Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *


  • Kesemestaan

    “Allah masih mencintai anda jika masih banyak cobaan dan tantangan hidup yang datang menghampiri anda. Allah percaya bahwa anda mampu melaluinya, maka jagalah kepercayaan itu”

  • Soul, Heart, Mind

    “Realitas kehidupan Anda adalah deskripsi dari jiwa dan pikiran anda”

  • Traveler

    “Pergilah sejauh mungkin dan ketika anda tiba di sana anda akan melihat lebih jauh lagi”

Sabtu, 01 Juni 2019

Israf

NGINGETIN DIRI SENDIRI  NANTI LAGI LEBARAN.... HABISKAN ATAU JANGAN MINUM SAMA SSEKALI,,

Inilah kebiasan buruk yang sering kita lihat dalam sebuah acara, padahal tidak haus sama sekali tapi meminum hanya seteguk lalu meninggalkannya.

Adakah orang lain akan meminum air bekas kita, tentu jarang?!
Akan kemanakah air gelas sisa itu, tentu akan dibuang.

Anda tau ada sebagian negara saudara kita rela berjalan ribuan kilo hanya untuk mendapatkan setetes air minum.

Itulah yang disebut ISRAF / PEMBOROSAN.

Padahal Allah secara jelas mengelompokkan sesiapa yg berlaku israf sebagai golongan SETAN. “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat hak mereka dan kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
.
Sesungguhnya para pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” Al İsra' 26-27. “... makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” Al A'raf 31.

. ​Jadi, jika hanya haus sedikit, tahanlah sampai di rumah. Jika tak mampu menahan, minumlah dan bawalah bersamamu ketika hendak pulang. Jangan buat tuan rumah melakukan perbuatan israf dengan membuang-buang air bekas minuman kita karena ketidaktahuannya soal hukum İsraf.​
Hati-hati Allah tak segan memberikan hukuman atas segala perbuatan kita termasuk israf, semisal banjir, berkurangnya atau bahkan hilangnya nikmat rejeki yang berkah, dsb.
Lain kali ​ minumnya jangan disisakan yaa​! 🙏🏻😉

Minta-minta

Bismillah..

JANGAN AJARI ANAKMU JADI PENGEMIS DI HARI IED FITRI

"Liat tuh pakde datang. Salim sana biar dapat uang"
"Ayo kita ke rumah teman ayah. Dia orang kaya, kalo kesana pasti dikasih"
"Mana nih tante buat ponakannya masa belum dikasih. Tante kan kerja thr nya banyak"
Dan ucapan2 sejenis yang kadang masih terucap dari lisan orang tua yg kurang kajian.

Sungguh malang nasibmu, nak. Jika yang orang tuamu ajarkan adalah mental orang2 lemah. Mental peminta-minta yang justru sebenarnya dalam islam sangat dilarang.

Rasullah shallahu alaihi wa sallam bersabda  :
“Barangsiapa meminta-minta padahal dirinya tidak fakir, maka seakan-akan ia memakan bara api" (HR Ahmad 4/165)

Dalam islam kita diajarkan, sebaik-baik manusia ialah yang bermanfaat pada yang lainnya.
Jika kita belum mampu menebar manfaat (berbagi) maka islam juga mengajarkan kita agar memiliki rasa iffah. Yaitu rasa malu dalam takwa. Termasuk malu dalam meminta.
Juga rasa izzah, harga diri yang tinggi sebagai seorang muslim yang membuatnya tak mau merendahkan diri hanya demi rupiah.

Boleh Menerima Tapi Jangan Meminta

Allah Ta’ala  memuji orang yang bersabar atas kemiskinannya, tidak meminta-minta, walau dia boleh meminta apabila terpaksa. Hal ini tidak berarti larangan menerima pemberian orang yang kasihan padanya. Bukankah Allah menyuruh orang kaya agar menyisihkan hartanya untuk orang yang meminta-minta dan orang yang tidak meminta?

وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَعْلُومٌ  لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ

“Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta-minta).” (QS. Al-Ma’arij: 24-25)

Dari Qabishah bin Mukhariq Al-Hilali radhiallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَا قَبِيْصَةُ، إِنَّ الْـمَسْأَلَةَ لَا تَحِلُّ إِلَّا لِأَحَدِ ثَلَاثَةٍ : رَجُلٍ تَحَمَّلَ حَمَالَةً فَحَلَّتْ لَهُ الْـمَسْأَلَةُ حَتَّى يُصِيْبَهَا ثُمَّ يُمْسِكُ، وَرَجُلٍ أَصَابَتْهُ جَائِحَةٌ اجْتَاحَتْ مَالَهُ فَحَلَّتْ لَهُ الْـمَسْأَلَةُ حَتَّى يُصِيْبَ قِوَامًا مِنْ عَيْشٍ –أَوْ قَالَ : سِدَادً مِنْ عَيْشٍ- وَرَجُلٍ أَصَابَتْهُ فَاقَةٌ حَتَّى يَقُوْمَ ثَلَاثَةٌ مِنْ ذَوِي الْحِجَا مِنْ قَوْمِهِ : لَقَدْ أَصَابَتْ فُلَانًا فَاقَةٌ ، فَحَلَّتْ لَهُ الْـمَسْأَلَةُ حَتَّى يُصِيْبَ قِوَامًا مِنْ عَيْش ٍ، –أَوْ قَالَ : سِدَادً مِنْ عَيْشٍ- فَمَا سِوَاهُنَّ مِنَ الْـمَسْأَلَةِ يَا قَبِيْصَةُ ، سُحْتًا يَأْكُلُهَا صَاحِبُهَا سُحْتًا.

“Wahai Qabishah! Sesungguhnya meminta-minta itu tidak halal, kecuali bagi salah satu dari tiga orang: (1) seseorang yang menanggung hutang orang lain, ia boleh meminta-minta sampai ia melunasinya, kemudian berhenti, (2) seseorang yang ditimpa musibah yang menghabiskan hartanya, ia boleh meminta-minta sampai ia mendapatkan sandaran hidup, dan (3) seseorang yang ditimpa kesengsaraan hidup sehingga ada tiga orang yang berakal dari kaumnya mengatakan, ‘Si fulan telah ditimpa kesengsaraan hidup,’ ia boleh meminta-minta sampai mendapatkan sandaran hidup. Meminta-minta selain untuk ketiga hal itu, wahai Qabishah! Adalah haram, dan orang yang memakannya adalah memakan yang haram.” (Shahih: HR. Muslim, Abu Dawud, Ahmad, an-Nasa-i, dan selainnya).

Hadits ini menunjukkan bahwa meminta-minta adalah haram, tidak dihalalkan, kecuali untuk tiga orang:

(1) Seseorang yang menanggung hutang dari orang lain, baik disebabkan menanggung diyat orang maupun untuk mendamaikan antara dua kelompok yang saling memerangi. Maka ia boleh meminta-minta meskipun ia orang kaya.

(2) Seseorang yang hartanya tertimpa musibah, atau tertimpa peceklik dan gagal panen secara total, maka ia boleh meminta-minta sampai ia mendapatkan sandaran hidup.

(3) Seseorang yang menyatakan bahwa dirinya ditimpa kemelaratan, maka apabila ada tiga orang yang berakal dari kaumnya memberi kesaksian atas hal itu, maka ia boleh meminta-minta sampai ia mendapatkan sandaran hidup.

So, pilihan bagi muslim yang baik adalah berbagi atau tetap menjaga diri dari meminta.
Tinggikan derajatmu dengan tidak! mengajarkan  si kecil meminta pada nenek, kakek, om, tante, paman, uwa, dll, dsb, dst di hari nan suci.

Wallahu a'lam

#Editing Ummu Al fakir Diambil dari berbagai sumber Hamba.

