantas kemungkaran itu dengan hikmah dan mauidhah hasanah. Kita lebih memilih tradisi doa:
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻫﺪ ﻗﻮﻣﻲ ﻓﺎﻧﻬﻢ ﻻ ﻳﻌﻠﻤﻮﻥ
Artinya: “Ya Allah, semoga Engkau beri petunjuk kepada kaumku. Sesungguhnya mereka tidak tahu.”
Kiai-kiai bijak itu, sebagai orang alim, bukan tidak mengerti bahwa kemungkaran harus diberantas.
Namun, menurut sanad perilaku memang metodologinya tidak dengan cara keras.
Mungkin ini berbeda dari kebanyakan orang Arab.
Saat melihat kemungkaran, mereka (Arab) bereaksi dengan cara keras seketika. Jangankan kepada peminum, kepada sesama Muslim yang tidak sealiran saja bisa saling bunuh. Yang terjadi, orang Sunni menghalalkan darahnya orang Syi’ah, begitu pula sebaliknya.
Kitab-kitab fiqih klasik pesantren justru banyak mengomentari tentang kehalalan darah orang yang berbeda aliran, tapi di Indonesia tidak dijalankan sebab tidak mempunyai tradisi atau sanad menjalankan keterangan tersebut.
Gus Baha’ bercerita, “Kami kalau sedang bertahajud, mengirim fatihah kepada para wali seperti Wali Songo dan lain sebagainya. Kami ingat bahwa Islam mempunyai sumber utama Al-Qur’an dan hadits. Namun kenyataan di lapangan tetap berimprovisasi atau berkembang sesuai karakter siapa yang mendakwahkan Islam di satu tempat di mana Islam itu berkembang.”
Di India pernah terjadi bentrok besar-besaran pada masa Abu al-A’la al-Maududi di bawah kepemimpinan Muhammad Iqbal sehingga India pisah dengan Pakistan dan selanjutnya Pakistan menjadi negara Islam.
Hal ini berawal karena konseptor negara Pakistan adalah orang-orang yang tidak setuju dengan negara sekuler yang memisahkan diri dari India. Di kemudian hari, akhirnya memang Pakistan menjadi negara Islam. Islam menjadi ideologi negara.
Di negara-negara Timur Tengah, formalisasi Islam ke dalam negara lebih banyak menimbulkan kekacauan.
Banyak orang Iran yang berideologi Syiah menganggap darah orang Sunni halal.
Begitu pula sebaliknya di Irak.
Irak di bawah kepemimpinan Sadam Husain, banyak orang Syiah dan suku Kurdi dibantai.
Era Saddam kalah, kelompoknya pun menjadi target sasaran balik.
Arab Saudi saat ingin menjadikan Wahabi sebagai ideologi negara, secara besar-besaran mereka membuang orang Sunni.
Begitu pula yang terjadi di Sudan, Khortum, Dalfur, hingga Sayyid Qutub sebagai tokoh muslim populer, dan meninggalnya bagaimana saja tidak jelas, padahal mereka ini Islam semua. Berbeda mazhab bisa menjadikan saling bunuh.
Masyarakat Indonesia paling tinggi kelasnya, hanya berhenti sampai pada level polemik soal pendapat saja, tidak lebih.
Kita harus bersyukur karena mempunyai tradisi konflik terbaik di dunia.
Badan Koordinasi Stabilitas Nasional (Bakorstanas) di Indonesia harusnya berterima kasih sebanyak-banyaknya kepada para ulama kita yang tidak sampai mentradisikan perang.
Kalau kita lihat peran Ikhwanul Muslimin di Mesir, mereka bisa memicu kekacauan yang luar biasa.
Sebagai orang pesantren, kita tahu banyak sejarah perselisihan pendapat, misalnya antara Kiai Imam dengan Kiai Zubair, Kiai Maemun dengan kiai lain. Walaupun mereka berbeda pandangan, paling keras hanya sampai pada level adu statemen dengan tamu-tamu yang datang saja, tidak sampai ada pertumpahan darah.
Itulah kenapa kita menjadi punya “tradisi konflik” terbaik di dunia.
Kita lihat bagaimana orang NU marah pada saat Gus Dur dilengserkan dari presiden. Tensi marah tertingginya orang NU, tidak sampai menumpahkan darah.
Dalam forum seminar mereka sudah duduk bersama lagi dengan orang-orang yang dulu menggulingkan Gus Dur.
Kita mendapati satu sejarah bagaimana Abu Hasan berbeda dengan tokoh-tokoh NU, bagaimana pula bedanya Gus Dur dengan Kiai As’ad Syamsul Arifin tentang asas tunggal Pancasila.
Kita saksikan mereka menyelesaikan masalah dengan beradab dibanding cara-cara penyelesaian konflik seperti di Irak.
Dengan menjalin persaudaraan di bawah payung Islam, orang-orang akan menjadi damai hatinya. Dalam Al-Qur’an disebutkan:
ﻭَﺍﺫْﻛُﺮُﻭﺍ ﻧِﻌْﻤَﺖَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺇِﺫْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺃَﻋْﺪَﺍﺀً ﻓَﺄَﻟَّﻒَ ﺑَﻴْﻦَ ﻗُﻠُﻮﺑِﻜُﻢْ ﻓَﺄَﺻْﺒَﺤْﺘُﻢْ ﺑِﻨِﻌْﻤَﺘِﻪِ ﺇِﺧْﻮَﺍﻧًﺎ
Artinya: “Dan ingatlah kalian atas nikmat Allah yang atas kalian saat kalian bermusuhan kemudian Allah mempersatukan hatimu sehingga kalian menjadi bersaudara.” (QS Ali Imran: 103)
Ayat di atas menunjukkan, atas barakahnya Islam, suku Auz dan Khazraj yang semula bermusuhan bisa berubah menjadi bersaudara.
Berbeda jika umat Islam masih saja perang atau konflik dalam tubuhnya sendiri, akan mudah dicampurtangani oleh pihak luar, contohnya adalah Perang Irak.
Di sana orang Muslim Sunni dan Syiah bertempur, akhirnya Amerika, Rusia ikut campur tangan.
Di Indonesia juga muncul kelompok-kelompok kecil yang sangat banyak. Namun seumpama Allah bertanya kepada saya, saya jawab bahwa saya memilih NU. Bukan karena saya oportunis.
Namun, saya memilih yang paling besar ini supaya jika ada konflik, pemetaannya mudah.
Apabila setiap orang yang merasa benar sendiri kemudian membuat kelompok sendiri-sendiri, maka tidak akan ada selesainya.”
Oleh karena itu, Rasulullah bersabda:
ﺗَﻠْﺰَﻡُ ﺟَﻤَﺎﻋَﺔَ ﺍﻟﻤُﺴْﻠِﻤِﻴﻦَ ﻭَﺇِﻣَﺎﻣَﻬُﻢْ
Artinya: “Kamu harus selalu bersama kelompok besarnya orang-orang Muslim dan imamnya.” (Muttafaq ‘alaih)
Setiap orang perlu berkelompok dengan mainstream. Melawan arus utama bisa berakibat konflik atau tidak bersaudara (ikhwânâ).
Mengapa Iran tidak mudah diintervensi atau diserang Amerika?
Karena mereka cenderung seragam (homogen), kompak, dengan basis identitas dominan Syiah.
Bagi musuh, melawan sebuah kekompakan itu merupakan perkara sulit. Arab Saudi, walaupun awalnya bentrok dengan Sunni, tidak mudah diadu pihak luar karena mereka seragam dengan Wahabi sebagai identitas Islamnya.
Terlepas aqidah mereka apa. Kenapa Indonesia itu aman? Karena ada NU dan Muhammadiyah yang masih bersatu. Platform besar seperti ini lebih mudah kompak daripada lahir faksi-faksi kecil baru yang sulit bersatunya.
Ayat di atas juga menunjukkan bahwa kekuatan negara tidak disebabkan alat perangnya yang canggih, tapi masyarakatnya yang tidak bentrok (kompak).
Seumpama Jawa yang mayoritas Muslim ingin mendirikan negara Islam, orang NTT akan tersinggung, dan wajar jika mereka ingin memisahkan diri dari Indonesia.
Begitu pula Papua, Maluku, Ambon, dan lain sebagainya.
Apakah militer bisa mengatasi hal tersebut? Tidak bisa.
Kesimpulannya bahwa persatuan merupakan hal yang sangat penting sehingga siapa saja yang ingin mengoyak Indonesia akan dapat dikalahkan dengan persatuan masyarakatnya.

