HAKIKAT JALAN SUFI DARI SYEKH ABU HASAN ASY-SYADZILI
Menurut Imam Asy-Syadzili, jalan tasawuf itu bukanlah jalan kerahiban, menyendiri di goa, meninggalkan tanggung jawab sosial, tampak miskin menderita, memakan makanan sisa, pakaian compang-camping dan sebagainya. Tetapi, jalan sufi adalah jalan kesabaran dan keyakinan dalam petunjuk Ilahi.
Imam Asy-Syadzili mengatakan, "Pelabuhan (tasawuf) ini sungguh mulia, padanya lima perkara, yakni: sabar, takwa, wara, yakin dan makrifat. Sabar jika ia disakiti, takwa dengan tidak menyakiti, bersikap wara terhadap yang keluar masuk dari sini beliau menunjuk ke mulutnyadan pada hatinya, bahwa tidak menerbos masuk ke dalamnya selain apa yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya, serta keyakinan terhadap rezeki (yang diberikan Allah) dan bermakrifat terhadap Al-Haqq, yang tidak akan hina seseorang bersamanya, kepada siapa pun dari makhluk.
Orang yang berakal adalah orang yang mengenal Allah, apa-apa yang Dia kehendaki atasnya dan apa yang berasal darinya secara syariat. Dan, hal yang Allah inginkan dari seorang hamba adalah empat perkara: adakalanya berupa nikmat atau cobaan, ketaatan atau kemaksiatan.
Jika kau berada dalam kenikmatan, maka Allah menuntutmu untuk bersyukur secara syariat. Jika Allah menghendaki cobaan bagimu, maka Dia menuntutmu untuk bersabar secara syariat. "
Syekh Abu Hasan Asy-Syadzili, Durrat Al-Asrar wa Tuhfat Al-Abrar, Muhammad Ibnu Abi Qasim Al-Humairi
Tulisan diambil dari laman FB Tasawuf underground☺ Semoga bermanfaat bagi kita yang membaca__
0 komentar:
Posting Komentar