Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *


Selasa, 23 Januari 2018

BERSOSIAL MEDIA YANG BAIK

BERSOSIAL MEDIA YANG BAIK



Jama’ah Jum’at rahimakumullah…
Sosial media bukanlah hal yang baru lagi bagi masyarakat Indonesia, bahkan bukan hanya dari golongan remaja saja yang menggunakan sosial media namun juga sudah merambah ke usia anak-anak dan orang tua. Bagaimana manfaat sosial media sebenarnya tergantung bagaimana individu-individu itu sendiri dalam memanfaatkannya dalam kehidupan mereka. Sebab pada zaman modern ini penggunaan ponsel, internet sudah tidak lagi menjadi suatu hal yang sulit untuk ditemukan, jika dulu penggunaan gadget hanya ada di lapisan masyarakat kalangan atas, sekarang ini hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia sudah tersentuh oleh perkembangan teknologi ini.
Pasti di antara kita adalah orang-orang yang gemar membaca berita. Selain berita bola, senang pula membaca berita politik dan selebriti. Lebih-lebih yang senang dibaca adalah berita dari media mainstream tentang artis bercerai dan seputar rumah tangga artis yang rusak. Jarang berita baik yang biasa diperoleh lewat koran atau gadget kita. Semua berita diperoleh seputar itu tadi. Sama halnya juga kalau ada pejabat yang korupsi, jadi kesenangan kita untuk mengikutinya hingga tuntas, hingga pejabat tersebut masuk dalam bui. 
Apalagi itu aib, lebih-lebih beritanya belum 100% benar, bisa jadi juga itu fitnah atau jebakan. Apalagi si pelaku mengaku bahwa ia tidak berbuat hal itu dan kita tahu dia adalah orang shalih yang jujur.
Cobalah lihat bagaimana Allah perintahkan kita untuk mengecek berita terlebih dahulu. Jangan mudah-mudahan untuk menyebarnya sampai kita punya bukti yang kuat.
Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al Hujurat: 6).
Ibnu Katsir rahimahullah dalam Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim berkata, “Allah Ta’ala memerintahkan untuk melakukan kroscek terhadap berita dari orang fasik. Karena boleh jadi berita yang tersebar adalah berita dusta dan keliru.”
Karena kehormatan seorang muslim benar-benar harus kita jaga.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengatakan pada khutbah beliau saat musim haji,
فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ بَيْنَكُمْ حَرَامٌ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا ، فِى شَهْرِكُمْ هَذَا ، فِى بَلَدِكُمْ هَذَا
“Sesungguhnya darah, harta dan kehormatan sesama kalian itu terjaga sebagaimana kemuliaan hari ini, kemuliaan bulan ini dan kemuliaan negeri kalian ini.” (HR. Bukhari, no. 67 dan Muslim, no. 1679)
Jama’ah Jum’at rahimakumullah…
Yang patut menjadi perhatian dalah bagaimana efek dari penggunaan sosial media tersebut oleh individu-individu seringkali sudah melenceng jauh dari manfaat sosial media itu sendiri yang sejatinya sangat berguna untuk hal yang positif seperti menjalin tali silahturahmi dan sebagainya. Hari ini kita dapat melihat banyak sekali pihak-pihak yang memanfaatkan sosial media untuk sarana melancarkan aksi-aksi propaganda, fitnah, bahkan yang bertujuan memecah belah banyak disebar luaskan melalui sosial media.
Tentu hal ini menuntut kebijaksanaan masing-masing individu dalam menggunakan sosial media. Di bawah ini ada beberapa tips untuk kita pergunakan agar dapat mewujudkan hal tersebut:
1. Filter pertemanan  
Hal ini dimaksudkan untuk tidak asal menambahkan atau menerima pertemanan yang kemungkinan membawa efek negatif bagi sikap kita dalam menggunakan media sosial. Selain itu juga melindungi diri kita dari tindak-tindak kejahatan yang saat ini banyak sekali terjadi seperti penculikan atau pun pemerasan yang kebanyakan bermula dari sosial media. Pastikan anda mengenali secara mendalam dengan siapa berinteraksi menggunakan sosial media, jangan terlalu mudah percaya dengan ajakan orang lain yang baru kita kenal.
2. Memasang identitas asli namun tidak bersifat pribadi
Dengan memasang identitas asli kita di akun miliki, selain membantu kita tetap berada pada fungsi utama sosial media untuk menjalin talli silahturahmi dengan banyak sahabat, hal ini juga akan mempermudah orang lain menemukan kita yang mungkin saja sudah lama tidak berkomunikasi dengan kita. Sebaliknya Jangan percaya dengan foto yang ada disalah satu akun sosial media yang tidak kita ketahui. Banyak pengguna sosial media dengan sengaja menggunakan nama dan foto palsu ( anonim).
3. Tidak perlu berbagi nomor telepon dan informasi pribadi lainnya
Kembali lagi dengan banyaknya kasus kriminal yang berawal di media sosial, akan sangat bijaksana bila kita tidak membagikan informasi pribadi kita pada akun media sosial milik Anda untuk menghindari segala hal yang mungkin akan dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Kecuali jika memang kita memanfaatkan akun kita untuk keperluan usaha dan berbisnis kitadapat menyediakan satu nomor khusus yang bukan nomor pribadi kita sendiri.