Gus Dur 2

Suri tauladan gusdur

Umar bin Khattab RA  dalam catatan kisahnya Nabi Muhammad SAW pernah tidur di lantai tanah dengan hanya beralas tikar daun kurma. Maka, ada tanda-tanda guratan pada pipinya yang mulia ketika beliau bangun.

Hal yang hampir sama diamalkan mantan Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang beberapa tahun lalu kembali ke haribaan Sang Khaliq.

Pada 1995, Gus Dur tidur dua malam di rumah saya yang sederhana di kampung. Malam pertama dia mau tidur di dipan kayu yang saya sediakan. Tetapi, malam kedua dia memilih sendiri tidur di karpet murahan yang menutup lantai ruang tengah. Gus Dur tampak santai dan tidur amat lelap. Kepalanya hanya tersangga bantal sandaran kursi.

Perihal Gus Dur suka tidur di karpet sudah saya ketahui sejak lama. Ketika naik haji bersama pada 1988, saat tidur di hotel, Gus Dur memilih karpet daripada kasur kelas satu kamar hotel berbintang lima. Tapi, itu karpet kualitas super. Sedangkan saya hanya mampu membeli karpet murah yang kasar, lagi pula debunya tak pernah disedot.

Kami percaya, Gus Dur melakukan semua itu dengan enak, tanpa pretensi apa pun. Tapi, istri saya menjadi tak bisa tidur dan sepanjang malam sering mengusap air mata. Saya pun merenung dalam kesadaran bahwa semua perilaku orangberilmu mengandung pelajaran. Maka, pelajaran apa yang sedang diberikan Gus Dur kepada kami?

Bertahun-tahun pertanyaan itu mengusik jiwa saya. Akhirnya saya mendapatkan jawaban dan mudah-mudahan mendekati kebenaran. Dengan rela tidur di lantai, Gus Dur sesungguhnya sedang mengajari kami menyadari hakikat diri bahwa manusia sehebat apa pun sesungguhnya tidak ada apa-apanya. Kemuliaan adalah hak Allah semata. Maka, manusia, siapa pun, tidak pantas merasa mulia, tak pantas minta, apalagi menuntut dimuliakan. Jadi, semua manusia sepantasnya rela tidur di lantai karena sesungguhnya tak ada kemuliaan baginya melainkan hak Allah.

Mungkin, jalan pikiran ini terlalu nyufi. Maka, saya mulai mencari jawaban di wilayah sarengat (syariat, Red). Rasanya, saya menemukan jawabannya, yakni pada rukun Islam yang pertama, syahadat. Setelah syahadat (taukhid) diucapkan fasih dengan lisan, dibenarkan dengan akal yang dipercaya dengan hati. Lalu? Seperti rukun Islam yang lain, syahadat sebenarnya menuntut implemantasi dalam bentuk perilaku nyata sehar-hari. Kalau tidak syahadat, hanya akan mewujud dalam wilayah simbol yang tidak melahirkan ihsan.

Orang Islam mana yang tidak tahu bahwa syahadat adalah kesaksian bahwa tidak ada ilah (Tuhan, Red) selain Allah? Semua tahu, mengerti, dan yakin. Tapi, siapa yang sudah mengimplementasikan itu dalam kehidupan nyata? Kita memang sudah menjaga kebersihan syahadat dengan tidak menyembah berhala, tidak percaya dukun, bahkan mungkin tidak memberhalakan harta maupun kedudukan. Itu sudah hebat sekali. Namun, masih ada pertanyaan kritis yang menunggu dijawab: apakah karena sudah bersyahadat, kita tidak lagi memberhalakan diri dalam segala bentuk dan manifestasinya?

