Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *


  • Kesemestaan

    “Allah masih mencintai anda jika masih banyak cobaan dan tantangan hidup yang datang menghampiri anda. Allah percaya bahwa anda mampu melaluinya, maka jagalah kepercayaan itu”

  • Soul, Heart, Mind

    “Realitas kehidupan Anda adalah deskripsi dari jiwa dan pikiran anda”

  • Traveler

    “Pergilah sejauh mungkin dan ketika anda tiba di sana anda akan melihat lebih jauh lagi”

Jumat, 11 Januari 2019

Pemimpin

PEMIMPIN

Pemimpin harus dilihat dari self nya. Dalam self terkandung keteladanan sosok pemimpin yang sejak lahir sudah diletakkan pondasi humanisme oleh orangtuanya, terutama ibu.

Auguste Comte (1798-1857) berpendapat bahwa individu berkewajiban secara moral untuk berkhidmat kepentingan orang lain. Khidmat tindakan self secara politis adalah predisposisi dari kebiasaannya di dalam keluarga, yang ditujukan untuk meraih personal achievement. Khidmat moral adalah sebuah bangunan struktur berpikir yang tetap utuh dan diperjuangkan secara optimal.

Seorang pemimpin berkompeten terhadap aspek logos, ethos, dan pathos. Logos adalah kesanggupan menggerakkan masyarakat secara intelektual, dan anti hoax pastinya.

Ethos adalah semangat yang dilandasi akhlakul kharimah. Dalam ethos terkandung kompetensi technical skill for empowering the other.

Dan, pathos adalah kemampuan pemimpin menggerakkan komunitas epistemik untuk mendukung perubahan menuju kemajuan yang dicita-citakan.

Kamis, 10 Januari 2019

Luar dan dalam beda

Dalam sebuah acara Reuni, beberapa alumni menjumpai guru sekolah mereka dulu.

Mereka menceritakan kisah sukses masing-masing...
Ada yang menjadi Wakil Bupati, direktur BUMN, ada yang menjadi direktur Bank, ada yg menjadi pengusaha sukses, pns, Guru, dokter, arsitek, pengacara, Anggota dewan, Ketua Lsm, Wartawan, konsultan, kepala desa dll.

Melihat para alumni tersebut ramai-ramai membicarakan kesuksesan mereka, guru tsb segera ke dapur kmdn mengambil seteko kopi panas dan beberapa cangkir kopi yang berbeda-beda. ‎Mulai dari cangkir yang terbuat dari kristal, kaca, melamin dan plastik.

_“Sudah, sudah.. Ngobrolnya berhenti dulu. Ini Bapak sudah siapkan kopi buat kalian,”_ seru sang guru memecah keasyikan obrolan mereka.

Hampir serempak, mereka kemudian berebut cangkir terbaik yang bisa mereka dapat.
Akhirnya, di meja yang tersisa hanya satu buah cangkir plastik yang paling jelek.

Lantas, setelah semua mendapatkan cangkirnya, sang guru pun mulai menuangi cangkir itu dengan kopi panas dari teko yang telah disiapkannya.

_“Mari, silakan diminum,”_ ajak sang guru, yang kemudian ikut mengisi kopi dan meminum dari cangkir terakhir yang paling jelek.

_“Bagaimana rasanya? Nikmat kan? Ini dari kopi hasil kebun keluarga saya sendiri.”_

_“Wah, enak sekali Pak.. Ini kopi paling sedap yang pernah saya minum,”_ timpal salah satu murid yang langsung diiyakan oleh teman yang lain.

_“Nah, kopinya enak ya? Tapi, apakah kalian tadi memperhatikan. Kalian hampir saja berebut untuk memilih cangkir yang paling bagus hingga hanya menyisakan satu cangkir paling jelek ini?”_ tanya sang guru.

Murid-murid itu pun saling berpandangan.

_"Perhatikanlah, bahwa kalian semua memilih cangkir yg bagus dan kini yg tersisa hanyalah cangkir yg murah dan tidak menarik._

_Memilih hal yg terbaik adalah wajar dan manusiawi. Namun persoalannya, ketika kalian tidak mendapatkan cangkir yg bagus perasaan kalian mulai terganggu._
_Kalian secara otomatis melihat cangkir yg dipegang orang lain dan mulai membandingkannya._

_Pikiran kalian terfokus pada cangkir, padahal yg kalian nikmati bukanlah cangkirnya melainkan kopinya.‎_

_Hidup kita, baik kehidupan dunia maupun kehidupan ibadah, seperti kopi dalam analogi tsb di atas, sedangkan cangkirnya adalah sarana, pekerjaan, jabatan, atau harta benda yg kita miliki."_

Semua alumni tertegun mendengar penjelasan dari sang guru.
Penjelasan dari sang guru telah menyentak kesadaran mereka.

