Kamis, 23 Mei 2019
Rabu, 22 Mei 2019
Kematian
Rasanya ini bisa kita jadikan untuk *koreksi diri*.👇👍
Telah wafat beberapa minggu yg lalu seorang penulis wanita dari Kuwait Nadiah al Jar rahimahallah ...
Menjelang wafatnya ia menulis makalah ini di dalam buku hariannya :
_"Bila kematianku tiba aku tidak khawatir dan cemas tentang jasadku yang kaku ..._
_Kaum muslimin pastilah akan menunaikan apa2 yang sudah seharusnya mereka kerjakan ... Melepaskan seluruh pakaianku .. memandikanku.._ _mengkafaniku .. mengeluarkanku dari rumahku .. membawaku ke rumahku yang baru ( *kuburku* ) .. _orang banyak akan datang mengantarku kesana .. diantara mereka bahkan ada yang menunda / membatalkan pekerjaan demi pemakamanku ini .._
_Seluruh milikku tidak ada satupun yang aku bawa .. kunci2 ku .. kitab2 ku .. tas2 ku .. sepatu2 ku .. baju2 ku .. dan semua yang lainnya... bila keluargaku sepakat mereka akan menyedekahkannya agar bermanfaat bagiku.._
_Yakinlah ... dunia tidak akan bersedih karena kematianku .. alam semesta tetap akan berputar seperti biasanya .. perekonomian akan berlanjut .. pekerjaanku akan digantikan orang lain .. harta bendaku akan menjadi warisan sedangkan di alam kubur semua menjadi perhitungan dan tanggung jawabku..yang banyak ataupun sedikit.. bahkan yang kecil yang tak berharga sekalipun..._
_Hal pertama yang akan hilang seketika aku mati adalah nama yg dengannya aku dipanggil di dunia ini.. seketika aku mati mereka memanggilku dengan sebutan *jasad*... waktu shalat mereka menyebutku *jenazah*. ketika menguburku mereka menyebutku *mayyit.*.. jelas sekali kala itu... bahwa nasabku .. sukuku ... status sosialku dan ketenaranku tidak berarti apa2.... sama sekali tidak layak diagung2 kan ..._
_*Alangkah sepele/kecil nya dunia ini dan alangkah bodohnya kita yang selama ini menganggapnya penting / besar...*_
_*Untuk kalian yang masih hidup...*_
Kesedihan kalian atasku dapat dibagi 3 golongan...
*1.orang2 yang hanya mengenalku biasa2 saja akan mengasihaniku sesaat...*
*2.teman2 akrab akan bersedih dan merasa kehilangan selama beberapa minggu.. setelahnya mereka akan kembali pada kehidupannya semula...*
*3.keluarga / ahlul bait...akan bersedih berbulan2... mungkin setahun... setelahnya aku pun akan tinggal sebagai kenangan....*
*Berakhirlah kisahku diantara manusia.... bermulalah kisah hidup ku dialam akhirat... telah hilang dariku kecantikanku.... hartaku.... keluargaku.... semuanya... inilah hidup yang sesungguhnya...*
_*"Apakah yang sudah engkau persiapkan sebagai bekal akhiratmu hari ini ?? mumpung masih hidup perhatikan lah... amalan2 wajib mu...sunnah2 mu...sadaqah rahasia....amal shalih....mudah2 an diakhirat engkau selamat...."*_
*Bila engkau membantuku menyampaikan pesan2 ku ini sebagai pengingat sesama manusia...*
*Insya Alloh akan engkau temukan pahala di dalam timbangan amalmu kelak di akhirat.....*karena ini termasuk da'wah...
*Aamiiin Yaa Rabbal'alamin
Istighfar
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
KEUTAMAAN ISTIGHFAR DALAM ISLAM
Manfaat yang akan diraih oleh
Hamba dengan "Beristighfar"
1. ISTIGHFAR ADALAH SEBAB PENGAMPUNAN DOSA
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
_*وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ.*_
“Dan orang-orang yang, apabila berbuat keji atau menganiaya diri sendiri, mengingat Allah lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka,
Siapa lagi yang dapat mengampuni dosa, kecuali Allah.............?
Mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.”_
[QS.Ali ‘Imran: 135]
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman,
_*وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا.*_
“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, (tetapi) kemudian memohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”_
[QS.An-Nisa`: 110]
2. MELUASKAN RIZQI SEORANG HAMBA
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman menjelaskan seruan Nabi Nuh ‘alaihissalam kepada qaumnya,
_*فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا. يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا. وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا*_
“Maka saya berkata (kepada mereka), ‘Mohonlah ampunan kepada Rabb kalian (karena) sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit atas kalian.
Dan Dia akan melipatgandakan harta dan anak-anak kalian, mengadakan kebun-kebun atas kalian, serta mengadakan sungai-sungai untuk kalian.”_
[QS.Nuh ayat 10-12]
Ayat di atas menunujukkan bahwa istighfar adalah sebab turunnya rizqi dari langit, dilapangkannya harta dan keturunan, serta dibukakannya berbagai kebaikan untuk hamba sehingga, terhadap masalah apapun yang dihadapi oleh seorang hamba, jalan keluar akan dihamparkan untuknya.
Al-Hafizh Ibnu Hajar menyebut sebuah atsar dari Al-Hasan Al-Bashry bahwa ada empat orang yang datang secara terpisah kepada beliau.
Mereka mengeluh akan masa paceklik, kefaqiran, kekeringan kebun, dan tidak mempunyai anak.
Namun, terhadap semua keluhan tersebut, beliau hanya menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah,” lalu membacakan ayat di atas.
3. MENGHINDARKAN HAMBA DARI SIKSA ALLAH DAN MUSHIBAH
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
_*وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ.*_
“Dan Allah tidak akan menyiksa mereka sedang mereka dalam keadaan beristighfar.”_
[QS.Al-Anfal ayat 33]
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yaitu menjelaskan sebab terselamatkannya Nabi Yunus ‘alaihissalam,
_*فَلَوْلَا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ. لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ.*_
“Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk sebagai orang-orang yang banyak bertasbih, niscaya ia akan tetap tinggal di dalam perut ikan itu sampai hari kebangkitan.”_
[QS.Ash-Shaffat: 143-144]
Pada ayat lain, Allah Jalla Jalaluhu menjelaskan bentuk tasbih Nabi Yunus ‘alaihissalam yang merupakan salah satu ma'na istighfar, yaitu dalam firman-Nya,
_*لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ.*_
“Tiada sembahan (yang haq), kecuali Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya saya termasuk ke dalam golongan orang-orang zhalim.”_ [QS.Al-Anbiya`ayat 87]
4. ISTIGHFAR ADALAH SEBAB YANG MENDATANGKAN RAHMAT
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
_*لَوْلَا تَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ.*_
“Hendaklah kalian memohon ampunan kepada Allah agar kalian dirahmati.”_ [QS.An-Naml ayat 46]
Perhatikanlah jaminan Allah tersebut........!
Allah senantiasa merahmati seseorang yang senantiasa beristighfar.
5. SALAH SATU SUMBER TAMBAHAN KEQUWWATAN DAN KEJAYAAN ADALAH ISTIGHFAR
Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan ucapan Nabi Hud ‘alaihissalam kepada qaumnya sebagaimana dalam firman-Nya,
_*وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ.*_
“Wahai qaumku, beristighfarlah kepada Rabb kalian lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atas kalian dan menambahkan kequwwatan kepada kequwwatan kalian, serta janganlah kalian berpaling dengan berbuat dosa.”_
[QS.Hud ayat 52 ]
6. ISTIGHFAR ADALAH SALAH SATU HAL YANG MELAPANGKAN DADA SEORANG HAMBA
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
_*إِنَّهُ لَيُغَانُ عَلَى قَلْبِيْ وَإِنِّيْ لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ*_
“Sesungguhnya, kadang terdapat sesuatu yang melekat pada hatiku maka saya pun beristighfar kepada Allah sebanyak seratus kali dalam sehari.”
7. WAJJAH ORANG YANG BERISTIGHFAR DIJADIKAN BERSERI DAN BERBAHAGIA OLEH ALLAH PADA HARI PERTEMUAN DENGANNYA
Telah shahih bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
_*مَنْ أَحَبَّ أَنْ تَسُرَّهُ صَحِيْفَتُهُ ، فَلْيُكْثِرْ فِيْهَا مِنَ الْاِسْتِغْفَارِ*_
“Barangsiapa yang ingin bahagia dengan catatan amalnya (pada hari qiamat), hendaklah ia beristighfar kepada Allah.”_
Telah shahih pula bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
_*طُوبَى لِمَنْ وَجَدَ فِي صَحِيفَتِهِ اسْتِغْفَارًا كَثِيرًا*_
“Sangat beruntunglah orang yang menemukan bahwa pada catatan amalnya terdapat banyak istighfar.”_
8. ISTIGHFAR MEMBERSIHKAN NODA HITAM DARI HATI SEORANG HAMBA
Jika seorang hamba melakukan kesalahan, suatu noda hitam akan tertitik pada hati seorang hamba.
Jika hamba beristighfar, dihapuslah noda itu dan hatinya kembali bersih.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
_*إِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا أَذْنَبَ كَانَتْ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فِي قَلْبِهِ فَإِنْ تَابَ وَنَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ صُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ زَادَ زَادَتْ حَتَّى يَعْلُوَ قَلْبَهُ ذَاكَ الرَّيْنُ الَّذِي ذَكَرَ اللَّهُ عزَّ وَجَلَّ فِي الْقُرْآنِ كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ.)*_
“Jika seseorang melakukan sebuah dosa, dititiklah satu titik hitam pada hatinya. Jika dia bertaubat, berhenti (melakukan dosa), lalu beristighfar, hatinya akan kembali bersih.
Jika dia mengulangi dosanya, ditambahkanlah titik hitam sampai menutupi hatinya, dan jika hatinya sudah tertutup, itulah ar-rain ‘penutup hati’ yang Allah ‘Azza wa Jalla sebutkan dalam Al-Qur`an, ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya sesuatu yang selalu mereka usahakan itu menjadi ar-rain terhadap hati-hati mereka.’_
[QS.Al-Muthaffifin ayat 14].”
9. ISTIGHFAR ADALAH SALAH SATU BEKAL BAGI SESEORANG YANG BERDA'WAH DI JALAN ALLAH
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
_*فَاصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ.*_
“Maka bershabarlah kamu karena sesungguhnya janji Allah itu benar, serta beristighfarlah terhadap dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Rabb-mu pada petang dan pagi.”_
[QS.Ghafir ayat 55]
10. SEBAB TERQABULKANNYA DOA, ADALAH ISTIGHFAR
Nabi Shalih ‘alaihissalam berkata kepada qaumnya sebagaimana yang Allah jelaskan dalam firman-Nya,
_*وَإِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ هُوَ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَاسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُجِيبٌ.*_
“Wahai qaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada sembahan (yang haq) bagi kalian, kecuali Dia. Dia telah menciptakan kalian dari bumi (tanah) dan menjadikan kalian sebagai pema`mur (bumi) itu maka beristighfarlah kepada-Nya, kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Rabb-ku amatlah dekat lagi mengabulkan (doa hamba-Nya).”_ [QS.Hud ayat 61]
11. DENGAN ISTIGHFAR, SEORANG HAMBA AKAN SEMAKIN MENGAGUNGKAN DAN MEMBESARKAN RABB -NYA
Telah berlalu penjelasan keagungan istighfar karena digandengkan dengan tauhid dalam sejumlah ayat, juga telah berlalu penyebutan nama-nama dan shifat pengampunan Allah.