Merasa diri mulia, istimewa, atau lebih ini lebih itu daripada orang lain adalah manifestasi bentuk-bentuk awal pemujaan atau peng-ilah-an diri. Tentu saja hal itu menodai keikhlasan syahadat. Sebab, hanya Allah yang sejatinya mulia, sejatinya istimewa, dan serbalebih daripada makhluk mana pun. Oleh karena itu, siapa pun yang ingin memelihara syahadatnya akan selalu bersikap tahu diri kapan dan di mana pun.

Selama hampir 30 tahun saya bergaul dengan Gus Dur, sikap tahu diri itulah yang tampak dan terasa memancar dari kepribadiaanya. Dia hormat kepada yang tua, sayang kepada yang muda, dan amat bersahabat dengan teman seusia. Rasa setiakawannya yang mendalam menembus batas ras, agama, status sosial, bahkan batas kebangsaan.

Dalam satu kalimat, Gus Dur adalah orang yang sangat tahu diri dan merasa dirinya biasa, sama dengan orang lain. Itulah pelajaran dan keteladanan yang saya dapatkan. Itulah cara Gus Dur mengajari saya memelihara syahadat. Caranya, tidak menganggap diri mulia atau istimewa karena keduanya adalah hak Allah.

Dengan demikian, saya mengerti mengapa Gus Dur rela dan enak saja tidur di lantai rumah saya yang sederhana. Agaknya karena syahadat yang telah terhayati mencegah dirinya merasa istimewa atau merasa sebagai manusia mulia. Sementara kebanyakan kita, karena tidak menghayati syahadat, sering merasa diri mulia atau terhormat, atau bahkan menuntut kehormatan. Padahal, sikap seperti itu jelas mengurangi mutu kesaksian bahwa tidak ada ilah selain Allah. Wallahu a’lam.
(Oleh:  Ahmad Tohari, budayawan)

# al fatihah

10 Golongan yang Tidak Masuk Surga

10 GOLONGAN UMAT NABI MUHAMMAD SAW. TIDAK AKAN MASUK SURGA​

"Ada 10 golongan dari umatku tidak akan masuk surga"

Begitu mula mula Ibnu Abbas RA meriwayatkan sebuah hadist baginda nabi.

​"Siapa mereka ya Rasulullah?"​

1. Al Qalla,
2. Al Jayyuf,
3. Al Qattaf,
4. Ad Daibub,
5. Ad Dayyuts,
6. Shahibul 'Athabah,
7. Shahibul Kubah,
8. Al 'Utul,
9. Az Zanim, dan
10. Al aq liwalidaith.

​"Terangkanlah siapa saja mereka itu?"​

​Beliau menjawab.​

AL QALLA, ​adalah manusia penjilat, mencari muka pada penguasa.​

AL JAYYUF, ​adalah pencuri kain kafan kuburan.​

AL QATTAR, ​adalah para pengadu "domba".​

AL DAIBUB, ​adalah mucikari penjual perempuan sebagai pelacur.​

AD DAYYUTS, ​adalah orang yang tidak cemburu melihat istri dan anak gadisnya bergaul dengan laki laki lain.​

SHAHIBUL "ATHABAH, ​adalah para penabuh gendang besar.​

SHAHIBUL KUBAH, ​adalah para penabuh gendang kecil.​

AL 'UTUL, ​adalah Orang sombong yang tidak mau memberi maaf saudaranya yg meminta maaf.​

AZ ZANIM, ​adalah para pengunjing orang yg suka duduk duduk di pinggir jalan.​

AL 'AQ LIWALIDAITH, ​adalah pendurhaka pada orang tuanya.​

Muadz RA lantas bertanya,

​"Terangkan pada kami apa maksud dari ayat; "Pada hari ketika sangkakala ditiup, lalu kamu datang berbondong bondong"​ (QS. An Naba (78) : 18)

​"Kau menanyakan perkara besar wahai sahabatku Muadz..."​

​"...kelak ummatku akan dikumpulkan terpisah 10 golongan. Mereka menampakan rupa sesuai amal perbuatannya di dunia. Ada yang bewujud...:"​

1. ​KERA, mereka para pengadu domba manusia.​

2. ​BABI, pemakan barang haram dan mencari rizki dengan cara haram.​

3. ​Ada yang berjalan dengan KAKI DIATAS dengan MUKA terseret dibawah, merekalah pemakan RIBA.​

4. ​BUTA dan BINGUNG, mereka manusia zalim dalam memutus hukum.​

5. ​TULI, BISU dan GILA, mereka orang yg bangga dengan amal perbuatannya.​

6. ​Ada yg lidahnya terjulur dan dikunyahnya sendiri hingga darah nanah mengalir dari mulutnya, merekalah para ALIM ULAMA yg perbuatannya bertolak belakang dengan ucapannya.​

7. ​Ada yg tangan kakinya buntung, mereka orang yg suka menyakiti tetangganya.​

8. ​Ada yg tersalip lempengan besi membara, merekalah orang yg suka melaporkan orang lain pada penguasa atas laporan palsu (kriminalisasi)​

9. ​Ada yg tubuhnya busuk, orang yang tenggelam dengan syahwat mereka.​

10. ​Ada yg berselimut aspal mendidih, merekalah orang sombong nan angkuh.​

(HR. Al Qurthubi dalam Nashaihul 'Ibad Syaikh Nawawi).