_"Anak-anakku tercinta..."_
lanjut sang guru.

_"Jangan pernah membiarkan cangkir mempengaruhi kopi yg kita nikmati._
_Cangkir bukanlah yg utama, kualitas kopi itulah yg terpenting._
_Jangan berpikir bahwa kekayaan yg melimpah, sarana yg mewah, karier yg bagus dan pekerjaan yg mapan merupakan jaminan kebahagian hidup dan kenikmatan dlm beribadah._
_Itu konsep yg sangat keliru._

_*Kualitas hidup dan ibadah kita ditentukan oleh  "Apa yg ada di dalam" bukan "Apa yg kelihatan dari luar.*"_

_Status, pangkat, kedudukan, jabatan, kekayaan, kesuksesan, popularitas, adalah sebuah predikat yang disandang._
_Tak salah jika kita mengejarnya._
_Tak salah pula bila kita ingin memilikinya._

_Namun, semua itu hanya sarana._
_Sarana hanya bermanfaat apabila bisa mengantarkan kita pada tujuan._

_Apa gunanya  memiliki segala sarana, namun tidak pernah merasakan kedamaian,_ _ketenteraman,_ _ketenangan, dan kebahagian sejati di dalam kehidupan kita?_

_Itu sangat menyedihkan._
_Karena hal itu sama seperti kita menikmati kopi kualitas buruk yg disajikan di sebuah cangkir kristal yg mewah dan mahal..."_

_Kunci menikmati kopi bukanlah seberapa bagus cangkirnya, tetapi seberapa bagus kualitas kopinya..."_

*_Selamat menikmati secangkir kopi kehidupan..._*

TEUNGKU FAKINAH, ULAMA WANITA YANG MENJADI PANGLIMA PERANG

TEUNGKU FAKINAH, ULAMA WANITA YANG MENJADI PANGLIMA PERANG

Perang Aceh merupakan salah satu perang terhebat di nusantara dalam melawan penjajah Belanda. Perang yang meletus di tahun 1873-1904 ini merupakan perang yang menelan korban serdadu Belanda paling banyak .
Belanda sendiri mengakui bahwa perang Aceh adalah perang yang paling pahit, melebihi pahitnya pengalaman mereka dalam Perang Napoleon. Hal ini bisa dibuktikan oleh saksi bisu sejarah, yaitu kuburan Kerkhof.
Kuburan Kerkhoff Banda Aceh adalah kuburan militer Belanda yang terletak di luar negeri Belanda. Kuburan tentara ini adalah salah satu yang terluas di dunia. Sekitar 2.200 tentara termasuk empat orang jenderal dimakamkan di sini.

Serdadu-serdadu Belanda tersebut menjadi saksi kegigihan perjuangan rakyat Aceh yang tak pernah lelah mengobarkan jihad melawan “kaphee” (si kafir) Belanda. Bahkan Belanda sempat putus asa dalam menghadapai perlawanan rakyat Aceh, tidak tahu harus bagaimana lagi untuk memadamkannya. Atas jasa Dr. Christiaan Snouck Hurgronje lah Belanda dapat mengusai Kesultanan Aceh. Snouck Hurgronje berpura-pura masuk Islam untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang kelemahan rakyat Aceh. Selama dua tahun Ia berbaur dengan rakyat Aceh. Dari hasil penelitiannya yang dibukukan dalam buku berjudul De Acehers (Rakyat Aceh) Ia memberi pandangan bahwa pemimpin perang sebenarnya bukanlah sultan Aceh tetapi para ulama. Ia menyarankan agar tentara Belanda berkonsentrasi dalam menumpas dan memberangus para ulama. Setelah para ulama tertangkap dan diasingkan atau bahkan dibunuh barulah perjuangan rakyat Aceh bisa dipadamkan. Saran Snouck Hurgronje dijalankan oleh Belanda, dan ternyata berhasil dengan baik. Perang Aceh bisa dipadamkan sedikit demi sedikit. Tak ada yang menyangkal keheroikan rakyat Aceh dalam berjuang. Bahkan ketika Sultan Aceh, Sultan Muhammad Daud Syah menyerah pada tahun 1904, rakyat Aceh tetap melanjutkan perang secara gerilya. Mereka berjuang bukan demi Sultan, tetapi karena panggilan jihad suci mempertahankan tanah air. Perang gerilya tetap berlangsung hingga tahun 1942, tahun berakhirnya penjajahan Belanda karena kedatangan tentara Jepang.
Perang Aceh telah begitu banyak melahirkan para pahlawan, tak hanya laki-laki tetapi juga pahlawan perempuan. Salah satu pahlawan tersebut adalah Teungku Fakinah, seorang ulama perempuan yang menjadi panglima perang di daerahnya.
Teungku adalah sebutan bagi alim ulama Aceh. Sedangkan Teuku adalah gelar kebangsawanan. Teungku Fakinah merupakan salah satu ulama perempuan yang hidup sezaman dengan Cut Nyak Dien. Ia sahabat karib Cut Nyak Dien dalam berjuang. Ia juga sering menjadi penasihat spiritual Cut Nyak Dhien.
-----

