Doa Bisa Merubah Taqdir
Alkisah ada seorang pedagang diwanti-wanti oleh seorang Wali agar tidak melakukan perjalanan dagang karena akan dirampok dan dipenggal lehernya.
Si pedagang resah dan menemui Syekh Abdul Qadir. Syekh Abdul Qadir menyuruhnya tetap berdagang. Seusai berdagang, lelaki itu untung besar dan pulang.
Dalam perjalanan pulang dia mampir ke wc umum untuk kencing, kemudian berangkat lagi. Tetapi uang hasil dagangnya ketinggalan di wc.
Di tengah jalan dia tertidur di bawah pohon dan bermimpi dirinya dirampok dan dipenggal lehernya. Dia bangun dan di lehernya ada bekas sayatan. Dia bersyukur itu hanya mimpi, lalu teringat pada uangnya. Dia bergegas mengambil uangnya, lalu pulang dan selamat sampai rumah.
Dia menceritakan hal ini pada wali pertama yang melarangnya pergi. Kata wali itu,
‘Syekh Abdul Qadir mendoakanmu 17 kali agar kau selamat.”
Lalu si pedagang menemui syekh Abdul Qadir. Kata Syekh, “benar, aku doakan 17 kali agar engkau selamat, lalu kutambah 70 kali doa. Karenanya, takdirmu dipindahkan dan hanya terjadi di alam mimpi.”
Sebagaimana dalam sebuah hadis Shahih;
Ketentuan Allah (Qadha) bisa berubah,
Qadha (ketentuan Allah) di bagi dua:
1. Ada yg Mubram (tak bisa berubah)
2. Ada yg Mu’allaq (bisa berubah),
Ketentuan Allah (Qadha) bisa berubah,
Qadha (ketentuan Allah) di bagi dua:
1. Ada yg Mubram (tak bisa berubah)
2. Ada yg Mu’allaq (bisa berubah),
Sabda Rasul saw :
اَ يَرُدُّ القَضَاءَ شَىءٌ إلاّ الدُّعَاءُ (رواه الترمذي)
“Tidak ada sesuatu yang dapat menolak Qadla kecuali doa” (HR. at-Tirmidzi).
Hadis Shahih
(Kitab Mustadrak ala shahihain hadits no.6038).
(Kitab Mustadrak ala shahihain hadits no.6038).
0 komentar:
Posting Komentar