***

Mudah-mudahan kita bukan termasuk dalam golongan yg digambarkan baginda nabi SAW itu. Dan ​senantiasa berdoa agar tidak terjebak masuk dalam kubangan dan lingkungan ahli maksiat yg menjerumuskan.​

"Allahumma akrim hajihil ummatul muhammadiyah bi jamiyli 'awaidika fiddarini ikromaa liman ja'altaha min ummatihi sollallahu 'alayhi wassalam"

"Ya Allah, muliakanlah umat Muhammad ini dengan indahnya pahala-Mu, baik di dunia maupun di akhirat, sebagai bentuk kemurahan-Mu bagi orang yang telah Engkau jadikan dia sebagai bagian dari umatnya"
Aamiin Allahumma, Aamiin...

Manajemen Qolbu

Tafakkur : JENIUSNYA ROSULULLOH tentang KESEHATAN
.
"Sembuhkan sakit hatimu, maka akan sembuh seluruh tubuhmu"
.
Ada orang yang punya sakit hati yang benar-benar kronis...
Benci banget ?
Dendam banget ?
Nggak suka banget ?
Sedih Banget ?
Kecewa banget ?
.
Semua itu dianggap serius, sampai sakitnya berdampak pada tubuh...
Begitu muncul dalam bentuk penyakit kanker, diabetes, sakit jantung, baru diatasi....
.
Dan yang diatasi pun hanya dipermukaannya saja...
Diatasi dengan operasi, obat Herbal.. bertahun-tahun bahkan seumur hidup, kemo, radiasi. Semua yang membuat sel-sel tubuh luluh lantak.
.
Tapi akar masalahnya, tidak diatasi..
Akar masalahnya adalah, hati yang sakit dan semakin rusak...
Kemudian merusak seluruh jaringan tubuh....
.
Darah tetap dibiarkan asam.
Kondisi tubuh asam.
Pikiran tetap stress, jiwa tak tenang.
Dendam masih banyak.
Kecewa masih berlanjut.
Perasaan masih ga enak.
Benci masih kuat.
.
SECARA TIDAK LANGSUNG, KITA MEMBUNUH DIRI SENDIRI
.
Serius?
.
Ingat Rasululloh Shollallohu 'alayhi wassalam.. pernah berkata :
.
"Ada segumpal daging yang jika ia baik, maka seluruh tubuh akan baik. Dan kalau ia buruk maka seluruh tubuh akan buruk."
.
Itulah "H A T I"
.
Seharusnya ia selalu ada dalam kondisi indah dan baik.
Selalu ikhlas, menerima ketentuan Alloh, bersyukur, tulus berbagi, dan bahagia bersama...
Seperti anak yang selalu bahagia dan tertawa, Seperti itulah kondisi hati kita seharusnya.
.
Pada saat kita sudah tak lagi seperti itu, itulah saat penyakit muncul. Dan deteksi dini harus dilakukan. 
Akar permasalahan harus diatasi.
Hati perlu terus dicuci...dan di bersihkan.
.
Tanda hati bersih dan suci adalah :
-. Selalu bahagia atas kebahagiaan orang lain..
-. Selalu semangat berbagi tanpa pamrih..
-. Selalu Ridho dengan segala ketentuan yang Alloh berikan untuk kita..
.
Termasuk saat kita dimusuhin ? Dibenci ?
Gak apa...Berarti Dosa kita, jadi ada yang tanggung
.
Di dzolimi?
.
Wah, ini dia saatnya doa-doa kita tak ada batasnya dengan Sang Pemberi, Pengasih Penyayang...
Alloh Arrohmaan Arrohiim...
.
Hati akan selalu bahagia atas kebahagiaan orang lain, gembira, apapun yang terjadi, siapapun itu. 
.
Termasuk bahagia bagi mereka yang konon kata orang merugikan kita, tapi kita tidak perlu merasa rugi, Karena semua ada hikmahnya...
.
PASTIKAN ITU
.
Kalau hati terasa tidak baik, dengan tanda2 :
ada rasa sedih, kecewa, benci, dendam, segera action...
.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan:
.
1. Ikhlas
Tarik nafas, buang nafas.
Setiap nafas adalah nafas baru, harapan baru.
Jangan pusing dengan yang lalu dan jangan khawatir dengan yang belum terjadi. 
.
2. Terima dan hargai
Alloh Maha Besar dan Maha Tahu, Alloh tahu yang terbaik buat kita, semua pasti baik dan bermanfaat. 
.
3. Bersyukur dibalik bencana jadi karunia
Bertanyalah: “Kenapa ya kira-kira Alloh – Yang Maha Kasih dan sangat mengasihiku, memberikan sesuatu yang tidak kusukai dan tidak sesuai dengan harapanku ini?
.
Kira-kira apa kebaikan di baliknya?
.
Ada pelajaran...
Rubah Mindset-nya husnudzon, berbaik sangkalah sama Alloh.
.
4. Berbagi tanpa pamrih
.
Apapun hikmah yang ada, pasti bisa dibagi.
Pasti ada pengalaman baru, kesadaran baru, yang bisa diberikan pada yang lain.
..
Bagilah senyum pada semua.
maafkan semua orang...
.
Do'akan semua orang yang pernah singgah di hati kita.
Apa do'a yang harus di panjatkan untuk diri sendiri dan orang yang terkait?
.
Apa kira-kira yang kita bisa lakukan dengan lebih baik lagi, untuk hanya mengharap Ridho Alloh semata.
.
5. Bahagia saat orang lain bahagia
Termasuk orang yang awalnya tidak Kita sukai....
Kita benci....
Kita anggap merugikan...
Kita anggap mengecewakan..
.
Apalagi terhadap orang2 yang berjasa kepada kita..
Muliakan mereka sebagai wujud rasa syukur kepada Alloh...
Kita jadi tegar seperti sekarang...
Ada jasa terbaik mereka di hati kita...
.
Muliakan saudara kita yang pernah menolong kita.. meskipun si penolong membuat kecewa...dan kecewa.. maafkan kekecewaaannya..
mulyakan jasanya..
Alloh-lah yang akan membalas segala keikhlasan..
.
Ketika Penyakit hati pelan-pelan sembuh... Maka Begitu juga penyakit tubuh akan hilang dan sembuh.
.
Ayo berusaha selalu jaga kesehatan hati mulai detik ini.
Semoga tidak ada lagi rasa benci atau kecewa di hati kita.
.
Awali hari dengan Bismillah... dan akhiri hari dengan Alhamdulillaah...
.
Semoga Alloh Ridho dengan niat kita untuk selalu Membersihkan Hati.
Semoga Bermanfaat
Barokallohu fiik.