Tidak diragukan bahwa dua ma'na tersebut sangatlah menanamkan pengagungan dan pembesaran dalam hati seorang hamba kepada Rabb-nya. Wallahu A'lam Bishawab
Semoga kita menjadi orang Islam yang Benar Tha'at kepada Perintah dan Larangan Allah
*أستغفر الله العظيم الذي لا إله إلا هو الحي القيوم و أتوب إليه*
SEMOGA BERMANFAAT AMIIN... .. .
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
Syair wanita
SYA'IR MEMAHAMI WANITA
ﺍﻷﻧﺜﻰ: ﻛﺎﻟﻘﻬﻮﺓ، ﺇﺫﺍ ﺃﻫﻤﻠﺘﻬﺎ ﺃﺻﺒﺤﺖ ﺑﺎﺭﺩﺓ،ﺣﺘﻰ ﻓﻲ ﻣﺸﺎﻋﺮﻫﺎ.
Wanita itu tak ubahnya seperti kopi, jika kau abaikan maka ia akan dingin, tak terkecuali rasanya.
ﻋﻨﺪﻣﺎ ﺗﺼﻤﺖ ﺍﻷﻧﺜﻰ ﺃﻣﺎﻡ ﻣﻦ ﺗﺤﺐ،ﺗﺄﺗﻲ ﺍﻟﻜﻠﻤﺎﺕ ﻋﻠﻰ ﻫﻴﺌﺔ ﺩﻣﻮﻉ!.
Wanita itu, ketika ia diam di depan orang yang ia cintai, kata-katanya akan datang berderai berbentuk air mata.
ﺍﻷﻧﺜﻰ: ﻓﻲ ﺍﻟﺒﺪﺍﻳﺔ ﺗﺨﺎﻑ ﺃﻥ ﺗﻘﺘﺮﺏ ﻣﻨﻚ، ﻭﻓﻲ ﺍﻟﻨﻬﺎﻳﺔ ﺗﺒﻜﻲ ﺣﻴﻦ ﺗﺒﺘﻌﺪ ﻋﻨﻬﺎ.ﻗﻠﻴﻞ ﻣﻦ ﻳﻔﻬﻤﻬﺎ.
Wanita itu, awalnya dia takut-takut mendekatimu, namun pada akhirnya ia akan menangis ketika kau jauh darinya.
Alangkah sedikitnya orang yang memahami wanita.
ﺍﻷﻧﺜﻰ: ﻻ ﺗﺮﻳﺪ ﻣﻨﻚ ﺍﻟﻤﺴﺘﺤﻴﻞ، ﻫﻲ ﻓﻘﻂ ﺗﺮﻳﺪﻙ ﺃﻥ ﺗﻜﻮﻥ ﻣﺜﻞ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺍﻟﺬﻱ ﺗﺘﻤﻨﺎﻩ ﺃﻧﺖ ﻟﺸﻘﻴﻘﺘﻚ.
Wanita itu, tidak meng hendaki sesuatu yang tidak mungkin darimu, namun ia hanya menginginkan kamu bisa menjadi seperti seorang pria yang ia harapkan seperti dirimu (bersikap) terhadap saudarimu.
ﻧﺼﻒ ﺟﻤﺎﻝ ﺍﻷﻧﺜﻰ ﻓﻲ ﺭﺩﻭﺩ ﺍﻓﻌﺎﻟﻬﺎ، ﺇﺣﻤﺮﺍﺭ ﺍﻟﺨﺪﻳﻦ، ﺇﻟﺘﻤﺎﻉ ﺍﻟﻌﻴﻨﻴﻦ، ﻭﺿﻴﺎﻉ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻓﻲ ﺣﺮﻛﺔ ﺍﻟﻴﺪﻳﻦ ﺍﻟﻤﺘﻌﺎﻧﻘﺘﻴﻦ ﺧﺠﻼ.
Wanita itu, separuh kecantikannya terdapat di dalam perilakunya (caranya merespon), rona pipinya yang kemerahan, kedua matanya yang berbinar dan saat kehabisan kata, ia menggerakkan kedua tangannya memeluk penuh rasa malu.
ﺍﻷﻧﺜﻰ: ﺇﻣﺎ ﻛﻴﺪ ﻋﻈﻴﻢ، ﺃﻭ ﺣﺐ ﻋﻈﻴﻢ!.ﻭﺃﻧﺖ ﻣﻦ ﻳﺤﺪﺩ ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﺮﺟﻞ، ﻓﺈﻥ ﻣﻜﺮﺕ ﺑﻬﺎ ﻣﻜﺮﺕ ﺑﻚ، ﻭﺇﻥ ﺃﺣﺒﺒﺘﻬﺎ ﻋﺸﻘﺘﻚ.
Wanita itu, boleh jadi tipuannya besar atau rasa cintanya menggelegar.
Namun dirimulah wahai pria yang menentukan!!!
Jika kau berbuat muslihat kepadanya, maka ia pun akan membalas muslihatmu.
Namun jika kau mencintainya, maka ia akan membalas lebih cintamu.
ﺗﻌﺸﻖ ﺍﻷﻧﺜﻰ ﻭﺭﺩﺓ ﺣﻤﺮﺍﺀ، ﺗﺄﺗﻴﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﺣﻴﻦ ﻓﺠﺄﺓ، ﻭﺗﺮﺿﻴﻬﺎ ﻓﻲ ﻟﺤﻈﺔ ﻏﻀﺐ.
Wanita itu, (lazimnya) mencintai bunga mawar yang merah, bawakan padanya secara tiba-tiba (sebagai surprise), maka ia pun akan ridha di kala murka.
ﺑﻘﺪﺭ ﻣﺎ ﺗﺤﺐ ﺍﻷﻧﺜﻰ ﻫﻲ ﺗﻐﺎﺭ، ﻟﺬﺍ ﺃﻱ ﺃﻧﺜﻰ ﺗﺠﻦ ﻏﻴﺮﺓ، ﻫﻲ ﺗﺠﻦ ﺣﺒﺎ.
Wanita itu, sebanyak ia mencinta sebanyak itu pula ia cemburu. Karena itulah, setiap wanita yang tertutup akalnya karena terbakar rasa cemburu, sebanyak itu pula ia tertutup akalnya lantaran rasa cinta.
ﺍﻷﻧﺜﻰ: ﺗﺪﺍﻭﻱ ﻭﻫﻲ ﻣﺤﻤﻮﻣﺔ، ﻭﺗﻮﺍﺳﻲ ﻭﻫﻲ ﻣﻬﻤﻮﻣﺔ، ﻭﺗﺴﻬﺮ ﻭﻫﻲ ﻣﺘﻌﺒﺔ، ﻭﺗﺤﺰﻥ ﻣﻊ ﻣﻦ ﻻ ﺗﻌﺮﻑ،ﻭﺗﺒﻜﻲ ﻳﻮﻡ (ﺯﻓﺎﻓﻬﺎ)، ﻓﺎﺭﻓﻘﻮﺍ ﺑﻬﺎ.
Wanita itu, akan senantiasa mengobati meski demam mendera.
Akan selalu menghibur meski ia berduka.
Akan tetap terjaga meski ia lelah.
bahkan bersedih dengan orang yang tak dikenalnya.
Ia pun menangis di hari “pernikahan”-nya. Maka bersikap lembutlah kepada wanita.
ﺍﻷﻧﺜﻰ: ﺗﺤﺐ ﻣﻴﺴﻮﺭ ﺗﻌﺎﻣﻞ ﻛﻄﻔﻠﺔ ﺩﺍﺋﻤﺎ ﻣﻬﻤﺎ ﻛﺒﺮﺕ
Wanita itu, selalu senang diperlakukan dengan manja seperti anak kecil, walau sedewasa apapun dirinya.
ﻻ ‘ﺗﻄﺮﻕ’ ﺑﺎﺏ ﻗﻠﺐ ﺍﻷﻧﺜﻰ، ﻭﺃﻧﺖ ﻻ ﺗﺤﻤﻞ ﻣﻌﻚ ﺣﻘﺎﺋﺐ “ﺍﻹﻫﺘﻤﺎﻡ”.
Wanita itu, janganlah sekali-kali kau mengetuk pintu hatinya, sedangkan dirimu tidak membahamba Allah
Wanita itu, janganlah sekali-kali kau mengetuk pintu hatinya, sedangkan dirimu tidak membawa “semua tas yang berisi perhatian.”
ﻋﻨﺪﻣﺎ ﺗﻐﺎﺭ ﺍﻷﻧﺜﻰ: ﺍﺭﺳﻢ ﻗﺒﻠﺔ ﻋﻠﻰ ﻳﺪﻳﻬﺎ، ﺩﻋﻬﺎ ﺗﺸﻌﺮ ﺑﺄﻧﻬﺎ ﻧﻌﻤﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﺪﻳﻚ.
Wanita itu, ketika dirinya dilanda cemburu, maka lukiskan di atas tangannya sebuah kecupan, biarkan dia merasakan bahwa dirinya adalah karunia terbesar dari Allah untuk dirimu.
ﺍﻷﻧﺜﻰ: ﺍﻟﻬﺎﺩﺋﺔ، ﺍﻟﻨﺎﻋﻤﺔ ﺃﻛﺜﺮ ﺿﺠﻴﺠﺎ ﺑﻘﻠﺐ ﺍﻟﺮﺟﻞ.
Wanita itu, meski ia tampak kalem dan lembut, namun ia lebih sering menyebabkan kegaduhan di hati pria.
ﺍﻷﻧﺜﻰ: ﻭﺇﻥ ﻗﺴﺖ؛ ﻓﺈﻧﻬﺎ ﻻ ﺗﺨﻠﻮ ﻣﻦ ﻣﺸﺎﻋﺮ ﺍﻟﻌﻄﻒ ، ﻭﺍﻟﺮﺃﻓﺔ.
Wanita itu, meskipun ia keras (kemauannya), namun hatinya tidak pernah kosong dari kelemahlembutan dan kasih sayang.
ﻭﻣﺎ ﺍﻷﻧﺜﻰ ﺇﻻ ﻧﺒﻀﮧ ﺷﻔﺎﻓﮧ،، ﺣﺴﺎﺳﺔ،، ﺗﺨﺸﻰ ﺍﻟﻌﺘﺎﺏ،، ﻭﻳﺨﺠﻠﻬﺎ ﺍﻟﻤﻼﻡ،، ﻓﺎﻧﺘﺒﻪ ﻟﻬﺎ ﻳﺎ ﻣﻦ ﺗﺤﺒﻬﺎ.