Jumat, 31 Mei 2019

Kembang Telon

FILOSOFI KEMBANG TELON
(3 Cacah Kembang Waton Urip Manungsa)
---
1. MAWAR (Mawarno - warno)
Bermacam-macam wujud, pola hidup dan perilaku manusia di dunia ini.
-
2. KENANGA (Keno Ngono Keno Ngene)
Manusia di dunia ini bebas melakukan hal apapun di dunia ini, namun jangan lupa "KENANGANA" atau INGAT - INGAT lah segala perilaku ingat kepada Sang Maha Kuasa.
-
3. KANTIL (Gumantil)
Manusia harus memiliki pepeling diri untuk bersandar yang tanpa batas kapanpun dimanapun dalam aktifitas apapun untuk selalu ingat akan sang pencipta alam semesta sekalipun sedang melakukan kesibukan aktifitas.

Penjabaran Kembang Telon :
Manusia memiliki berbagai karakter dan perilaku hidup, bebas beraktifitas apapun namun harus selalu ingat akan sang maha kuasa beserta kuasa-Nya.
Manusia memiliki wenang/ kekuasaan namun tidak bisa sewenang - wenang.

Jika kita ingat akan filosofi jawa tentang kembang 3 itu maka tidak ada istilah saling menyakiti ataupun membunuh orang lain.

Prinsip Bangun RT

PRINSIP DIDALAM MEMBANGUN RUMAH TANGGA

1. Prinsip didalam membangun rumah tangga yaitu Tegakan syariat di dalam rumah tangga.
2. Jangan berbangga-bangga dengan dunia atau kemewahan.
3. Musyawaroh dalam segala hal.
4. Jangan egois.
5. Lakukan kewajiban, jangan banyak menuntut.
6. Memahami karakter pasangan Jadilah orang yg bisa memahami jangan menjadi orang yang selalu ingin dipahami.
7. Tidak gengsi melakukan pekerjaan pasangan.
8. Selesaikan urusan rumah tangga Dengan dirimu sendiri Dengan hakam (orang yang tidak memihak siapa-siapa).
9. Jangan membawa masalah rumah tangga keluar.
10. Siap untuk diingatkan dan mengingatkan.

- PERENCANAAN DIDALAM RUMAH TANGGA
1. Didalam rumah tangga harus ada perencanaan dan harus ada ilmunya, dan kemesraan di dalam rumah tangga juga harus berkembang.
2. Tidak selamanya manis didalam menjalani rumah tangga, pahitnya di dalam menjalani hidup berumah tangga bisa dijadikan sebagai awal keindahan.
3. Jangan melihat lebih bagus dari apa yang tidak kita miliki, tapi berfikirlah apa yang diberikan Allah kepada kita adalah lebih bagus, dan tutuplah hayalan itu dengan keimanan kepada Allah.

- CARA MENDIDIK ANAK
1. Jangan ajari kemewahan.
2. Terjemahankan kasih sayang dengan Sesuatu yang bermanfaat untuk anak.
3. Sesuatu yang menyenangkan anak, tidak semua permintaan anak dituruti tapi harus di pertimbangkan kemaslahatan untuk anak tersebut.
4. Kompak didalam mendidik anak. Anak yang tidak mengenal Allah maka baktinya dia kepada orang tuanya hanyalah basa basi.

- ANAKMU ADALAH ANAK AKHERAT BUKAN ANAK DUNIA
5. Memberi nafkah atau makanan yang halal.
6. Persiapan sebelum anak lahir yaitu dengan diciptakannya keindahan di dalam Rumah Tangga.
7. Jadikan kehidupan di rumah wibawa dan anak betah di rumah.
8. Istri yang paling baik adalah yang paling tulus pengabdianya.

- BANGUN KEINDAHAN KEBERKAHAN PASTI DATANG (Cara Membangun Kepercayaan pada Pasangan Hidup Kita)

1. Jangan dengarkan omongan orang lain tentang pasangan kita.
2. Jadikan pasangan kita adalah orang yang dekat kepada Allah.
3. Pandai berkomunikasi dengan baik terhadap pasangan kita.

- BANGUN KESOLEHAN DALAM DIRI PASTI PASANGAN AKAN PERCAYA
- Tujuan yang di bangun di saat pernikahan bisa hilang karena kebodohan yang ada pada diri kita.
- Salah satu bentuk kedzoliman pada pasangan adalah menuntut sesuatu yang tidak mungkin.
- Jangan sampai lupa dengan tujuan pernikahan.
- Jangan banyak menuntut.
- Keyakinan akan rizki Allah pasti ada.

- RUMUS DI DALAM DISKUSI
1. Siap untuk mengingatkan dan diingatkan.
2. Belajar mendengar sebelum  memperdengarkan.
3. Ketika kita yang memulai pembicaraan maka jangan ungkapkan kejelekan pasangan.
4. Lihat suasana disaat ingin memulai pembicaraan.

(Ringkasan Kajian Rumah Tangga Bersama Buya Yahya)

Adik Kakak yang Berseberangan

*,Tere Liye: Sumur Tua PKI, Kebencian Macam Apa yang Tega Adiknya Dibantai*

*"Sumur Tua"*
_*Oleh: Tere Liye*_

Kebencian sebesar apa yang bisa membuat kita membunuh orang lain, lantas dilemparkan ke dalam sumur? _Dan kebencian sebesar apa lagi yang membuat seorang kakak kandung membiarkan adiknya dibunuh, dilemparkan ke dalam sumur tua?_

Ini adalah kisah seorang Jenderal bernama S. Parman, dan seorang petinggi Politbiro CC PKI bernama Sakirman. Kalian boleh jadi tidak tahu, dua orang ini bersaudara kandung. Yeah, mereka bersaudara, tapi berbeda pemahaman dalam banyak hal.


Siswondo Parman (S. Parman) lahir 4 Agustus 1918, jauh sebelum Indonesia merdeka. Dia anak pintar, masuklah ke sekolah kedokteran Belanda, jika nasib menentukan lain, dia akan jadi dokter yang hebat. Tapi Jepang datang ke Indonesia, mengambil-alih kekuasaan Belanda, keadaan kacau balau, S Parman banting setir akhirnya bekerja untuk polisi militer Kempeitai Jepang. Tidak lama bekerja, dia ditangkap serdadu Jepang karena diragukan kesetiaannya. Tapi S Parman cerdas, dia dibebaskan, dan justeru dikirim belajar intelijen oleh Jepang.

Setelah kemerdekaan, S Parman bergabung dengan TKR (Tentara Keamanan Rakyat), karirnya moncer, prestasinya banyak, termasuk yang perlu dicatat, dia pernah menggagalkan rencana pembunuhan yang hendak dilakukan kelompok Raymond Westerling, APRA-Angkatan Perang Ratu Adil. Tahun 1951, S Parman dikirim ke Amerika, sekolah di sana. Juga pernah dikirim ke London, sebagai atase militer Indonesia. S Parman adalah tentara yang brilian dalam urusan intelijen, posisi terakhirnya sebelum meninggal adalah soal intelijen.

Sekarang kita bahas kakaknya. Siapa itu Sakirman? Wah, juga tidak kalah menterengnya, lahir tahun 1911, terpisah 7 tahun dengan adiknya, Sakirman adalah jenius dalam keluarga, dia lulusan "Technische Hooge School" (THS), sekarang ITB. Insinyur Sakirman, adalah elit Politbiro CC PKI. Sejak sebelum masa kemerdekaan, Sakirman terlibat dalam banyak peristiwa penting, meski sipil, seorang insinyur, dia pernah menyandang pangkat Let Kol dalam pemerintahan awal-awal kemerdekaan.

Tapi berpuluh tahun kemudian, dua bersaudara ini ternyata berbeda jalan. Sangat berbeda.