Kisah hikmah dari Abu Yazid Al-Busthami

Kisah Abu Yazid Al-Busthami

Di samping seorang sufi, Abu Yazid juga adalah pengajar tasawuf. Di antara jamaahnya, ada seorang murid yang rajin mengikuti pengajiannya.

Suatu saat, muridnya itu mengadu kepada Abu Yazid, “Guru, aku sudah beribadah tiga puluh tahun lamanya. Aku shalat setiap malam dan puasa setiap hari, dan aku tinggalkan syahwatku, tapi anehnya, aku belum menemukan pengalaman ruhani yang Guru ceritakan. 
Aku belum pernah saksikan apa pun yang Guru gambarkan.

Abu Yazid menjawab, “Sekiranya kau puasa dan beribadah selama tiga ratus tahun pun, kau takkan mencapai satu butir pun dalam ilmu ini.”

Murid itu heran, “Mengapa, ya Tuan Guru?”

“Karena kau tertutup oleh dirimu,” jawab Abu Yazid.

“Apakah ini ada obatnya, agar hijab ini tersingkap?” tanya sang murid.

“Boleh,” ucap Abu Yazid, “tapi kau takkan melakukannya.”

“Tentu saja akan aku lakukan,” sanggah murid itu.

“Baiklah kalau begitu,” kata Abu Yazid, “sekarang pergilah ke tukang cukur, cukurlah (rambut) kepalamu dan jenggotmu, tanggalkan pakaianmu, pakailah baju yang lusuh dan compang-camping."
Gantungkan di lehermu kantung berisi kacang. Pergilah kau ke pasar, kumpulkan sebanyak mungkin anak-anak kecil di sana.

Katakan pada mereka dengan lantang “Hai anak-anak, barangsiapa di antara kalian yang mau menampar aku satu kali, aku beri satu kantung kacang.” 
Lalu datangilah (juga) pasarmu (di mana) jamaah kamu sering mengagumimu."

“Subhanallah, Kau mengatakan ini padaku, apakah ini baik untuk kulakukan?“, kata murid itu terkejut.

Abu Yazid berkata, “Ucapan tasbihmu itu adalah syirik.”

Murid itu keheranan, “Mengapa bisa begitu?”

Abu Yazid menjawab, “Karena (kelihatannya kau sedang memuji Allah, padahal sebenarnya) kau sedang memuji dirimu."

murid itu berkata, “Aku tidak mampu melakukannya, tunjukkan aku cara lain yang bisa kulakukan.”

Abu Yazid berkata: " Mulailah dengan hal ini sebelum yang lain, sampai perasaan agungmu hilang, dan dirimu merasa rendah, lalu akan kuberitahu apa apa yang baik bagimu."

Sang murid menjawab: "Aku tidak mampu melakukannya."

Abu Yazid berkata: Kau memang takkan mampu melakukannya!”

(Sumber: Taqdiisul Asykhosh Fil Fikris Shufiy, Jilid 1, hal 431)

Cerita ini mengandung pelajaran yang amat berharga, diantaranya:
1- Abu Yazid mengajarkan bahwa orang yang sering beribadah mudah terkena penyakit ujub dan takabur. 
2- Abu Yazid menganjurkan muridnya berlatih menjadi orang hina agar ego dan keinginan untuk menonjol dan dihormati segera hilang, yang tersisa adalah perasaan tawadhu dan kerendah-hatian. 
3- Ujub seringkali terjadi di kalangan orang yang banyak beribadat. Orang sering merasa ibadah yang ia lakukan sudah lebih dari cukup sehingga ia menuntut Tuhan agar membayar pahala amal yang ia lakukan. 
4- Orang yang gemar beribadah banyak biasa jatuh pada perasaan tinggi diri. Ibadah dijadikan cara untuk meningkatkan statusnya di tengah masyarakat. Orang itu akan kecewa bila tidak diberikan tempat yang memadai statusnya.
5. Ramai yang gagal memahami bahawa istilah kita beribadah dan berdzikir itu secara hakikat bukanlah kita yang beribadah dan berdzikir kepada Allah, tapi anugerah Allah kepada roh dan jasad kita untuk mentajallikan ingat-Nya kepada Diri-Nya melalui penisbahan kepada Roh dan jasad kita kepada Diri Dzat Yang Maha Qayyum. Itu amal Allah (dari sifat-Nya) kepada Diri-Nya (Dzat) yang zahir pada mazhar-Nya pada jasad kita. Pujilah Allah!

Semoga Allah melindungi kita dari sifat MAZMUMAH ZULUMAT. Amin

Pemikiran Cak Nun

RENUNGAN PAGI....
10 Pemikiran Cak Nun Yang Revolusioner

Sebenarnya ini adalah rangkuman dari tulisan soal Cak Nun terdahulu. Saya ambil sepuluh pemikiran saja yang paling menginspirasi. Lha wong sepuluh saja males bacanya apalagi sampai seratus, alaa raimu. Yo wis lah, semoga bisa jadi bahan renungan.

1. Negara Hukum Itu Rendah.
Hukum itu paling rendah. Di atas hukum itu ada akhlak, di atas akhlak ada taqwa, karomah, kemuliaan dan seterusnya. Jangan pernah sebuah negara jadi negara hukum. Harus kalau bisa jadi negara akhlak atau moral. Kalau negara hukum, ada orang mati di jalan, anda lewati (tidak menolong), tidak masalah menurut hukum, tapi salah menurut akhlak.