Wanita itu, adalah makhluk yang sangat lembut lagi sensitif.
Ia khawatir dicela dan tak tahan dicemooh. Karena itu perhatikanlah dirinya wahai orang yang mencintainya.
ﻻ ﻳﺤﺘﻤﻞ ﺟﻨﻮﻥ ﺍﻷﻧﺜﻰ ﻭﻏﻴﺮﺗﻬﺎ، ﺇﻻ ﺭﺟﻞ ﺃﺣﺒﻬﺎ ﺑﺼﺪﻕ.
Wanita itu, takkan ada yang mampu menanggung kegilaan dan kecemburuannya, kecuali seorang pria yang mencintainya dengan tulus (apa adanya).
ﻟﻴﺲ ﻋﻴﺒﺎ ﺍﻥ ﻳﺘﻌﻠﻢ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻣﻦ ﻗﻠﺐ ﺍﻷﻧﺜﻰ ﺷﻴﺌﺎ ﻳﺠﻌﻠﻪ ﺃﻛﺜﺮ ﺇﻧﺴﺎﻧﻴﺔ، ﻭﺭﻗﺔ.
Wanita itu, bukanlah suatu cela apabila pria mau mempelajari hatinya yang akan menjadikan lebih manusiawi dan berempati
hamba Allah.
Wanita itu, takut dikhianati dan khawatir kehilangan dan ditinggalkan. Dia adalah makhluk yang tidak mudah melupakan seseorang yang ia cintai meski telah tiada. Dia akan terus mengawasi dari kejauhan.
ﻟﻸﻧﺜﻰ: ﺃﻥ ﺗﺮﺑﻲ ﻃﻔﻼ* ﺑﻼ* ﺃﺏ، ﻟﻜﻦ ﻻ* ﻳﻤﻜﻦ ﻟﻠﺮﺟﻞ ﻣﻴﺴﻮﺭ ﻳﺮﺑﻲ ﻃﻔﻼ* ﺑﻼ* ﺃﻡ
Wanita itu, mampu mendidik anak tanpa ayah, namun tidak mudah bagi seorang pria membesarkan anaknya tanpa ibu.
ﻫﻨﺎ ﺭﻭﻋﻪ ﺍﻷﻧﺜﻰ.
Wanita itu, di sinilah letak keindahannya.
ﻣﺘﻰ ﻣﺂ ﻛﻨﺖ ‘ﺭﺟﻞ’ ﺗﻜﻦ ﻟﻚ «ﺍﻣﺮﺃﺓ».
Selama kau masih seorang pria, maka miliki wanita.
ﻣﺘﻰ ﻣﺂ ﻛﻨﺖ ‘ﺫﻛﺮ’ ﺗﻜﻦ ﻟﻚ «ﺃﻧﺜﻰ»
Selama kau masih seorang yang jantan, maka miliki perempuan.
ﻣﺘﻰ ﻣﺂ ﻛﻨﺖ ‘ﻣﻠﻚ’ ﺗﻜﻦ ﻟﻚ «ﺃﻣﻴﺮﺓ ».
Selama kau masih seorang raja, carilah seorang ratu.
ﻣﺘﻰ ﻣﺂ ﻛﻨﺖ ‘ﻋﺎﺷﻖ’ ﺗﻜﻦ ﻟﻚ «ﻣﺘﻴﻤﺔ».
Jikalau kau seorang yang kasmaran, pastilah ada wanita yang memikatmu.
ﻓﻼ ﺗﻜﻦ ‘ﻻﺷﻲﺀ’ ﻭﺗﺮﻳﺪﻫﺂ ﺃﻥ ﺗﻜﻮﻥ «ﻛﻞ ﺷﻲﺀ»!
Janganlah kau menjadi orang “yang tak punya apa-apa” namun menginginkan wanita yang memiliki “segalanya”.
ﻋﻨﺪﻣﺂ ﺗﻨﻔﺦ ﻓﻴﻚ ﺍﻟﺮﻭﺡ.ﺝ / ﺗﻜﻮﻥ ﻓﻲ ﺑﻄﻦ ﺍﻣﺮﺃﻩ.
Ketika ditiupkan ruh ke dalam dirimu, kau pun berada di dalam rahim seorang wanita.
ﻋﻨﺪﻣﺂ ﺗﺒﻜﻲ.ﺝ / ﺗﻜﻮﻥ ﻓﻲ ﺣﻀﻦ ﺍﻣﺮﺃﻩ.
Ketika kau menangis,kau pun berada di dalam pelukan seorang wanita.
ﻭﻋﻨﺪﻣﺂ ﺗﻌﺸﻖ.ﺝ / ﺗﻜﻮﻥ ﻓﻲ ﻗﻠﺐ ﺍﻣﺮﺃﻩ.
Ketika kau merasakan luapan cinta, kau pun berada di dalam hati seorang wanita.
ﺭﻓﻘﺎ ﺑﻬﺂ ..ﻓﺎﻻﻧﺜﻰ ﺃﻣﺎﻧﺔ،، ﻣﺂ ﺧﻠﻘﺖ ﻟﻺﻫﺎﻧﺔ.
Lembutlah kepadanya.
karena wanita itu adalah amanat.
Dia tidaklah diciptakan untuk direndahkan.!!
ﻓﻠﺘﺤﻴﺎ ﻛﻞ ﺃﻧﺜﻲ …ﻣﺘﺰﻭﺟﺔ، ﺃﻭ ﻋﺎﺯﺑﺔ،ﺃﻭ ﻣﻄﻠﻘﺔ، ﺃﻭ ﻛﺎﻧﺖ ﺃﺭﻣﻠﺔ.
Salam bagimu wahai setiap wanita.
Baik yang telah menikah atau masih perawan, yang telah bercerai ataupun menjanda (yang ditinggal wafat sang suami.
=================================
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ ۞ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ ۞ نَاصِرِ الحَقِّ بِالحَقِّ ۞ وَالهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ المُسْتَقِيمِ ۞ وَعَلَى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيمِ ۩
LAHAWLAAWHALAAKUWWATAILLAABILLAHIL'ALIYILADHIM.
والله اعلم ب الصواب
semoga bermanfaat...😘
Yukkk gabung ke group kami🙂 namanya👇
👉 #KITAB_SANTRI 😉
.&.
👉 #BELAJAR_HIJRAH_LALU_TAARUF
BANYAK ILMU YG BISA DI PELAJARI.😘😘😘
SALAM HORMAT🙏🙏🙏
Alie All Ibnu
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
🙏🙏🙏TRIMAKSIH.🙏🙏🙏
Buber
Sekedar direnungkan :
KITA YANG MUNAFIK INI...
"Jujur, sebenarnya saya malu kalau ikut acara bukber.
Malu sama orang miskin dimana di bulan puasa ini, kita sedang mencoba memahami kelaparan mereka, ketiadaan mereka...
Karena kita sedang berpura-pura menjadi mereka (berpuasa), tanpa sedikitpun menjadi mereka.
Kita berbuka dengan kemewahan, sedang mereka tetap seperti apa adanya. Kita punya hari kemenangan, sedangkan mereka setiap hari merasakan kalah..
Kita hanya menjalankan perintah, sedangkan mereka menjalani hidupnya.
Kita hanya menunda lapar kita, sedangkan lapar ada dalam setiap tarikan nafas mereka..
Bahkan kita lebih senang menjalankan ritual tanpa perduli maknanya.
Kita lebih senang menyimpan uang untuk belanja makanan berbuka puasa, tanpa memikirkan berbagi rejeki pada mereka yang sedang tidak berpunya.
Saat lebaran kita memamerkan apa yang kita punya pada keluarga, tanpa sedikitpun berfikir bahwa ada kepala keluarga yang bingung ketika anaknya bertanya, "besok kita makan apa, pak ?"
Dan setiap tahun, saya selalu merasa kalah. Kalah oleh kemunafikan saya. Tidak ada sedikitpun yang saya bisa banggakan sebagai kemenangan..."
Perkataan temanku yang beruntun itu seperti mengingatkanku kembali akan makna berpuasa, yang hanya terdengar dalam mimbar2 ceramah dan hilang ketika kaki melangkah pulang.
Manusia selalu menghibur dirinya bahwa ia sudah melakukan ibadah, padahal ia sejatinya hanya menjalankan kewajiban belaka. Tanpa ada perintah, bisa jadi manusia akan selalu lupa fungsi dirinya di dunia...
Masihkah kita harus terus seperti itu..???
Semoga puasa ini menjadikan kita seorang yg lebih baik..
#subhaanaallahwabihamdihi
Asta Tapa
Ajaran Asta Tapa (Delapan Tapa) bersumber dari Sunan Kalijaga dalam Suluk Linglung, yang merupakan bagian terakhir dari Kitab Duryat. Ajaran ini diwariskan oleh Sunan Bonang kepada Sunan Kalijaga, lalu oleh Sunan Kalijaga diwariskan kepada Raden Ayu Supartini Mursidi. Demikianlah laku Asta Tapa tersebut:
1. Badan: tapanya berupa sopan santun, zakatnya gemar melakukan kebajikan.
.
2. Hati(Budi): tapanya rela dan sabar, zakatnya bersih dari prasangka.
.
3. Nafsu: tapanya berhati ikhlas, zakatnya tabah dalam kesengsaraan dan mampu mengampuni kesalahan.
.
4. Nyawa: tapanya berlaku jujur, zakatnya tidak mengganggu orang dan tidak mencela.
.
5. Rasa: tapanya berlaku utama, zakatnya berduka (karena melakukan salah), diam, dan bertobat.
.
6. Cahaya (Nur): tapanya berlaku suci, zakatnya berlaku ikhlas.
.
7. Atma (Hayu): tapanya berlaku awas, zakatnya senantiasa eling.
.
8. Badan: tapa untuk badan meliputi:
a. Mata: tapanya mengurangi tidur, zakatnya tidak ingin memiliki kepunyaan orang.
b. Telinga: tapanya mencegah amarah, zakatnya tidak mendengarkan perkataan buruk.
c. Hidung: tapanya mengurangi minum, zakatnya tidak suka mencela keburukan orang lain.
d. Lisan: tapanya mengurangi makan, zakatnya menghindari perkataan buruk.
e. Aurat: tapanya menahan syahwat, zakatnya menghindari zina.
f. Tangan: tapanya menghindar dari tindakan mencuri, zakatnya tidak suka memukul orang lain.
g. Kaki: tapanya tidak berjalan untuk melakukan kejahatan, zakatnya berjalan ke arah kebaikan.
.
.
#ngajifilsafat #sunankalijaga
Liga Arab
.:: Kisah Pertaruhan Nyawa Tamu Negara Pertama Pasca Kemerdekaan Indonesia ::.