Semua masyarakat Aceh bersatu padu mengobarkan semangat jihad. Tua, muda, laki-laki, perempuan semuanya membenci kaphee Belanda. Terlebih lagi ketika Masjid agung Baiturrahman di kuasai Belanda, semua rakyat Aceh bersumpah untuk merebutnya kembali. Tercatat terjadi empat kali pertempuran besar dalam merebut Masjid Agung Baiturrahman. Meskipun perempuan, tetapi Teungku Fakinah memiliki keberanian yang tidak kalah dengan laki-laki. Ia dikarunia wajah yang rupawan. Kecantikan wajahnya tidak membuat ia lupa diri. Tidak membuat ia mengeksploitasi dirinya sendiri untuk kepentingan duniawi semata. Kecantikan wajahnya ia lengkapi dengan kecantikan hatinya. Teungku Fakinah memegang teguh prinsip-prinsip Islam dalam kehidupannya. Ia hanya mau menerima pinangan pemuda yang taat beragama. Ketika berusia 16 tahun, yaitu di tahun 1872, Teungku Fakinah menggenapkan separuh agamanya. Ia menikah dengan Teungku Ahmad, seorang pemuda shalih dari kampung Lam Beunot. Pasangan suami istri ini telah mewakafkan dirinya untuk berjuang bersama di jalan Alloh. Mereka mendirikan pesantren di Lam Beunot. Disamping aktif mengajar di pesantren, Teungku Ahmad juga gigih berjuang mengusir Belanda. Ia bersumpah untuk berjuang di jalan Allah hingga syahid menjelang. Tatkala pecah perang Aceh untuk pertama kalinya di tahun 1873, tanpa ragu Teungku Ahmad turut berjuang memenuhi panggilan jihad suci. Ia memperkuat barisan pasukan Panglima Polim (Panglima Kesultanan Aceh) . Meskipun masih pengantin baru dan mempunyai istri cantik, tetapi hal tersebut tidak menyurutkan langkahnya untuk berjihad. Ia berjuang dengan gagah berani di garis depan. Pertempuran terjadi dengan dahsyatnya. Banyak kaum mujahidin yang syahid, termasuk di dalamnya Teungku Ahmad.
Teungku Fakinah berduka sekaligus bangga memiliki suami yang syahid di jalan Allah. Ia menjadi janda dalam usia yang sangat muda yaitu 17 tahun. Teungku Fakinah adalah tipe mukmin sejati yang menyerahkan seluruh hidupnya untuk berjuang di jalan Allah. Meskipun suaminya telah tiada, bukan berarti ia harus larut dalam kedukaan. Ia bahkan bangkit meneruskan perjuangan suaminya.
Kiprah pertamanya adalah membentuk Badan Amal bagi kaum mujahidin. Ia mengkoordinir para perempuan terutama para janda untuk bangkit berjuang. Ia berkeliling Aceh mengumpulkan sumbangan untuk menyokong perang Aceh. Berbagai sumbangan yang ia peroleh baik berupa uang, makanan, senjata, ataupun pakaian diserahkan sepenuhnya bagi kepetingan kaum mujahidin. Ia juga mendirikan dapur umum dan tenda darurat bagi mujahidin yang terluka. Ketika Kutaraja (Banda Aceh) berhasil dikuasai Belanda, para pejuang memindahkan pertahanannya di Lam Bhouk. Tetapi pertahanan tesebut tidak bisa bertahan lama, Lam Bhouk berhasil dikuasai Belanda pada tahun 1883. Para pejuang kemudian bergerilya dan memindahkan pusat pertahanannya di Aneuk Galung. Dengan dipimpin oleh Teungku Cik Di Tiro, para pejuang berjuang mati-matian mempertahankan daerah Aneuk Galung. Dahulunya, daerah Aneuk Galung ini merupakan markas pertahanan Panglima Polim. Tetapi Panglima Polim berhasil ditangkap Belanda pada tahun 1878.Disamping memperkuat pertahanan daerah Aneuk Galung, para pejuang juga membangun basis-basis pertahanan di daerah lain. Diantaranya yaitu daerah Lam Sa Yeun yang dipimpin oleh Tengku Mat Saleh, daerah Cut Weue yang dipimpin oleh Tengku Fakinah, daerah Bak Balee dipimpin Habib Lhong, dan daerah Bak Garot yang dipimpin oleh Tengku Amat. Tengku Amat merupakan paman Teungku Fakinah, yaitu adik dari Teungku Muhammad Sa’at. Tengku Fakinah merupakan satu-satunya panglima perang perempuan. Ia memimpin langsung pembangunan benteng di daerah Cut Weue. Ia mengerahkan anak buahnya untuk memasang pagar, menggali parit dan memasang ranjau. Ia memiliki pasukan perempuan yang hebat, pasukan perempuan berani mati.
Tercatat nama-nama hebat seperti Cutpo Fatimah Blang Preh, Nyak Raniah, Cutpo Habi, Cutpo Nyak Cut, dan Cut Puteh menjadi anggota pasukannya. Semua pejuang menghormati Teungku Fakinah. Semua rakyat Aceh mencintai Teungku Fakinah.