Ada orang kecelakaan anda tidak tolong, tidak masalah menurut hukum. Ada orang lapar tidak anda kasih makan, tidak masalah menurut hukum, tapi salah menurut akhlak. Maka negara hukum itu rendah. Hukum itu hanya jalan kalau ada aparatnya. Sialnya banyak aparat yang malah suka mengancam : “Wani piro!?”

Rakyat sekarang tidak punya parameter berpikir yang benar. Rakyat dgn bodoh menyelesaikan semua urusan pada negara. Baik dan buruk diserahkan pada hukum, itu bodoh! Hukum itu tidak mampu mengurusi kebaikan dan kebenaran sampai tingkat yang diperlukan manusia. Hukum itu tahunya satu level kecil, orang nyopet yang dilihat nyopetnya, dia tidak pernah bertanya kenapa nyopet.

Kewajiban negara menghukum secara hukum (yuridis), masyarakat menghukum secara kebudayaan dan moral. Tapi sekarang hukuman kebudayaan dan moral ini sudah tidak dipegang oleh rakyat. Ingat penyanyi cowok yang terlibat kasus penyebaran video cabul dirinya dengan sejumlah artis, setelah keluar penjara malah dielu-elukan, dicium tangannya, jadi bintang besar.

2. Surga Itu Nggak Penting
Kalau orang cari surga mungkin akan dapat surga, tapi surganya tidak seindah kalau tujuannya Tuhan. Sebab kalau dia cari Tuhan pasti dapat surga. Tauhid itu menyatukan diri dengan Tuhan, bukan dengan surga. Surga itu efek akibat, pelengkap penderita dari penyatuan kita dengan Tuhan.

“Surga nggak penting”, itu cuman ungkapan, tidak ada maksud meremehkan surga. Surga tetap penting. Cak Nun tidak anti surga. Itu ungkapan orang yang level imannya di atas rata-rata. Ibadahnya dalam rangka bersyukur (merdeka), bukan karena minta imbalan dan takut neraka. Bukan seperti kita yang Shalat Dhuha berharap jadi PNS, naik haji berharap dagangannya laris, sedekah Avanza berharap dapat kembalian Alphard, Tuhan diperlakukan sebagai mitra bisnis.

3. Hak Asasi Manusia Itu Menipu
Hanya Tuhan yang punya hak, manusia punyanya hanya kewajiban. Satu-satunya hak manusia adalah memilih pemimpin saat Pemilu. Seseorang punya hak di masyarakat atau negara karena punya ‘saham’. Orang yang tidak bayar pajak, tidak punya andil di masyarakat, dia tidak punya hak apa pun di masyarakat. Jadi yang benar itu bukan Hak Asasi Manusia tapi Wajib Asasi Manusia.

Hak Asasi Manusia adalah ideologi yang Anti Tuhan. Atas nama Hak Asasi, orang boleh menikah dengan sesama jenis, bahkan dengan hewan. Manusia begitu menyanjung kebebasan. Padahal kebebasan adalah jalan menuju batasan. Kalau manusia tidak tahu batasannya, mereka akan jadi binatang, bahkan lebih rendah.

Jadi, kita nggak butuh ideologi HAM yang diadopsi dari Barat itu. Kita punya Hukum Negara maupun Hukum Adat untuk mengatasi pelanggaran hukum apa pun.

4. Kita Semua Sesat
Kalau ada orang yang ngakunya paling benar dan lurus itu berarti dia sombong. Lha wong semua Nabi saja ngakunya dzalim kok. Walau dijamin surga, semua Nabi tidak pernah menyombongkan ilmu dan imannya.

Kalau kamu sudah merasa sudah benar dan lurus, jangan mendatangi pengajian. Pengajian itu tempatnya orang yang merasa salah, merasa masih sesat, merasa rapuh imannya, merasa sedikit ilmunya. Penganjian itu bukan mengajari, tapi kumpulan manusia yang bersama-sama mencari derajat yang lebih tinggi di hadapan Allah.

Tiap hari seorang muslim diwajibkan selalu membaca doa dalam Shalat, “ihdinas siratal mustaqim” (tunjukan kami jalan yang lurus). Artinya, walaupun sudah shalat, puasa, zakat dan haji, tetap kita masih butuh petunjuk ke jalan yang lurus.

Kebenaran (sejati) itu tidak ada, yang bisa dilakukan manusia itu sebisa mungkin menuju kebenaran. Kebenaran itu ada 3 : benarnya diri sendiri, benarnya orang banyak dan kebenaran sejati. Dan yang bikin kita bentrok itu karena seseorang atau umat ngotot dengan benarnya sendiri.

Jadi nggak usah sombong dengan madzhabmu, sektemu, aliranmu. Islamnya NU, Muhammadiyah, LDII, MTA, dan lain-lainnya itu tidak ada yang betul-betul benar, semua dalam rangka mencari Islamnya Rasulullah.

5. Tidak Ada Tafsir yang Betul-betul Benar
Suara kokok ayam versi orang Madura itu “kukurunuk”, orang Sunda “kongkorongkong, orang Jawa “kukuruyuk”. Yang benar yang mana? semuanya salah. Yang benar adalah taruh ayamnya di tengah ketiga orang tadi dan sama-sama mendengar suara kokok ayamnya.

Jarak antara kokok ayam dengan kita menirukan suara kokoknya itu namanya tafsir. Tafsir itu melahirkan madzhab dan pengelompokan-pengelompokan. Itu karena pendengaran tiap orang berbeda terhadap suara kokok ayam.

Kita harus saling menyadari bahwa yang benar itu ayamnya bukan kokoknya. Antara tafsir ‘kukuruyuk’, ‘kukurunuk’ dan ‘kongkorongkong’ harus saling menyadari kelemahan masing-masing sehingga tercipta toleransi. Kalau nganggap benarnya sendiri, egois atau egosentris dengan tafsirnya sendiri maka akan terjadi bentrok.