Awal Desember 1946 sebuah surat kabar di Arab mengangkat berita utama tentang rekomendasi Liga Arab, agar para anggotanya mengakui kedaulatan Indonesia. Mengetahui kabar tersebut, negara-negara Barat —khususnya Belanda— meradang. Bersepakat dengan Inggris, keduanya mencekal setiap utusan yang akan datang ke Indonesia. Semula Sekretaris Jenderal Liga Arab, Azzam Pasya, yang digadang bisa menyampaikan langsung dukungan negara Arab kepada Presiden Soekarno. Harapan itu kandas, sebab Azzam Pasya dicekal dan tidak bisa ke luar negeri.
Tak berputus asa, Azzam pun berdiskusi dengan jajaran Liga Arab. Diambillah opsi, mencari perwakilan Liga Arab yang jaraknya paling dekat ke Indonesia. Pilihan jatuh kepada Konsul Jenderal Mesir di Bombay (India); Muhammad Abdul Mun’im. Dia pun dipanggil ke Mesir. Mun’im mendapatkan penjelasan lengkap tentang tugas berat yang akan diterima. Amanah penting dan sangat rahasia.
Selain ditugaskan mengantarkan surat kepada Soekarno-Hatta, Mun’im juga diharapkan membawa suplai senjata. Sehingga ia butuh mencarter pesawat yang bisa membawa sampai ke Indonesia. Tugas yang benar-benar sulit dan berbahaya. Apalagi sepanjang jalur menuju Indonesia masih dalam kekuasaan Inggris dan Belanda.
Sebelum berangkat, Mun’im menemui sang istri, bermohon diri. Ia nyatakan, harus pergi beberapa pekan untuk menunaikan tugas rahasia. Tugas yang siapa pun tak boleh tahu, termasuk istrinya. Mun’im pamit, menggenggam tangan istrinya seraya menyerahkan sebuah amplop. “Kalau saya pulang dengan selamat dari tugas maka kita akan membuka amplop ini,” tuturnya. Sang istri tidak tahu, amplop itu berisi polis asuransi senilai 5000 pounds.
Kembali ke Bombay, Mun’im mencari siasat. Ia putuskan menyewa pesawat jenis Dakota, berpamitan akan mencari binatang buas di Melayu. Semula, disusun rencana langsung membelokkan pesawat ke Indonesia. Hanya saja itu dinilai terlalu beresiko, dan sang pilot pun tidak berani menembus ketatnya penjagaan udara yang dilakukan Belanda.
Akhir Februari 1947, Mun’im tiba di Singapura. Memutar akal, mencari jalan ke Indonesia, tetapi seperti sia-sia. Seolah semua pintu tertutup. Ia pun lantas berbicara terus-terang ke Konsulat Belanda yang ada di Singapura. Bisa ditebak, keinginannya ke Indonesia pun ditolak. Bahkan Konsulat Belanda mengeluarkan surat, intinya Mun’im dilarang masuk Indonesia.
Tidak menyerah, Mun’im mengumpulkan data dan informasi bagaimana ke Indonesia tanpa jalur resmi. Ia mendengar seorang wanita asal Amerika yang mendukung Indonesia, K’tut Tantri. Kabarnya, Tantri pernah menembus blokade Belanda, dari Jawa ke Singapura. Keduanya bertemu, K’tut Tantri menguraikan, perjalanan dari Jawa lebih mudah karena para bumiputera membantu menyiapkan rencana. Tidak demikian jika dari Singapura ke Jawa. Indonesia tidak memiliki kapal yang berlayar dari Singapura ke Indonesia.
K’tut menemui seorang pengusaha Inggris yang juga bersimpati kepada Indonesia. Pengusaha itu menyarankan agar Mun’im menyewa pesawat dari Filipina. Tetapi ternyata biayanya sangat mahal. 10.000 dolar. K’tut menawar, pembayaran akan dilakukan setelah pesawat kembali dari Jawa. Lalu siapakah pembayarnya? K’tut meyakinkan, Kementerian Pertahanan Republik Indonesia sebagai penjamin, dan Pemerintah Mesir yang akan membayarnya.
Hari keberangkatan tiba. K’tut Tantri dan Mun’im mengendap, bergegas menuju pesawat yang sudah siap terbang. Memastikan tidak ada petugas bandara yang melihat. Pesawat mengudara, meninggalkan Singapura, beberapa orang petugas bandara kaget dan berlarian, hanya bisa menyaksikan pesawat yang telah terbang tanpa seizin mereka.
Di angkasa, pesawat yang ditumpangi Mun’im dikejar pesawat Belanda. Memaksa agar pilot membelokkan arah menuju Jakarta. Rupanya Belanda sudah tahu, tujuan Mun’im adalah Yogyakarta. Pilot mengambil langkah berani, ia tak mau turun di Jakarta. Ia memilih meloloskan diri dari kejaran pesawat tempur Belanda. Aksi kejar-kejaran yang menegangkan membuat Mun’im dan K’tut Tantri seperti mati rasa. Untunglah, sang pilot sudah terlatih dan mereka pun lolos dari kejaran Belanda.
Kamis, 13 Maret 1947, Komandan Pangkalan Udara Maguwo Yogyakarta, Mayor Sudjono kaget mendengar suara pesawat. Tampak pesawat Dakota yang hendak mendarat. Pasukan pun bersiap untuk berjaga.
Jumat, 14 Maret 1947, tersiar kabar menggemparkan, tentang utusan Liga Arab yang berhasil tiba di Yogyakarta. Meloloskan diri dari blokade Belanda. Kedatangan Abdul Mun’im juga membuat pejabat Indonesia kelabakan, pasalnya inilah kali pertama mereka menerima tamu negara.
Mayor Sudjono berusaha mengontak istana untuk mengirimkan mobil penjemputan. Nyatanya, tidak selekasnya istana merespon. Mun’im yang telah lama menunggu merasa gusar. Ia pun meminta agar segera ke istana, tak masalah meski menggunakan mobil seadanya. Perjalanan 15 km dari Maguwo ke istana ditempuh dengan mobil pick up terbuka.
Setiba di Istana, Presiden Soekarno sedang memimpin sidang kabinet terkaget. Utusan Liga Arab sudah di depan istana. Sekjen Kementerian Agama, HM. Rasyidi, yang pernah belajar di Mesir dianggap bisa berkomunikasi dengan baik, maka dialah yang mencarikan tempat menginap untuk Mun’im. Tetapi hotel-hotel di Yogya sudah terisi. Setelah mendapat persetujuan Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Mun’in dipersilakan menginap di Kepatihan. Letaknya di Jalan Malioboro, sebelah utara Kraton Yogyakarta. Sekarang tempat ini menjadi kantor Gubernur DIY.
Mun’im menunaikan shalat Jumat di Masjid Gedhe Kauman bersama Sultan dan para menteri. Masyarakat Yogya yang mengetahui itu sangat antusias. Mereka mengerubuti Mun’im dan Sultan. Mun’im merasa terharu, tak pernah membayangkan bisa menemui saudara-saudaranya di Indonesia.
Sabtu, 15 Maret 1947, Muhammad Abdul Mun’im, tamu negara pertama di Indonesia itu pun diterima secara resmi oleh Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta. Mun’im membacakan pidato yang intinya: Keputusan Dewan Liga Arab pada sidang 18 November 1946 menganjurkan kepada negara Arab yang memiliki pertalian agama dan persaudaraan agar mengakui kedaulatan Indonesia.
Mun’im juga mengungkap tujuh negara yang tergabung di Liga Arab yang telah mengakuti kemerdekaan Indonesia yakni: Mesir, Irak, Suriah, Libanon, Saudi Arabia, Yordania, dan Yaman.
Setelah bertemu dengan para pejabat, dan mengunjungi warga keturunan Arab di beberapa tempat. Senin malam Mun’in dan K’tut Tantri bersiap pulang. Pada waktu berdekatan, Indonesia akan mengikuti The Asian Relations Conferrence di New Delhi India, 23 Maret – 2 April 1947. Delegasi Indonesia terdiri dari 26 orang yang antara lain, Dr. Abu Hanifah (Ketua), Haji Agus Salim (Wakil Menteri Luar Negeri), A.R. Baswedan (Wakil Menteri Penerangan), HM. Rasyidi (Sekjen Kementerian Agama). Tetapi Indonesia tidak memiliki pesawat yang mampu menembus blokade Belanda.
Kesempatan pun diambil. Kepulangan Mun’im ke Singapura bisa membuka jalan bagi delegasi Indonesia. Setelah meminta izin, 26 orang itu pun menumpang pesawat yang dicarter Mun’im. Pilot sempat keberatan sebab melebihi batas muatan. Tetapi para delegasi bisa meyakinkan, karena badan mereka kecil dan kurus sehingga tak akan membebani pesawat.
Akhirnya pesawat pun mengudara. Kedatangan tamu Negara di Indonesia yang tidak saja menyuntikkan semangat bagi republik yang baru saja mendeklarasikan kemerdekaan. Tetapi juga membuka mata dunia, untuk tidak takut mendukung kemerdekaan Indonesia. Kedatangan Mun’im sekaligus membuka jalan bagi para diplomat Indonesia untuk berkiprah di dunia Internasional.
Source: www.kabareminggir.com
Spiritual Jawa
JIWA SPIRITUALITAS JAWA
Spiritualitas Jawa adalah kemerdekaan jiwa raga tanpa ikatan-ikatan karena spiritual Jawa lahir di buminya sendiri, tidak seperti halnya kawruh yg datangnya dari luar yg menjajakan diri di bumi Nusantara ini.
Spiritualitas Jawa mengenalkan kepercayaan diri seutuhnya menjadikan pribadi berani mengahadapi segala cobaan dan rintangan, tidak seperti kawruh yg datangnya dari manca yg menjadikan diri ketakutan azap neraka dan sebagainya.
Spiritualitas Jawa menunjukkan mencari cara bagaimana kita menemukan jati diri sendiri, tidak seperti kawruh yg datang dari sebrang.
Spiritualitas Jawa selalu menghubungkan dan menyatukan segala adanya kawruh-kawruh yg ada, sedangkan kawruh yg datangnya dari manca selalu berusaha memisahkan dg golongan-golongan kawruh agama yg lainnya.
Spiritualitas Jawa menjadikannya diri semakin mandiri untuk mencari jati diri, sedangkan kawruh manca menjadikan manusia selalu keterikatan dan ketergantungan.
Spiritualitas Jawa mengajarkan konsekuensi sebab akibat dari suatu tindakan (karma) kawruh dari manca menerapkan sebuah hukuman.
Spiritualitas Jawa mengajak kita untuk menempuh jalur kita sendiri, kawruh manca mengajak kita supaya mengikuti jejak orang lain.
Spiritualitas Jawa memandang Tuhan ada di batin yg terdalam pada semua ciptaannya, kawruh manca memandang Tuhan di luar sana.
Ananing anuning, unining aninong oooooong samar tanpa wujud aning amuwujudi sejatine kang nyamar sajroning Urip iki.
Samar iku ana ing Pandeglang manungsa, sejatine Katon ing jati jajar ing telenging urip.