Foto:Makam Teungku Fakinah

Rabu, 09 Januari 2019

Renungan Pejuang NIP dan P3K 2019

Renungan Pejuang NIP dan P3K 2019
--------------------------------------------
Ada yang begitu berharap lulus tes CPNS ternyata gak lulus, yang cuma iseng-iseng ikut malah lulus.
Ada yang udah berulangkali ikut tes CPNS sampe usia hampir mendekati batas akhir persyaratan gak lulus juga, yang belum lama wisuda sekali tes langsung lulus.
Ada yang waktu sekolah ranking terus sampe kuliah pun dapet predikat cumlaude begitu tes CPNS gak lulus, ada yg dari nilai sekolahnya biasa-biasa aja sampe kuliahpun IPK cuma pas-pasan malah lulus.
Ada yang udah seneng memenuhi passing grade SKD endingnya gak lulus, yang udah putus harapan gak memenuhi PG SKD ujung2nya malah lulus.
Ada orang yang begitu membutuhkan pekerjaan gak lulus, yg gak butuh-butuh amat kerjaan malah lulus.
Ada yang belajar mati2an sampe borong buku persiapan tes CPNS gak lulus, yang cuma modal belajar sama mbah gugel malah lulus.
Ada yang terus2an berdoa di tiap sepertiga malam terakhir gak lulus, yang berdoa seadanyanya malah lulus

Ini membuktikan bahwa keberhasilan tidak selamanya berbanding lurus dengan kecerdasan, kebutuhan atau kerja keras, semua bergantung pada ketetapan Allah Azza wa Jalla.

Lalu apakah Allah tidak adil? Allah maha adil, semua yang Allah tetapkan adalah yang terbaik bagi hambanya. Setiap kesulitan ada hikmahnya, mungkin tidak terasa secara langsung , bisa jadi hikmah tersebut baru disadari beberapa bulan atau beberapa tahun kemudian.

وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu.” (QS. Al-Baqarah : 216)
Jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah, bisa jadi dengan ketidakberhasilan ini membuka jalan rezeki dari pintu lain yang lebih besar dan berkah. Bisa jadi pula ini menghindarkan diri dari berbagai kemudharatan yang mengancam setiap PNS, yaitu terbukanya peluang untuk korupsi, memakan harta syubhat dan jeratan riba.
Bagi yang sukses juga ini menjadi pembelajaran agar tidak mudah ujub, mengklaim bahwa ia lulus karena mengandalkan kecerdasan atau usahanya, keduanya hanyalah sebab, semua rizki hanya berasal dari Allah. Jangan sampai kita bersikap seperti Qorun yang mengklaim semua kesuksesan yang diraihnya karena ilmu yang ia miliki, hingga akhirnya Allah pun menenggelamkan ia beserta seluruh kekayaannya.
Kesulitan adalah ujian, kemudahan juga ujian. Faktanya, banyak orang yang lulus ketika diuji dengan kesulitan, namun banyak orang yang gagal ketika ia diuji dengan kemudahan.
.
#Rencana Allah lahh yang terbaik...