Jadi, tidak ada tafsir yang betul betul benar. Anda boleh menafsirkan menurut pikiranmu yang penting itu membuatmu menjadi lebih dekat, lebih cinta pada agama dan Tuhanmu. Dan tentu saja tidak menimbulkan kemudharatan umat.

Sebenarnya menafsirkan Al Qur’an itu hanya bisa dilakukan oleh ahli tasfir, kita sebagai orang awam bisanya hanya tadabbur, mencari manfaat dari pergaulan kita dengan nilai-nilai Islam (terutama Al Qur’an). Parameter keberhasilannyaadalah yang penting kita menjadi lebih baik sebagai manusia.

Paham atau nggak paham itu bukan parameter. Benar atau tidak benar pemahamanmu itu juga bukan parameter. Parameternya adalah setelah kamu baca dan mencintai Al Quran kamu menjadi lebih dekat pada Allah apa tidak, lebih beriman apa tidak, kamu lebih baik menjadi manusia apa tidak.

6. Ucapan Ulama Itu Bukan Kebenaran
Ucapan Ulama, Kyai atau Ustadz itu bukan kebenaran, tapi tafsir. Saya sudah bahas tadi bahwa tidak ada tafsir yang betul-betul benar. Jadi ucapan ulama kayak apa pun itu tidak mutlak benar. Yang pasti benar itu Al Quran, bukan tafsir yang diucapkan Ulama atau siapa pun.

“Yang saya omongkan tidak harus anda anut. karena anda berdaulat atas diri anda sendiri, anda bertanggung jawab atas diri anda sendiri di hadapan Allah. Jadi setiap keputusan, langkah, pikiran dan sikap anda harus berasal dari anda sendiri karena nanti tanggung jawabnya juga anda sendiri. Saya bukan makelar umat! ” Kata Cak Nun.

“Saya tidak bisa mempertanggungjawabkan kelakuan anda. Saya bukan Nabi Muhammad. Kalau Muhammad harus ditaati, karena bisa menolong kita. Sedangkan saya tidak bisa menolong anda. Tugas Ulama itu mempopulerkan Rasulullah, jangan sampai lebih populer dari Rasulullah, ” lanjutnya.

Apakah Kyai, Ulama, Ustadz bisa menyelamatkan kamu? tidak bisa. Begitu juga dengan pemuka agama yang lain, tidak bisa menyelamatkan kita. Hanya kamu yang bisa menyelamatkan kamu sendiri di hadapan Allah. Maka kalau kamu beribadah pada Allah jangan ada siapa-siapa (antara kamu dan Allah).

Jadi jangan taat pada Ulama, Kyai, Ustadzmu. Bahkan pada orang tua sendiri pun nggak harus taat kok. Pada orang tua kita hanya diwajibkan berbuat baik. Walau wujud berbuat baik itu adalah taat, tapi hakikatnya taat itu hanya pada Allah.

—“Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu. Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri. Mereka terlahir melalui engkau tapi bukan darimu. Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu. Pada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan pikiranmu. Karena mereka memiliki pikiran mereka sendiri.­­…..” (Kahlil Gibran)–­­­­­-

“Jangan pernah punya keputusan yang tidak otentik pada diri anda. Artinya kalau shalatmu itu ya shalat kamu dan Allah, itu otentik. Bukan kamu plus Cak Nun, plus Kyai, plus Ustadz, plus Ulama dan Allah, ” kata Cak Nun.

“Jangan mau ditipu oleh siapapun yang menghadir-hadirkan Tuhan kepadamu. Yang menghalang-halangi hubunganmu dengan Allah. Jangan percaya kepada Cak Nun, Kyai, Ustadz atau siapapun. Itu hak pribadimu untuk menemukan Tuhanmu dengan gayamu dan caramu, ” kata Cak Nun lagi.

7. Kemuliaan Itu Melakukan Kewajiban yang Tidak Disukai
Kita selalu menjawab “Suka!” saat ditanya, “kamu suka puasa Ramadhan nggak?” Padahal tidak ada seorang pun yang suka puasa. Orang melakukan puasa itu karena perintah wajib. Tuhan sengaja mewajibkan puasa karena manusia tidak suka. Kalau manusia sudah suka, ngapain diwajibkan.

Justru baik kalau orang yang tidak suka puasa tapi tetep puasa. Apa hebatnya melakukan puasa kalau sudah suka puasa. Yang gemblung itu yang puasa tapi mencari jalan bagaimana caranya agar tidak merasa lapar. Dengan cara minum suplemen atau cara lain. Lha wong puasa itu agar kita merasa lapar, mencicipi penderitaan orang miskin. Cuman mencicipi, nggak merasakan benar susahnya jadi orang kere yang paginya sahur sorenya nggak pasti berbuka.

Nggak cuman puasa, sepertinya semua ibadah wajib nggak ada yang kita suka. Cobalah untuk jujur pada diri kamu sendiri. Nggak papa nggak suka, asal tetap ikhlas melakukan ibadah tersebut dengan baik. Itu lah kemuliaan. Letak kemuliaan itu melakukan hal yang tidak disukai tapi tetap ikhlas melakukannya, karena tahu kewajiban dari Tuhan itu pasti baik dan bermanfaat.

Jadi, jujurlah kalau sebenarnya kamu tidak suka menjalankan kewajiban ibadah.

8. Melayani Umat Bukan Dagang
Allah ‘membeli’ sembahyang, pelayanan dan cinta kita padaNya. Ongkosnya adalah segala macam rahmat dan berkah alam semesta yang dihamparkan pada kita. Jadi Allah sangat menjual murah rahmatNya itu hanya agar kita shalat, puasa dan lainya. Tapi Allah tidak menjual martabat (harga diri) Nya.

Kehancuran manusia sekarang itu karena di setiap bidang tidak diurai mana hal yang boleh dijual dan mana yang tidak boleh dijual. Guru mengajar itu bukan jualan ilmu. Dia menerima gaji karena waktu, energi yang dipakai si guru saat mengajar, bukan karena ilmu dan martabatnya. Martabat tidak boleh dijual.