Hayu hayu jaya jaya Wijaya
Rahayu mulyaning jagad
Sunan Kalijaga
SUNAN KALIJAGA
Raden Mas Syahid atau yang
kemudian dikenal dengan sebutan Sunan Kalijaga, adalah putera dari Ki Tumenggung Wilatika, bupati Tuban, ada pula yang mengatakan, bahwa nama lengkap ayah Sunan Kalijaga adalah Raden Sabur Tumenggung Wilatika, dikatakan dalam riwayat, bahwa dalam perkawinannya dengan Dewi Saroh Binti Maulana Ishak, Sunan Kalijaga juga memperoleh 3 orang putera, masing-masing : R. Umar Said (Sunan Muria), Dewi Rakayuh dan Dewi Sofiah.
Diantara para Wali Sembilan, beliau terkenal sebagai seorang wali yang berjiwa besar, seorang pemimpin, mubaligh, pujangga dan filosofi, daerah operasinya tidak terbatas, oleh karena itu beliau adalah terhitung seorang mubaligh keliling (reizendle mubaligh). Jikalau beliau bertabligh, senantiasa diikuti oleh pada kaum ningrat dan sarjana.
Kaum bangsawan dan cendekiawan amat simpatik kepada beliau. Karena caranya beliau menyiarkan agama islam yang disesuaikan dengan aliran jaman, Sunan Kalijaga adalah
adalah seorang wali yang kritis,
banyak toleransi dan pergaulannya dan berpandangan jauh serta berperasaan dalam.
Semasa hidupnya, Sunan Kalijaga terhitung seorang wali yang ternama serta disegani beliau terkenal sebagai seorang pujangga yang berinisiatif mengarang cerita-cerita wayang yang disesuaikan dengan ajaran Islam dengan lain perkataan,
dalam cerita-cerita wayang itu
dimaksudkan sebanyak mungkin
unsur-unsur ke-Islam-an, hal ini
dilakukan karena pertimbangan
bahwa masyarakat di Jawa pada
waktu itu masih tebal kepercayaannya terhadap
Hinduisme dan Buddhisme, atau
tegasnya Syiwa Budha, ataupun
dengan kata lain, masyarakat masih memegang teguh tradisi-tradisi atau adat istiadat lama.
Diantaranya masih suka kepada
pertunjukan wayang, gemar kepada gamelan dan beberapa cabang kesenian lainnya, sebab-sebab inilah yang mendorong Sunan Kalijaga sebagai salah seorang mubaligh untuk memeras otak, mengatur siasat, yaitu menempuh jalan mengawinkan adat istiadat lama
dengan ajaran-ajaran Islam assimilasi kebudayaan, jalan dan
cara mana adalah berdasarkan
atas kebijaksanaan para wali sembilan dalam mengambangkan Agama Islam di sini.
Sunan Kalijaga, namanya hingga
kini masih tetap harum serta
dikenang oleh seluruh lapisan
masyarakat dari yang atas sampai yang bawah. Hal ini adalah merupakan suatu bukti, bahwa beliau itu benar-benar manusia besar jiwanya, dan besar pula jasanya. Sebagai pujangga, telah banyak mengarang berbagai cerita yang mengandung filsafat serta berjiwa agama, seni lukis yang bernafaskan Islam, seni suara yang berjiwakan tauhid.
Disamping itu pula beliau berjasa
pula bagi perkembangan dari
kehidupan wayang kulit yang ada sekarang ini.
Sunan Kalijaga adalah pengarang
dari kitab-kitab cerita-cerita wayang yang dramatis serta diberi jiwa agama, banyak cerita-cerita yang dibuatnya yang isinya menggambarkan ethik ke-Islam-an, kesusilaan dalam hidup sepanjang tuntunan dan ajaran Islam, hanya diselipkan ke dalam cerita kewayangan. Oleh karena Sunan Kalijaga mengetahui, bahwa pada waktu itu keadaan masyarakat
menghendaki yang sedemikian,
maka taktik perjuangan beliaupun disesuaikannya pula dengan keadaan ruang dan waktu.
Berhubung pada waktu itu sedikit para pemeluk agama syiwa budha yang fanatik terhadap ajaran agamanya, maka akan berbahaya sekali kiranya apabila dalam
memperkembangkan agama islam selanjutnya tidak dilakukan dengan cara yang bijaksana.
para wali termasuk didalamnya
Sunan Kalijaga mengetahui bahwa rakyat dari kerajaan Majapahit masih lekat sekali kepada kesenian dan kebudayaan mereka, diantaranya masih gemar kepada gemalan dan keramaian-keramaian yang bersifat keagamaan Syiwa-Budha.
Maka setelah diadakan
permusyawaratan para wali,
dapat diketemukan suatu cara
yang lebih supel, dengan maksud untuk meng-Islam-kan orang-orang yang belum masuk Islam.
Cara itu diketemukan oleh Sunan Kalijaga, salah seorang yang terkenal berjiwa besar, dan
berpandangan jauh, berfikiran
tajam, serta berasal dari suku jawa asli. Disamping itu beliau juga ahli seni dan faham pula akan gamelan serta gending-gending (lagu-lagunya).
Maka dipesanlah oleh Sunan Kalijaga kepada ahli gamelan untuk membuatkan serancak gamelan, yang kemudian diberinya nama Kyai Sekati. Hal itu adalah dimaksudkan untuk memperkembangkan Agama
Islam.
Menurut adat kebiasaan pada setiap tahun, sesudah konperensi besar para wali, diserambi Masjid Demak diadakan perayaan Maulid Nabi yang diramaikan dengan rebana (Bhs. Jawa Terbangan) menurut irama seni arab. Hal ini oleh Sunan Kalijaga hendak disempurnakan dengan pengertian disesuaikan dengan alam fikiran masyarakat jawa.
Maka gamelan yang telah dipesan itupun ditempatkan diatas pagengan yaitu sebuah tarub yang tempatnya di depan halaman Masjid Demak, dengan dihiasai beraneka macam bungan-bungaan yang indah.
Sumber : mistikus-sufi blogspot com
Kasta
Kasta Bali
Seperti yang kita ketahui bersama penduduk Bali banyak yang menganut agama Hindu. atas dasar itulah sistem Kasta masih di jumpai di Bali. Kasta di wariskan oleh nenek moyang orang Hindu di Bali dan Kasta di buat berdasarkan profesi masyarakat. Sampai saat ini di Bali ada empat (4) Kasta yaitu:
1. Kasta Brahmana
Kasta Brahmana merupakan Kasta tertinggi yang memiliki profesi yang bergerak di bidang religi (ke-agamaan). Di mana sampai sekarang mereka di beri nama Ida Bagus untuk seorang laki-laki dan Ida Ayu untuk seorang perempuan. Dan selalu melakukan menjalankan Ke-Pendetaan-nya. Brahmana akan memiliki Sisya, dimana Sisya-Sisya inilah yang akan memperhatikan kesejahteraan dari Pendeta.
2. Kasta Ksatria
Kasta Ksatria mempunyai posisi terpenting dalam pemerintahan dan politik tradisional di Bali. Mereka berprofesi sebagai abdi negara/ kerajaan pada jaman dahulu dan dimana bahwa Kasta ini adalah keturunan dari Raja-Raja Bali pada jaman Kerajaan dan dari segi nama keturunan Kasta Ksatria menggunakan nama/gelar "Anak Agung, Dewa Agung, Tjokorda, dan juga ada yang menggunakan nama Dewa. Dan dimana tempat tinggal mereka sering disebut dengan Puri.
3. Kasta Waisya
Mereka berprofesi sebagai Prajurit. Mereka di beri gelar Gusti Bagus untuk seorang laki-laki dan Gusti Ayu untuk seorang prempuan. Kasta Waisya ini biasanya keturunan dari abdi-abdi kepercayaan Raja. Dan tempat tinggalnya sering di namakan Jero.
4. Kasta Sudra
Dimana Kasta Sudra ini adalah Kasta terakhir di Bali dan mereka tidak mempunyai gelar tetapi diberi nama menurut urutan kelahiran yaitu Wayan (anak pertama), Made (anak kedua), Nyoman (anak ketiga), dan Ketut (anak ke-empat). Dan jika mereka memiliki anak lebih dari empat maka mereka mengulangnya dari nama Wayan. Yang dimana Kasta ini jika berbicara kepada Kasta yang lebih tinggi yang di sebut Tri Wangsa mereka harus menggunakan Sor Singgih. Tempat tinggal mereka disebut dengan umah.
Dalam sejarahnya, pada ajaran agama Hindu hanya membedakan kelas-kelas sosial berdasarkan pekerjaan dan bukan garis keturunan yang dikenal dengan Catur Warna. Namun ketika Belanda datang, Catur Warna tersebut dirubah menjadi Catur Kasta seperti sekarang ini. Motif Belanda saat itu adalah semata-mata untuk memecah belah masyarakat Bali.
Dampak dari ulah Belanda tersebut begitu besar, masyarakat asli Bali semakin mengkotak-kotakkan diri dalam perbedaan. Masyarakat yang berada dalam kelas Bangsawan semakin terlena dengan prestise yang menyebutkan bahwa mereka datang dari status sosial kelas atas. Status sosial disini tidaklah dinilai dari materi, pendidikan, pekerjaan, melainkan dari Kasta. Harga diri dan Kasta memiliki arti penting bagi masyarakat Bali, kehilangan Kasta sama saja seperti kehilangan "mahkota" hidupnya. Begitu timpang, jika kita berpikir ternyata hanya satu aspek saja yang begitu dijunjung tinggi.
Satu fenomena yang menurut saya agak miris adalah mengenai sebuah hubungan percintaan yang terhalang “benteng” perbedaan. Hubungan percintaan yang awalnya adalah hal yang sederhana dapat berubah menjadi kompleks dan rumit. Adat, tradisi, kasta, turut mengambil andil dalam masalah ini. Karena dalam konteks masyarakat Bali, cinta bukanlah menjadi satu-satunya unsur yang penting. Banyak hal yang harus diperhitungkan dan dikorbankan.
Berbagai fakta ditemukan, seseorang yang datang dari Kasta Brahmana cenderung diarahkan untuk mencari pasangan yang datangnya dari kelas yang sama, begitu juga dengan Kasta lainnya. Hal ini dikarenakan agar keturunan selanjutnya tetap memiliki darah murni Bangsawan, pura keluarga (merajan) tetap dipelihara dengan orang-orang yang sederajat, dan agar nama keturunan selanjutnya tetap memiliki nama murni seorang Bangsawan. Padahal kalau kita berpikir lebih rasional, ada dampak yang penting namun lupa untuk dipertimbangkan. Gen yang berdekatan cenderung beresiko pada lahirnya keturunan yang kurang sehat dan tidak adanya variasi keturunan, karena pada dasarnya mereka hanya mencari pasangan seputar kelas-kelasnya saja.