S Parman, yang jelas terlatih dalam bidang intelijen, tahun 1960-an, habis-habisan menolak ide pembentukan kekuatan kelima. Dia tidak mau jutaan rakyat, petani dan buruh tiba-tiba diberikan senjata. Menurut S Parman, itu sungguh strategi licik yang amat membahayakan. Ada udang dibalik batu. Itu rakyat yang mana? Sekali jutaan rakyat itu membawa senjata, crazy sekali, Indonesia bisa menjadi lautan perang saudara, darah tumpah di mana-mana. Tidak akan ada yang bisa mengontrol mereka.

Kakaknya, Sakirman, justeru punya pendapat berbeda. Sebagai elit Politbiro CC PKI, dia habis-habisan menggelontorkan ide tersebut agar direstui penguasa. Elit PKI tahu persis, hanya TNI yang masih menjadi penghadang ide besar mereka mengambil-alih kekuasaan, maka apapun harus dilakukan untuk menyingkirkan TNI, termasuk fitnah keji sekalipun, seolah-olah TNI-lah yang hendak mengkudeta pemerintah. Pancasila tidak relevan lagi, itu bisa diganti dengan paham lain.

S Parman dan Sakirman menjadi seteru politik yang nyata. Dua kakak-adik itu menjadi musuh. Satu TNI, satu PKI.

Hari itu, entah kebencian sebesar apa yang membuat seorang kakak kandung tega melihat adiknya masuk dalam daftar Jenderal yang diculik. Hari itu, Jenderal S Parman dibawa hidup-hidup ke sebuah sumur tua, di sana dia ditembak tanpa ampun, kemudian dilemparkan masuk ke dalam sumur dingin itu. Jasadnya yang sudah menyedihkan, ditemukan beberapa hari kemudian. Sungguh, kebencian sebesar apa yang bisa membuat kita memutus tali persaudaraan?

Apakah sama dengan 39 tahun lalu, ketika lebih dari 1,2 juta rakyat negeri seberang, Kamboja juga tewas oleh kekejaman pasukan Khmer Merah. Kelompok KOMUNIS, yang berusaha mengangkangi seluruh negeri, mengambil kekuasaan dari pemerintah di bulan April 1975. Sebagian dari rakyat Kamboja mati karena kelaparan, menderita sakit dalam kecamuk perang yang disebabkan pasukan Khmer Merah, dan tidak sedikit yang tewas karena disiksa, ditembak mati, terserah apa maunya si komunis.

Kenanglah peristiwa ini. Kisah S Parman dan Sakirman, dua saudara kandung, yang berbeda pemahaman, dengan ending menyesakkan. Hari ini, S. Parman menjadi nama banyak jalan besar di negeri ini. Kita boleh jadi lupa sejarahnya, tapi ijinkan saya mengingatkan kalian, agar kita lebih seimbang dalam mengenang sesuatu....

*Tere Liye.*

**ayo di share, hal-hal begini boleh jadi lebih penting dibanding quote2 galau page ini.

***saya tahu, akan banyak yg tidak suka dgn postingan ini; tapi ijinkan saya menjelaskan ke kalian: belajarlah dari kisah ini, jadikan sejarah sebagai pelajaran. jangan sampai karena beda pandangan, kita jadi kehilangan teman, saudara, dsbgnya.

Masuk Rumah

Dawuh Mbah Maimoen untuk para Santri
----------------------------
"Mbesok nek wes omah-omah, Ojok lali angger mlebu neng omah moco Qulhu ping pisan"
(Besok jika sudah berumah tangga, Setiap masuk rumah jangan lupa membaca surat Al-Ikhlas walaupun cuma sekali).

(Hal ini pernah Alfaqir dengar pas waktu ngaji kitab اسعاد الرفيق dan salam dahulu sebelum membaca surat tersebut)

" Beliau memang sering mengijazahkan bacaan ini kepada tamu yang mengadu kepada beliau perihal perekonomiannya yang sempit. Barang kali Syaikhina memberikan wirid demikian karena ittiba' (mengikuti) Rosulullah SAW. Dalam salah satu hadis diriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki yg datang menemui Rasulullah SAW, ia mengadu kepada baginda perihal himpitan ekonomi yang ia alami, lalu Rosulullah SAW memberikan bacaan wirid kepadanya sambil berkata :

"إذا دخلت البيت فسلم إن كان فيه أحد، فإن لم يكن فيه أحد فسلم علي واقرأ {قل هو الله أحد} مرة واحدة"

"Jika engkau masuk rumahmu maka ucapkanlah salam jika di dalamnya ada seseorang, jika tidak ada maka ucapkanlah salam (sholawat) kepadaku dan bacalah surat Qulhu Allahu Ahad (Al-Ikhlas) satu kali"

Kemudian laki-laki tsb melaksanakan apa yang diperintahkan kepadanya hingga Allah SWT melimpahkan dan melapangkan rizqinya sampai membanjiri tetangganya.
Wallahu'alam bis showab

📖 : Hasiyah As-Showi. Juz 4. Hal 449 "

(Catatan Fb. Nibroz)

Jogja

1. MAKAM KI AGENG MANGIR (SOROLATEN)
https://www.google.com/maps/place/Makam+Ki+Ageng+Mangir+(Sorolaten)/@-7.7885982,110.3079557,16z/data=!4m25!1m19!4m18!1m9!2m2!1d112.3752735!2d-7.8685325!3m4!1m2!1d110.864508!2d-7.6489215!3s0x2e7a3cfd76ba9535:0x40d88533a639b4f2!4e1!1m6!1m2!1s0x2e7af7eb5f750a1f:0xa90cd70100da45b4!2sMakam+Ki+Ageng+Mangir+(Sorolaten)!2m2!1d110.3083472!2d-7.7834038!3e0!3m4!1s0x2e7af7eb5f750a1f:0xa90cd70100da45b4!8m2!3d-7.7834038!4d110.3083472

2. DESA MANGIRAN https://www.google.com/maps/place/Candi+Dalem+Ki+Ageng+Mangir/@-7.9054358,110.2775806,17z/data=!3m1!4b1!4m5!3m4!1s0x2e7afee0fa486fbd:0x4259aae320605170!8m2!3d-7.9054411!4d110.2797693

3. KRATON JOGJA
https://www.google.com/maps/place/Keraton+Yogyakarta/@-7.6292318,110.8109756,9z/data=!4m19!1m13!4m12!1m4!2m2!1d112.3752735!2d-7.8685325!4e1!1m6!1m2!1s0x2e7a5796db06c7ef:0x395271cf052b276c!2sKeraton+Yogyakarta,+Jalan+Rotowijayan+Blok+No.+1,+Panembahan,+Kec.+Kraton,+Kota+Yogyakarta,+Daerah+Istimewa+Yogyakarta!2m2!1d110.3642031!2d-7.8052845!3m4!1s0x2e7a5796db06c7ef:0x395271cf052b276c!8m2!3d-7.8052845!4d110.3642031

Yudi Latif 31 Mei 2019

Memanjurkan Pancasila

Yudi Latif
Pengurus Aliansi Kebangsaan

Kompas, Jumat, 31 Mei 2019

Tatkala tenunan sosial robek, kita memerlukan Pancasila sebagai simpul perekat. Namun, apa daya, keberadaan Pancasila saat ini ibarat kitab suci dengan kertas yang rombeng. Dibuang takut kualat, dipakai tak lagi terbaca.

Terlalu lama terpajang sebagai hiasan seremonial, tanpa ketekunan perawatan, membuat Pancasila mengalami pelapukan. Untuk menghentikan proses degenerasi, cara melestarikan Pancasila harus keluar dari tendensi formalisme verbalistik menuju efektivitas operatif.