Dokter menyembuhkan orang sakit itu bukan peristiwa dagang. Pasien membayar dokter itu yang dibayar obatnya, waktu dan energi si dokter, juga ikut urunan alat dan sarana yang dibeli dokter untuk menyembuhkan pasien.

Ustadz, Motivator dan sejenisnya, jangan pasang tarif. Pekerjaan memotivasi, mengajari, menyemangati, mencerahkan, mencerdaskan orang itu melayani umat, bukan jualan ilmu dan martabat. Kalau kita membayar Ustadz, itu karena kita menghargai waktu dan energi si Ustadz saat menyampaikan ilmunya.

Kalau mengajar, mengajarlah yang baik. Kalau menulis, menulislah yang beneran, nggak usah mikir tarif. Bahkan jualan nasi pun, nggak perlu dipikir labanya tapi bagaimana caranya bikin nasi yang baik dan sehat, jualan yang sopan, bertanggung jawab pada pembeli, pasti akan dapat rejeki.

9. Belajarlah Memilih Pemimpin, Bukan Dipilih
Pemimpin yang baik itu yang diajukan rakyat, yang didorong-dorong agar maju jadi pemimpin, bukan mereka yang mencalonkan diri. Seperti juga Imam Shalat, Imam yang baik itu yang diajukan oleh makmum, bukan diri sendiri yang mengajukan dirinya jadi imam. Sampeyan iku sopo mas?

Di Al Qur’an tidak ada perintah untuk menjadi pemimpin (yang ada hanya kriteria pemimpin). Yang disuruh Allah belajar adalah memilih pemimpin. Jadi urusannya adalah memilih, bukan dipilih. Kalau ada debat “Bagaimana supaya dipilih jadi pemimpin” itu berarti menyalahi Al Qur’an.

Manusia itu harusnya bisa rumangsa, bukan rumangsa bisa. Kita itu hamba Tuhan, kita punya muka, punya malu, punya martabat. Tapi kita sudah terlanjur mempermalukan diri dengan proses yang ada selama ini. Seharusnya sejak awal pemimpin itu sudah tumbuh secara natural, sosial, kultural.

“Rumus saya : barang siapa yang masih mencalonkan diri (jadi pemimpin), saya sudah tidak percaya lagi pada dia. Kalau negeri ini masih hidup dengan orang yang mencalonkan diri, negeri ini bakalan hancur, ” kata Cak Nun.

10. Jangan Sampai Diperalat Sekolah
Belajar boleh pada apa dan siapapun. Nggak masalah mempelajari Fir’aun, Hitler, Che Guevara, Fidel Castro. Semua yang ada di dunia ini adalah cahaya ilmu. Selama kita dewasa, kita nggak akan gampang ‘masuk angin’ oleh kalimat kayak apapun. Yang penting nggak mudah terseret untuk menyalahkan atau membenarkan. Ambil saja makna dan manfaatnya. Simpan yang baik, tendang jauh-jauh yang mblendes.

Kalau kita cermati saat bayi baru lahir. Kok si bayi ini menggerak-gerakan mulutnya, bisa tahu tempat dan caranya menyusui. Kok bisa anak kucing yang masih merah bisa tahu puting susu induknya. Maka sebenarnya pendidikan itu jangan ge-er, guru itu tidak bisa mengajari orang, guru itu bisanya menemani. Agar murid punya bahan dalam rangka meneliti dirinya sendiri. Kalau kita tidak tahu diri kita ini siapa, bagaimana kita tahu kemampuan kita.

Kalau nggak tahu kita ini kiper apa penyerang, maka saat di lapangan sepakbola, kita bakalan kebingungan, aku iki lapo nang kene? Kalau kucing jangan diajari menggongong. Kalau kambing jangan diajari terbang. Maka kenali dirimu, barang siapa mengenali dirinya sesungguhnya ia mengenali Tuhannya.

Kalau kamu bernama Paimo. Apa kamu itu memang Paimo? Itu khan nama yang diberikan bapakmu. Kalau kamu menamai dirimu sendiri, pasti bukan Paimo. Jadi dirimu itu bukan Paimo, bukan Markeso, bukan semua itu. Dirimu dijadikan tertutup. Begitu kamu punya orang tua, begitu masuk sekolah TK sampai kuliah, kamu ditutupi. Tugas sekolah adalah membuka tabir siapa dirimu, memberikan alat supaya mengenal dirimu. Tapi, sekolah malah menutup-nutupi dan malah ditambahi sarjana anu, ditambah doktor, ditambah kepala dinas, dsb.

“Kamu itu harus jadi tuan, sekolah itu alat anda, jangan sampai diperalat sekolah. Andai kamu perlu ijazah, oke no problem, ikutilah aturan sampai mendapatkan ijazah. Tapi tidak ada hubungannya dengan cari ilmu. Kalau cari ilmu ya banyak tempatnya, tidak hanya di sekolah. Kuliah itu mencari ijazah untuk membahagiakan orang tuamu. ” kata Cak Nun yang pendidikannya hanya sampai semester satu Fakultas Ekonomi UGM tapi otaknya nggak kalah dengan Profesor yang paling top.

Jadi jangan salah niat. Kalau niatnya mencari ilmu, goblok! Kita bersekolah itu biar punya sertifikat buat mencari pekerjaan. Sekolah itu tidak mengenal Tuhan. Tuhan tidak diakui secara akademis. Karena Tuhan tidak bisa diteliti, didata, dianalisis dan disimpulkan. Segala sesuatu yang tidak memenuhi persyaratan akademis (nggak ilmiah) itu tidak diterima. Jadi semua universitas itu sebenarnya atheis!

Jangan terjajah oleh dunia pendidikan. Penting mana anda sekolah atau belajar? Anda ‘diperalat’ sekolah atau anda ‘memperalat’ sekolah? Anda bergantung pada sekolah ataukah sekolah yang tergantung pada anda? Terhadap pendidikan, jadikan anda subyek dari sekolah, bukan obyek sekolah.