Shaykh Abdalqadir as Sufi mengajarkan:
Adab tidak diajarkan lewat mulut. Adab diajarkan melalui imitasi. Apakah adab terbesar? Salat – yakni adab kepada Allah, Subhanahu wa Ta’ala. Bagaimana kita mendirikan Salat? Seribu empat ratus tahun kemudian, karena ia melihat Dia, yang melihatnya, yang melihat dia, selama empat belas ratus tahun, kita tahu bagaimana mendirikan shalat. Tidak satu orang untuk satu orang, tapi Madinah al-Munawarra.
Itulah sebabnya Imam Malik radiyallahu ‘anhu, berkata, “Jangan bilang padaku bahwa si anu mendapatkannya dari si anu, yang mendapatkannya dari si anu, atau kita akan kehilangan Deen. Di sini orang yang mendapatkannya dari Rasul telah meneruskannya.” Ini yang disebut Amal Ahl al Madinah. Ini adalah dasar pengajaran Islam, ini bukan soal madhhab, ini soal Dienul Islam. Itu sebabnya Ibnu Taimiyyah, yang tidak terhubung dengan Imam Malik dengan cara demikian, berkata, “Tanpa amal Ahl al Madinah kamu tidak akan mendapatkan Islam.” Bahkan mengajari seorang anak keseluruhan Al-Qur’an, tidaklah cukup. Mengapa? Aisha, radiyallahu ‘anha, ditanya tentang Rasul, “Seperti apakah dia?” Dia berkata, “Ia seperti Qur’an Berjalan.” Inilah yang kita sebut ‘Kitab wa Sunnah’, dan ini adalah apa yang harus ditransmisikan. Hal ini tidak diajarkan oleh guru sekolah, bukan informasi, melainkan perilaku, amal.
#pengajaran #adab #akhlaq #amalmadinah #pendidikan #shaykhabdalqadirassufi
0 komentar:
Posting Komentar