Tak dipungkiri banyak pasangan yang mencoba merubah dogma tersebut, namun berhadapan dengan tetua-tetua penjaga adat tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Menghancurkan “benteng” perbedaan sama saja seperti ingin merobohkan tembok Cina, dan itu artinya juga merubah sejarah dunia. Semakin Anda ingin menghancurkannya, semakin sadar bahwa usaha Anda hanya sia-sia. Sudah banyak korban-korban yang datang dari adanya “benteng” perbedaan tersebut. Ketika sudah cocok dalam segala hal, sudah menjalin hubungan yang begitu lama bahkan bertahun-tahun, mereka harus rela bernegosiasi dengan ego. Mengubur dalam-dalam mimpi karena perbedaan yang mustahil untuk disamakan.
Inilah realitas sosial yang mayoritas terjadi di masyarakat. Ternyata pendidikan mengenai Bhineka Tunggal Ika, multikulturalisme, tidak di-implementasikan secara sempurna. Perdebatan yang berorientasi pada adat dan kehidupan moderen seolah menjadi sebuah hal yang sulit menemui titik terang penyelesaian. Sebenarnya apa yang menjadi alasan masyarakat tidak bijak menghadapi perbedaan? Akankah selalu “benteng” perbedaan menjadi sebuah jurang? Mari kita bersama-sama mengamati sekitar dan kita lihat perkembangannya.
Senin, 20 Mei 2019
Nasehat Diri
RENUNGAN SIANG:
Akte Lahir... Adalah Kertas.
Ijazah... Juga Kertas.
Akte Nikah... Kertas.
Paspor... Kertas.
Surat Kepemilikan Rumah... Juga Kertas.
UANG... Juga Kertas.
Kehidupan Kita Layaknya Hanya Di Kelilingi Kertas-Kertas...
Seiring Waktu Berlalu, Semua Di Robek...
Kemudian Di Buang Dan Di Bakar...
Berapa Banyak Orang Bersedih Karena "Kertas-Kertas" Yang Di Milikinya,
Dan Berapa Banyak Orang Begitu Bahagia Dengan "Kertas-Kertas" Yang Di Milikinya.
Tetapi...
Ada 1 (Satu) Lembar Kertas Yang Tidak Mungkin Di Lihat Oleh Manusia Itu Sendiri Yaitu, "AKTE KEMATIAN" Nya Sendiri!
Maka Manusia Itu Ada Batasnya Yang Tidak Mungkin Dia Mampu Menjangkau Waktu...
Ada 2 (Dua) Hal Yang Tidak Akan Selamanya Ada Dalam Diri Seseorang :
~ Masa Mudanya, Dan
~ Kekuatannya.
Dan 2 (Dua) Hal Yang Berguna Untuk Setiap Orang :
~ Hati Yang Mulia, Dan
~ Hati Yang Mengampuni.
Juga 4 (empat) hal pula Yang Akan Mengangkat Derajat Seseorang :
~ Sikap Rendah Hati,
~ Berbagi ilmu
~ Silaturahmi
~ Saling menghargai
Ada 3 (Tiga) Fase Hidup Yang Tampak Dari Kita :
1. Masa Puber Kita Punya
Waktu Dan Kekuatan
Tetapi Tidak Punya
"UANG".
2. Masa Bekerja Kita
Punya Uang Dan
Kekuatan, Tetapi Tidak
Punya "WAKTU".
3. Masa Tua Kita Punya
Uang Dan Punya Waktu,
Tetapi Tidak Punya
"KEKUATAN" Lagi.
Manfaatkan Kesempatan Hidup Sebaik-Baiknya Selagi Masih Bisa Bernapas...
Kita Selalu Yakin Bahwa Kehidupan Orang Lain Lebih Baik Dari Kehidupan Kita.
Dan Orang Lain Pun Meyakini, Bahwa Kehidupan Kita Jauh Lebih Baik Darinya...
Hal Itu Terjadi Di Karenakan Kita Melupakan 1 (Satu) Hal Terpenting Dalam Hidup, Yaitu :
Bersikap "MENSYUKURI APA YANG SUDAH KITA MILIKI".
Oleh Sebab Itu...
Nikmati Hidup, Sebelum Hidup Tidak Bisa Di Nikmati.
Dan Selalu Bersyukur Atas Segala Nikmat & Karunia Hidup...
Tidak Capek Pun Perlu Istirahat,
Tidak Kaya Pun Perlu Bersyukur...
Sadarlah Hidup Itu Pendek,
Pasti Ada Saatnya Finish...
Jangan Tertipu Dengan Usia Muda.
Karena Syarat Mati Tidak Harus Tua...
RENUNGAN TANPA BATAS. Selamat Siang...
Selamat berpuasa, Selamat Beraktivitas...
Sehat dan Sukses selalu...
🙏🏼🙏🏼🙏🏼
Minggu, 19 Mei 2019
Sunnah Rasulullah
40 AMALAN NABI MUHAMMAD S.A.W
01. Jangan tidur antara fajr dan Ishraq (saat muncul), Asr dan Maghrib, Maghrib dan Isha.
02. Hindarkan duduk dengan orang yg bau badan. Contoh (bawang)
03. Jangan tidur dekat orang yg bicara buruk sebelum tidur.
04. jangan makan dan minum dengan tangan kiri.
05. Jangan makan makanan yg dikeluarkan dr gigimu.
06. Jangan membunyikan sendi2 jari.
07. periksa sepatumu sebelum memakainya.
08. Jangan memandang ke langit ketika shalat.
09. Jangan meludah dalam toilet.
10. jangan bersihkan gigi dengan arang.
11. Duduk/jongkok baru kenakan celana.
12. jangan patahkan benda keras dengan gigimu.
13. Jangan meniup makananmu ketika panas, tapi kamu boleh mengipasinya
14. Jangan melihat kesalahan orang lain.
15. jangan berbicara antara iqamah dan adhan.
16. Jangan bicara dalam toilet.
17. jangan membicarakan keburukan temanmu.
18. Jangan membuat temanmu marah
19. Jgn sering melihat ke belakang ketika berjalan.
20. Jgn hentakkan kakimu saat berjalan.
21. Jgn curigaan pada temanmu.
22. Jgn pernah berdusta.
23. jgn membaui makanan saat memakannya.
24. bicara yg jelas agar org lain bisa memahami.
25. Hindari bepergian sendirian.
26. Jgn memutuskan sendiri namun berkonsultasilah dengan orang yg tahu.
27. Jangan bangga diri.
28. Jgn sedih dgn makananmu.
29. Jgn besar mulut.
30. Jgn mengusir pengemis.
31. Layani tamumu dengan baik dengan sepenuh hati.
32. Sabar ketika dalam kemiskinan.
33. Bantulah perkara kebaikan.
34. Pikirkanlah kesalahanmu dan bertaubatlah.
35. Berbuat baiklah kepada orang yg berlaku jahat padamu.
36. Qana'ah (hidup apa adanya)
37. Jgn tidur terlalu sering, menyebabkan pikun.
38. Bertaubatlah minimal 100 kali sehari (Istighfaar).
39. Jgn makan dalam keadaan gelap.
40. jgn makan sepenuh-penuh mulut.
Kirim ke yg lain untuk mengingatkan mereka.
Rasulullah S.A.W bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala."(HR. Al-Bukhari)
-------------------------------
Semoga Allah merahmatimu... Aamiin
Semoga bermanfaat
Mbah Arwani
KAROMAH KH. MUHAMMAD ARWANI AMIN (MBAH ARWANI) (KUDUS – JAWA TENGAH)
1. AIR PUTIH PEMBERIAN MBAH ARWANI BERFUNGSI SEBAGAI BAHAN BAKAR
Suatu hari, Mbah Arwani pergi ke luar Kota untuk menghadiri suatu acara bersama beberapa Kiai dengan menggunakan mobil. Selepas menghadiri acara, rombongan Mbah Arwani pun pulang menuju Kudus. Baru sampai di daerah Rembang tiba-tiba mobilnya mogok. Setelah diperiksa oleh sang sopir, ternyata bahan bakar mobilnya habis. Sang sopir dan beberapa anggota rombongan bingung, karena pada waktu itu sangat jarang keberadaan SPBU atau yang menjual BBM eceran di pinggir jalan.
Di saat sopir dan para Kiai kebingungan, tiba-tiba Mbah Arwani memberi air putih kemasan dan dawuh, “Coba tuangkan pakai air putih ini.”
Tanpa ragu, sang sopir pun mengiyakan dawuh Mbah Arwani tersebut. Subhanallah… mobil pun kembali bisa berjalan.
2. MBAH ARWANI PERGI KE MADINAH DALAM SEKEJAP
KH. Manshur Popongan adalah guru Thariqahnya Mbah Arwani. Saat Mbah Manshur dirawat di sebuah Rumah Sakit di Kota Solo, Mbah Arwani menjenguk gurunya itu. Di sela-sela obrolan guru dan muridnya tersebut, tiba-tiba Mbah Manshur minta sesuatu kepada Mbah Arwani, “Mbah Arwani, saya ingin sekali makan kurma hijau, apa sampeyan bisa mencarikan untukku ?.”
Dengan bergegas Mbah Arwani pun menyanggupi permintaan gurunya itu. Dalam sekejap, setelah Mbah Arwani keluar dari kamar tempat gurunya dirawat, Mbah Arwani langsung tiba di Kota Madinah Al-Munawwarah.
Setelah sampai di Madinah, Mbah Arwani pun langsung mencari kurma hijau di sebuah pasar Kota Madinah. Sehabis membeli kurma hijau, Mbah Arwani tidak ingin menyia-nyiakan waktunya untuk ziarah ke makam Rasulullah SAW dan shalat di Masjid Nabawi. Namun, baru beberapa raka’at shalat selesai didirikan, Mbah Arwani melihat gurunya sudah berada di belakangnya. Betapa kaget Mbah Arwani karena sudah disusul oleh gurunya itu. Gurunya pun dawuh, “Selesai shalat langsung pulang, ya ?.”
Mbah Arwani pun menjawab, “Nggeh, Mbah Yai.”
3. ROKOK PEMBERIAN MBAH ARWANI TAK PERNAH HABIS
Suatu waktu, ada seorang tamu yang sowan kepada Mbah Arwani. Tidak berselang lama, si tamu diberi jamuan dan sebungkus rokok. Setelah mendengar nasihat-nasihat dari Mbah Arwani, si tamu pun mohon pamit untuk pulang. Tetapi sebelum pulang, Mbah Arwani bilang, “Bawa saja rokoknya, tapi jangan dihitung berapa isinya ?.”
Si tamu pun mengangguk, “Nggeh, Mbah Yai.”
Tak terasa, si tamu merasa heran, kenapa sudah satu minggu rokok yang dikasih Mbah Arwani itu tidak habis-habis, padahal dalam sehari ia bisa menghabiskan kurang lebih 6 batang rokok. Karena penasaran, ia pun membuka bungkus rokok yang dikasih Mbah Arwani tersebut, ternyata isinya tinggal 1 batang. Ia pun merasa bersalah karena tidak mematuhi pesan Mbah Arwani agar tidak membuka bungkusnya. Ia pun berpikir jika dalam sehari ia bisa menghabiskan 6 batang rokok berarti isi rokok yang ada di bungkus itu kurang lebih 42 batang, padahal pada waktu itu, umumnya satu bungkus rokok berisi 12 batang.