Apabila Pancasila dikehendaki ketahanan kemanjurannya, ia harus dibumikan secara efektif dalam tiga ranah peradaban: ranah tata nilai, tata kelola, dan tata sejahtera; bersamaan dengan penguatan Pancasila pada tiga dimensi ideologi: keyakinan, pengetahuan, dan tindakan.

Tata nilai

Untuk dapat berkembang hebat, peradaban suatu bangsa harus tumbuh di atas landasan nilai. Meminjam ungkapan John Gardner, ”Tidak ada bangsa yang dapat mencapai kebesaran jika bangsa itu tidak percaya kepada sesuatu, dan jika sesuatu yang dipercayainya itu tidak mengandung dimensi nilai moral guna menopang peradaban besar.”

Nilai itu cahaya petunjuk yang menerangi jalan menuju tujuan. Tanpa tuntunan nilai, sehebat apa pun pembangunan fisik, kecerdasan, dan keterampilan yang kita kerahkan tidaklah memberikan nilai tambah yang signifikan karena bisa tersesat di banyak tikungan. Sebagai nilai inti moral publik, Pancasila bukanlah bahan hafalan, melainkan nilai hidup yang harus dialami dan dijalani penuh integritas dengan menjaga konsistensi antara pikiran, perkataan, sikap, dan perbuatan; antara keyakinan, pengetahuan, kebijakan, dan tindakan.

Tata nilai Pancasila diarahkan untuk menjadikan bangsa yang berkepribadian (berkarakter) dengan nilai utamanya berlandaskan sila pertama, kedua, dan ketiga. Bahwa kehendak untuk bersatu dan harmoni dalam perbedaan bisa diraih manakala kita mampu mengembangkan hubungan welas asih dengan ”Yang Mahasuci”, yang memancarkan semangat ketuhanan yang berkebudayaan, lapang, dan toleran; welas asih dengan sesama manusia, yang memancarkan semangat kemanusiaan yang adil dan beradab; welas asih dalam hubungan manusia dengan ruang hidup (tanah air) dan pergaulan hidupnya (kebangsaan), yang memancarkan semangat persatuan dalam keragaman bangsa.

Dengan spirit ketuhanan, kemanusiaan, dan persatuan, dikembangkan daya-daya spiritualitas dalam sosiabilitas yang berperikemanusiaan, egaliter, mandiri, amanah (berintegritas), beretos kerja yang positif dan kreatif, serta sanggup menjalin persatuan (gotong royong) dengan semangat pelayanan (pengorbanan).

Pemangku utama yang mengemban urusan tata nilai ini adalah komunitas. Nilai Pancasila yang semula digali dari nilai-nilai hidup yang tumbuh di berbagai komunitas Tanah Air sudah sepantasnya dikembalikan ke komunitas sebagai perawat utamanya. Ada tujuh komunitas inti pembudayaan nilai Pancasila: komunitas sekolah, komunitas agama, komunitas permukiman, komunitas kerja, komunitas media, komunitas orpol dan ormas, serta komunitas adat.

Setiap komunitas tersebut memiliki titik tekan dan pendekatannya tersendiri dalam membudayakan nilai Pancasila, tetapi secara keseluruhan membentuk rantai nilai Pancasila secara holistik dan integral.

Dengan dikembalikan ke komunitas, lembaga-lembaga negara (non-persekolahan), ketimbang sibuk mengurusi sosialisasi Pancasila kepada masyarakat sebagai pemborosan sumber daya yang tidak efektif, lebih baik mengurusi pembudayaan nilai di lingkungan komunitas kerjanya sendiri (penyelenggara negara). Hal itu sesuai dengan tuntunan pokok pikiran keempat Pembukaan UndangUndang Dasar 1945. ”Negara berdasarkan atas ketuhanan, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

Oleh karena itu, undang-undang dasar harus mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.”

Alhasil, sebelum mem-Pancasila-kan masyarakat, penyelenggara negara harus terlebih dahulu mem-Pancasila-kan dirinya sendiri. Perlu diingat, pejabat dan aparatur negara tidak selalu punya kredibilitas dan kewibawaan untuk menanamkan nilai-nilai moral kepada masyarakat. Terlebih dalam kondisi kemarau moral di lingkungan penyelenggara negara, yang diperlukan malah pembalikan peran. Justru tokoh-tokoh panutan masyarakatlah yang pantas menanamkan nilai Pancasila kepada penyelenggara negara.

Sementara itu, lembaga-lembaga negara dengan tugas pembinaan nilai kebangsaan, dalam menjalankan tugasnya harus bekerja sama dengan komunitas-komunitas tadi sesuai dengan kelompok sasaran. Tugas paling penting yang bisa dikerjakan lembaga-lembaga negara tersebut adalah membuat kerangka regulasi, pedoman dasar, fasilitasi, pengukuran dan monitoring, agar pembudayaan nilai yang dilakukan berbagai komunitas tadi memiliki irisan persamaan, koherensi dan jaminan mutu, sehingga secara serempak bisa memenuhi sasaran dan tujuan yang dikehendaki.

Tata kelola

Setelah basis nilai diperkuat, peradaban suatu bangsa hanya bisa dimajukan dengan ketepatan tata kelola. Daren Acemoglu dan James A Robinson dalam bukunya, Why Nations Fail: The Origins of Power, Prosperity and Poverty (2012), menengarai bahwa sebab pokok kegagalan suatu negara-bangsa bukan karena kurang adidaya atau sumber daya, melainkan karena salah urus alias salah desain kelembagaan dan tata kelola pemerintahan.

Tata kelola sosial-politik Pancasila diarahkan untuk menjadi bangsa yang berdaulat dengan nilai utamanya berlandaskan sila keempat. Bahwa tatanan sosial-politik hendak dibangun melalui mekanisme demokrasi yang bercita kerakyatan, cita permusyawaratan, dan cita hikmat-kebijaksanaan dalam suatu rancang bangun institusi-institusi demokrasi yang dapat memperkuat persatuan (negara persatuan) dan keadilan sosial (negara kesejahteraan); yang termanifestasi dalam kehadiran pemerintahan negara yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian, dan keadilan.

Pemangku utama dalam urusan tata kelola pemerintahan ini adalah lembaga-lembaga kenegaraan. Adapun prioritas lembaga tersebut sebagai rezim politik-kebijakan adalah menata ulang sistem demokrasi dan pemerintahan dalam kerangka memperkuat persatuan nasional dan keadilan sosial. Untuk itu, berbagai desain institusi demokrasi dan pemerintahan harus ditinjau ulang.

Praktik politik tidak dibiarkan sekadar perjuangan kuasa demi kuasa, tetapi harus mengemban substansi politik dalam rangka menghadirkan berbagai kebijakan yang andal demi memenuhi visi dan misi negara. Kebijakan politik harus merespons tantangan perbaikan tata kelola mental-kultural (tata nilai), tata kelola sumber daya material (tata sejahtera), serta tata kelola demokrasi dan pemerintahan.

Dalam kaitan dengan tata kelola demokrasi dan pemerintahan, berbagai elemen krusial harus mendapat perhatian yang serius. Beberapa di antaranya menyangkut penataan sistem hukum dan pemulihan kewibawaan otoritas hukum (nomokrasi) yang dapat menopang kesehatan demokrasi, persoalan institusi pemilihan yang padat modal, penataan ulang otonomi daerah, urgensi kehadiran pedoman direktif (haluan pembangunan) yang lebih solid, persoalan tumpang tindih kewenangan institusi-institusi negara, terlalu luasnya cakupan kelembagaan negara karena kehadiran beragam komisi negara, serta pentingnya perampingan birokrasi negara untuk menghindari jebakan negara pegawai, urgensi pembenahan sistem perwakilan yang lebih inklusif dan representatif dengan kesanggupan mengakomodasi segala kekuatan sosial-politik, serta pentingnya memperbaiki rezim negara kesejahteraan yang bersemangat gotong royong.

