Tuhan menciptakan Keledai dan berkata: "Kamu akan bekerja tanpa lelah sejak matahari terbit, memikul beban berat dipundakmu, kamu tidak mempunyai akal dan kamu akan hidup selama 50 tahun".
Keledai menjawab: "Saya bersedia menjadi keledai, tetapi hidup selama 50 tahun terlalu lama, berikan hanya 20 tahun" dan Tuhan memberinya hidup 20 tahun.
Lalu Tuhan menciptakan Anjing dan berkata: "Kamu akan menjaga rumah, menjadi sahabat terbaik manusia dan memakan apa saja yang mereka berikan dan kamu akan hidup selama 25 tahun".
Anjing menjawab: "Tuhan, hidup 25 tahun terlalu lama, berikan hanya 10 tahun”, dan Tuhan memberinya hidup selama 10 tahun.
Tuhan kemudian menciptakan Monyet dan berkata: "Kamu akan hinggap dari pohon ke pohon, kamu akan melakukan hal-hal yang bodoh, kamu akan menjadi penghibur dan kamu akan hidup selama 20 tahun".
Monyet menjawab: "Tuhan, 20 tahun terlalu lama, berikan hanya 10 tahun", dan Tuhan-pun setuju.
Akhirnya, Tuhan menciptakan MANUSIA dan berkata: "Kamu akan menjadi manusia, satu-satunya mahkluk yang paling rasional di bumi, kamu akan mengunakan kepandaianmu untuk mengatur mahluk lainnya, kamu akan mendominasi dunia dan akan hidup selama 20 tahun".
Manusia menjawab: “Tuhan, saya akan menjadi manusia, tetapi 20 tahun terlalu singkat. Bagaimana kalau Kau berikan aku 30 tahun yang ditolak keledai, 15 tahun yangditolak anjing dan 10 tahun yang monyet kembalikan?".
Dan itulah yang Tuhan berikan.
Sejak saat itu, Manusia hidup selama 20 tahun sebagai Manusia lalu memasuki masa dewasa dan menghabiskan 30 tahun seperti Keledai, bekerja dan memikul beban berat dipundak, dan ketika anak-anak meninggalkan rumah, menjalani 15 tahun kemudian seperti anjing, menjaga rumah dan memakan apa saja yang diberikan dan kemudian memasuki masa pensiun, manusia menjalani 10 tahun sebagai monyet, hinggap dari rumah anak yang satu ke anak yang lain, rela melakukan hal-hal bodoh untuk menghibur para cucu...
(Bagian Penerangan AAL).
Selasa, 19 Maret 2019
Umur Keledai, Anjing, dan Kera
Minggu, 17 Maret 2019
Amalan yg hebat bagi pelakunya
hikmah:
*4 Amalan yg hebat bagi pelakunya*
*Berkata S.Ali bin abi Tholib RA.*
*إِنَّ أَصْعَبَ اْلأَعْمَالِ أَرْبَعُ خِصَالٍ:*
*1) اَلْعَفْوُ عِنْدَ الْغَضَبِ *2)وَالْجُوْدُ فِى الْعُسْرَةِ *3)وَالْعِفَّةُ فِى الْخُلْوَةِ*
*4) وَقَوْلُ الْحَقِّ لِمَنْ يَخَافُهُ أَوْ يَرْجُوْهُ.*
Artinya :
*Amal yang paling sulit itu ada empat (dan dianggap sebagai orang hebat bagi yg bisa melakukannya)*
*1) Memberi maaf ketika marah*
*2) Bermurah hati ketika fakir*
*3) Iffah (memelihara diri dari yang haram) ketika sendirian*
*4) Mengatakan sesuatu yang haq, baik kepada yang diseganinya maupun orang yang mengharapkannya*
*Kitab Nashoihul ibad ..imam An Nawawi al bantany*
Semoga kita menjadi manusia bisa melakukan 4 hal yg sulit itu shg kita menjadi manusia yg bermakna dlm hidup ..Aamiin...
Falsafah Doran Pacul
Filosofi PACUL
Para leluhur kita dulu kadang menyelipkan ajaran pada alat yang kita gunakan untuk bekerja, termasuk pacul (cangkul). Terdapat empat bagian utama pada pacul, yaitu: (1) Doran; (2) Bawak, (3) Gondhèl, dan (4) Tandhing. Monggo kita simak bersama filsafatnya !
1. DoRan: Aja maiDO pangeRAN (Jangan membantah Tuhanmu). Tuhan telah menggelar dua hukum utama.
Yaitu (a) Hukum Alam, dan
(b) Hukum Kasih Kemanusiaan.
Siapa saja yang
(1) rajin bekerja/belajar menanggapi hukum alam untuk menyongsong kemurahan Tuhan dan ulet; serta
(2) menanggapi hukum kasih kemanusiaan dengan selalu jujur, rendah hati, hidup sederhana dan mengasihi sesama tentu akan memperoleh KEMULIAAN dan KEBAHAGIAAN. Siapa saja yang tidak patuh pada hukum alam dan tidak mengamalkan hukum kasih kemanusiaan tergolong orang-orang yang membantah Tuhan (maiDO pangeRAN).
2. Bawak: oBAhing aWAK. Segala bentuk jangka (rencana atau cita-cita) harus dijangkah, ditempuh dengan kerja yang nyata. Ketika Bob Sadino ditanya: “Bisnis seperti apa yang baik?” Bob menjawab: “Bisnis yang baik adalah bisnis yang dijalankan dan direalisasi, bukan hanya direncanakan.” Segala sesuatu yang dihasilkan dengan keringat sendiri tentu akan lebih BERKAH dibanding jalan pintas apapun. JANGKA harus DIJANGKAH, itulah pengertian oBAhing aWAK (bawak). Manusia wajib bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
3. Tandhing: Kabeh kudu ditandhing-tandhingke (Semua harus ditimbang-timbang dengan matang sebelum melangkah). Contohnya, ketika mau menanam, petani bisa menimbang bibit mana yang unggul, lahan mana yang cocok, kapan musim yang tepat.
4. Gondhèl: Kabeh pangerten mau GONDHELana (Pegang teguh semua pengertian di atas).
5. Pacul: PApat pangerten ing dhuwur aja ngasi uCUL (Empat pengertian di atas jangan sampai lepas.
Mugi rahayu Sagung Dumadi !