Subhanallah…
4. MBAH ARWANI TERHINDAR DARI KECELAKAAN BUS
Kiai Manshur Maskan adalah santri kinasih sekaligus anak angkatnya Mbah Arwani. Setiap kali Mbah Arwani mendapat undangan sema’an Al-Qur’an, Kiai Manshur sering diajak untuk menyimaknya.
Suatu hari, Kiai Manshur diajak gurunya untuk menghadiri undangan sema’an Al-Qur’an di luar Kota. Karena jaraknya jauh, Mbah Arwani pun memutuskan untuk naik bus. Lama sekali Kiai Manshur dan gurunya menunggu datangnya bus. Tak berselang lama, ada bus yang kondisinya baik dan mulus lewat di depan mereka, saat Kiai Manshur akan menghentikan bus tersebut, tiba-tiba Mbah Arwani melarangnya, “Jangan bus ini, tapi bus berikutnya saja.”
Kiai Manshur pun hanya mengiyakan dawuh gurunya itu. Kemudian datanglah bus yang kondisinya tidak baik dan kurang mulus di depan mereka. Kiai Manshur pun menghentikan bus tersebut atas perintah gurunya itu.
Dalam perjalanan, Kiai Manshur melihat sebuah peristiwa kecelakaan, ternyata yang kecelakaan adalah bus yang tadi hampir dinaiki dirinya dan gurunya itu. Dalam hati, Kiai Manshur berujar, “Ternyata Mbah Yai Arwani melihat kejadian sebelum kejadian itu terjadi.”
Subhanallah…
Oleh: Saifur Ashaqi (Alumni PTYQ Pusat)
Sumber: KH. Manshur Maskan dan KH. Sa’dullah Royani
5. KETIKA ULAMA MESIR MEMUJI KEALIMAN MBAH ARWANI
Suatu ketika, KH. Sya'roni Ahmadi (Mustasyar PBNU) umroh dan membawa kitab “Faidlul Barokat” karya KH. M. Arwani Amin (Mbah Arwani).
Kitab tersebut diperlihatkan kepada Ulama Qiroat Makkah dan Madinah yang dikenal oleh Mbah Sya'roni, lantas para ulama tersebut berkomentar, “Tidak sembarang orang bisa menulis kitab ini kecuali seorang Muqri’ Al-Kabir (Ahli ilmu qiroah yang handal).”
Setelah itu, giliran seorang ulama Mesir Syeikh Ahmad Yasin Muhammad Abdul Mutholib juga mendapatkan kitab “Faidlul Barokat”.
Spontan beliau bersya’ir memuji kealiman Mbah Arwani :
“Betapa bahagianya para pencari ilmu dari Kudus, beruntung bisa dekat Sang Rahman dengan Mbah Arwani.”
"Siapa saja yang berada se-zaman didekatnya meski hanya sehari, akan pulang ke keluarganya dengan hati berseri-seri."
"Hidup bersama mereka adalah anugerah dan kemuliaan dari Sang Pemilik Keagungan yang telah memberiku anugerah tiada terperi (sebab jumpa dengan Mbah Arwani)."
Sampai sekarang, kitab “Faidlul Barokat” sudah diajarkan di berbagai Pesantren Tahfidz di Indonesia, bahkan sudah sampai diajarkan di kawasan Arab terutama Arab Saudi dan Mesir.
Sejarah Penulisan Kitab “Faidlul Barokat”
Menurut riwayat santri dekatnya, pada masa belajar ilmu Qiroat di Krapyak, Yogyakarta, beliau selalu datang dua jam sebelum setoran ngaji dimulai. Yakni jam 11 malam beliau sudah ada di majlis, padahal setoran dimulai jam 01.00 dini hari.
Selain itu, beliau selalu menyimak dengan seksama, menulis semua yang diucapkan oleh gurunya, sebab proses belajarnya dengan metode Talaqi Qiro’ah. Catatan tulisan tersebutlah yang menjadi kitab “Faidlul Barokat” tiga puluh juz lengkap.
Tidak heran diantara murid-murid Mbah Munawir (Pendiri Ponpes Al-Munawir, Krapyak) hanya Mbah Arwani yang diberi Ijazah Qiroah Sab’ah, bahkan di depan muridnya beliau dawuh (menyampaikan) untuk belajar kepada Mbah Arwani saja kalau beliau sudah wafat.
6. KELEMBUTAN AKHLAK MBAH ARWANI KETIKA DIHINA
Dalam pengajian Tafsir Jalalain belum lama ini, Pengasuh Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin Brabo, Tanggungharjo, Grobogan, Jawa Tengah, KH Muhammad Shofi Al-Mubarok menceritakan salah satu kisah kehidupan KH. Arwani Amin Kudus.
Ia menerangkan, seusai menghadiri pembukaan thoriqoh yang baru saja didirikan oleh KH. Arwani Amin, KH. Manshur Maskan, murid kesayangan Kiai Arwani melihat tulisan yang mengusik hatinya.
"Arwani Edan". Ya, begitulah tulisan yang tertera melekat di dinding pinggiran jalan.
Melihat tulisan yang masih basah itu, Kiai Mansur Maskan lantas bergegas matur kepada Kiai Arwani untuk meminta izin menghapus tulisan yang tidak bertanggung jawab tersebut. Namun, apa yang justru dikatakan Kiai Arwani ?.
"Ojo dibusak disik, ben aku weruh disik. ben wong sing nulis iku puas. Onone wong kui nulis, mergo nduwe tujuan ben tak woco. wes jarke disik. ngko nak aku wes weruh, hapusen." (Jangan dihapus dulu, agar orang yang menulis puas. Adanya orang itu nulis karena memiliki tujuan agar saya membaca. Sudah biarkan saja dulu. Nanti kalau saya sudah melihat, hapuslah).
Diriwayatkan oleh Kiai Manshur Maskan, beliau wafat pada 31 Maret 2004 M/10 Safar 1426 H dalam usia 59 tahun.
Sumber: Situs PBNU
7. KETIKA KIAI ARWANI AMIN DIPEREBUTKAN PARA BIDADARI SURGA
Kiai Arwani Amin, Kudus, Allahu yarham, beserta putra-putranya tidak habis pikir mengapa akhir-akhir ini istri beliau sering uring-uringan. Padahal sebelum Kiai Arwani sakit, istri beliau tidak pernah berperilaku demikian. Sebelumnya beliau justru menjadi istri yang sangat lembut. Namun setelah Kiai Arwani sakit, keadaan berbalik begitu drastis.
Karena kebingungan, kedua putra Kiai Arwani sowan kepada Maulana Habib Luthfi di Pekalongan. Kepada beliau mereka menyampaikan permasalahannya dan memohon petunjuk.
“Ini bagaimana, Habib ?,” keluh mereka.
Mendengar penuturan keluarga Kiai Arwani ini, Habib Luthfi tidak segera berbicara. Sejenak beliau terdiam lalu tersenyum.
“Nggak apa-apa,” kata beliau
Kemudian beliau melanjutkan, “Ibu kalian itu uring-uringan itu wajar. Dia lagi cemburu.”
“Cemburu bagaimana, Habib ?,” mereka tak memahami.
“Allah SWT memberi Kasyaf (tersingkapnya tabir gaib) kepada ibu kalian sehingga dapat melihat suaminya, yaitu abah kalian, sedang menjadi rebutan para bidadari,” jelas Habib Lutfi.
Ketika kedua putra Kiai Arwani pulang kembali ke rumah, mereka menanyakan kepada ibunya perihal sering uring-uringannya itu. Sang ibu dengan tegas menjawab, “Bagaimana tidak marah, lah wong setiap hari aku melihat Abahmu dipeluk perempuan cantik-cantik !.”
Bila baru sakit saja sudah menjadi rebutan bidadari, bagaimana nanti setelah meninggal dunia ? .
(Cerita ini dikisahkan oleh KH. Subhan Makmun, Rais Syuriyah PBNU, dalam kajian kitab Tafsir al-Munir di Islamic Center Brebes, Ahad 7 Februari 2016)
Sumber: Situs PBNU
8. KERENDAHAN HATI KIAI ARWANI
Suatu hari, KH. Ma’ruf Irsyad bersama Ibu Nyai Hj. Munijah sowan ke rumah KH. Arwani Amin (Mbah Arwani). Di rumah Mbah Arwani, Kiai Ma’ruf dan Nyai Hj. Munijah dipersilakan duduk di tempat yang telah disiapkan sebelumnya. Kiai Ma’ruf kaget, karena Mbah Arwani justru duduk lebih rendah dari tempat yang disediakan itu.
Melihat pemandangan tidak wajar itu, Kiai Ma’ruf bertanya, “Mbah Yai, njenengan (Anda) kok duduk di bawah.”
Mbah Arwani menjawab tegas, “Yang datang ke rumah saya ini, istrinya teman guru saya.”
Tentu Kiai Ma’ruf tak bisa berbuat apa-apa lagi mendapatkan perlakukan istimewa dari sang guru, KH. Arwani Amin, yang selain Alim-Allamah, juga pernah disebut oleh Mbah Hamid Pasuruan sebagai sosok waliyullah Kudus yang sangat dikenal akhlak mulianya.
Tidak hanya di ruang tamu, ketika pulang pun, Kiai Ma’ruf tambah dibuat heran dan kagum. Jalan menuju pulang penuh dengan kerikil batu yang mengganggu. Tanpa diduga, Mbah Arwani menyingkirkan kerikil tersebut dengan tangannya sendiri, tidak memerintah kang santri agar perjalanan pulang istri teman gurunya lancar.
“Mbah Yai, ampun, sudah-sudah, tidak usah Mbah Yai,” kata Kiai Ma’ruf.
“Sudah, diam saja,” sahut Mbah Arwani dengan tetap menyingkirkan kerikil yang sebetulnya tidak perlu.
Cerita di atas dituturkan sendiri oleh KH. Ma’ruf Irsyad di sela-sela mulang ngaji santri di Pondok Pesantren Raudlatul Muta’allimin (PPRM), Jagalan Kudus.
Apa yang dilakukan oleh Mbah Arwani tersebut bukan sesuatu yang berlebihan dan sia-sia. Itu adalah teladan berharga atas akhlak mulia dan hormatnya seorang alim kepada istri teman gurunya. Bayangkan, bukan gurunya, tapi istri teman dari gurunya.
Nyai Hj. Munijah, ibu Kiai Ma’ruf Irsyad, adalah istri KH. Irsyad yang berteman akrab dengan guru KH. Arwani Amin yang bernama Mbah Manshur, Popongan, Klaten. Kepada Mbah Manshur yang asli Mranggen inilah Kiai Arwani belajar thariqah
Sumber: santrimenara.com
9. KEMULIAAN AKHLAK KHM. ARWANI AMIN
KH. Muhammad Arwani Amin, sosok ulama kharismatik yang lahir di Kudus, Selasa Kliwon, 5 Rajab 1323 H, bertepatan dengan 5 September 1905 M. Selain masyhur sebagai seorang ulama yang sangat mencintai Al-Qur’an, pendiri Pondok Tahfidz Yanbu’ul Qur’an tersebut juga dikenal karena memiliki akhlak dan etiket yang sangat patut untuk dijadikan teladan.