4. Pasang foto profil yang sewajarnya
Foto profil merupakan hal pertama yang dilihat orang lain di sosial media, foto inilah yang mengidentifikasikan kita dan akan memudahkan orang lain atau sahabat untuk menemukan kita. Selain itu gunakan foto profil yang wajar tanpa hal-hal negatif.
5. Pikir dahulu sebelum membuat status
Sebaiknya memang tidak membuat status yang memancing pihak lain untuk merespon negatif, banyak sekali hal-hal bermanfaat yang dapat dijadikan status atau mungkin hanya sekedar berkomunikasi dengan sahabat. Pastikan postingan yang akan kita upload di sosial media miliki tidak terkait SARA, karena jika ada yang tidak setuju dan tersinggung dengan postingan tersebut dengan mudah mereka melaporkan kita ke pihak berwajib. 
6. Jauhi perdebatan
Perdebatan yang membawa kegunaan atau dapat menambah wawasan mungkin masih bersifat positif, namun jika sudah mengarah pada hal yang tidak sehat segera abaikan saja.

7. Pastikan akun kita memiliki proteksi yang baik
kita pastinya pernah melihat atau mungkin juga mengalami sendiri akun yang diretas oleh orang tidak bertanggung jawab. Nah, pastikan akun kita terproteksi dengan baik dengan kata sandi yang hanya kita yang mengetahui, atau dapat juga kita tambahkan lapisan keamanan lain agar kita bisa nyaman dan aman menggunakan media sosial.

Jama’ah Jum’at rahimakumullah…
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi hari ini sudah “menyulap” harimau tidak saja menjadi metafora bagi mulut, tangan dan bagian tubuh lainnya. Namun juga bisa menjadi “cakar” bagi orang lain. Zaman ketika mulut lebih banyak dialihfungsikan menjadi sentuhan tangan di layar gadget, membuat daya jangkau “harimau” kata-kata jauh lebih luas dari masa sebelumnya.
Era informasi seperti sekarang memang zaman penuh dengan harimau yang leluasa meloncati batas-batas kultural, keyakinan, dan kebiasaan masyarakat. Melalui layar sentuh gawai, siapa saja bisa melepaskan harimaunya sesuai dengan keinginan dan harapan si pemilik. Entah ingin membuat takut atau, seperti dialami dari fenomena hoaks, membuat luka sayatan yang membelah dan menyakiti perasaan orang lain.
Kata-kata memang licin, karena itu sulit dikendalikan. Seperti harimau, dia mesti dijinakkan sebelum “dipentaskan” ke hadapan khalayak. Ibarat sang pawang harimau, sang pengucap mesti melatih lebih dulu kata-katanya agar tidak membahayakan dirinya dan orang lain. Bahkan demi kebaikan bersama, harimau kata-kata mesti terlebih dahulu “dikandangkan.”
Ada peribahasa dari sahabat, sepupu, menantu, sekaligus pengikut setia Rasulullah, Ali bin Abi Thalib,”lidah orang berakal berada di belakang hatinya, dan hati orang bodoh berada di belakang lidahnya.” Kalimat ini cerdas meletakkan bagaimana sebaiknya kata-kata mesti mengalir tanpa memperkeruh dan menyinggung batin lawan bicara.
Kalimat bijak itu menganjurkan orang supaya berhati-hati mengucapkan kata, dengan menempatkan “lidahnya” di belakang “hatinya”. Pernyataan yang mesti diucapkan adalah kata-kata yang sebelumnya sudah dipertimbangkan secara matang melalui perantaraan hati. Sebab, kedudukan hati jauh lebih utama di saat berucap demi menjaga perasaan orang lain.
Demikian tips nya semoga bermanfaat. mulai sekarang kita manfaatkan media sosial dengan baik dan bijaksana!
VIRALKAN YANG BAIK, SARING SEBELUM SHARING, POSTING YANG PENTING, BUKAN YANG PENTING POSTING, PAHAMI HUKUM YANG BERLAKU

0 komentar:

Posting Komentar