MANUNGSA MUNG NGUNDUH WOHING PAKARTI
Artinya, kehidupan manusia baik dan buruk adalah akibat dari perbuatan manusia itu sendiri.
Kita pernah membenci, maka kita pun pernah dibenci.
Kita pernah memarahi, maka kita pun pernah dimarahi.
Kita pernah berdusta, maka kita pun pernah didustai.
Kita pernah berbohong, maka kita pun pernah dibohongi.
Kita pernah menyakiti, maka kita pun pernah disakiti.
Kita pernah membuka aib orang, maka orang pun pernah membuka aib kita.
Kita pernah bergunjing, maka kita pun pernah digunjing.
Kita pernah berprasangka buruk terhadap orang lain, maka wajar jika orang lain berprasangka buruk terhadap kita.
Kita pernah memarahi, maka kita pun pernah dimarahi.
Kita pernah berdusta, maka kita pun pernah didustai.
Kita pernah berbohong, maka kita pun pernah dibohongi.
Kita pernah menyakiti, maka kita pun pernah disakiti.
Kita pernah membuka aib orang, maka orang pun pernah membuka aib kita.
Kita pernah bergunjing, maka kita pun pernah digunjing.
Kita pernah berprasangka buruk terhadap orang lain, maka wajar jika orang lain berprasangka buruk terhadap kita.
Namun jika...
Kita pernah jujur, maka kita pun pernah dipercaya.
Kita pernah menghormati, maka kita pun pernah dihormati.
Kita pernah menolong, maka kita pun pernah ditolong.
Kita pernah mengasihi, maka kita pun pernah dicintai & disayangi.
Kita pernah menghormati, maka kita pun pernah dihormati.
Kita pernah menolong, maka kita pun pernah ditolong.
Kita pernah mengasihi, maka kita pun pernah dicintai & disayangi.
Perbuatan baik atau buruk pada akhirnya akan kembali kepada pelakunya.
Para bijak selalu mengingatkan :
"Perlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan."
"Perlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan."
Tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini.
Tidak ada kejadian tanpa ada penyebabnya.
Tidak ada kejadian tanpa ada penyebabnya.
Berkah dan kebaikan yg kita terima adalah akibat dari perbuatan baik, sama halnya dengan penderitaan yg kita terima adalah akibat dari perbuatan buruk yg pernah kita lakukan, entah yg disengaja atau tidak sengaja, yg kita sadari atau tidak kita sadari.
Maka selayaknya kita tidak menyalahkan siapapun atas penderitaan hidup ini, tidak menyalahkan keadaan atau menolak kenyataan pahit dalam hidup ini.
Penderitaan akan semakin bertambah jika tidak bisa menerima kenyataan.
Kedewasaan dalam menghadapi masalah dan kebijakan pun juga tidak akan berkembang jika ikita selalu menyalahkan orang lain, karena yg demikian adalah sifat kekanakan (anak kecil).
Kedewasaan dalam menghadapi masalah dan kebijakan pun juga tidak akan berkembang jika ikita selalu menyalahkan orang lain, karena yg demikian adalah sifat kekanakan (anak kecil).
Pepatah bilang, "Tak kenal maka tak sayang."
Orang yg selalu menyalahkan orang lain adalah orang yg tidak mengenal dirinya sendirinya.
Lalu bagaimana kita bisa mengasihi, menyayangi dan mencintai orang lain jika kita tidak bisa mencintai diri sendiri? Mengenal diri pun tidak, akibatnya kita jauh dari belas kasih dan pengampunan, maka kita akan sulit memaafkan kesalahan orang lain dan akan selalu mencari kesalahan orang lain.
Lalu bagaimana kita bisa mengasihi, menyayangi dan mencintai orang lain jika kita tidak bisa mencintai diri sendiri? Mengenal diri pun tidak, akibatnya kita jauh dari belas kasih dan pengampunan, maka kita akan sulit memaafkan kesalahan orang lain dan akan selalu mencari kesalahan orang lain.
Namun alangkah bijaknya andaikata kita bisa menyadari dan introspeksi diri agar segera berbenah kearah kebaikan.
Yaitu dengan merubah keburukan menjadi kebaikan. Merubah sifat tercela menjadi terpuji,
sifat pemarah menjadi pemaaf,
sifat pembenci menjadi penyayang,
sifat yg sombong menjadi rendah hati,
sifat yg keji menjadi bermoral,
sifat yg tamak menjadi pengasih,
sifat yg suka mengeluh menjadi bersyukur,
sifat yg egois menjadi simpati,
sifat yg buruk menjadi berakhlak baik.
Sifat yg hina menjadi mulia.
sifat pemarah menjadi pemaaf,
sifat pembenci menjadi penyayang,
sifat yg sombong menjadi rendah hati,
sifat yg keji menjadi bermoral,
sifat yg tamak menjadi pengasih,
sifat yg suka mengeluh menjadi bersyukur,
sifat yg egois menjadi simpati,
sifat yg buruk menjadi berakhlak baik.
Sifat yg hina menjadi mulia.
Energi sifatnya kekal, tidak bisa musnah dan dihancurkan, namun hanya bisa dirubah.
Demikian halnya energi negatif bisa dirubah menjadi energi positif, begitu pula keburukan bisa dirubah menjadi kebaikan, dan penferitaan pun bisa dirubah menjadi kebahagiaan.
Dengan mengetahui sebab akibat yg pernah kita lakukan maka kita akan lebih bijak dalam bertindak dan menyikapi hidup ini, mengurangi keburukan, tidak menyia-nyiakan hidup, dan memperbanyak kebaikan untuk hidup yg bahagia, cerah ceria, aman, damai dan sejahtera. 🙏🙏🙏
0 komentar:
Posting Komentar