Dalam keseharian KH. Muhammad Arwani Amin, atau masyarakat sekitar biasa memanggil dengan sebutan Mbah Arwani, sangat memuliakan tetangga, para tamu, bahkan seorang pedagang yang menawarkan barang dagangan ke rumahnya. Semua kalangan dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari pejabat, pengusaha, hingga masyarakat biasa mendapat penghormatan yang sama. Mbah Arwani memuliakan mereka tanpa memandang status sosialnya.
Pernah suatu ketika ada pedagang sarung yang datang ke rumah beliau dan menawarkan sebuah sarung biasa (murah) tetapi pedagang tersebut mematok harga yang sangat tinggi. Khadim beliau, yaitu KH. Muhammad Manshur yang mengetahui hal tersebut lantas matur (bilang) kepada Mbah Arwani, “Sebenarnya harga sarung itu murah, Mbah. Jenengan sudah ditipu oleh pedagang itu.”
Lantas Mbah Arwani menjawab, “Biarkan saja, harusnya kita tetap bersyukur. Syukurlah bukan kita yang dijadikan Allah sebagai penipu.”
Mbah Arwani juga sering melakukan hal-hal yang semestinya “tidak perlu” beliau lakukan.
Dikisahkan dari pengalaman seorang yang pernah bertamu di rumah Mbah Arwani. Setiap lebaran saya sowan (silaturrahim) ke rumah Mbah Yai. Tamu-tamu yang datang tentu bukan hanya saya, banyak sekali. Ketika rombongan kami masuk ke ruang tamu, langsung disambut beliau dengan keramahan. Setelah kami duduk, beliau mohon pamit sebentar, lalu menuju pintu dari mana tadi kami masuk.
"Apa yang dilakukan beliau ?," batin saya. Saya terkejut ternyata beliau menata dan merapikan sandal-sandal kami.
Menurut KH. Sya’roni Ahmadi (Mustasyar PBNU) yang juga merupakan salah satu santri Mbah Arwani berpendapat, setidak-tidaknya ada tiga hal yang sangat menonjol pada diri KH. Muhammad Arwani Amin. Pertama, kedalaman ilmu pengetahuan agama (Islam), terutama pengetahuan terhadap ilmu-ilmu Al-Qur’an.
Kedua, ketawadhu’annya. Sebagai seorang Ulama besar yang sudah dikenal masyarakat luas, Mbah Arwani tetap rendah hati dan selalu hormat kepada setiap orang dengan tanpa melihat apakah ia orang terpandang atau hanya orang biasa. Ketika KH. Raden Asnawi masih hidup, beliau pernah menganjurkan kepada KH. Muhammad Arwani Amin agar mendirikan pondok, tapi beliau menolak dengan alasan di Kudus sudah banyak pondok. Beliau hanya akan urun mengajar saja. Hal ini sebenarnya menunjukkan ketawadukan dan kehalusan perasaannya.
Ketiga, salah satu prinsip hidup beliau adalah “Idkhalus Surur” artinya, beliau selalu berusaha untuk menyenangkan dan menggembirakan orang. Itulah sebabnya, dalam pergaulan beliau senantiasa berperilaku yang membuat orang senang karenanya. Sebaliknya, beliau paling tidak suka merepotkan orang lain.
Di samping kealiman Mbah Arwani sebagai seorang ulama, beliau senantiasa menjunjung tinggi sikap rendah hati dan memuliakan orang lain. Ihwal akhlak dan etiket beliau yang telah dipaparkan di atas, sudah semestinya kita jadikan teladan dalam berperilaku bermasyarakat. Al-Fatihah.
Sumber : Situs PBNU
Wallahu A’lam
Nasehat Gus Dur
5 dawuh Gus Dur Tentang Keberagaman Indonesia, Adem Banget Bacanya
K.H Abdurrahman Wahid atau yang lebih kita kenal dengan nama Gus Dur adalah presiden Indonesia keempat yang terkenal memiliki segudang keunikan dengan gayanya yang nyentrik dan perkataannya yang ceplas-ceplos serta tak suka berbasa-basi. Tak hanya itu saja, Gus Dur juga dikenal sangat menghormati dan menjunjung tinggi keberagaman yang ada di Indonesia mulai dari perbedaan agama, kepercayaan, etnis, serta suku. Oleh karena itu, beliau dijuluki sebagai bapak pluralisme dari multikularisme di Indonesia. Ada lima pesan Gus Dur tentang keberagaman Indonesia yang perlu kamu ingat, yaitu:
1. Melakukan Hal Baik Tidak Dilihat dari Agama dan Suku
Gus Dur pernah berkata kalau dengan menjadi orang baik, maka akan membawamu pada kebaikan pula. Siapapun kamu, di manapun tempat asalmu, apapun agamamu, tak akan menjadi masalah jika ingin berbuat kebaikan bagi banyak orang. Saat seseorang sedang terkena bencana atau musibah, apakah kita harus menanyakan terlebih dahulu apa sukunya dan apa agamanya terlebih dahulu sebelum kita memutuskan untuk menolong orang tersebut?
2. Pesan gus dur, Hindari Pertikaian Antar Agama dan Suku
Di setiap negara selalu ada kaum mayoritas dan minoritas, tak terkecuali di Indonesia. Biasanya, kaum minoritas selalu menjadi korban karena hak-hak mereka tidak terlalu didengar oleh para kaum mayoritas. Semasa hidupnya, Gus Dur dengan berani memperjuangkan hak kaum minoritas di Indonesia dengan membebaskan mereka untuk merayakan kemerdekaan beragama. Hal ini dimaksudkan beliau agar menghindari terjadinya pertikaian antar agama dan suku karena karena ada kaum minoritas yang tidak mendapatkan haknya sebagai warga negara Indonesia.
3. Toleransi Umat Beragama adalah Tiang Nasionalisme
Sebagai bapak plurarisme yang menjunjung tinggi keberagaman, beliau selalu mengatakan kalau agama dan nasionalisme tidak akan bisa dipisahkan karena keduanya saling berkaitan satu sama lain. Oleh karena itu, adanya toleransi antar umat beragama sangatlah diperlukan oleh sebuah negara karena agama adalah tiang dari nasionalisme. Coba saja bayangkan jika sudah tidak ada lagi toleransi antar umat beragama di negeri ini, maka akan terjadi banyak pertikaian yang bisa meruntuhkan bangsa Indonesia.
4. Kemajemukan Menjadikan Bangsa Indonesia Lebih Kuat
Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki puluhan ribu pulau dengan aneka ragam suku dan agama. Kemajemukan bisa menjadikan Indonesia lebih kuat jika warga negaranya selalu menghargai satu sama lain karena kekuatan suatu bangsa bisa dilihat dari kerukunan warganya. Tapi kemajemukan juga bisa membuat Indonesia menjadi lemah jika warga negaranya saling bertengkar karena bisa memecah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
5. Hormati dan Hargai Keberagaman
Gus Dur selalu menjunjung tinggi keberagaman yang dimiliki Indonesia karena bagi beliau, keberagaman itu patut dihormati dan dihargai sebagai hak warga negera Indonesia. Indonesia memiliki lima agama yang diakui oleh negara. Jadi sebagai pemeluk agama tertentu, diharuskan untuk saling menghormati dan menghargai empat agama lainnya. Ingatlah selalu sila pertama pancasila, yakni â??Ketuhanan yang Maha Esaâ?? yang menunjukkan kalau Indonesia adalah negara yang beragama bukanlah negara agama.
Setelah membaca lima pesan Gus Dur di atas, kita sebagai generasi muda haruslah mengingat baik-baik pesan beliau agar kita bisa turut andil dalam kedamaian dan kerukunan bangsa Indonesia serta tak mudah dipecah belah hanya karena keberagaman yang kita miliki.
Semoga pesan gusdur ini selalu tertanam di dalam pikiran dan hati masing 2 sahabat gusdur, melalui forum ini hak dan kewajiban mengkritik haruslah gunakan data yg akurat tentu dengan pikiran yg sehat, tak perlu menghina apalagi mencaci, jadilah pemikir yg cerdas gunakan rima dengan santun salam damai saudaraku
# al fatihah
Emes Ebes
_*SERUPA tapi TAK-SAMA*_
```Orang yang Mencintai Kita hingga dia Menutup Mata ialah...``` _*IBU*_
```Orang yang mencintai kita dengan tiada Ekspresi Mata ialah...``` _*BAPAK*_
______________________
*IBU* ```Memperkenalkan kita kepada Dunia.```
*BAPAK* ```Memperkenalkan Dunia kepada kita.```
______________________
*IBU* : ```Membawa kita kepada Kehidupan.```
*BAPAK* : ```Membawa Kehidupan kepada kita.```
______________________
*IBU* : ```Menjaga kita supaya tidak Lapar.```
*BAPAK* : ```Membuat kita tahu Makna Lapar.```
______________________
*IBU* : ```Memberi kita Kasih Sayang.```
*BAPAK* : ```Memberi kita Tanggung jawab.```
______________________
*IBU* : ```Mengajar kita supaya tidak terjatuh.```
*BAPAK* : ```Mengajari kita bangun bila terjatuh.```
______________________
*IBU* : ```Mengajarkan kita Berjalan.```
*BAPAK* : ```Mengajarkan kita Jalan hidup.```
______________________
*IBU* : ```Mengajar kita melalui Pengalamannya.```
*BAPAK* : ```Mengajar kita untuk mendapatkan Pengalaman.```
______________________
*IBU* : ```Memperkenalkan ideologi.```
*BAPAK* : ```Memperkenalkan realitas```
______________________
*KASIH IBU* ```diketahui semenjak kita Dilahirkan.```
*KASIH BAPAK* ```diketahui bila dia sudah tiada.```
______________________
Sayangilah *IBU* & *BAPAK* Anda.
_*Selama Dia masih ada*_
______________________
```Rumah tidak akan berseri tanpa kehadiran Anak, tapi rumah akan lebih sunyi bila``` *IBU & BAPAK* ```sudah tiada.```
```Ini sekadar renungan akhir thn Bersama buat Kita sebagai``` *ANAK* ```dan sebagai``` *IBU & BAPAK* ```bagi anak-anak kita.```
```Sebagai``` *keluarga* ```kita harus``` *saling mengingatkan, saling mengasihi bahkan saling mengampuni*
Kita tidak bisa memilih / menentukan mau dilahirkan di keluarga ini atau itu.
Semua sdh dlm *rancanganNya* dan kita tahu bahwa rancangan Tuhan *selalu baik*
Tinggal bagaimana pilihan kita, memilih utk *bersyukur & bahagia* atau *bersungut2 & tdk bersyukur* sehingga *tidak pernah bahagia*
*F* ather
*A* nd
*M* other
*I*
*L* ove
*Y* ou
👨👩👦👧