Tata sejahtera

Pada akhirnya, peradaban maju ditentukan oleh kesanggupannya mengolah sumber daya untuk kemakmuran dan kesejahteraan bersama. Dalam kaitan itu, setiap ideologi harus memiliki kerangka konseptual dan kerangka operatif tentang perwujudan masyarakat sejahtera yang diimpikan.

Pengembangan tata sejahtera diarahkan untuk menjadi bangsa yang mandiri dan berkesejahteraan umum dengan nilai utamanya berlandaskan sila kelima. Bahwa kemandirian dan kesejahteraan umum hendak diraih dengan mengupayakan perekonomian merdeka; berlandaskan usaha tolong-menolong (semangat kooperatif ), disertai penguasaan negara atas ”karunia kekayaan bersama” (commonwealth) serta atas cabang-cabang produksi yang penting dan yang menguasasi hajat hidup orang banyak; seraya memberikan nilai tambah atas karunia yang terberikan dengan input pengetahuan dan teknologi.

Pemangku utama dalam urusan tata sejahtera ini adalah dunia usaha dan rezim perekonomian, dengan prioritas utamanya mengembangkan perekonomian berbasis semangat tolong-menolong (kooperatif ). Dengan semangat itu, politik anggaran harus lebih berorientasi pada kesejahteraan umum. Kemampuan negara untuk menguasai dan mengelola kekayaan bersama (commonwealth) serta cabang-cabang produksi yang penting dan yang menguasai hajat hidup orang banyak harus disehatkan.

Mata rantai produksi dari hulu ke hilir jangan sampai terkonsentrasi di satu tangan. Kemakmuran dan pemerataan ekonomi bisa didorong melalui pengembangan kewirausahaan yang dibekali penguasaan teknologi, dengan memprioritaskan pengembangan teknologi berbasis potensi dan karakteristik (kondisi) keindonesiaan. Untuk itu, pengembangan teknologi harus beringsut dari lembaga riset negara menuju ranah industriperusahaan; terintegrasi ke dalam sektor produktif.

Pembudayaan dimensi ideologi

Selain persoalan ruang lingkup pembumian di tiga ranah peradaban, kemanjuran pembudayaan Pancasila juga memerlukan proses aktualisasi tiga dimensi ideologi: keyakinan, pengetahuan, dan tindakan.

Tantangan pertama dalam pembudayaan Pancasila adalah bagaimana meyakinkan segenap warga negara bahwa nilai-nilai ideologi Pancasila itu cocok, relevan, dan ampuh sebagai titik temu, titik tumpu, dan titik tuju dalam kehidupan kebangsaan yang majemuk. Dalam urusan keyakinan ini, seperti dalam keyakinan keagamaan, bahwa kendati tidak ada seorang pun di antara pemeluk agama (yang masih hidup), yang sudah memasuki surga ataupun neraka, tetapi mereka yakin bahwa surga dan neraka itu ada.

Meyakinkan pemeluk agama akan adanya surga dan neraka itu tidak mengandalkan penjelasan-penjelasan rasional, tetapi oleh pendekatan-pendekatan emotif (penghayatan) dengan mengandalkan daya pukau dan daya imajinasi dari kekuatan ”mitos” (dalam arti positif ). Pemupukan keyakinan dengan kekuatan mitos itu menggabungkan antara kekuatan narasi (kisah), daya-daya estetik, permainan, ritual, dan simbol.

Pengaruh kisah (sejarah, sastra, dan film) terhadap kehidupan tak bisa diremehkan. Tokoh-tokoh dalam karya fiksi kerap kali memengaruhi hidup, standar moral masyarakat, mengobarkan revolusi, dan bahkan mengubah dunia. Dalam konteks pembentukan nasionalisme Indonesia sendiri, Bung Karno pernah menunjukkan secara canggih bagaimana mengembangkan berbagai mitos integrasi nasional dengan menautkan keindonesiaan dengan epos kebesaran Majapahit dan Sriwijaya. Dia juga acap kali mencuplik kisah-kisah pewayangan sebagai sumber teladan dalam menumbuhkan keyakinan kepada rakyatnya akan kemampuan bangsa Indonesia melalui berbagai tantangan.

Dimensi estetik dan simbolik dalam menumbuhkan keyakinan terhadap Pancasila itu kian penting dalam menjawab pertumbuhan generasi milenial. Suatu generasi yang lebih terbiasa menafsir dan merespons realitas melalui sarana-sarana simbolik dan ikonik. Dan, Indonesia dengan kekayaan kulturalnya yang luar biasa bisa menjadi tambang emas untuk mengembangkan berbagai mitos berbasis ekspresi simbolik, estetik, dan permainan dalam menumbuhkan dimensi keyakinan terhadap nilai-nilai Pancasila.

Tantangan kedua dalam pembudayaan Pancasila adalah bagaimana menjelaskan nilai-nilai Pancasila melalui pendekatan keilmuan secara multidisiplin, antardisiplin, dan transdisiplin. Tujuannya agar setiap warga negara memahami keluasan dan kedalaman wawasan Pancasila serta konsekuensi-konsekuensi turunannya ke dalam berbagai bentuk pranata dan lembaga sosial. Dalam kaitan ini, Pancasila juga harus mewarnai segala aspek pendidikan kewargaan. Berbagai teori bisa digunakan untuk menjelaskan perspektif Pancasila mengenai hubungan manusia dengan kosmos, agama dan negara, hak-hak asasi manusia, konsepsi kebangsaan, demokrasi, sistem hukum nasional, keadilan sosial-ekonomi, dan seterusnya.

Dalam usaha ini, selain kita harus menggali khazanah pengetahuan-kearifan bangsa sendiri, perlu juga dilakukan berbagai studi komparatif dengan pengalaman sejenis di negara-negara lain karena bagaimanapun nilai-nilai Pancasila memiliki dimensi-dimensi yang bersifat universal.

Tantangan ketiga dalam pembudayaan Pancasila adalah bagaimana mendorong warga negara (khususnya peserta didik) untuk dapat mengembangkan laku hidup berdasarkan nilai dan konsepsi Pancasila. Pancasila tidak berhenti sekadar butir-butir hafalan, tetapi menjelma menjadi karakter yang mendarah daging dalam perilaku warga dalam kehidupan publik. Selama ini banyak guru mengajarkan pendidikan moral Pancasila seperti dokter yang memberikan resep kepada orang sakit.

Namun, petunjuk resep itu tak diamalkan oleh sang pasien dengan meminum obatnya; bahkan berusaha membeli obatnya pun tak sudi. Pendidikan karakter adalah ilmu amal (terapan) yang tidak diberikan kecuali untuk diamalkan. Guru mendidik (membudayakan) karakter dengan praktik keteladanan, murid mempelajari ilmu itu dengan mempraktikkan langsung laku terpuji. Pembelajaran Pancasila bisa dilakukan dengan membentuk kelompokkelompok terbatas yang terdiri atas ragam identitas, lalu mendorong mereka untuk mengembangkan berbagai kegiatan dalam rangka pengamalan langsung sila-sila Pancasila.

Menguatkan titik temu

Last but not least, usaha membudayakan Pancasila itu memerlukan terang kesadaran tentang dasar ontologis Pancasila. Pada 1 Juni 1945, dalam mengawali uraiannya tentang dasar negara, Soekarno menyerukan ”bahwa kita harus mencari persetujuan, mencari persetujuan paham”. Lantas, ia katakan, ”Kita bersama-sama mencari persatuan Philosophische grondslag, mencari satu Weltanschauung yang kita semuanya setuju. Saya katakan lagi setuju! Yang Saudara Yamin setujui, yang Ki Bagoes setujui, yang Ki Hadjar setujui, yang Saudara Sanoesi setujui, yang Saudara Abikoesno setujui, yang Saudara Lim Koen Hian setujui, pendeknya kita semua mencari satu modus.”