Arti “Surodiro Joyoningrat, Lebur Dening Pangastuti”

“Surodiro Joyoningrat, Lebur Dening Pangastuti”  Kata-kata yang mendasari kalimat tersebut ternyata semuanya mengandung sifat-sifat yang ada di dalam diri manusia.

“SURODIRO JOYONINGRAT, LEBUR DENING PANGASTUTI”

Semua Keberanian, Kekuatan, Kejayaan, dan Kemewahan yang ada di dalam diri manusia akan dikalahkan oleh Kebijaksanaan, Kasih Sayang, dan Kebaikan yang ada di sisi lain dari manusia itu sendiri.

Suro = Keberanian.
Dalam diri manusia, mempunyai sifat keberanian. Entah itu berani karena benar, berani karena jaga image, berani karena sok jago atau berani yang lain. Sifat ini sangat sebenarnya bagus tapi kalau sudah melanggar dari aturan-aturan ya sama aja boong.

Diro = Kekuatan.
Manusia mempunyai kekuatan yang sangat luar biasa. Apalagi bila dalam keadaan terdesak maka kekuatan yang akan timbul bisa lebih besar lagi dari biasanya. Akan tetapi, sekarang ini banyak manusia yang hanya mengandalkan kekuatannya sehingga menimbulkan kerusakan dimana-mana. Hal ini nantinya akan berdampak kurang baik bagi siapapun juga termasuk yang menggunakan kekuatan secara berlebihan.

Joyo = Kejayaan.
Sebagian dari kita mungkin pernah merasakan bagaimana rasanya apabila kita selalu menjadi yang terdepan, kita selalu menjadi yang terbaik diantara yang lainnya. Nantinya apabila ini menjadi berlebihan maka kita akan menjadi sombong, pongah, dan menjadi manusia yang tidak ingin kalah. Bukankah mengalah tidak selamanya kalah?

Ningrat = bergelimang dengan kenikmatan duniawi
Ningrat disini mungkin bisa diartikan bahwa kita berkecukupan namun itu tidak menjadikan kita sebagai manusia yang rendah hati. Kita menjadi takabur akan kemewahan yang kita miliki sehingga melupakan yang lainnya.

Lebur = Hancur, Musnah
Lebur artinya dilebur atau dimusnahkan atau dihancurkan. Ini mempunyai arti sesuatu yang nantinya akan dihancurkan.

Dening = Dengan,

Pangastuti = Kebijaksanaan, Kasih Sayang, Kebaikan.

Minggu, 06 Januari 2019

Lambe Turah

LAMBE TURAH

Apa itu lambe turah?
Seperti ini..
"Kok jerawatmu tambah akeh?"
"Kok maleh luemuu to kowe ?"
"Rabi wes 5 tahun, kok ra meteng meteng  mbak ?"
"Byuuh....meteng maneh, pingin nduwe anak piro sampean???
Nah...pitakon seng ngono iku sing diarani
"Lambe Turah"
Alias kengangguren..
Ngomong angger njeplak, ra nggatekno seng dijak omong, sing di takoni iku piye perasaanne!
Padahal tak kandani yo..
Misal, kowe  koment perkoro jerawate kancamu..
Kowe weruh ta...koyo opo menderitane wong wedok seng jerawaten iku?
Ngalor ngidul golek tombo.
Angger dokter kulit di tekani.
Obat rego piro piro di tuku.
Ora usah mbok lokno jerawate iku lho..
Wonge wes menderita, minder, rumongso paling elek dewe sak ndonya.
Opo meneh lek angger pethuk, karepe temu kangen....pethukan konco lawas...
Eeee...bukane takon kabar..
Komentar pertama malah.
" Kowe...kok tambah lemuu to saiki..jerawaten..."
Piye perasaanmu jal ?
Klunung..klunung rasane pingin mulih, getun pethuk kowe.
Nek iso pengen mbeset pipi karo operasi sedot lemak sak naliko.
Terus maneh, perkoro anak.
Rumah tangga wes suwe, durung nduwe anak.
Seng nakoni ngalor ngidul
"Opo 'o kok gak meteng meteng?"
Iki pertanyaane wong  pekok.
Lhah....wong anak iku lo urusane Gusti,
Kok yo di bahas.
Lak perkoro golek tombo...wes ojo takon.
Pasti pasangan iku wes riwa riwa, ikhtiar.
Mulai tekan dokter kandungan, dukun pijet...sampeeek jamu  sembarang kalir di ombe.
Sak omongane uwong di jajal.
Dadi menengo ae lambemu, ra sah komentar.
Tambah nggarai loro atine uwong, duso!
Ngerti rak ??!!
Tapi wong jenenge lambe nganggur.
Ra nduwe anak di koment.
Nduwe anak akeh yo di koment.
Ngatase karek nyawang ae looo...kok jare melu kesel, melu riweng.
Ra melu  ngedhen, ra melu  momong, ra melu ngingoni,...kok  yooooo urun rembug!!
Lek jareku wong seng ngono iku rung tau di tapuk malaikat lambene.
Rung tau ketatalan.
Rung tau ngrasakno seumur hidup diet, tapi awake ncen pawaan lemu.
Rung ngrasakno rasane jerawaten, padahal lo ra kurang olehe usaha golek tombo.
Rung ngrasakno rasane cilik ati.
Wedi karo mertuwo...mergo rung iso ngewei putu.
Rung ngrasakno nduwe anak siji, trus anak e mati.
Makane nyacat ae lak weruh uwong anake akeh.
Dadi yu...belajar ngemut permen, alias mingkem.
Ojo kakean komentar.
Dipikir sek lak arep ngomentari uwong sing mbok jak omong.
Ojo rumongso ayu dewe, tepak dewe..
Iyesss dewe !!!
Omong sak omong dipikir sik !
Ojo  angger mengo !!!

(Sumber : Icha Gamis Syar'i)

Bahaya Lisanmu

SAMBEL TERASI

Seorang teman bertanya : 'Berapa gajimu sebulan kerja di toko itu ?".
Ia menjawab : "1,5 juta rupiah".
"Cuma 1,5 juta rupiah? sedikit sekali ia menghargai keringatmu. Apa cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupmu ?".

Sejak saat itu temanmu jadi membenci pekerjaannya. lalu dia meminta kenaikan gaji pada pemilik toko, pemilik toko menolak dan mem PHK nya. Kini temanmu malah tidak berpenghasilan dan jadi pengangguran,
puas,,,

Saat arisan seorang ibu bertanya : "Rumahmu ini apa tidak terlalu sempit ? bukankah anak2 mu banyak ?".

Rumah yang tadinya terasa lapang sejak saat itu mulai dirasa sempit oleh penghuninya. Ketenangan pun hilang saat keluarga ini mulai terbelit hutang kala mencoba membeli rumah besar dengan cara kredit ke bank,
Puas,,,

Saudara laki2nya bertanya saat kunjungan seminggu setelah adik perempuannya melahirkan : "Hadiah apa yang diberikan suamimu setelah engkau melahirkan ?"
"tidak ada" jawab adiknya pendek.
Saudara laki2 nya berkata lagi : "Masa sih, apa engkau tidak berharga disisinya ? aku bahkan sering memberi hadiah istriku walau tanpa alasan yang istimewa".
Siang itu, ketika suaminya lelah pulang dari kantor menemukan istrinya merajuk dirumah, keduanya lalu terlibat pertengkaran. Sebulan kemudian, antara suami istri ini terjadi perceraian.

Dari mana sumber masalahnya ?
Dari kalimat sederhana yang diucapkan saudara laki2 kepada adik perempuannya,
Puas,,,

Seseorang bertanya pada kakek tua itu : "Berapa kali anakmu mengunjungimu dalam sebulan ?" Si kakek menjawab : "Sebulan sekali".
Yang bertanya menimpali : "Wah keterlaluan sekali anak2mu itu. Diusia senjamu ini seharusnya mereka mengunjungimu lebih sering".

Hati si kakek menjadi sempit padahal tadinya ia amat rela terhadap anak2 nya. Ia jadi sering menangis dan ini memperburuk kesehatan dan kondisi badannya,
Puas,,,

APA SEBENARNYA KEUNTUNGAN YANG DIDAPAT KETIKA BERTANYA-TANYA SEPERTI PERTANYAAN2 DIATAS ITU ???
puas,,,

Disadari atau tidak, lisan bisa juga jadi pemicu rusaknya pola pikir seseorang,

Semoga bermanfaat 🙏❤️