Demikianlah, dasar ontologis (struktur makna terdalam) dari keberadaan Pancasila adalah kehendak mencari ”persetujuan” dalam menghadirkan kemaslahatan-kebahagiaan bersama (al-masalahah al-ammah, bonnum comune) dalam kehidupan kebangsaan Indonesia yang majemuk.

Maka dari itu, setiap kali bangsa Indonesia kembali ke 1 Juni, setiap kali itu pula kita diingatkan untuk kembali menghayati struktur makna terdalam dari keberadaan Pancasila. Kembali mempertanyakan titik temu, titik tumpu, dan titik tuju kita bersama, di tengah kemungkinan keterpecahan, kerapuhan landasan, dan disorientasi yang melanda kehidupan kebangsaan.

Dalam kerangka mengupayakan titik-titik persetujuan itu, kita harus mengupayakan demokrasi yang tidak berhenti sekadar ritual perebutan kekuasaan lima tahunan dengan obsesi kemenangan sebatas memecundangi lawan dalam kontestasi pemilihan umum. Kita harus mengembangkan demokrasi yang bisa memenangkan dan membahagiakan seluruh bangsa Indonesia, dengan meletakkannya dalam kerangka perwujudan cita-cita nasional: menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

Kamis, 30 Mei 2019

Cairan Wanita Macamnya

Bismillaah..

#Fiqh_Thaharah (Darah Wanita)

Jenis-Jenis Cairan Kewanitaan, Hukum dan Cara Mensucikannya

💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧

1. CAIRAN dari SALURAN AIR SENI (selain Air Seni)

🔴Wadi : Yaitu Cairan berupa tetesan yg keluar setelah buang air seni, putih, licin, kental dan keruh.
Hukum Wadhi : Najis, Pakaian yg terkena wadi harus dicuci serta membatalkan wudhu.

2. CAIRAN dari SALURAN JALAN LAHIR
Shufrah (صفرة) & Kudrah (كدرة)

➖Shufrah ialah Cairan kuning warnanya seperti nanah yg keluar dari jalan lahir.

➖Kudrah ialah Cairan keruh kadang bercampur kemerahan atau kecoklatan (disebut flek).

➡Hukum Shufrah & Kudrah keluar ketika masa Haidh maka hukumnya masih dihukumi darah Haidh (Najis) sebelum haidh itu berhenti.

🔴Contoh ilustrasi : Seorang wanita biasa haidh 5 hari. Pada hari 1 dan 2 keluar haidh lalu hari ke 3 keluar Shufrah atau Kudrah. Hari ke 4 dan 5 keluar lagi haidh. Maka hukum cairan yg keluar pd hari ke 3 dihukumi darah haidh karena keluar pada masa haidh.

🔴Contoh ilustrasi lain untuk memahamkan; Seorang wanita biasa Haidh 5 hari. Tanggal 1-5 keluar haidh kemudian suci, lalu pada hari ke 15 keluar shurfah atau kudrah, maka cairan yg keluar pada hari ke 15 tsb dihukumi Suci karena keluar pada masa Suci (diluar masa haidh).

➡Untuk mengetahui berhentinya Haidh bisa diketahui dengan 2 tanda, yaitu :

1⃣. Keringnya/berhentinya darah haidh dengan menempelkan secarik kapas pd kemaluan.

2⃣. Keluarnya cairan putih di ujung masa Haidh (sebagaimana Hadits 'Aisyah Rodhiallaahu 'anhaa..ketika wanita anshar (tidak malu untuk bertanya dengan) membawakan secarik kapas yg berisi Qudrah) maka disebutkan, "Tidak, Kalian belum suci sampai melihat adanya cairan putih di akhir masa Haidh".

➡Hukum Shufrah & Kudrah di Masa Suci hukumnya Suci seperti kentut tetapi membatalkan Wudhu (kecuali pada kasus seseorang yg punya penyakit keluar cairan tsb terus menerus, maka tidak membatalkan wudhu).

🔴Madzi : Cairan yg licin, ringan, bening, mengalir dan tidak memancar keluar ketika tergeraknya syahwat.

➡Hukum Madzi : Najis dan membatalkan (sebagaimana Hadits 'Ali Rodhiallaahu 'anhu yg sering keluar madzi lalu mengutus Miqdad Rodhiallaahu 'anhu karena malu, kemudian Rasulullaah Sholallahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Cucilah kemaluanmu lalu berwudhulah".

🔴Keputihan : Cairan kental normalnya berwarna bening atau putih, licin, elastis, mengalir dan tidak memancar.
Normal : Tidak berbau dan tidak berwarna hanya berupa kelembaban.
Penyakit : Berbau, berwarna kuning, hijau atau abu2.

➡Hukum Keputihan : Suci dan tidak membatalkan Wudhu (menurut pendapat yg paling rajih) dari 2 pendapat :

1. Tidak membatalkan Wudhu karena Cairan alami spt dahak, ingus meski menjijikan tapi tidak najis.

2. Membatalkan wudhu seperti kentut, suci tapi membatalkan wudhu...salah seorang 'ulama yg dulunya berpendapat membatalkan wudhu ialah Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin Rahimahullaah, namun setelah membaca Kitab Karangan seorang Doktorah bernama Ruqayyah yg membahas "Kelembaban kemaluan wanita" bahwa keputihan tidak keluar dari saluran najis maka beliau rujuk sehingga akhirnya berpendapat bahwa keputihan tidak membatalkan wudhu.

🔴Mani : Cairan berwarna kuning, ringan, keluar memancar dengan syahwat ketika puncaknya, berbau seperti bau tumbuhan atau putih telur.

➡Hukum Mani :

1⃣Pendapat pertama : Suci.
🚿 Cara Membersihkan Mani bagi yg berpendapat Suci :
ketika mani kering : dikerik (sebagaimana Hadits 'Aisyah Rodhiallaahu 'anhaa)
ketika mani basah : cukup dilap (sebagaimana hadits Ibnu Abbas Rodhiallaahu 'anhumaa)

2⃣Pendapat kedua : Najis
🚿Cara membersihkannya menurut yg berpendapat Najis :
ketika mani kering : dikerik (sebagaimana Hadits 'Aisyah Rodhiallaahu 'anhaa)
ketika mani basah : dicuci pakaiannya sampai hilang maninya.

🔒Dan pendapat yg Rajih ialah bahwa Mani itu Suci karena manusia itu berasal dari mani dan manusia itu tidaklah berasal dari sesuatu yg najis. Namun ada beberapa rincian :

➖Jika keluar tanpa syahwat seperti karena suhu yang terlalu dingin atau kecelakaan lalu pecah alat penampung maninya maka ia tidak wajib mandi janabah hanya cukup berwudhu.

➖Jika mani keluar dengan syahwat maka membatalkan wudhu dan mewajibkan mandi bertemu 2 khitan, dan karena mimpi basah.

🔴Haidh & Istihadhah

Perbedaan antara Darah Haidh & Darah Istihadhah dari 5 Hal :
Tempat keluar, Sebab, Sifat, Waktu Keluar dan Masa Keluar

1. Tempat Keluarnya
Haidh : Tempat keluarnya dari Dinding Rahim.
Istihadhah : Tempat keluarnya dari Pembuluh Vena pada Leher Rahim.

2. Sebabnya
Haidh : Disebabkan karena adanya pemisahan membran/selaput internal rahim (Siklus Darar Normal & Alami).
Istihadhah : Disebabkan karena adanya penyakit pada rahim.

3. Sifatnya
Haidh : Bersifat Kental dgn warna merah kehitaman, bau busuk dan tidak menggumpal ketika keluar (kecuali kasus tertentu).
Istihadhah : Bersifat cair dgn warna merah terang, aroma darah biasa, namun menggumpal ketika keluar.

4. Waktu keluarnya
Haidh : Waktu keluarnya mulai dari usia pubertas yaitu 9 tahun sampai masa menopause (45-55 thn menurut pendapat medis) dan (50-60 thn menurut pendapat jumhur 'Ulama).
Istihadhah : Waktu keluarnya tidak ada batas waktu tertentu, bisa keluar sebelum masa pubertas, setelah menopause atau pd masa subur.

5. Masa Keluar
Haidh : Masa Minimal keluarnya darah Haidh ialah 24 jam (menurut pendapat medis & jumhur 'Ulama) dan masa maksimal haidh ialah 15 hari (Jumhur 'Ulama).
Istihadhah : Tidak ada batas minimal dan maksimal, bisa kurang dari 24 jam atau lebih dari 15 hari.

🔴🔵Perbedaan antara Darah Haidh & Darah Istihadhah dari 5 Hal : Tempat keluar, Sebab, Sifat, Waktu Keluar dan Masa Keluar

1. Tempat Keluarnya
🌹Haidh : Tempat keluarnya dari Dinding Rahim.
🌹Istihadhah : Tempat keluarnya dari Pembuluh Vena pada Leher Rahim.

2. Sebabnya
🌹Haidh : Disebabkan karena adanya pemisahan membran/selaput internal rahim (Siklus Darah Normal & Alami).
🌹Istihadhah : Disebabkan karena adanya penyakit pada rahim.

3. Sifatnya
🌹Haidh : Bersifat Kental dgn warna merah kehitaman, bau busuk dan tidak menggumpal ketika keluar (kecuali kasus tertentu).
🌹Istihadhah : Bersifat cair dgn warna merah terang, aroma darah biasa, namun menggumpal ketika keluar.

4. Waktu keluarnya
🌹Haidh : Waktu keluarnya mulai dr usia pubertas yaitu 9 tahum sampai masa menopause (45-55 thn menurut pendapat medis) dan (50-60 thn mnrt pendapat jumhur 'Ulama).
🌹Istihadhah : Waktu keluarnya tidak ada batas waktu tertentu, bisa keluar sebelum masa pubertas, setelah menopause atau pd masa subur.

5. Masa Keluar
🌹Haidh : Masa Minimal keluarnya darah Haidh ialah 24 jam (menurut pendapat medis & jumhur 'Ulama) dan masa maksimal haidh ialah 15 hari (Jumhur 'Ulama).
🌹Istihadhah : Tidak ada batas minimal dan maksimal, bisa kurang dari 24 jam atau lebih dari 15 hari.

💧Nifas : Darah yang keluar dari seorang wanita yang telah melahirkan bayi yg sudah berbentuk manusia disertai rasa sakit dan darah yg keluar seblm melahirkan jika disertai kontraksi. Masa minimal Nifas tidak ada batasannya, bisa jadi darah nifas berhenti sblm 40 hari. Sedangkan maksimalnya juga tidak ada batasannya disesuaikan dgn 'urf pd keluarganya namun pada umumnya 40 hari, sehingga darah yang keluar lebih dari 40 hari termasuk darah istihadhah (penyakit).

🔨Hukum Darah Nifas : Najis dan membatalkan wudhu, diharamkan Sholat, Puasa, Thawaf dan berjima' dengan suami.

📝5 Perbedaan Mandi Haidh dan Mandi Junub :

1. 🛁Pada Mandi Haidh (atau setelah Nifas) disunnahkan menggunakan campuran 🌿daun bidara🌿 pada air mandinya atau bila tdk ada bisa menggunakan sabun, sampoo, sedangkan pada 🚿mandi junub tidak.

2. 🛁Pada Mandi Haidh disunnahkan bersungguh-sungguh dalam 👋🏻menggosok-gosok badan dan harus membuka 🎀ikatan atau kepangan rambut, sedangkan pada 🚿Mandi Junub tidak disunnahkan.

3. 🛁Pada Mandi Haidh disunnahkan ♻mengulang-ulang mandi sedangkan pada 🚿Mandi Junub tidak.

4. 🛁Pada Mandi Haidh tidak ada perbedaan kapan waktu 💧berwudhu apakah sebelum atau sesudah mandi, sedangkan pada 🚿Mandi Junub mesti di awal (seblm mandi).

5. 🛁Pada Mandi Haidh, setelahnya disunnahkan membubuhkan 🌹Misk🌹 (sejenis minyak wangi & aman untuk daerah kewanitaan) ke 💭kapas kemudian dioleskan ke daerah kewanitaan pasca Haidh sedangkan pada 🚿mandi Junub tidak.

Selasa, 28 Mei 2019

Dzikir

*INGAT DZIKIR*
________

Membicarakan orang adalah sebuah penyakit dan ber DZIKIR kepada ALLAH adalah sebuah obat.

ذكر الناس داء وذكر الله دواء

Ungkapan indah di atas disampaikan oleh Salafus sholeh,

Saudaraku,
Membicarakan orang akan menumbuhkan berbagai macam penyakit seperti hasad, benci, ghibah, dan lain-lain.

Hati akan kotor dan akhirnya akan mati.

Dahulu ulama kita menyatakan:

اكثر الناس خطايا افرغهم ذكرا لخطايا الناس

*Orang yang paling banyak kesalahan (dosa) adalah orang yang paling sering membicarakan kesalahan dan 'aib manusia.*

*Dan obat dari penyakit ini adalah ber DZIKIR kepada ALLAH.*

Ketika seorang hamba menikmati saat-saat berdzikir dan melafazhkan asma-Nya, niscaya ia tidak akan mau menukarnya dengan membicarakan manusia, karena seorang pencinta lebih tertarik membicarakan kekasihnya dibanding pihak lain.

Lalu bagaimana dengan seorang hamba yang jatuh cinta pada Rabbnya?!

Saudaraku,
Di bulan suci Ramadhan ini, jangan sampai yang lebih sering keluar dari lisan kita adalah nama dan aib manusia dibanding nama-nama ALLAH dan berdzikir padaNya.

...والذاكرين الله كثيرا والذاكرات اعد الله لهم مغفرة واجرا عظيما

"... *dan laki-laki serta wanita yang banyak berdzikir kepada ALLAH, ALLAH telah menyiapkan ampunan dan pahala yang besar untuk mereka."*
(QS. Al Ahzab: 35)

ALLAH yusallimnaa minal hasadi wan nifaaq.
Semoga ALLAH menyelamatkan kita dari penyakit hasud dan kemunafikan....
AAMIIN YAROBBAL ALAMIN

@MahabbaturRosul

Senin, 27 Mei 2019

Amalan

Ijazah Kekayaan Mbah Hamid Pasuruan

Setelah berusaha, bekerja akan tetapi segitu2 saja hasil nya, maka bacalah dzikir ini secara istiqomah insyaallah dalam waktu dekat rezeki kita akan mengalir deras dan jika punya hutang2 segera lunas.

✓Mbah Hamid Pasuruan pernah di tanya seseorang yg bertamu pd Beliau tentang rezeki, maka Beliau menjawab:

“Sembahyang shubuh jamaah! Gak usah takon wis nak, setengah tahun ae rasakno. Lek koen akehan melarate karo enake, yai ilokno, siap aku.
Di ilokno koen siap aku, sukur koen ngelaksanakno shalat shubuh jamaah. Wes gak usah takon maneh, Muleh!”.

(“shalat shubuh jamaah! Gak usah tanya lagi nak, setengah tahun saja rasakan, kalau hidupmu banyakan melaratnya daripada enaknya, marahin yai siap aku, di maki kamu siap aku, tapi harus jamaah shubuh. Wes gak usah banyak tanya lagi, sana pulang!”)

✓Imam Muslim dalam hadist nya menyampaikan Rasulullah SAW Bersabda:
“Barang siapa sholat shubuh berjamaah maka dia ada didalam jaminan ALLAH SWT” (HR. Muslim)
Jaminan disini menyeluruh bukan hanya pada keselamatan nya saja tapi juga rezekinya, kehidupan nya.

✓Sebelum sholat shubuh lakukan sholat sunnah 2 rakaat, seperti diketahui bahwa manfaat dan pahala yg sangat besar terkandung di dalam nya yaitu:
“Dua raka’at fajar (shalat sunnah qobliyah shubuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim no. 725).
Kemudian bacalah:
1 “SUBHANALLAH WABIHAMDIHI SUBHANALLOHAL ADZIM ASTAGHFIRULLAH” 100X
(maka dunia akan mendatangi mu dgn menunduk)

Lalu membaca:
2. “YAA HAYYU YAA QOYYUM LAA ILAAHA ILLA ANTA” 40X

Lalu ditambah baca:
3. “AHYIL QULUB TAKHYA WASHLIKH LANAL A’MAL FIDDINI WAADDUNYA” 18X

Kemudian Habibana Lutfi bin Yahya Pekalongan menambahkan untuk memegang dada sebelah kiri dgn tangan kanan sambil membaca:
4. “YAA FATTAH YAA ROZZAQ” 70X.
Artinya: Yang Maha Pembuka, Yang Maha Pemberi Rezeki.

✓Lalu sholat shubuh kemudian setelah sholat baca doa seperti biasa dan sertakan doa pelunas hutang dibawah ini:

Dari Abu Said Al-Hudri RA meriwayatkan bahwa pada suatu hari Rasulullah Saw masuk ke dalam masjid bertemu dengan seorang laki-laki Anshar bernama Abu Umamah.

“Ya Abu Umamah, sekarang bukan waktu sholat, mengapa engkau berada disini?” tanya Rasulullah.

“Aku dirundung kesedihan dan dibelit banyak hutang, ya Rasulullah,” jawab Abu Umamah.

“Maukah jika kuajarkan kepadamu satu kalimat yang bila kau ucapkan, Allah akan menghilangkan kesedihan dan melunasi hutang-hutangmu?”

“Tentu saja, ya Rasulullah,” jawabnya.

Beliau Saw berkata, “Katakanlah pada waktu PAGI dan SORE”:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ

“Alloohumma innii a’uudzubika minal hammi wal hazn, wa a’uudzubika minal ‘ajzi wal kasal, wa a’uudzubika minal jubni wal bukhl, wa a’uudzubika min gholabatid dain wa qohril rijaal.”

“Doa itu kuamalkan dan Allah menghilangkan kesedihan dan melunasi hutang-hutangku,” jelas Abu Umamah.

(HR Abu Dawud dan Tirmidzi. Doa ini juga diriwayatkan oleh Imam Bukhari, An-Nasaai dan ahmad dengan matan sedikit berbeda).

Kalo ada yg bilang “wong sholat koq niatnya buat ngejar rezeki” maka itu pemikiran yg sama sekali salah. Niat kita tetap mencari ridho ALLAH SWT dgn melakukan amalan2 diatas, sedangkan rezeki adalah salah satu dari hasil di ijabahnya doa kita dan juga karunia ALLAH SWT sangat luas bukan terbatas hanya pada rezeki saja. Doa2 tsb di ajarkan oleh para habaib wa sholihin, para kyai yg tentunya semua bersumber dari Rasulallah SAW.

Jgn dekati RIBA, jaga perut dari makan/hasil yg haram, rutin sedekah meskipun sedikit, sertakan doa utk kedua orang tua disetiap doa kita, maka insyaallah dgn di tambah dzikir ini akan dimudahkan rezeki kita semua silahkan praktekkan dan rasakan hasilnya.

Amalan Pelunas Hutang.

Al Habib Ali bin Husein Al Attas atau lebih dikenal dengan Habib Ali Bungur (ulama masyhur ditanah Betawi) dalam kitab Al Qirthos ( Karya Al ‘Allamah Al Habib Ali bin Hasan bin Abdullah bin Husin bin Umar Al Attas) menyebutkan satu riwayat:

يروي ان من صلي ركعتين قبل طلوع الفجر‘يقراء في كل ركعۃ الفاتحۃ وايۃ الكرسي ثلاث مرات والكافرون مرۃ والاخلاص ۱۱ مرۃ ثم يقول بعد الفراغ : سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم استغفرالله ۱۰۰ مرۃ‘قضي الله دينه ووسع عليه رزقه.

Barang siapa shalat dua raka’at sebelum terbit Fajar. Dalam setiap raka’atnya ia membaca :

1) Al-Fatihah
2) Ayat Kursi 3x
3) Surat Al-Kafirun 1x
4) Surat Al-Ikhlas 11x

Kemudian setelah shalat ia membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيمِ أَسْتَغْفِرُ الله

“subhanallah wabihamdihi subhanallahil adhim astagfirullah” 100x

Maka Allah akan melunasi hutangnya dan melapangkan rizkinya.

Amin ya rabbal’alamin.

Foto langka dua kiai pendahulu NU, Romo KH. Abdul Hamid Pasuruan sedang berdoa dan diamini oleh Romo KH. Ahmad Shiddiq Jember.

alam

Rezeki

TIDAK AKAN HASAD JIKA FAHAM APA ITU REZEKI

Rezeki bukan hanya tentang harta saja,
Syaikh Shalih Al- Fauzan menjelaskan,
"Rezeki adalah semua (apa-apa) yang bermanfaat (dimanfaatkan) oleh makhluk (yang diberi rezeki)."
[Hushulul Ma'mul hlm. 31]

Sehingga ...
Jodoh yang baik akhlaknya dan shalih juga rezeki,
Anak yang shalih juga rezeki,
Tetangga yang baik juga rezeki,
Mertua yang baik juga rezeki
Rumah tangga yang sakinah dan bahagia juga rezeki,
Rumah yang nyaman juga rezeki,
Teman-teman yang baik dan shalih juga rezeki,
Pekerjaan yang nyaman juga rezeki,
Teman kantor yang baik juga rezeki,
Kendaraan yang nyaman juga rezeki,
Kemudahan urusan juga rezeki,

Jangan biasakan hati kita iri dan hasad dengan rezeki orang lain.
Karna bisa jadi,
Dia dapat suami baik dan kaya tapi belum punya anak,
Rumah tangganya sakinah tapi (maaf) dapat mertua yang...,
Dia dapat pekerjaan yang baik tapi teman kantornya sering membuat kesal,
Dia dapat pekerjaan, pasangan dan harta tetapi anaknya nakal,
Dia dapat kemudahan rezeki tetapi sering kali urusan-urusan hariannya sulit dan berbelit.
Allah ta'ala sudah membagi-bagi rezeki kita.

Allah ta'ala berfirman yang artinya :
"Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezki.”
(QS. An Nahl: 71)

Dalam ayat lain disebutkan,

“Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.”
(QS. Al Isro’: 30).

Dalam ayat kedua di atas, di akhir ayat Allah berfirman (yang artinya),
“Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.”
Ibnu Katsir menjelaskan maksud penggalan ayat terakhir tersebut,
“Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Maha Melihat manakah di antara hamba-Nya yang pantas kaya dan pantas miskin.” Sebelumnya beliau rahimahullah berkata, “Allah menjadikan kaya dan miskin bagi siapa saja yang Allah kehendaki. Di balik itu semua ada hikmah.
(Tafsir Al Qur’an Al ‘zhim, Ibnu Katsir, Muassasah Qurthubah, 8/479).

Repost IG aries.abdillah